Merasa dingin akhirnya Reykhel segera naik ke atas, dia memakai kimono putihnya yang baru saja di berikan oleh pelayan wanita tadi.
Tubuh tinggi yang tegap dan kekar, wajah yang tampan membuatnya terlihat begitu sempurna.
Tak seberapa lama kemudian pak Jang datang dengan membawakan teh madu hangat kesukaannya, "Tuan muda, ini teh madunya."
"Terimakasih pak Jang," tutur Reykhel yang kemudian meneguk teh madunya dalam dua kali tegukan, "Apakah koki sudah selesai menyiapkan makan malam?"
Pak Jang mengangguk, "Sudah Tuan, apakah Tuan muda ingin langsung makan malam?"
"Siapkan pakaian ku terlebih dahulu." perintah Reykhel seraya memberikan cangkir tehnya, kemudian dia pun segera melenggang pergi dari tepian kolam.
Malam ini koki rumah membuatkan steak daging sapi yang lezat, bahkan aromanya saja begitu menggiurkan dan menggugah selera makannya.
Tuan muda menuruni anak tangga dari kamarnya yang ada di lantai dua, dia juga tak begitu tergesa-gesa, santai.
"Selamat malam Tuan muda, makan malam sudah siap, silakan," seru pak Jang yang berdiri di belakang kursi singgasananya. Pak Jang baru saja menarik kursi itu untuk Reykhel duduki.
Reykhel pun duduk di kursinya dan membiarkan pelayan lainnya untuk membuka tutup menu hidangan.
"Pak Jang?"
"Iya Tuan muda, saya?" pak Jang maju selangkah dan berdiri tepat di sampingnya, "Apakah ada sesuatu yang kurang, Tuan?" tanya pak Jang dengan sopan.
"Besok Jackson akan membawa nona muda kalian ke rumah ini, jangan ada satupun di antara kalian yang berani memerintah nya, ataupun bersikap kurang ajar padanya!"
Pak Jang mengangguk, "Baik tuan muda, saya mengerti... dan akan saya sampaikan kepada pelayan yang lainnya."
"Hm, pergilah... sudah malam, sudah waktunya kalian untuk beristirahat."
"Kalau begitu saya permisi kembali ke beskem belakang, tuan... jika tuan membutuhkan sesuatu, panggil saja saya."
"Hm."
Makan malam masih berlanjut, Reykhel mengiris steak daging itu lalu menusuknya dengan garpu. Mengarahkan nya ke mulut dan melahap nya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di kediaman Adijaya, Bi Laurance merasa begitu tak tega jika harus membiarkan Ariana enggan menyentuh makanan.
Bi Laurance mengetuk pintu kamarnya lagi, "Nona Ariana, Bibi datang membawa makan malam... tolong jangan bersikap seperti ini Nona."
"Bi, Aku sama sekali tidak lapar. Tolong bawa saja kembali ke dapur, Aku sangat mengantuk." akhirnya Bi Laurance, pun, kembali membawa makan malam Ariana ke dapur. Apa lagi yang bisa ia lakukan untuk membantunya?
Padahal sebenarnya Ariana sama sekali tidak mengantuk, dia masih duduk bersandar bantal dengan menekuk kakinya mendekat ke wajah.
Sekarang, aku sudah menikah dengan tuan muda itu... saham perusahaan papa juga pasti akan segera kembali stabil.
Apa artinya pernikahan ini? Tidak ada hal yang berharga dari semua ini. Apakah lebih baik aku mengajukan surat perjanjian kepadanya saja?
Kesalahpahaman yang tercipta dari pemikiran itu terus bergelut di dalam kepalanya, entah muncul dari mana lancangnya pemikiran Ariana.
Pergelutan pikirannya mendadak buyar oleh getaran hp Ariana, segera ia meraihnya. Chat masuk dari sekretaris Jackson.
"Besok pagi jam 8.00, saya akan datang untuk menjemput Nona."
Aku hampir melupakan sosok manusia kulkas ini, dia bisa menerkam ku hidup-hidup.
"Ya, silakan saja. Sekarang, pun, tidak apa-apa," chat terkirim dan tak mendapatkan balasan.
"Sial!" pluk! Ariana kembali melempar hp nya ke tepi ranjang bagian kanan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Ester_V.
gak sama kok sm crita saga.. d awal doang.. makin lama makin seru ne crita
2022-08-30
0
just abcd
kalo cerita kayak gini yg emosi pasti kebanyakan cewe, tapi kalo perslingkuhan udah pasti cowo yg menuhin kolom komentar, hhh
2021-09-22
1
Bambang Setyo
Kesel banget liat gayanya rey sama jackson..
2021-07-08
1