Ch 12 ~ Rian

Pintu kamar perlahan terbuka, Disa yang belum memasuki dunia mimpinya pun berbalik dan melihat siapa yang datang. Seseorang itu langsung memeluk tubuh Disa tanpa memberikan Disa kesempatan bergerak ataupun memberontak.

"By-Aby, By!!" panggil Disa mencoba melepaskan pelukan kokoh Aby.

"Tidak, tidak Aby tidak," batin Aby.

Aby langsung beranjak dan bergegas menuju kamar mandi dengan langkahnya yang lebar. Disa mengatur irama nafasnya, ada apa dengan pria itu?.

Disa memutuskan untuk membuatkan Aby susu, entahlah apakah pria itu menyukainya. Disa menuruni tangga dan berlalu menuju dapur untuk membuat susu, setelah selesai ia segera kembali ke kamar.

"Nih susunya, minum dulu. Mungkin bisa membuatmu lebih rileks," ucap Disa meletakkan susu hangat tersebut diatas nakas, kemudian ia duduk di pinggir kasurnya.

Aby langsung menegak susu tersebut hingga tandas. Disa yang sedari tadi memperhatikannya hanya bisa menautkan kedua alisnya bingung.

"Kamu kenapa?" tanya Disa pelan. Aby menatap Disa sebentar, kemudian ia duduk di kasurnya.

"Ada yang menjebak ku," ucap Aby.

"Siapa? dan apa tujuan mereka menjebak mu?" tanya Disa lagi. Aby menggeleng.

"Aku tidak tau tujuan mereka," jawab Aby.

"Lalu yang tadi, bagaimana dirimu bisa seperti itu?" tanya Disa lagi.

"Sudahlah tidur saja, ini sudah larut," ucap Aby.

"Jawab dulu," ucap Disa yang penasaran.

"Ini sudah malam, aku juga sudah mengantuk," ucap Aby.

"By, please deh. Jangan bikin aku penasaran," ucap Disa.

"Tidur udah malem," ucap Aby langsung memunggungi Disa.

Disa merebahkan tubuhnya dan membalik posisinya hingga mereka tampak saling memunggungi. Namun mulutnya tak hentinya komat kamit menggerutu.

"Liat aja, besok bakal gue interogasi si Devan," batin Disa.

Malam semakin larut, hingga waktu untuk matahari memancarkan sinarnya kembali sudah tiba. Tepat pukul 05.00 dini hari, Disa terbangun. Hari ini jadwalnya sibuk, terlebih sekarang adalah hari Senin.

Disa langsung turun dari ranjangnya, kemudian bergegas ke kamar mandi dan langsung melesat pergi ke dapur untuk membuat sarapan.

"Pagi non," sapa Bi Santi.

"Pagi bi," sahut Disa ramah. Ia kemudian berlalu ke dapur.

Tak membutuhkan waktu lama, Disa kembali ke kamarnya untuk membersihkan diri dan mempersiapkan dirinya untuk aktivitas di awal minggu yang sangat padat.

Disa sudah siap dengan setelan jas berwarna coklat terang dengan kaos putih di dalamnya, tak lupa rambut panjangnya yang di gerai indah dan kacamata bening yang menambah daya tariknya, serta high heels dan tas jinjingnya yang berwarna senada.

"Kamu ada acara apa?" tanya Aby memperhatikan Disa dari ujung kepala sampai ujung kakinya.

Disa yang menghadap cermin besar langsung membalik tubuhnya menghadap pria yang kemarin membuatnya penasaran setengah mati. Disa menyandarkan tubuhnya di meja rias dengan tangan yang bersidekap dada.

"Oh ya aku lupa mengatakannya, karena kemarin kau datangnya larut sekali," ucap Disa sinis sambil melihat jam tangannya yang melingkar indah di pergelangan tangannya.

"Aku sendiri sampai bosan menunggu," sambungnya.

"To the point bisa kan," ucap Aby yang telinganya panas. Disa menyunggingkan senyum sinisnya, ia kembali menegakkan tubuhnya dan berjalan mendekat ke arah Aby.

"Hari ini jadwalku padat, aku ada pertemuan dengan klien, persiapan event dan... kau tidak perlu tau selengkapnya," ucap Disa sesampainya di depan Aby. Aby mendelik tidak suka dengan kalimat terakhir Disa, ia hendak berbicara tapi segara dipotong oleh Disa.

"Aku sudah menyiapkan sarapan mu dan pakaian mu sudah aku siapkan juga, untunglah kau sudah bangun, jadi aku tidak perlu membangunkan mu," sambung Disa berjalan mengelilingi Aby.

"Dan satu lagi, jika kau membawa pulang wanita sialan itu. Jangan pernah biarkan dia menyentuh barang-barang ku walau hanya sejengkal," ucap Disa tepat di depan Aby dengan tatapan yang siap berperang.

"Sisanya terserah, okay aku pergi. Ingat sarapan dan pakaiannya sudah aku siapkan," ucap Disa melihat jam tangannya dan melewati Aby, ia membuka pintu kamar dan segera turun ke bawah.

Aby segera melesat ke kamar mandi, kata-kata Disa membuat telinganya panas, terlebih saat membahas tentang semalam, yang walaupun memang realita.

Siang hari yang terik di sebuah restoran dengan konsep alam yang terletak di pinggiran kota. Dua orang manusia yang berlawanan jenis tampak sedang berdiskusi serius. Ya, mereka adalah sang designer muda bernama Disa dan kliennya Rian Aldeo, yang merupakan bos dari sahabatnya Lia.

"Baik, saya akan segera menyelesaikannya," ucap Disa mengakhiri diskusinya.

"Terima kasih nona cantik," ucap Rian penuh kelembutan.

"Hahaha, santai saja denganku," ucap Disa menanggapi ucapan Rian yang ia kira hanya candaan.

"By the way, kau sejak kapan menggeluti dunia desain?" tanya Rian basa basi, walau sebenarnya ingin berlama-lama dengan gadis di depannya ini.

"Hmm aku mulai mempelajarinya dari umur 12 tahun, awalnya aku hanya belajar otodidak, namun tak lama aku memutuskan untuk kursus agar lebih terasah." jawab Disa.

"Dari umur 12 tahun? kau mempunyai semangat belajar yang tinggi," puji Rian menyeruput minumannya.

"Ketertarikan yang membuat ku berniat dan berambisi untuk mewujudkannya," sahut Disa.

"Jadi kau menggeluti dunia desain ini karena ketertarikan?" tanya Rian.

"Yeah, kau tau bukan pekerjaan yang kita geluti haruslah kita cintai. Itu membuat kita lebih enjoy saat bekerja dan tugas yang realita nya menumpuk dapat kita atasi bahkan tanpa sadar kita telah menuntaskannya dalam keadaan happy tanpa tertekan," jelas Disa panjang lebar.

"Pemikiran yang bagus, sangat sesuai dengan dirimu," sahut Rian.

"Thank you Sir," balas Disa.

"Kau sendiri bagaimana? perusahaan dan dirimu selalu mewarnai majalah majalah bisnis loh," ucap Disa.

"Hahaha, itu hanya cover. Masih ada perusahaan milik pengusaha muda yang ya, lebih senior lah di atas ku, bahkan pendiri sekaligus CEO nya umurnya jauh lebih muda dariku," ucap Rian.

"Oh ya? sepertinya jarang masuk majalah," ucap Disa.

"Ya, dia tidak terlalu suka terekspos media. Kau tau kan dia?" ucap Rian.

"Dia, dia siapa?" tanya Disa.

"Pengusaha muda itu. Namanya Albiray pemilik perusahaan Alvro Grup, dia saat ini yang menduduki peringkat teratas pengusaha muda tersukses di negeri ini, bahkan sayapnya sudah mengembang di berbagai negara," ucap Rian.

"Kau pun masih punya peluang untuk menjadi seperti dia. Oh ya, sepertinya kau sangat mengenalnya," ucap Disa.

"Tentu saja, dia kan..."

Drtt drtt drtt

Ponsel Rian berdering, panggilan masuk dari sekretarisnya.

"Hmm maaf, aku angkat teleponnya dulu ya," izin Rian.

"Silahkan," sahut Disa. Rian beranjak untuk mengangkat teleponnya.

Disa asik dengan buku gambar dan pensilnya sembari menunggu kliennya itu selesai menerima panggilan. Tak lama Rian susah menutup panggilannya dan hendak kembali duduk, namun dirinya malah terpana oleh gadis yang asik bergulat dengan pensil dan buku gambarnya.

Rambut panjangnya yang tergerai tampak di buat berkibar oleh angin yang menghampiri, kulit wajah dan leher putihnya terpampang jelas karena rambutnya dihembuskan angin, tatapan seriusnya menambah nilai plus.

Cekrek

Satu tangkapan kamera yang mengabadikan pemandangan indah di depannya itu.

"Kau selalu membuat ku jatuh dalam pesona mu, hingga diri ini selalu ingin memiliki mu seutuhnya. Sifatmu selalu membuatku merindukan dirimu, kalau saja aku bisa, ingin diriku menumpahkan segala rasa ini dan bisa memiliki mu. Aku mencintaimu," ~ Rian Aldeo.

~ Bersambung ~

Terpopuler

Comments

Puan Harahap

Puan Harahap

Abi bikin penasaran aja thor
⛱⛱SALAM PRIA IDOLA DAN MENIKAHI PRIA URAKAN🏖🏖

2021-04-15

0

RN

RN

like😍
slm totok pembangkit

2021-03-23

0

Eva Santi Lubis

Eva Santi Lubis

10.like buat mu thor mari saling mendukung

2021-02-26

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Ch 1 ~ Memberi tau rencana
3 Ch 2 ~ Keputusan
4 Ch 3 ~ Kamu?!
5 Ch 4 ~ Rumah
6 Ch 5 ~ Adik ipar
7 Ch 6 ~ Future baby
8 Ch 7 ~ Suami durhaka
9 Ch 8 ~ Panti asuhan
10 Ch 9 ~ Wanita sialan
11 Ch 10 ~ Minggu
12 Ch 11 ~ Menampar
13 Ch 12 ~ Rian
14 Ch 13 ~ Kerja sama
15 Ch 14 ~ Taman
16 Ch 15 ~ Jogging
17 ~ Visual ~
18 Ch 16 ~ Tidak suka
19 Ch 17 ~ Baikan
20 Ch 18 ~ Keracunan
21 Ch 19 ~ Sharing
22 Ch 20 ~ Karena dia istriku
23 Ch 21 ~ Sebuah kenyamanan
24 Ch 22 ~ Mengecup kening
25 Ch 23 ~ Perjanjian
26 Ch 24 ~ Hati
27 Ch 25 ~ Mencoba ikhlas
28 Ch 26 ~ Merasa bersalah
29 Ch 27 ~ Di rumah
30 Ch 28 ~ Nightlife
31 Ch 29 ~ Nightlife - 2
32 Ch 30 ~ Arfa
33 Ch 31 ~ Permainan di balkon
34 Ch 32 ~ Butik
35 Ch 33 ~ Foto candid
36 Ch 34 ~ Apartemen
37 Ch 35 ~ Rumah Valenchi
38 Ch 36 ~ Suapin
39 Ch 37 ~ Kebenaran
40 Ch 38 ~ Don't leave me
41 Ch 39 ~ Bersabar
42 Ch 40 ~ Bad Liar
43 Ch 41 ~ Crazy of you
44 Ch 42 ~ Son of a gun
45 Ch 43 ~ Lucifer
46 Ch 44 ~ Bucin?
47 Ch 45 ~ Pulang
48 Ch 46 ~ Fashion show
49 Ch 47 ~ Pasutri
50 Ch 48 ~ Anniversary Averon
51 Ch 49 ~ Anniversary - 2
52 Ch 50 ~ What?!!
53 Ch 51 ~ Bayangan masa lalu
54 Ch 52 ~ Basic love
55 Ch 53 ~ Kehangatan
56 Ch 54 ~ Couple life
57 Ch 55 ~ Lampu merah
58 Ch 56 ~ Mood
59 Ch 57 ~ Sarapan aneh
60 Ch 58 ~ Pikiran Aby
61 Ch 59 ~ Hanya masa lalu
62 Ch 60 ~ Screaming
63 Ch 61 ~ Sosok masa lalu
64 Ch 62 ~ Istri kecilku
65 Ch 63 ~ Mata panda
66 Ch 64 ~ Kemarahan Aby
67 Ch 65 ~ Salah paham
68 Ch 66 ~ Mission one
69 Ch 67 ~ Only you
70 Ch 68 ~ FIRST NIGHT
71 Ch 69 ~ Lagi ya...
72 Ch 70 ~ Hadiah kecil
73 Ch 71 ~ Panorama cinta
74 Ch 72 ~ Panorama cinta - 2
75 Ch 73 ~ Gym
76 Ch 74 ~ Strategi
77 Ch 75 ~ Cocok menjadi papa?
78 Ch 76 ~ Kita pasti bisa
79 Ch 77 ~ Pergi
80 Ch 78 ~ Dikorbankan
81 Ch 79 ~ Accident
82 Ch 80 ~ Muskuloskeletal
83 Ch 81 ~ Microchip
84 Ch 82 ~ Tidak enak badan?
85 Ch 83 ~ Janji?
86 Ch 84 ~ Tidak bisa menunda
87 Ch 85 ~ Cepatlah pulang
88 Ch 86 ~ Ih bau!!
89 Ch 87 ~ Kembali
90 Ch 88 ~ Kau bau!!
91 Ch 89 ~ Keras kepala
92 Ch 90 ~ Maaf
93 Ch 91 ~ Selamat
94 Ch 92 ~ Enam Minggu
95 Ch 93 ~ Hiperemesis gravidarum
96 Ch 94 ~ Membaik
97 Ch 95 ~ Fight
98 Ch 96 ~ Sing
99 Ch 97 ~ Pria yang...
100 Ch 98 ~ Rival
101 Ch 99 ~ Ruang kerja
102 Ch 100 ~ Revenge
103 Ch 101 ~ Gender
104 Ch 102 ~ Danger
105 Ch 103 ~ Danger - 2
106 Ch 104 ~ Rescue
107 Ch 105 ~ Rescue - 2
108 Ch 106 ~ Rescue - 3
109 Ch 107 ~ Hampa
110 Ch 108 ~ Belief
111 Ch 109 ~ Prihatin
112 Ch 110 ~ Tes
113 Ch 111 ~ Pilihan
114 Ch 112 ~ Lepaskanlah
115 Ch 113 ~ Lepaskanlah - 2
116 Ch 114 ~ Renungkan
117 Ch 115 ~ Together
118 Ch 116 ~ Benih
119 Ch 117 ~ Kerajinan tangan
120 Ch 118 ~ Tidur bersama
121 Ch 119 ~ Kesialan di hari spesial
122 Ch 120 ~ Gangguan
123 Ch 121 ~ NO!!
124 Ch 122 ~ Dadakan
125 Ch 123 ~ Miliki diriku
126 Ch 124 ~ San Jose
127 Ch 125 ~ Sedikit berbeda
128 Ch 126 ~ Trip
129 Ch 127 ~ Menyebalkan!
130 Ch 128 ~ Jangan menghindar
131 Ch 129 ~ Melengkapi
132 Ch 130 ~ Kita belum baikan!
133 Ch 131 ~ Manja
134 Ch 132 ~ Belum aku ketahui
135 Ch 133 ~ Aku tidak normal
136 Ch 134 ~ Aku tidak normal - 2
137 Ch 135 ~ Klasik
138 Ch 136 ~ Janggal?
139 Ch 137 ~ Menyambungkan
140 Ch 138 ~ Menanyakan
141 Ch 139 ~ Lingkaran gelap
142 Ch 140 ~ Saat kalian bersatu
143 Ch 141 ~ Begitu asing
144 Ch 142 ~ Apalagi ini?
145 Ch 143 ~ Hangover
146 Ch 144 ~ Osnovnoy
147 Ch 145 ~ Osnovnoy - 2
148 Ch 146 ~ Morning!
149 Ch 147 ~ Berlebihan
150 Ch 148 ~ Dimulai
151 Ch 149 ~ Dimulai - 2
152 Ch 150 ~ Kesepakatan
153 Ch 151 ~ Memalsukan
154 Ch 152 ~ Seharusnya tidak
155 Ch 153 ~ Berkata lain
156 Ch 154 ~ Harapan
157 Ch 155 ~ Ada apa ini?
158 Ch 156 ~ Ada apa ini? - 2
159 Ch 157 ~ Fight
160 Ch 158 ~ Diskusi
161 Ch 159 ~ I Got you! - 1
162 Ch 160 ~ I got you! - 2
163 Ch 161 ~ War
164 Ch 162 ~ War - 2
165 Ch 163 ~ Back
166 Ch 164 ~ Together
167 Ch 165 ~ Together and Forever
168 Extra Chapter - 1
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Prolog
2
Ch 1 ~ Memberi tau rencana
3
Ch 2 ~ Keputusan
4
Ch 3 ~ Kamu?!
5
Ch 4 ~ Rumah
6
Ch 5 ~ Adik ipar
7
Ch 6 ~ Future baby
8
Ch 7 ~ Suami durhaka
9
Ch 8 ~ Panti asuhan
10
Ch 9 ~ Wanita sialan
11
Ch 10 ~ Minggu
12
Ch 11 ~ Menampar
13
Ch 12 ~ Rian
14
Ch 13 ~ Kerja sama
15
Ch 14 ~ Taman
16
Ch 15 ~ Jogging
17
~ Visual ~
18
Ch 16 ~ Tidak suka
19
Ch 17 ~ Baikan
20
Ch 18 ~ Keracunan
21
Ch 19 ~ Sharing
22
Ch 20 ~ Karena dia istriku
23
Ch 21 ~ Sebuah kenyamanan
24
Ch 22 ~ Mengecup kening
25
Ch 23 ~ Perjanjian
26
Ch 24 ~ Hati
27
Ch 25 ~ Mencoba ikhlas
28
Ch 26 ~ Merasa bersalah
29
Ch 27 ~ Di rumah
30
Ch 28 ~ Nightlife
31
Ch 29 ~ Nightlife - 2
32
Ch 30 ~ Arfa
33
Ch 31 ~ Permainan di balkon
34
Ch 32 ~ Butik
35
Ch 33 ~ Foto candid
36
Ch 34 ~ Apartemen
37
Ch 35 ~ Rumah Valenchi
38
Ch 36 ~ Suapin
39
Ch 37 ~ Kebenaran
40
Ch 38 ~ Don't leave me
41
Ch 39 ~ Bersabar
42
Ch 40 ~ Bad Liar
43
Ch 41 ~ Crazy of you
44
Ch 42 ~ Son of a gun
45
Ch 43 ~ Lucifer
46
Ch 44 ~ Bucin?
47
Ch 45 ~ Pulang
48
Ch 46 ~ Fashion show
49
Ch 47 ~ Pasutri
50
Ch 48 ~ Anniversary Averon
51
Ch 49 ~ Anniversary - 2
52
Ch 50 ~ What?!!
53
Ch 51 ~ Bayangan masa lalu
54
Ch 52 ~ Basic love
55
Ch 53 ~ Kehangatan
56
Ch 54 ~ Couple life
57
Ch 55 ~ Lampu merah
58
Ch 56 ~ Mood
59
Ch 57 ~ Sarapan aneh
60
Ch 58 ~ Pikiran Aby
61
Ch 59 ~ Hanya masa lalu
62
Ch 60 ~ Screaming
63
Ch 61 ~ Sosok masa lalu
64
Ch 62 ~ Istri kecilku
65
Ch 63 ~ Mata panda
66
Ch 64 ~ Kemarahan Aby
67
Ch 65 ~ Salah paham
68
Ch 66 ~ Mission one
69
Ch 67 ~ Only you
70
Ch 68 ~ FIRST NIGHT
71
Ch 69 ~ Lagi ya...
72
Ch 70 ~ Hadiah kecil
73
Ch 71 ~ Panorama cinta
74
Ch 72 ~ Panorama cinta - 2
75
Ch 73 ~ Gym
76
Ch 74 ~ Strategi
77
Ch 75 ~ Cocok menjadi papa?
78
Ch 76 ~ Kita pasti bisa
79
Ch 77 ~ Pergi
80
Ch 78 ~ Dikorbankan
81
Ch 79 ~ Accident
82
Ch 80 ~ Muskuloskeletal
83
Ch 81 ~ Microchip
84
Ch 82 ~ Tidak enak badan?
85
Ch 83 ~ Janji?
86
Ch 84 ~ Tidak bisa menunda
87
Ch 85 ~ Cepatlah pulang
88
Ch 86 ~ Ih bau!!
89
Ch 87 ~ Kembali
90
Ch 88 ~ Kau bau!!
91
Ch 89 ~ Keras kepala
92
Ch 90 ~ Maaf
93
Ch 91 ~ Selamat
94
Ch 92 ~ Enam Minggu
95
Ch 93 ~ Hiperemesis gravidarum
96
Ch 94 ~ Membaik
97
Ch 95 ~ Fight
98
Ch 96 ~ Sing
99
Ch 97 ~ Pria yang...
100
Ch 98 ~ Rival
101
Ch 99 ~ Ruang kerja
102
Ch 100 ~ Revenge
103
Ch 101 ~ Gender
104
Ch 102 ~ Danger
105
Ch 103 ~ Danger - 2
106
Ch 104 ~ Rescue
107
Ch 105 ~ Rescue - 2
108
Ch 106 ~ Rescue - 3
109
Ch 107 ~ Hampa
110
Ch 108 ~ Belief
111
Ch 109 ~ Prihatin
112
Ch 110 ~ Tes
113
Ch 111 ~ Pilihan
114
Ch 112 ~ Lepaskanlah
115
Ch 113 ~ Lepaskanlah - 2
116
Ch 114 ~ Renungkan
117
Ch 115 ~ Together
118
Ch 116 ~ Benih
119
Ch 117 ~ Kerajinan tangan
120
Ch 118 ~ Tidur bersama
121
Ch 119 ~ Kesialan di hari spesial
122
Ch 120 ~ Gangguan
123
Ch 121 ~ NO!!
124
Ch 122 ~ Dadakan
125
Ch 123 ~ Miliki diriku
126
Ch 124 ~ San Jose
127
Ch 125 ~ Sedikit berbeda
128
Ch 126 ~ Trip
129
Ch 127 ~ Menyebalkan!
130
Ch 128 ~ Jangan menghindar
131
Ch 129 ~ Melengkapi
132
Ch 130 ~ Kita belum baikan!
133
Ch 131 ~ Manja
134
Ch 132 ~ Belum aku ketahui
135
Ch 133 ~ Aku tidak normal
136
Ch 134 ~ Aku tidak normal - 2
137
Ch 135 ~ Klasik
138
Ch 136 ~ Janggal?
139
Ch 137 ~ Menyambungkan
140
Ch 138 ~ Menanyakan
141
Ch 139 ~ Lingkaran gelap
142
Ch 140 ~ Saat kalian bersatu
143
Ch 141 ~ Begitu asing
144
Ch 142 ~ Apalagi ini?
145
Ch 143 ~ Hangover
146
Ch 144 ~ Osnovnoy
147
Ch 145 ~ Osnovnoy - 2
148
Ch 146 ~ Morning!
149
Ch 147 ~ Berlebihan
150
Ch 148 ~ Dimulai
151
Ch 149 ~ Dimulai - 2
152
Ch 150 ~ Kesepakatan
153
Ch 151 ~ Memalsukan
154
Ch 152 ~ Seharusnya tidak
155
Ch 153 ~ Berkata lain
156
Ch 154 ~ Harapan
157
Ch 155 ~ Ada apa ini?
158
Ch 156 ~ Ada apa ini? - 2
159
Ch 157 ~ Fight
160
Ch 158 ~ Diskusi
161
Ch 159 ~ I Got you! - 1
162
Ch 160 ~ I got you! - 2
163
Ch 161 ~ War
164
Ch 162 ~ War - 2
165
Ch 163 ~ Back
166
Ch 164 ~ Together
167
Ch 165 ~ Together and Forever
168
Extra Chapter - 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!