"Hey Sa, buka dong. Gimana caranya ke kantor kalo kaya gini," ucap Aby mengendor pintu. Disa pun membuka pintu, ia menundukkan kepalanya dan menyerahkan setelan pakaian yang akan dikenakan Aby.
"Nih, kalo udah selesai cepetan turun," ucap Disa melangkah menuju pintu kamar.
"Kakak ipar!!" seru seorang gadis cantik saat melihat Disa menuruni tangga.
"Hey," sahut Disa tak kalah ramah.
"Kamu adiknya Aby kan?" tanya Disa.
"Semoga ngga salah ngira," batin Disa.
"Iya dong, Valea Averon," jawab Vale antusias.
"Makan dulu yuk, kebetulan udah selesai masak," ajak Disa.
"Yuk," sahut Vale. Merekapun berjalan beriringan menuju dapur.
"Kakak masak semua?" tanya Vale kagum.
"Hehe iya," jawab Disa kikuk.
"Cepet banget nyampe," ucap pria yang baru saja sampai di dapur.
"Iya dong, mau nemuin kakak ipar aku ini," ucap Vale membanggakan Disa.
"Ayo makan," ucap Disa. Mereka pun memulai sarapan pagi mereka, dengan oatmeal untuk Aby dan nasi goreng untuk Disa dan Vale.
"Hmm, kakak the best banget, enak banget kak," puji Vale mengancungkan dua jempolnya.
"Bisa aja kamu," sahut Disa.
"Beneran kak," balas Vale.
"Eh kak, aku mau culik kakak ipar ya, nanti malam aku balikin," sambungnya.
"Jangan aja kamu apa-apain," sahut Aby melanjutkan makannya.
"Iyalah, masa aku mau eksekusi," balas Vale.
"Eh kok ngga makan nasi goreng sih kak, oatmeal mulu dimakan," ucap Vale.
"Itu emang menu sarapannya dia," sahut Disa.
"Ih cobain deh, enak tau kak," ucap Vale mengambilkan satu porsi nasi goreng untuk Aby.
"Vale!!" seru Aby.
"Udah makan aja, dikit kok tu," ucap Vale. Aby pun terpaksa memakan nasi goreng tersebut, karena di buang juga tidak mungkin bukan.
"Enak juga," batin Aby.
Drtt drtt drtt
Aby segera mengangkat panggilan teleponnya. Ia beranjak ke ruang tengah, tak lama ia kembali lagi untuk mengambil jasnya.
"Kantor kak?" tanya Vale.
"Hmm," sahut Aby.
"Ngga kepagian?" tanya Vale lagi.
"Important," sahut Aby meninggalkan mereka.
"Permisi non, pesanannya sudah datang," ucap Bi Santi.
"Oh, baik bi," sahut Disa menuju pintu utama.
"Tolong di angkat dan taruh di ruangan itu ya," ucap Disa menunjuk ruangan di sebelah kamarnya.
"Bi tolong tunjukkan ruangannya ya," sambung Disa.
"Baik non," sahut Bi Santi.
"Kak, kakak buat ruang gym?" tanya Vale menghampiri Disa.
"Hehe iya, mumpung ada ruang kosong. Kakakmu juga ngijinin," jawab Disa. Mereka melangkah santai menuju ruangan tersebut.
"Ngapain pake ijin, ini kan rumah kakak juga," protes Vale.
"Ngga enak aja gitu, baru sehari juga nempatin," sahut Disa.
"Kakak ih baik banget sih," balas Vale memeluk Disa dari samping.
"Hahaha, bentar nge-gym yuk atau dance aja?" tanya Disa membalas pelukan Vale.
"Keduanya," jawab Vale antusias.
"Okay, but kita tata dulu ruangannya," ucap Disa.
"Siap komandan," sahut Vale sambil hormat.
Mereka pun membersihkan dan mentata ruang gym mereka, karena terlalu asik, tanpa sadar waktu sudah berjalan cepat. Jam menunjukan pukul 11.30.
"Beres," ucap mereka barengan.
"Lumayan juga ya," ucap Vale dengan nafasnya yang memburu.
"Maklum ruangannya lumayan lah luasnya," sahut Disa.
"Bikin yang dingin-dingin yuk," sambung Disa.
"Yeah, ide cemerlang," sahut Vale.
"Yuk ke dapur," ajak Disa. Mereka pun keluar menuju dapur.
"Mau buat apa kak?" tanya Vale sesampainya di dapur.
"Ada deh," jawab Disa mulai mempersiapkan bahan, tak lama minuman yang ia buat pun jadi.
"Taraa.... Blue Ocean drink by Disa," ucapnya bangga.
"Nih," sambungnya memberikan satu gelas minuman tersebut pada Vale.
"Hmm, it's so delicious, pas banget," ucap Vale mencicipinya.
"Kalau kaya gini, Vale ngga pengen pulang," ucap Vale.
"Loh?" tanya Disa.
"Kakak bikin aku betah," jawabnya.
"Kamu mah," balas Disa tersipu.
"Kak Aby pasti beruntung banget punya kakak," ucap Vale. Disa hanya tersenyum tipis.
"Sebaliknya iya," batin Disa.
"Oh ya kak, temenin aku dong. Skincare aku habis," ucap Vale.
"Yaudah ayo," ajak Disa.
Mereka pun beranjak, mengambil tas mereka serta handphone dan tidak lupa dompet, karena mereka akan ke mall untuk berbelanja. Kalau sampai lupa, ya.. bisa kalian tebak sendiri bukan 🤭.
Mereka pergi ke salah satu mall besar yang ada di tengah hiruk pikuk kota Jakarta. Mereka turun dan dengan semangat langsung memasuki mall, memilih dan membeli barang-barang yang mereka butuhkan.
"Disa," panggil seseorang.
"Alan," sahut Disa.
"Hey, ngapain nih?" tanya Alan.
"Ya belanja, iya kali masak," jawab Disa.
"Hahaha, oh ya Dis dia siapa?" tanya Alan.
"Oh ya, kenalin nih adik gue," ucap Disa.
"Vale," ucap Vale mengulurkan tangannya.
"Alan," balas Alan menjabat tangan Vale.
"Makan dulu yuk, tenang aku traktir. Mau ya," ajak Alan. Disa menoleh kearah Vale, Vale mengangguk tanda setuju.
"Yuk," sahut Disa. Mereka pergi ke restoran yang ada di mall tersebut,
"Oh ya, btw Vale kuliah jurusan apa?" tanya Alan basa-basi.
"Kedokteran kak," jawab Vale sedikit tegang.
"Hahaha santai aja," balas Alan.
"Eh iya," sahut Vale.
"Kak Alan temannya kak Disa?" tanya Vale.
"Dia tu mantan teman SMA ku Val," sahut Disa.
"Kok mantan sih, jahat banget," balas Alan.
"Hahaha, just kidding. Dia teman SMA aku yang paling laris di taksir cewek," ucap Disa.
"Oh ya? udah berapa nih mantannya kak?" tanya Vale antusias.
"Sembarangan, ngga usah didengerin Val," jawab Alan.
"Banyak Val. Bahkan nih ya, pernah ada cewek yang nembak dia dihalaman sekolah," sahut Disa.
"Terus? diterima," tanya Vale.
"Tanya dianya aja," jawab Disa.
"Ya mau gimana lagi, terima aja," sahut Alan
"Baru diajak ke belakang sekolah, terus langsung putus," timpal Disa tertawa.
"Wah love story terperfect," balas Vale tertawa.
"Ya mau gimana lagi, kalo nolaknya saat itu juga, kasian harga dirinya jatuh," sahut Alan.
"Maklum ketua OSIS, kasian harga dirinya jatuh," balas Disa.
"Udah ahh Dis," elak Alan.
"Lanjut kak lanjut," ucap Vale masih tertawa.
"Pernah ya pas Alan bersihin kaca, dia tu naik bangku. Nah entah kerasukan roh Superman mana, dia langsung loncat turunnya. Dan... pas banget lantai abis di pel, jadi ya, dia jatuh dong," ucap Disa.
"Pernah juga pas main lari-larian, dan dia entah naruh mata di mana gitu. temen gue yang lagi nyapu malah diseruduk sapunya. Alhasil wajahnya itu loh," ucap Disa terhenti karena tertawa mengenang masa-masa SMA-nya.
"Wajahnya kenapa kak ?" tanya Vale penasaran.
"Wajahnya nyemplung di ember buat ngepel," jawab Disa. Vale dan Disa melepas tawa mereka, sedangkan Alan wajahnya memerah mengingat kekonyolannya dulu.
"Udah ahh, doyan banget lo nurunin harga diri gue," ucap Alan.
"Hanya menceritakan yang realita," sahut Disa masih dengan tawanya.
"Kak Alan emang murid dan ketua OSIS teladan," balas Vale dengan tawanya.
Disa menceritakan kekonyolan Alan saat masih duduk di bangku SMA, Vale asik mendengarkan cerita-cerita Disa dengan antusias. Tawa mereka pecah, Alan hanya bisa pasrah, meskipun begitu ia juga ikut tertawa mengingat tingkah konyolnya saat masih SMA.
~ Bersambung ~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Puan Harahap
wah seru ceritanta tentang alan
2021-04-14
1
Yoo_Rachel
aku nyicil kakka bacanya....5 like dulu yah..
aku udaj rate 5 ...semngat
2021-02-15
1
Sekapuk Berduri
jejak like
2021-02-14
1