Ch 11 ~ Menampar

"Maaf bu Farah, boleh saya menemui baby Chloe?" tanya Disa sopan.

"Baby Chloe?" ulang Farah.

"Oh, tentu saja," sambung Farah.

"Terima kasih bu," sahut Disa. Kemudian ia beranjak mencari baby Chloe.

Farah membahas beberapa hal mengenai panti asuhannya dan ditanggapi baik oleh Aby. Aby juga berencana ingin membangun beberapa fasilitas di panti tersebut. Mereka asik dengan obrolan mereka, sedangkan Vale, ia mengikuti kakak iparnya menemui baby Chloe.

Cekrek

Moment saat baby Chloe menyentuh pipi Disa dan disambut oleh tawa bahagianya berhasil diabadikan dalam kamera ponselnya.

"Perfect," ucap Vale bangga.

Vale kemudian menyimpan ponselnya dan menghampiri mereka. Vale duduk di sebelah Disa, menatap bayi yang saat ini berada dalam pangkuan Disa.

"Kak," panggil Vale dengan menatap kasih wajah baby Chloe.

"Iya," sahut Disa.

"kakak udah cocok banget jadi mommy," ucap Vale, Disa hanya membalas dengan senyum tipis. Bagaimana mungkin ia ingin memiliki seorang anak dengan pria yang tidak mencintainya.

"Aku berdoa agar segera ada kehidupan dalam perut kak Disa," ucap Vale penuh arti sambil mengelus lembut kepala baby Chloe.

Drtt drtt drtt

Ponsel Vale berdering, Vale segera mengangkat teleponnya agar tidak membuat Chloe menangis akibat dering ponselnya yang nyaring. Beberapa saat kemudian, Vale kembali duduk di sebelah Disa.

"Kak, Vale pulang duluan ya," ucapnya.

"Loh?" tanya Disa.

"Iya kak, penting banget maaf ya," jawab Vale.

"Kamu pulang sama siapa?" tanya Disa lagi.

"Sopir nya mama," jawab Vale.

"Udah ya kak duluan," sambungnya buru-buru keluar.

Disa hanya menggeleng pelan dengan tingkah Vale. Ia kembali melanjutkan aktivitasnya dengan baby Chloe, tak lama Farah dan Aby menghampirinya.

"Nak Disa," panggil Farah lembut.

"Iya bu Farah," sahut Disa, bangkit berdiri, namun masih menggendong Chloe.

"Terima kasih karena telah memberikan nama yang indah pada Chloe, terima kasih juga karena engkau bersedia meluangkan waktu untuk berkunjung ke panti ini," ucap Farah.

"Tidak usah berterima kasih bu, saya ikhlas melakukannya. Saya senang juga melihat senyum dan tawa yang tampak pada wajah mereka," sahut Disa memandang kasih anak-anak yang ada diruangan itu.

"Saya berdoa agar kebahagiaan selalu menyertai kalian berdua," ucap Farah.

"Terima kasih bu," sahut Disa.

Mereka berbincang sebentar, sepuluh menit kemudian Disa dan Aby pamit pulang. Suasana hening menyelimuti perjalanan menuju rumah mereka, Disa tampak bersender sambil memejamkan matanya sedangkan Aby fokus menyetir.

Sesampainya di depan gerbang, satpam membukakan pintu, Aby masuk dan menaruh mobilnya di garasi. Mereka keluar dan memasuki rumah, namun

"Sayang!!" seru seorang wanita berlari dan langsung memeluk Aby erat. Disa yang kembali melihat wanita yang pernah menghinanya itu pun kembali membuat emosinya naik.

Ya, Nesa. Nesa melepas pelukannya "Sayang aku kangen," ucapnya sambil bergelayut manja di lengan Aby.

"Sa, lepas," ucap Aby.

"Kenapa?" tanya Nesa sendu dengan penolakan Aby. Matanya menangkap sosok gadis yang berdiri dengan wajah yang sudah memerah di belakang Aby.

"Heh kamu," ucap Nesa lagi menghampiri Disa. Aby menarik tangan Nesa agar tidak kembali bertengkar dengan Disa, namun Nesa menghempas tangannya kasar.

"Kamu, berani-beraninya kamu kesini hah?!. Kamu mau godaain kekasih saya?!" ucapnya membentak Disa.

"Tutup mulut beracun anda!! what did you say? Menggoda kekasih anda? Hahahaha," ucap Disa sambil tertawa.

"Open your eyes and see the reality!! kamu siapa dan saya siapa!! pria yang anda sebut kekasih anda adalah suami saya!! MY HUSBAND!!" ucap Disa tegas dengan emosi yang menggelora.

"Lancang kamu ya," ucap Nesa tidak percaya sambil melayangkan tangannya hendak menampar Disa. Disa dengan sigap langsung menahan tangan Nesa.

"Lepaskan, dasar jal**g!!" teriak Nesa memberontak.

Plak..

Disa menampar keras pipi Nesa, Nesa memegangi pipinya yang nyeri dan membekas.

"Jaga mulutmu itu sialan, saya tidak pernah merayu pria hanya demi uang dan hasrat semata. Camkan itu," ucap Disa menunjuk tepat di wajah Nesa.

Disa melewati dan berjalan cepat menaiki tangga menuju kamar. Aby menatap nanar kepergian Disa, tanpa bisa mengejarnya.

"Lihat by, perlakuan wanita itu. Dia menamparku," ucap Nesa.

"Sa sebaiknya kau pulang saja," ucap Aby.

"Apa? kau mengusirku? mengusirku demi wanita itu? apa kau sudah melupakan aku hah?!" tanya Nesa dengan air mata yang sudah meluncur bebas.

"Tidak, tidak seperti itu Sa," jawab Aby.

"Aku tidak ingin keributan lagi," sambung Aby.

"Jadi kau menyalahkanku yang membuat keributan? begitu?" tanya Nesa lagi dan beranjak pergi.

"Sa, ngga gitu. Kamu ngertiin dong," ucap Aby menghentikan Nesa.

"Ngertiin? kamu aja ngga pernah ngertiin aku by," ucap Nesa menangis.

"Okay sorry ya, udah jangan nangis dong," ucap Aby mencoba menenangkan Nesa. Ia paling tidak suka melihat air mata yang menetes di wajah kekasihnya itu.

"Kamu masih mencintaiku by?" tanya Nesa. Aby terdiam, sesungguhnya ia bingung harus menjawab apa. Ia memang menyukai Nesa, namun tidak yakin mencintainya. Itulah yang ia rasakan dari dulu.

Nesa berjalan mendekati Aby dan kembali memeluknya. "Tidak usah dijawab, aku ingin pembuktian. Jika kau menyayangiku, maka temani aku makan siang hari ini," ucap Nesa.

Nesa mendongak menatap wajah tampan Aby, dengan tatapan memohonnya. "Bagaimana?" tanya Nesa lagi. Aby mengangguk ragu. Nesa kembali memeluk Aby, "Makasi sayang, aku percaya kamu sangat mencintaiku dan tidak ada wanita lain yang bisa menggantikanku," ucap Nesa keras.

Aby membalas pelukan Nesa, kemudian mereka keluar bersama. Seseorang diatas tangga yang menyaksikan langsung peristiwa menjijikan itu hanya tersenyum miris.

"Jangan berharap lebih Disa, kamu nikah karena terpaksa, bukan cinta. Apa yang bisa kau harapkan?" batin Disa.

Disa memasuki kamarnya dan asik dengan laptopnya. Hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 17.00. Disa menutup laptopnya dan melihat jam.

"Jam segini belum dateng, cih.." ucap Disa beranjak menuju dapur untuk membuat makan malam.

Tepat pukul 18.30, ia selesai masak. Disa kembali ke kamarnya untuk membersihkan diri. Dan kembali turun ke dapur, jam sudah menunjukkan pukul 19.00.

"Huh tu cowok kemana sih, gak tau perut gue udah laper apa ya," gerutu Disa dan kembali memainkan ponselnya hingga jam menunjukkan pukul 20.00. Namun pria yang bernama Aby belum juga pulang.

"Haduh, mending makan aja, ketimbang asam lambung gue naik," gerutunya kesal dan melangkah menuju dapur. Tidak memerlukan waktu lama Disa selesai makan, ia membersihkan piring dan kembali ke kamar untuk menyelesaikan beberapa desainnya.

Malam semakin larut, kini jam sudah menunjukkan pukul 22.00. Namun belum ada tanda-tanda kepulangan Aby, Disa cemas sendiri. Tak dapat ia pungkiri, saat ini ia cemas dengan keberadaan dan kondisi pria yang berstatus suaminya itu.

Disa memutuskan untuk menghubungi Aby, berdering namun tidak diangkat. Disa kembali dengan sabarnya menghubungi Aby, namun nihil. Kini genap sudah panggilan ke lima belas yang tidak diangkat. Disa melemparkan hpnya kesal.

"Awas aja pulang," gerutu Disa melemparkan dirinya di kasur dan memilih tidur.

Ceklek

Pintu kamar perlahan terbuka, Disa yang belum memasuki dunia mimpinya pun berbalik dan melihat siapa yang datang. Seseorang itu langsung memeluk tubuh Disa tanpa memberikan Disa kesempatan bergerak ataupun memberontak.

"By-Aby, By!!" panggil Disa mencoba melepaskan pelukan kokoh Aby.

~ Bersambung ~

Terpopuler

Comments

Arab Markonah

Arab Markonah

tampang aja lempeng kayak jalan tol,hati nya lembek kayak tahu...bengek aku Thor....😒

2021-02-14

2

YonhiarCY (Hiatus)

YonhiarCY (Hiatus)

setuju tuh sama Vale😂 Disa udh pantes jadi Mommy😂 ngomongnya harusnya di depan Aby tuh, biar dengar dia whaha😂

si Nesa nih pengganggu bgt ya dia huhh greget

2021-01-27

1

TK

TK

hadir

2021-01-17

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Ch 1 ~ Memberi tau rencana
3 Ch 2 ~ Keputusan
4 Ch 3 ~ Kamu?!
5 Ch 4 ~ Rumah
6 Ch 5 ~ Adik ipar
7 Ch 6 ~ Future baby
8 Ch 7 ~ Suami durhaka
9 Ch 8 ~ Panti asuhan
10 Ch 9 ~ Wanita sialan
11 Ch 10 ~ Minggu
12 Ch 11 ~ Menampar
13 Ch 12 ~ Rian
14 Ch 13 ~ Kerja sama
15 Ch 14 ~ Taman
16 Ch 15 ~ Jogging
17 ~ Visual ~
18 Ch 16 ~ Tidak suka
19 Ch 17 ~ Baikan
20 Ch 18 ~ Keracunan
21 Ch 19 ~ Sharing
22 Ch 20 ~ Karena dia istriku
23 Ch 21 ~ Sebuah kenyamanan
24 Ch 22 ~ Mengecup kening
25 Ch 23 ~ Perjanjian
26 Ch 24 ~ Hati
27 Ch 25 ~ Mencoba ikhlas
28 Ch 26 ~ Merasa bersalah
29 Ch 27 ~ Di rumah
30 Ch 28 ~ Nightlife
31 Ch 29 ~ Nightlife - 2
32 Ch 30 ~ Arfa
33 Ch 31 ~ Permainan di balkon
34 Ch 32 ~ Butik
35 Ch 33 ~ Foto candid
36 Ch 34 ~ Apartemen
37 Ch 35 ~ Rumah Valenchi
38 Ch 36 ~ Suapin
39 Ch 37 ~ Kebenaran
40 Ch 38 ~ Don't leave me
41 Ch 39 ~ Bersabar
42 Ch 40 ~ Bad Liar
43 Ch 41 ~ Crazy of you
44 Ch 42 ~ Son of a gun
45 Ch 43 ~ Lucifer
46 Ch 44 ~ Bucin?
47 Ch 45 ~ Pulang
48 Ch 46 ~ Fashion show
49 Ch 47 ~ Pasutri
50 Ch 48 ~ Anniversary Averon
51 Ch 49 ~ Anniversary - 2
52 Ch 50 ~ What?!!
53 Ch 51 ~ Bayangan masa lalu
54 Ch 52 ~ Basic love
55 Ch 53 ~ Kehangatan
56 Ch 54 ~ Couple life
57 Ch 55 ~ Lampu merah
58 Ch 56 ~ Mood
59 Ch 57 ~ Sarapan aneh
60 Ch 58 ~ Pikiran Aby
61 Ch 59 ~ Hanya masa lalu
62 Ch 60 ~ Screaming
63 Ch 61 ~ Sosok masa lalu
64 Ch 62 ~ Istri kecilku
65 Ch 63 ~ Mata panda
66 Ch 64 ~ Kemarahan Aby
67 Ch 65 ~ Salah paham
68 Ch 66 ~ Mission one
69 Ch 67 ~ Only you
70 Ch 68 ~ FIRST NIGHT
71 Ch 69 ~ Lagi ya...
72 Ch 70 ~ Hadiah kecil
73 Ch 71 ~ Panorama cinta
74 Ch 72 ~ Panorama cinta - 2
75 Ch 73 ~ Gym
76 Ch 74 ~ Strategi
77 Ch 75 ~ Cocok menjadi papa?
78 Ch 76 ~ Kita pasti bisa
79 Ch 77 ~ Pergi
80 Ch 78 ~ Dikorbankan
81 Ch 79 ~ Accident
82 Ch 80 ~ Muskuloskeletal
83 Ch 81 ~ Microchip
84 Ch 82 ~ Tidak enak badan?
85 Ch 83 ~ Janji?
86 Ch 84 ~ Tidak bisa menunda
87 Ch 85 ~ Cepatlah pulang
88 Ch 86 ~ Ih bau!!
89 Ch 87 ~ Kembali
90 Ch 88 ~ Kau bau!!
91 Ch 89 ~ Keras kepala
92 Ch 90 ~ Maaf
93 Ch 91 ~ Selamat
94 Ch 92 ~ Enam Minggu
95 Ch 93 ~ Hiperemesis gravidarum
96 Ch 94 ~ Membaik
97 Ch 95 ~ Fight
98 Ch 96 ~ Sing
99 Ch 97 ~ Pria yang...
100 Ch 98 ~ Rival
101 Ch 99 ~ Ruang kerja
102 Ch 100 ~ Revenge
103 Ch 101 ~ Gender
104 Ch 102 ~ Danger
105 Ch 103 ~ Danger - 2
106 Ch 104 ~ Rescue
107 Ch 105 ~ Rescue - 2
108 Ch 106 ~ Rescue - 3
109 Ch 107 ~ Hampa
110 Ch 108 ~ Belief
111 Ch 109 ~ Prihatin
112 Ch 110 ~ Tes
113 Ch 111 ~ Pilihan
114 Ch 112 ~ Lepaskanlah
115 Ch 113 ~ Lepaskanlah - 2
116 Ch 114 ~ Renungkan
117 Ch 115 ~ Together
118 Ch 116 ~ Benih
119 Ch 117 ~ Kerajinan tangan
120 Ch 118 ~ Tidur bersama
121 Ch 119 ~ Kesialan di hari spesial
122 Ch 120 ~ Gangguan
123 Ch 121 ~ NO!!
124 Ch 122 ~ Dadakan
125 Ch 123 ~ Miliki diriku
126 Ch 124 ~ San Jose
127 Ch 125 ~ Sedikit berbeda
128 Ch 126 ~ Trip
129 Ch 127 ~ Menyebalkan!
130 Ch 128 ~ Jangan menghindar
131 Ch 129 ~ Melengkapi
132 Ch 130 ~ Kita belum baikan!
133 Ch 131 ~ Manja
134 Ch 132 ~ Belum aku ketahui
135 Ch 133 ~ Aku tidak normal
136 Ch 134 ~ Aku tidak normal - 2
137 Ch 135 ~ Klasik
138 Ch 136 ~ Janggal?
139 Ch 137 ~ Menyambungkan
140 Ch 138 ~ Menanyakan
141 Ch 139 ~ Lingkaran gelap
142 Ch 140 ~ Saat kalian bersatu
143 Ch 141 ~ Begitu asing
144 Ch 142 ~ Apalagi ini?
145 Ch 143 ~ Hangover
146 Ch 144 ~ Osnovnoy
147 Ch 145 ~ Osnovnoy - 2
148 Ch 146 ~ Morning!
149 Ch 147 ~ Berlebihan
150 Ch 148 ~ Dimulai
151 Ch 149 ~ Dimulai - 2
152 Ch 150 ~ Kesepakatan
153 Ch 151 ~ Memalsukan
154 Ch 152 ~ Seharusnya tidak
155 Ch 153 ~ Berkata lain
156 Ch 154 ~ Harapan
157 Ch 155 ~ Ada apa ini?
158 Ch 156 ~ Ada apa ini? - 2
159 Ch 157 ~ Fight
160 Ch 158 ~ Diskusi
161 Ch 159 ~ I Got you! - 1
162 Ch 160 ~ I got you! - 2
163 Ch 161 ~ War
164 Ch 162 ~ War - 2
165 Ch 163 ~ Back
166 Ch 164 ~ Together
167 Ch 165 ~ Together and Forever
168 Extra Chapter - 1
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Prolog
2
Ch 1 ~ Memberi tau rencana
3
Ch 2 ~ Keputusan
4
Ch 3 ~ Kamu?!
5
Ch 4 ~ Rumah
6
Ch 5 ~ Adik ipar
7
Ch 6 ~ Future baby
8
Ch 7 ~ Suami durhaka
9
Ch 8 ~ Panti asuhan
10
Ch 9 ~ Wanita sialan
11
Ch 10 ~ Minggu
12
Ch 11 ~ Menampar
13
Ch 12 ~ Rian
14
Ch 13 ~ Kerja sama
15
Ch 14 ~ Taman
16
Ch 15 ~ Jogging
17
~ Visual ~
18
Ch 16 ~ Tidak suka
19
Ch 17 ~ Baikan
20
Ch 18 ~ Keracunan
21
Ch 19 ~ Sharing
22
Ch 20 ~ Karena dia istriku
23
Ch 21 ~ Sebuah kenyamanan
24
Ch 22 ~ Mengecup kening
25
Ch 23 ~ Perjanjian
26
Ch 24 ~ Hati
27
Ch 25 ~ Mencoba ikhlas
28
Ch 26 ~ Merasa bersalah
29
Ch 27 ~ Di rumah
30
Ch 28 ~ Nightlife
31
Ch 29 ~ Nightlife - 2
32
Ch 30 ~ Arfa
33
Ch 31 ~ Permainan di balkon
34
Ch 32 ~ Butik
35
Ch 33 ~ Foto candid
36
Ch 34 ~ Apartemen
37
Ch 35 ~ Rumah Valenchi
38
Ch 36 ~ Suapin
39
Ch 37 ~ Kebenaran
40
Ch 38 ~ Don't leave me
41
Ch 39 ~ Bersabar
42
Ch 40 ~ Bad Liar
43
Ch 41 ~ Crazy of you
44
Ch 42 ~ Son of a gun
45
Ch 43 ~ Lucifer
46
Ch 44 ~ Bucin?
47
Ch 45 ~ Pulang
48
Ch 46 ~ Fashion show
49
Ch 47 ~ Pasutri
50
Ch 48 ~ Anniversary Averon
51
Ch 49 ~ Anniversary - 2
52
Ch 50 ~ What?!!
53
Ch 51 ~ Bayangan masa lalu
54
Ch 52 ~ Basic love
55
Ch 53 ~ Kehangatan
56
Ch 54 ~ Couple life
57
Ch 55 ~ Lampu merah
58
Ch 56 ~ Mood
59
Ch 57 ~ Sarapan aneh
60
Ch 58 ~ Pikiran Aby
61
Ch 59 ~ Hanya masa lalu
62
Ch 60 ~ Screaming
63
Ch 61 ~ Sosok masa lalu
64
Ch 62 ~ Istri kecilku
65
Ch 63 ~ Mata panda
66
Ch 64 ~ Kemarahan Aby
67
Ch 65 ~ Salah paham
68
Ch 66 ~ Mission one
69
Ch 67 ~ Only you
70
Ch 68 ~ FIRST NIGHT
71
Ch 69 ~ Lagi ya...
72
Ch 70 ~ Hadiah kecil
73
Ch 71 ~ Panorama cinta
74
Ch 72 ~ Panorama cinta - 2
75
Ch 73 ~ Gym
76
Ch 74 ~ Strategi
77
Ch 75 ~ Cocok menjadi papa?
78
Ch 76 ~ Kita pasti bisa
79
Ch 77 ~ Pergi
80
Ch 78 ~ Dikorbankan
81
Ch 79 ~ Accident
82
Ch 80 ~ Muskuloskeletal
83
Ch 81 ~ Microchip
84
Ch 82 ~ Tidak enak badan?
85
Ch 83 ~ Janji?
86
Ch 84 ~ Tidak bisa menunda
87
Ch 85 ~ Cepatlah pulang
88
Ch 86 ~ Ih bau!!
89
Ch 87 ~ Kembali
90
Ch 88 ~ Kau bau!!
91
Ch 89 ~ Keras kepala
92
Ch 90 ~ Maaf
93
Ch 91 ~ Selamat
94
Ch 92 ~ Enam Minggu
95
Ch 93 ~ Hiperemesis gravidarum
96
Ch 94 ~ Membaik
97
Ch 95 ~ Fight
98
Ch 96 ~ Sing
99
Ch 97 ~ Pria yang...
100
Ch 98 ~ Rival
101
Ch 99 ~ Ruang kerja
102
Ch 100 ~ Revenge
103
Ch 101 ~ Gender
104
Ch 102 ~ Danger
105
Ch 103 ~ Danger - 2
106
Ch 104 ~ Rescue
107
Ch 105 ~ Rescue - 2
108
Ch 106 ~ Rescue - 3
109
Ch 107 ~ Hampa
110
Ch 108 ~ Belief
111
Ch 109 ~ Prihatin
112
Ch 110 ~ Tes
113
Ch 111 ~ Pilihan
114
Ch 112 ~ Lepaskanlah
115
Ch 113 ~ Lepaskanlah - 2
116
Ch 114 ~ Renungkan
117
Ch 115 ~ Together
118
Ch 116 ~ Benih
119
Ch 117 ~ Kerajinan tangan
120
Ch 118 ~ Tidur bersama
121
Ch 119 ~ Kesialan di hari spesial
122
Ch 120 ~ Gangguan
123
Ch 121 ~ NO!!
124
Ch 122 ~ Dadakan
125
Ch 123 ~ Miliki diriku
126
Ch 124 ~ San Jose
127
Ch 125 ~ Sedikit berbeda
128
Ch 126 ~ Trip
129
Ch 127 ~ Menyebalkan!
130
Ch 128 ~ Jangan menghindar
131
Ch 129 ~ Melengkapi
132
Ch 130 ~ Kita belum baikan!
133
Ch 131 ~ Manja
134
Ch 132 ~ Belum aku ketahui
135
Ch 133 ~ Aku tidak normal
136
Ch 134 ~ Aku tidak normal - 2
137
Ch 135 ~ Klasik
138
Ch 136 ~ Janggal?
139
Ch 137 ~ Menyambungkan
140
Ch 138 ~ Menanyakan
141
Ch 139 ~ Lingkaran gelap
142
Ch 140 ~ Saat kalian bersatu
143
Ch 141 ~ Begitu asing
144
Ch 142 ~ Apalagi ini?
145
Ch 143 ~ Hangover
146
Ch 144 ~ Osnovnoy
147
Ch 145 ~ Osnovnoy - 2
148
Ch 146 ~ Morning!
149
Ch 147 ~ Berlebihan
150
Ch 148 ~ Dimulai
151
Ch 149 ~ Dimulai - 2
152
Ch 150 ~ Kesepakatan
153
Ch 151 ~ Memalsukan
154
Ch 152 ~ Seharusnya tidak
155
Ch 153 ~ Berkata lain
156
Ch 154 ~ Harapan
157
Ch 155 ~ Ada apa ini?
158
Ch 156 ~ Ada apa ini? - 2
159
Ch 157 ~ Fight
160
Ch 158 ~ Diskusi
161
Ch 159 ~ I Got you! - 1
162
Ch 160 ~ I got you! - 2
163
Ch 161 ~ War
164
Ch 162 ~ War - 2
165
Ch 163 ~ Back
166
Ch 164 ~ Together
167
Ch 165 ~ Together and Forever
168
Extra Chapter - 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!