"Kan kamu yang mau, udahlah mau nyari Bi Santi," jawab Disa pergi meninggalkan kamarnya. Mereka pun sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.
Aby sudah berangkat ke kantornya, karena ia tidak ingin mengambil libur. Sedangkan Disa asik menata kamarnya, kasur sudah di pindahkan ke kamar itu dengan bantuan Dafa, satpam rumah.
"Okay perfect," ucapnya melihat hasil tatanan kamarnya.
Disa keluar dari kamar dan melewati sebuah ruangan, ia berhenti sejenak, penasaran dengan ruangan itu. Disa mendekat dan hendak membuka pintu, namun terkunci.
"Bi, Bi Santi," panggil Disa.
"Iya non," sahut Bi Santi menghampiri Disa.
"Bi, kunci ruangan ini dimana ya?" tanya Disa.
"Ada non, sebentar saya ambilkan," jawab Bi Santi mengambil kunci tersebut.
"Ini non," ucap Bi Santi menyerahkan kunci tersebut pada Disa.
"Makasi ya bi, maaf jadi ngerepotin," ucap Disa.
"Nggak papa non," sahut Bi Santi. Disa membuka pintu tersebut dan masuk ke ruangan tersebut.
"Kok kosong sih," batinnya.
Selintas ide muncul di otaknya. Ia keluar dan mencari kartu nama Aby yang pernah Aby berikan padanya.
"Aduh dimana sih, semoga ngga ilang," ucapnya.
"Nah dapet," ucap Disa langsung menyimpan nomer tersebut dengan nama kontak "Manusia 🗿". Disa langsung menghubungi Aby.
"Halo," sapa seseorang di sebrang sana.
"Halo, ini Aby Averon kan?" tanya Disa.
"Iya, ini siapa?" tanya Aby datar
"Disa, oh ya ruangan kosong di sebelah kamarmu itu ke pake ngga," ucap Disa cepat.
"Pelan-pelan bisa ngga sih ngomongnya," ucap Aby.
"Hiih, ruangan kosong disebelah kamarmu itu di pake apa ngga," ulang Disa lebih lambat.
"Ngga," jawab Aby singkat.
"Yaudah, izin make over okay," ucap Disa.
"Up to you," sahut Aby.
"Thank you," balas Disa.
Disa segera memesan beberapa barang melalu online shop. Ia membersihkan ruangan tersebut hingga ke ujung-ujungnya. Karena barang akan tiba besok, maka ia ingin membersihkan ruangan itu dulu.
Hari semakin larut, hingga malam pun tiba. Disa baru saja menyelesaikan ritual mandinya, ia segera turun menuju dapur untuk membantu Bi Santi menyiapkan makan malam.
"Malam bi," sapa Disa ramah.
"Malam non," sahut Bi Santi.
"Bi, Aby kalau sarapan pakai nasi apa roti?" tanya Disa.
"Setidaknya ngga jadi istri durhaka gue. Apa kata orang nanti," batinnya.
"Den Aby biasanya sarapan dengan oatmeal atau roti non," jawab bi Santi.
"Dia sukanya makanan pedes apa ngga bi?" tanya Disa lagi.
"Ngga non, hanya nyonya saja yang suka makanan pedas," jawab bi Santi.
"Makanan kesukaannya apa bi?" tanya Disa lagi.
"Kalau itu bibi kurang tau non, biasanya den Aby sering makan seafood. Coba non tanya nyonya saja," jawab Bi Santi.
"Oh okay bi, makasi ya," ucap Disa ramah.
"Oh ya bi, besok Disa aja yang masak ya bi. Jadi urusan dapur Disa aja yang urus, bibi kalau capek istirahat aja okay," ucap Disa yang sudah mulai mengambil alih pekerjaan Bi Santi.
"Ta-tapi non," ucap Bi Santi tergagap.
"Ngga ada tapi-tapian," tegas Disa.
"Ba-baik non," pasrah Bi Santi.
"Bibi istirahat aja yah, biar Disa yang urus ini semua. Ngga ada bantahan," ucap Disa dengan tegas pada kalimat terakhir.
"Baik non," ucap bi Santi. Disa pun berkutat dengan alat masak di dapur, menyiapkan makan malam untuk ia dan Aby si manusia patung makan. Tak lama Aby tampak memasuki rumah. Ia berjalan menuju kamarnya.
"Bagus juga desain interiornya," batin Aby.
Aby melepas pakaiannya dan segera memasuki kamar mandi, ia keluar dengan celana pendek dan kaus putih transparannya. Aby menuju ke arah dapur.
"Disa!!" seru Aby. Disa menoleh.
"Apa?" tanyanya.
"Ngapain di sini?" tanya balik Aby.
"Masaklah," jawabnya.
"Bisa?" tanya Aby.
"Udah deh, mending duduk manis aja disitu. Bentar lagi mateng," sahutnya. Aby hanya menggelengkan kepalanya dan duduk di meja makan sambil memainkan ponselnya.
Tak lama, Disa selesai dengan kegiatan memasaknya, ia menyajikan makanan di meja dan mencuci tangannya. Kemudian ia duduk berhadapan dengan Aby yang masih memainkan ponselnya.
"Kalau laper makanannya yang dimakan, jangan hpnya," sindir Disa.
"Udah selesai?" tanya Aby.
"Udah" sahut Disa.
"Kalau ngga suka entar aku pesenin makanan," ucap Disa.
"Kalo dari baunya sih enak," batin Aby.
Aby pun menyendokan makanannya dan mulai memasukkannya ke dalam mulut. Ia mengunyah dan merasakan makanan buatan istrinya itu. Ya, walau mereka belum saling mengakui.
"Enak," ucapnya tanpa sadar.
"Maksudnya rasanya lumayan enak," ralatnya.
"Oh," sahut Disa.
"Besok Vale dateng kesini," ucap Aby.
"Vale? Vale siapa? Valentino Rossi?" tanya Disa yang memang tidak tau.
"Jauh banget mikirnya, kamu kira adikku pembalap?" tanya Aby.
"Oh adikmu, ya mana aku tau," sahut Disa.
"Keseringan nonton balapan kamu," ucap Aby.
"Emang kamu engga?" tanya Disa.
"Lumayan," jawab Aby.
"Eleh," sahut Disa.
Drtt drtt drtt
Ponsel Aby berdering. Disa melirik siapa yang menghubungi, ia lantas memutar bola matanya malas. Aby segera mengangkat panggilan telepon dari "Nesa ❤️".
Mereka tampak asik berbincang meski melalui telepon. Disa yang sudah selesai makan pun mencuci piringnya dan naik menuju kamar. Disa mengambil ponselnya dan membuka sosial medianya, ia tampak asik dengan ponselnya.
Ceklek
Aby memasuki kamar dan duduk di ranjangnya. Ia masih asik dengan ponselnya, tak lama ia menaruh ponselnya dan mengambil laptopnya.
"Sa," panggil Aby.
"Hmm," sahut Disa.
"Pesenannya udah jadi belum?" tanya Aby.
"Belum, seminggu lagi selesai," jawabnya.
Mereka asik dengan dunia mereka masing-masing. Hingga malam semakin larut, mata mereka pun tak kuasa menahan kantuk, mereka pun akhirnya tertidur.
Pukul 05.30 Disa bangun, ia segera ke kamar mandi. Menggosok gigi dan membersihkan wajah, setelah selesai ia segera turun untuk membuat sarapan.
Disa asik di dapur hingga jam menunjukkan pukul 06.00. Ia ingin membangunkan Aby, namun ia ragu.
"Masa iya harus bangunin dia, yah telpon aja," batinnya.
Disa segera mengambil ponselnya dan menghubungi Aby.
"Apa?" ucap Aby dengan suara khas bangun tidur.
"Bangun udah pagi," balas Disa dan memutuskan sambungan teleponnya. Ia menyiapkan sarapan di meja, tak lama ia kembali naik menuju kamar.
Tampak Aby sudah tidak ada di ranjangnya. Disa segera menyiapkan pakaian Aby. Namun ada kendala, lemarinya terkunci.
"Astaga, dikunci lagi," ucap Disa menepuk jidatnya. Mau tidak mau dia harus menanyakan letak kuncinya.
"Aby!!" panggil Disa dengan keras. Untungnya kamar mereka kedap suara.
"Apa?" sahut Aby tak kalah keras.
"Kunci lemarimu dimana?" tanya Disa.
"Di laci nakas dekat tempat tidur," jawabnya. Disa segara menuruti Aby dan mendapat kunci lemarinya. Disa segera membuka dan memilih pakaian yang pas.
Disa keluar dengan setelan pakaian Aby dan berbarengan dengan keluarnya Aby dari kamar mandi yang hanya mengenakan handuk yang menutupi bagian bawahnya saja.
"Astaga!!" seru Disa kembali berbalik.
"Hey Sa, buka dong. Gimana caranya ke kantor kalo kaya gini," ucap Aby mengendor pintu. Disa pun membuka pintu, ia menundukkan kepalanya dan menyerahkan setelan pakaian yang akan dikenakan Aby.
~ Bersambung ~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Puan Harahap
hadir
⚘⚘Salam Pria Idola dan Menikahi pria urakan⚘⚘
yuk saling baca n dukung
2021-04-14
1
ARSY ALFAZZA
like + rate bintang ⭐⭐⭐⭐⭐😇 saling mendukung ya Thor 👌
2021-03-07
0
Eva Santi Lubis
hadir
2021-02-26
0