Hari Pernikahan

Hari yang di nanti-nanti oleh tuan Adijaya akhirnya tiba juga, papa sudah memakai setelan jas hitam dengan rapi.

Rambut yang juga tersisir rapi, papa saat ini sedang duduk menunggu di ruang keluarga.

Gelar janji suci pernikahan akan di laksanakan pukul 09.15 waktu setempat, dan sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 07.02 waktu setempat.

Jantung papa berdegup kencang bukan karena gugup, tetapi berdegup karena sebentar lagi dia akan menjadi papa mertua dari seorang pemuda yang di akui kekuasaan dan kekayaannya, di dunia bisnis Reykhel adalah pria yang patut di waspadai.

"Hanya berdandan saja kenapa bisa selama ini?" protes papa yang sudah tak sabaran ingin segera pergi menuju gedung Ball-Swiss.

Tak seberapa lama kemudian papa mendengar suara langkah kaki yang memakai high heels menuruni anak tangga, dan papa pun segera berdiri menatap Ariana yang tampil dengan anggun.

Dengan gaun A-Line Dress serta riasan makeup yang mendukung, membuat Ariana tampil layaknya seorang Cinderella.

"Ini baru putri papa."

Senyum sumringah bahagia baru saja terukir di wajah papa.

"Sena...." panggil Papa kepada putri sulung nya itu, "Ayo cepat, atau kita akan terlambat,"

"Iya Pa, sebentar..." sahut Sena yang baru saja keluar dari kamar nya, dia menutup pintu dan mengunci nya.

Kamar Sena berada di lantai satu, berbeda dengan kamar Ariana yang ada di lantai dua.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Mobil mempelai sudah menunggu di pelataran rumah, Reykhel juga berada di dalam mobil berwarna hitam.

Di sana ada tiga deret mobil, mobil bagian depan untuk menjaga keamanan mereka, bagian tengah yaitu Jackson yang menyopiri mobil tuan muda, dan mobil yang ketiga untuk di gunakan papa dan juga Sena.

Jackson berdiri di samping mobil lalu menganggukkan kepala hormat, tangannya bergerak dengan sopan mempersilakan Ariana untuk masuk ke dalam mobil.

"Silakan masuk Nona muda, Tuan muda sudah menunggu." seru Jackson.

Ariana memberikan senyuman terbaiknya di hadapan pria itu, "Baik, sekretaris Jackson."

Sena yang berada di belakang Ariana pun mencoba mencari tahu seperti apakah gerangan wajah dari tuan muda itu, karena posisi Sena yang agak jauh, jadi dia pun tak bisa melihat wajah Reykhel dengan jelas.

Setelah semuanya masuk ke dalam mobil, mereka pun bergegas meninggalkan pelataran rumah.

Keluar dari pintu gerbang, membuat jantung Ariana berdegup kencang. Itu artinya, mulai dari detik ini dia akan memulai kehidupan baru sebagai seorang istri dari pengusaha nomor satu.

Ariana menelan kuat, dia merasa canggung karena tak ada suara perbincangan yang terjadi di dalam mobil itu.

Hingga akhirnya Ariana menundukkan pandangannya ke bawah menatap buket bunga yang ada di tangannya, karena pertanyaan Reykhel yang mengguncangnya.

"Papa mu sangat senang menerima hadiah dariku, apakah kau puas? Ya, ku harap kau bisa sedikit berguna untukku karena aku telah memberi mahar untuknya!"