Kota Amsterdam memiliki lebih dari satu musim, dan pagi ini saat Ariana membuka kedua matanya, Ia mendapatkan kejutan dari langit.
Salju turun begitu indah, membuat pandangannya sejuk.
"Tuhan mengirimi ku hadiah yang indah dari surga," imbuh Ariana dengan tersenyum manis.
Tok tok tok...
Ariana menoleh ke pintu kamarnya saat bi Laurance mengetuk dan meminta izin untuk masuk ke dalam kamar.
"Selamat pagi Nona, Tuan besar memanggil Nona untuk segera turun ke ruang makan."
"Iya Bi, aku akan segera turun," imbuh Ariana dengan volume suara yang sedikit di nyaring kan.
"Baik, Nona."
Ariana menghela napas pelan, entah apa lagi yang akan Papanya bicarakan mengenai pernikahan ini.
Pandangannya mendadak lesu, posisinya saat ini sedang menghadap jendela dengan dua kaki yang bertumpu di sofa.
Dia menyandarkan dagunya di sofa, dengan kedua maniknya yang terus memandangi salju berjatuhan.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Usia mandi dan bersiap rapi, Ariana segera keluar memenuhi panggilan papa. Dia turun menapaki anak tangga dengan hati-hati.
"Selamat pagi Pa, kak Sena."
"Pagi," papa.
"Pagi juga, Ar," Sena.
Ariana menarik kursi untuk ia duduki lalu meraih sendok nasi dan sayur-sayuran dan segera menikmati sarapan paginya.
"Makanlah selagi hangat, setelah ini kakak akan mengajak mu jalan-jalan."
"Sudah lama kita tidak jalan berdua, papa bilang jalan-jalan sebentar sebelum kau menikah dan meninggalkan rumah ini, ada baiknya melakukan hal itu."
Hati Ariana bergetar mendengarnya, dia sedih, sebegitu inginkah mereka melihat dirinya keluar dari rumah ini?
Sarapan pagi dengan sup hangat namun terasa dingin saat Ariana memakannya, lidahnya serasa mati rasa, tak ada lagi rasa senang untuk menikmati hidangan favoritnya ini.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Selepas sarapan pagi Sena dan Ariana pun bergegas masuk ke dalam mobil, kali ini Sena yang menyetir.
"Kak, kita mau kemana?" tanya Ariana sembari memakai sabuk pengamannya.
"Sudah, ikut saja dan tak perlu banyak bertanya."
"Tetapi Kak jam sepuluh nanti aku ada kelas di kampus VN..." tutur Ariana seraya memakai sabuk pengamannya.
"Sekalian saja kakak akan mengantarkan mu ke kampus, sudah ya, jangan cerewet lagi... atau aku akan meninggalkan mu di rumah!" tegas Sena dalam menjawab adiknya.
"Jika begitu aku turun dulu Kak, karena tas khusus untuk kuliah ku ada di dalam kamar."
"Astaga!" celetuk Sena dengan kesal, "Sudah tahu ada kelas di jam sepuluh. Kenapa tidak sekalian saja kau mengambilnya tadi?" keluh Sena sambil mengerutkan keningnya, dia pun mendengus dengan kesal.
"Maaf Kak, baiklah Ariana ambil dulu tasnya."
"Hm."
Ariana keluar dari mobil dan mempercepat langkahnya masuk ke dalam rumah, baru mau menapaki anak tangga namun langkah kaki nya terhenti saat mendengar suara papa dan bi Laurance yang terdengar di ruang kerja.
"Itu kan suara papa dan bi Laurance? Sedang apa mereka di dalam sana?"
Ariana melangkah mendekat dengan perlahan tanpa memperdengarkan suara kakinya, di dalam ruangan itu papa dan Bi Laurance terdengar sangat serius dalam perbincangannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
👉👉👉 Next Chapter 👇👇👇
Tuan muda Rey, pun, duduk di kursinya dan seorang pelayan mulai menyiapkan sarapannya. Sungguh-sungguh kehidupan yang bertolak belakang. Ariana si gadis penyederhanaan dan mandiri, sedangkan Reykhel adalah pria yang biasa dilayani, terlayani, memiliki banyak kekuasaan dan banyak harta.
Apapun bisa ia dapatkan dengan sekali ketukan jari, "Pak Jang, apakah Jackson masih belum datang?"
Pak Jang pun menggeleng, "Belum Tuan, mungkin sebentar lagi tuan Jackson akan sampai, apakah Tuan muda memerlukan sesuatu?"
Reykhel menggeleng pelan, "Pergilah, dan lanjutkan kembali pekerjaanmu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Vytha Azallia
ato mngkin cuma aku yg ga paham y dsini..
namany kn ariana y..tpi knapa smua readers nyebutny nayra y..
bingung akutuh 🙈🙈🙈
2021-08-31
0
Risnawati Risna
blm ngerti ceritanya, tapi tetap lnjut baca🥰🥰🥰
2021-08-07
1
Bambang Setyo
Ada rahasia apa ya kira2 bpknya ariana..
2021-07-07
0