Ariana beranjak bangun sembari mengusap air matanya yang membanjiri pipi, dia pun memungut sling bag dan hp nya yang terserak keluar.
Harga diri yang selalu ia jaga itu pun terasa telah tercabik-cabik, dengan polosnya ia datang ke tempat ini untuk menawarkan diri, meminta pria kaya itu agar mau menikahinya.
Ariana duduk di kursi mencoba untuk merenungi nasibnya, apakah dia harus melanjutkan rencana pernikahan ini, atau tidak?
Hpnya berdering, telepon masuk dari sang papa, segera Ariana menjawabnya.
"Hallo?" Ariana berusaha menahan kesedihannya agar tidak ketahuan jika dirinya sedang menangis, "Ada apa papa menelefon?"
"Kenapa kau masih belum pulang? Apakah pertemuan kalian berjalan dengan lancar?"
"Ariana di jalan pulang dan ini sedang mengisi bensin, pa. Iya, pertemuan kami berjalan lancar."
"Begitu kah? Syukurlah, papa sempat berpikiran hal yang buruk tentang pertemuan kalian."
Ariana tersenyum menahan sakit, "Pa, sudah dulu..." lalu Ariana pun segera mematikan telefonnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Mobil yang di kemudikan Jackson melaju dengan kecepatan sedang menuju kediaman tuan muda Rey.
Sesekali Jackson menatap tuan melalui spion kecil yang terpasang di atas kemudi, tuan muda menghela napas, wajahnya terlihat begitu kesal.
"Apakah ada sesuatu yang mengganggu anda, Tuan?"
"Tidak apa-apa," Rey mengalihkan pandangan matanya menatap bangunan dan keramaian jalan yang sedang mereka lewati.
"Tuan ingin singgah ke suatu tempat?"
"Tidak, kita pulang saja. Aku ingin segera mengistirahatkan tubuhku."
"Baiklah tuan," Jackson sedikit menambahkan kecepatan mobilnya setelah melewati lampu merah.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Ariana baru saja tiba di rumah, dia duduk di ruang keluarga sembari melepaskan high heelsnya.
"Ariana?"
Gadis itu menoleh ke belakang, "Ya?"
Papa datang mendekat dan ikut duduk bersama dengannya, "Bagaimana dengan rencana pernikahan kalian?" tanya papa seraya mengusap rambut putrinya itu.
Ariana pun tersenyum, senyumannya begitu hambar dan pahit. Tetapi papa sama sekali tak memperdulikannya.
Baginya yang terpenting saat ini masa depan putrinya bisa terjamin di tangan yang tepat, ada sebuah rahasia yang tak bisa papa jelaskan padanya, biarkan saja Ariana mengetahui bahwa papanya adalah orang yang egois.
Biarkan saja Ariana membenarkan pemikirannya, bahwa papa akan menjadi salah satu orang yang akan mendapatkan sanjungan jika berhasil menjadi papa mertua Rey.
Seseorang akan menilai orang lain yang hanya tampak di depan, bukan di belakang.
"Tuan muda mengatakan, sekretaris Jackson akan mempersiapkan pesta pernikahan kami... papa tidak perlu khawatir lagi, Ariana akan melakukan yang terbaik untuk keluarga ini."
Wajah sumringah papa tak bisa di tutupi, "Sungguh?"
Ariana mengangguk, "Iya."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hari mulai temaram, perlahan senja menghiasi kaki langit di ufuk barat sana, Ariana duduk termenung di tepi jendela kamar.
Memandangi figura saat keluarga mereka masih lengkap.
Di tatapnya wajah wanita yang begitu cantik, perlahan membuatnya banyak berpikir.
Apakah karena keegoisan papa yang tamak akan harta, yang menyebabkan mama pergi dari mereka?
Ada banyak pertanyaan di kepalanya, hingga akhirnya suara getaran hp menyadarkannya.
Hp di dalam sling bag itu segera ia raih, chat masuk dari kedua sahabatnya mengiriminya chat, juga photo.
"Dengan cepat kalian pergi menghempaskan keberadaan ku?"
"Apakah setiap orang hanya di pandang dari segi materi?"
Ariana menggenggam kuat hp di tangannya, tanpa sadar ia menitikan air matanya.
Dadanya serasa sesak, membuatnya menghela napas dengan sedikit kasar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Sri Wahyuni
semangat buat para autor
2022-02-12
0
Ida Lailamajenun
perusahaan bangkrut anak jd tumbal,udh gk heran.tapi ada rahasia apa nih papa Ariana sehingga ngotot Ariana harus nikah ma Rey🤔🤔
2021-12-21
1
Salisna Yusika
siapa sebenarnya papa ariana ya? 😏🤔
2021-10-03
0