Pintu ruangan private terbuka, semua mata pun menuju ke arah Reykhel yang baru saja keluar dari ruangan itu.
Sendirian, dia bahkan tak menggandeng Ariana bersamanya, sungguh menyedihkan sekali nasibnya.
Gadis itu hanya korban ulah Sena, tetapi selalu saja menjadi orang yang di persilahkan.
"Terimakasih untuk kalian yang masih bersedia menunggu, saat ini aku merasa lebih baik dan silakan kalian lanjutkan pestanya," seru Reykhel lalu dia melambaikan tangannya memanggil seorang pelayan pria yang sedang membawa nampan berisi.
"Minumnya Tuan, silakan," ucap pelayan tersebut sambil menyodorkan segelas jus orange.
Tak lama setelahnya Ariana pun menyusul, dia berdiri di samping suaminya. Bahkan masih bisa tersenyum ramah setelah apa yang baru saja ia alami.
"Berdiri yang tegak!" bisik Reykhel di telinga Ariana saat melihat posisi tubuhnya tak sempurna.
"Maaf," jawab Ariana singkat, yang kemudian segera memperbaiki posisi berdirinya.
Suasana pesta pun berjalan kondusif meskipun sempat terjadi hal-hal yang tak Ariana harapkan.
Hari menuju puncak, warna jingga memenuhi kaki langit di ufuk barat, pesta sehari pun akhirnya selesai juga.
Saat Ariana mencoba untuk menaikan sedikit bagian bawah gaunnya, Jackson datang menghampiri.
"Di depan sudah ada mobil yang menunggu anda, Nona muda."
Ariana sedikit mengedarkan pandangan matanya berusaha mencari di mana suaminya berada.
"Tuan muda akan pulang dengan menggunakan mobilnya sendiri, Nona, silakan."
Seru Jackson sembari menggerakkan tangannya dengan sopan, meminta Ariana untuk segera beranjak dari tempatnya.
"Iya, baiklah..."
Ariana pun segera melenggang pergi meninggalkan gedung tersebut, saat sampai di lobi, dia menangkap sosok suaminya yang berjalan cepat setelah pintu otomatis itu terbuka.
Mau kemana dia, mengapa begitu tergesa-gesa?
"Nona?" panggil Jackson yang mengetahui siapa orang yang telah menjadi objek kedua matanya itu, "Hari mulai gelap, lebih baik Nona segera sampai di rumah sebelum malam."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Mobil hitam yang di maksud Jackson tadi adalah mobilnya sendiri, sore ini Jackson yang akan mengantarkannya pulang ke rumah.
"Sekretaris Jackson, bukankah ini jalan menuju pulang ke rumah saya?"
"Ya, Nona... tuan meminta saya untuk mengantarkan Nona pulang ke rumah untuk yang terlahir kalinya."
"Terakhir kali? Mengapa?"
"Setelah Nona keluar dari rumah itu, maka saat itu juga Nona sudah bukan siapa-siapa lagi di sana, status hubungan keluarga Nona akan segera di hapus."
"Egois!"
"Benar, dan jangan sampai Tuan muda menangkap basah Nona mencuri waktu untuk pergi atau pun mengunjungi keluarga di rumah itu!"
Lalu Jackson menatap Ariana dari spion kecil yang tergantung di atas kemudi, matanya sangat tajam setajam silet.
Didikan Alister membuat seperti mesin pembunuh.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Mobil hitam yang di kemudikan Jackson, pun, akhirnya tiba juga di pelataran rumah kediaman Adijaya.
Lalu dia turun untuk membukakan pintu mobil, "Silakan turun Nona, anda sudah sampai di rumah."
Bahkan nada bicaranya saja terdengar seperti sedang merendahkan ku... Ariana mengangguk dan segera keluar dari mobil itu, "Terimakasih sekretaris Jackson, karena sudah mengantarkan saya pulang untuk yang terlahir kalinya."
Jackson hanya menjawab dengan anggukan kepalanya saja, lalu bergegas masuk ke dalam mobil.
Dia kembali menyalakan mesin mobilnya dan mengemudikannya dengan kecepatan sedang, meninggalkan Ariana di rumah yang telah ia rasa ... asing.
Ariana melangkah membuka pintu tarung yang tak di kunci, "Aku pulang."
Kebetulan ada Bi Laurance yang baru saja membersihkan meja di ruang tamu, dia menoleh dan terkejut saat melihat Ariana sudah berdiri di ambang pintu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Stefannie Elizabeth
kenapa pada menyebut nya Nay... di sini namanya Ariana
2021-08-03
0
Bambang Setyo
Sadis sekali sie mereka itu... 😤😤😤
2021-07-08
0
Triiyyaazz Ajuach
hanya pembantunya yg baik
2021-06-08
0