Ch 17 ~ Baikan

"Yaudah kita semua ikut," ucap Rian.

"Let's go," sahut Devan menanggapi mereka semua.

***

Di kamar tamu, tempat kedua insan itu menyelami dunia mimpi dalam pelukan masing-masing. Jam menunjukan pukul 10.00, mereka sudah tertidur satu jam lamanya.

Disa menggeliat dan membuka matanya perlahan, ia menghirup udara dalam-dalam. Disa merasakan ada sesuatu yang memeluknya, reflek ia langsung menengok kebelakang. Terlihatlah wajah damai Aby yang tertidur pulas.

Disa mencoba melepaskan pelukan Aby, ya walau terasa berat, apalagi ia belum makan. Setelah beberapa saat Disa pun berhasil melepaskan dirinya, ia membenahi pakaian dan penampilannya kemudian segera turun ke bawah.

"Devan," ucap Disa terkejut dengan kehadiran Devan di ruang tamu.

"Pagi menjelang siang nona muda," ucapnya sangat ramah.

"Pagi, kenapa kamu bisa ada disini? dan kapan kamu datang ke sini?" tanya Disa bertubi.

"Sepuluh menit yang lalu nona, saya membawakan anda dan tuan makanan," jawab Devan.

"Bisa nggak ngomongnya jangan formal banget, santai aja. Dan ya, please panggil aku Disa aja, aku lebih nyaman dengernya," ucap Disa.

"Okay," sahut Devan.

"Oh ya, dari mana kamu bisa tau aku disini?" tanya Disa sambil mendudukkan dirinya di sofa.

"Tuan muda," jawab Devan.

"Oh," sahut Disa.

"Bentar yah," ucap Disa beranjak dan menuju dapur.

Disa membuat dua teh hangat, setelah selesai ia membawanya ke ruang tamu dan menyajikannya di atas meja bersama dengan beberapa cemilan.

"Minum dulu gih," ucap Disa.

"Ngga usah repot-repot, cuma bentar juga," sahut Devan.

"Minum!!" balas Disa galak. Devan pasrah, ia pun mengikuti kemauan nona mudanya.

"Udah nyampe ternyata kamu," ucap seorang pria yang mendekat ke arah mereka.

"Iya tuan muda," sahut Devan.

"Udah jangan formal banget ahh, risih gue," ucap Aby.

"Iya by," sahut Devan.

"Nih pesenannya," sambungnya.

"Thanks ya," ucap Disa yang lebih dulu menyambar dua kantong yang berisi makanan, Disa kemudian beranjak, namun Aby menarik tangannya hingga Disa terduduk kembali.

"Ravi," panggil Aby.

"Iya tuan," sahut Ravi.

"Bawa ini ke dapur dan siapkan," ucap Aby.

"Baik tuan," sahut Ravi patuh.

"Permisi, aku mau balik yah," ucap Devan yang tidak ingin mengganggu bosnya.

"Kok ce..." ucap Disa terpotong

"Udah sana," ucap Aby. Devan hanya mendelik, namun segera pergi dari rumah tersebut.

"Yuk makan," ucap Aby pada Disa lebih lembut. Disa beranjak dan pergi ke dapur meninggalkan Aby.

Aby menyusulnya ke dapur dan duduk di kursi yang berhadapan dengan Disa. Mereka makan dengan hening tanpa ada yang berbicara. Tak lama mereka menyelesaikan ritual makan mereka, Disa beranjak dan menuju kamarnya untuk membersihkan diri.

Aby mengotak-atik laptopnya sebagai pelampiasan, Disa mendiamkannya, ia diam seribu bahasa bahkan hanya untuk mengucap satu kata padanya.

"Disa," panggil Aby yang melihat Disa keluar dari kamar mandi.

"Hmm," sahut Disa tanpa menoleh, ia mengambil hair dryer untuk mengeringkan rambutnya yang basah.

Aby mencabut kabel hair dryer Disa, spontan Disa mendelik kesal tanpa berucap satu katapun padanya. Aby mendekat ke arah Disa yang membuat Disa mundur menjauhinya.

"Sa," panggil Aby meraih tangan Disa. Disa sedikit memberontak, namun akhirnya pasrah.

"Aku minta maaf, tolong maafkan aku," ucap Aby dengan tatapan penuh kesungguhan. Disa mengangkat satu alisnya.

"Aku benar-benar lepas kendali tadi, aku tidak suka ada laki-laki lain menyentuhmu. Aku suamimu bukan mereka, aku yang lebih punya hak untuk menjagamu," ucap Aby.

"Apakah kau baru sadar kalau kamu sekarang adalah suamiku?" tanya Disa.

"Aku tau, aku salah. Aku tau seharusnya aku tidak mempunyai hubungan dengan wanita lain karena diriku sudah menikah," jawab Aby.

"Kau tau bukan melupakan itu tidak mudah," sambung Aby.

"Semua akan mudah kalau kau berusaha," sahut Disa.

"Tolong maafkan aku, aku belum bisa untuk melupakannya," ucap Aby.

"Tidak masalah," sahut Disa.

"Dan untuk tadi aku sungguh-sungguh minta maaf," ucap Aby tulus. Disa menghela nafasnya kemudian menatap Aby serius.

"By, aku sadar akan tugas dan kewajibanku sebagai seorang istri. Aku tidak bisa menolak karena itu adalah kewajibanku, tapi aku juga tidak bisa menerimanya karena caramu. Aku tidak suka diperlakukan seperti itu," ucap Disa serius.

"Aku tidak suka, aku benci," ucap Disa.

"Maaf, aku janji tidak akan seperti itu lagi," ucap Aby dengan tatapan bersalahnya.

"Promise? apa kau akan memegang janjimu?" tanya Disa.

"Iya, tapi tidak sepenuhnya," jawab Aby. Disa mengangkat satu alisnya, Aby tersenyum lembut kemudian memeluk Disa.

"Aku janji tidak akan membuatmu menangis seperti tadi," bisik Aby.

"Maaf," ucapnya lagi, Disa membalas pelukan Aby dan mengangguk pelan.

"Makasii," ucap Aby melepas pelukannya. Disa membalas dengan senyum manisnya.

"Apa bisa kembali kau pasang kabelnya?" tanya Disa dengan senyum dan suara cerianya.

"Of course," ucap Aby tertawa pelan. Disa lanjut mengeringkan rambutnya, sedangkan Aby membersihkan diri.

Kini waktu menunjukan pukul 13.00. Mereka telah selesai dengan ritual mereka. Disa menghampiri Aby yang duduk di sofa ruang tengah sambil menonton berita.

"By, mobil aku tadi ketinggalan di taman," ucapnya panik.

"Tenang aja, udah diambil sopir tadi," jawab Aby.

"Hah? siapa yang nyuruh?" tanya Disa.

"Menurutmu?" tanya Aby balik.

"Devan," jawab Disa pasti.

"Devan mulu," protes Aby.

"Ya kan dia sekretaris plus asisten kamu yang serba bisa," puji Disa.

"Tapi kan aku yang nyuruh," sahut Aby.

"Tapi dia yang bergerak," jawab Disa.

"Dia serba bisa banget juga, multitalenta," puji Disa lagi.

"Iyalah gajinya kan gede. Jadi harus setara," ucap Aby.

"Oh ya? berapa gajinya?" tanya Disa penasaran.

"Tanya dia nya aja," jawab Aby.

"Kalau ada bosnya, ngapain harus nanya sekretarisnya," sahut Disa.

"Apa imbalannya?" tantang Aby tersenyum licik.

"Apa harus ada imbalan?" tanya Disa.

"Of course, ngga ada yang gratis," jawab Aby.

"Oh ya?" ucap Disa.

"Berarti kamu belum kasih aku imbalan selama ini," sambung Disa.

"Untuk apa aku memberimu imbalan?" tanya Aby.

"Pertama aku bersihin rumah ini, kedua aku masakin kamu, ketiga aku selalu nyiapin perlengkapan kamu," jawab Disa dengan senyum liciknya.

"Aku sudah memberimu kartu kredit bukan?" tanya Aby.

"Itu kewajibanmu menafkahi ku," jawab Disa. Aby mendekatkan dirinya pada Disa.

"Maka itu juga kewajibanmu melayani diriku, termasuk yang tadi," sahut Aby penuh kemenangan. Disa memukul lengan Aby.

"Jangan ngadi-ngadi," ucap Disa.

"Itu realita, bila perlu lebih bukan," sahut Aby semakin bersemangat menggoda gadisnya itu. Wajah Disa memerah bak tomat.

"Dasar jantan," ucap Disa memukul Aby dan beranjak ingin meninggalkan pria itu. Aby menarik Disa dan langsung menangkapnya dalam pelukan.

"Tapi jantan ini suami mu kan," ucap Aby menggelitiki Disa. Disa tertawa kegelian, tubuhnya menggeliat kesana kemari.

"Aby cukup!!" serunya dengan tawa yang masih terdengar.

"Aby selesai!!" Teriaknya lagi, namun bukannya menghentikan, Aby malah semakin bersemangat menggelitiki Disa.

"Aaa geli,"

"Cukup-cukup!!"

~ Bersambung ~

Terpopuler

Comments

Puan Harahap

Puan Harahap

hadir thor
🏖🏖🏖SALAM PRIA IDOLA
DAN MENIKAHI PRIA URAKAN🏖🏖🏖

2021-04-15

0

Arab Markonah

Arab Markonah

pejantan tangguh....

2021-02-14

2

YonhiarCY (Hiatus)

YonhiarCY (Hiatus)

giliran si Aby aja diselendotin sama Nesa si Disa nya santai tapi tau hatinya 😂 giliran si Disa dideketin sama cowo lain dia marah, kesel sama si Aby nih, si Disa di rebut org baru tau rasa kau Aby

2021-01-30

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Ch 1 ~ Memberi tau rencana
3 Ch 2 ~ Keputusan
4 Ch 3 ~ Kamu?!
5 Ch 4 ~ Rumah
6 Ch 5 ~ Adik ipar
7 Ch 6 ~ Future baby
8 Ch 7 ~ Suami durhaka
9 Ch 8 ~ Panti asuhan
10 Ch 9 ~ Wanita sialan
11 Ch 10 ~ Minggu
12 Ch 11 ~ Menampar
13 Ch 12 ~ Rian
14 Ch 13 ~ Kerja sama
15 Ch 14 ~ Taman
16 Ch 15 ~ Jogging
17 ~ Visual ~
18 Ch 16 ~ Tidak suka
19 Ch 17 ~ Baikan
20 Ch 18 ~ Keracunan
21 Ch 19 ~ Sharing
22 Ch 20 ~ Karena dia istriku
23 Ch 21 ~ Sebuah kenyamanan
24 Ch 22 ~ Mengecup kening
25 Ch 23 ~ Perjanjian
26 Ch 24 ~ Hati
27 Ch 25 ~ Mencoba ikhlas
28 Ch 26 ~ Merasa bersalah
29 Ch 27 ~ Di rumah
30 Ch 28 ~ Nightlife
31 Ch 29 ~ Nightlife - 2
32 Ch 30 ~ Arfa
33 Ch 31 ~ Permainan di balkon
34 Ch 32 ~ Butik
35 Ch 33 ~ Foto candid
36 Ch 34 ~ Apartemen
37 Ch 35 ~ Rumah Valenchi
38 Ch 36 ~ Suapin
39 Ch 37 ~ Kebenaran
40 Ch 38 ~ Don't leave me
41 Ch 39 ~ Bersabar
42 Ch 40 ~ Bad Liar
43 Ch 41 ~ Crazy of you
44 Ch 42 ~ Son of a gun
45 Ch 43 ~ Lucifer
46 Ch 44 ~ Bucin?
47 Ch 45 ~ Pulang
48 Ch 46 ~ Fashion show
49 Ch 47 ~ Pasutri
50 Ch 48 ~ Anniversary Averon
51 Ch 49 ~ Anniversary - 2
52 Ch 50 ~ What?!!
53 Ch 51 ~ Bayangan masa lalu
54 Ch 52 ~ Basic love
55 Ch 53 ~ Kehangatan
56 Ch 54 ~ Couple life
57 Ch 55 ~ Lampu merah
58 Ch 56 ~ Mood
59 Ch 57 ~ Sarapan aneh
60 Ch 58 ~ Pikiran Aby
61 Ch 59 ~ Hanya masa lalu
62 Ch 60 ~ Screaming
63 Ch 61 ~ Sosok masa lalu
64 Ch 62 ~ Istri kecilku
65 Ch 63 ~ Mata panda
66 Ch 64 ~ Kemarahan Aby
67 Ch 65 ~ Salah paham
68 Ch 66 ~ Mission one
69 Ch 67 ~ Only you
70 Ch 68 ~ FIRST NIGHT
71 Ch 69 ~ Lagi ya...
72 Ch 70 ~ Hadiah kecil
73 Ch 71 ~ Panorama cinta
74 Ch 72 ~ Panorama cinta - 2
75 Ch 73 ~ Gym
76 Ch 74 ~ Strategi
77 Ch 75 ~ Cocok menjadi papa?
78 Ch 76 ~ Kita pasti bisa
79 Ch 77 ~ Pergi
80 Ch 78 ~ Dikorbankan
81 Ch 79 ~ Accident
82 Ch 80 ~ Muskuloskeletal
83 Ch 81 ~ Microchip
84 Ch 82 ~ Tidak enak badan?
85 Ch 83 ~ Janji?
86 Ch 84 ~ Tidak bisa menunda
87 Ch 85 ~ Cepatlah pulang
88 Ch 86 ~ Ih bau!!
89 Ch 87 ~ Kembali
90 Ch 88 ~ Kau bau!!
91 Ch 89 ~ Keras kepala
92 Ch 90 ~ Maaf
93 Ch 91 ~ Selamat
94 Ch 92 ~ Enam Minggu
95 Ch 93 ~ Hiperemesis gravidarum
96 Ch 94 ~ Membaik
97 Ch 95 ~ Fight
98 Ch 96 ~ Sing
99 Ch 97 ~ Pria yang...
100 Ch 98 ~ Rival
101 Ch 99 ~ Ruang kerja
102 Ch 100 ~ Revenge
103 Ch 101 ~ Gender
104 Ch 102 ~ Danger
105 Ch 103 ~ Danger - 2
106 Ch 104 ~ Rescue
107 Ch 105 ~ Rescue - 2
108 Ch 106 ~ Rescue - 3
109 Ch 107 ~ Hampa
110 Ch 108 ~ Belief
111 Ch 109 ~ Prihatin
112 Ch 110 ~ Tes
113 Ch 111 ~ Pilihan
114 Ch 112 ~ Lepaskanlah
115 Ch 113 ~ Lepaskanlah - 2
116 Ch 114 ~ Renungkan
117 Ch 115 ~ Together
118 Ch 116 ~ Benih
119 Ch 117 ~ Kerajinan tangan
120 Ch 118 ~ Tidur bersama
121 Ch 119 ~ Kesialan di hari spesial
122 Ch 120 ~ Gangguan
123 Ch 121 ~ NO!!
124 Ch 122 ~ Dadakan
125 Ch 123 ~ Miliki diriku
126 Ch 124 ~ San Jose
127 Ch 125 ~ Sedikit berbeda
128 Ch 126 ~ Trip
129 Ch 127 ~ Menyebalkan!
130 Ch 128 ~ Jangan menghindar
131 Ch 129 ~ Melengkapi
132 Ch 130 ~ Kita belum baikan!
133 Ch 131 ~ Manja
134 Ch 132 ~ Belum aku ketahui
135 Ch 133 ~ Aku tidak normal
136 Ch 134 ~ Aku tidak normal - 2
137 Ch 135 ~ Klasik
138 Ch 136 ~ Janggal?
139 Ch 137 ~ Menyambungkan
140 Ch 138 ~ Menanyakan
141 Ch 139 ~ Lingkaran gelap
142 Ch 140 ~ Saat kalian bersatu
143 Ch 141 ~ Begitu asing
144 Ch 142 ~ Apalagi ini?
145 Ch 143 ~ Hangover
146 Ch 144 ~ Osnovnoy
147 Ch 145 ~ Osnovnoy - 2
148 Ch 146 ~ Morning!
149 Ch 147 ~ Berlebihan
150 Ch 148 ~ Dimulai
151 Ch 149 ~ Dimulai - 2
152 Ch 150 ~ Kesepakatan
153 Ch 151 ~ Memalsukan
154 Ch 152 ~ Seharusnya tidak
155 Ch 153 ~ Berkata lain
156 Ch 154 ~ Harapan
157 Ch 155 ~ Ada apa ini?
158 Ch 156 ~ Ada apa ini? - 2
159 Ch 157 ~ Fight
160 Ch 158 ~ Diskusi
161 Ch 159 ~ I Got you! - 1
162 Ch 160 ~ I got you! - 2
163 Ch 161 ~ War
164 Ch 162 ~ War - 2
165 Ch 163 ~ Back
166 Ch 164 ~ Together
167 Ch 165 ~ Together and Forever
168 Extra Chapter - 1
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Prolog
2
Ch 1 ~ Memberi tau rencana
3
Ch 2 ~ Keputusan
4
Ch 3 ~ Kamu?!
5
Ch 4 ~ Rumah
6
Ch 5 ~ Adik ipar
7
Ch 6 ~ Future baby
8
Ch 7 ~ Suami durhaka
9
Ch 8 ~ Panti asuhan
10
Ch 9 ~ Wanita sialan
11
Ch 10 ~ Minggu
12
Ch 11 ~ Menampar
13
Ch 12 ~ Rian
14
Ch 13 ~ Kerja sama
15
Ch 14 ~ Taman
16
Ch 15 ~ Jogging
17
~ Visual ~
18
Ch 16 ~ Tidak suka
19
Ch 17 ~ Baikan
20
Ch 18 ~ Keracunan
21
Ch 19 ~ Sharing
22
Ch 20 ~ Karena dia istriku
23
Ch 21 ~ Sebuah kenyamanan
24
Ch 22 ~ Mengecup kening
25
Ch 23 ~ Perjanjian
26
Ch 24 ~ Hati
27
Ch 25 ~ Mencoba ikhlas
28
Ch 26 ~ Merasa bersalah
29
Ch 27 ~ Di rumah
30
Ch 28 ~ Nightlife
31
Ch 29 ~ Nightlife - 2
32
Ch 30 ~ Arfa
33
Ch 31 ~ Permainan di balkon
34
Ch 32 ~ Butik
35
Ch 33 ~ Foto candid
36
Ch 34 ~ Apartemen
37
Ch 35 ~ Rumah Valenchi
38
Ch 36 ~ Suapin
39
Ch 37 ~ Kebenaran
40
Ch 38 ~ Don't leave me
41
Ch 39 ~ Bersabar
42
Ch 40 ~ Bad Liar
43
Ch 41 ~ Crazy of you
44
Ch 42 ~ Son of a gun
45
Ch 43 ~ Lucifer
46
Ch 44 ~ Bucin?
47
Ch 45 ~ Pulang
48
Ch 46 ~ Fashion show
49
Ch 47 ~ Pasutri
50
Ch 48 ~ Anniversary Averon
51
Ch 49 ~ Anniversary - 2
52
Ch 50 ~ What?!!
53
Ch 51 ~ Bayangan masa lalu
54
Ch 52 ~ Basic love
55
Ch 53 ~ Kehangatan
56
Ch 54 ~ Couple life
57
Ch 55 ~ Lampu merah
58
Ch 56 ~ Mood
59
Ch 57 ~ Sarapan aneh
60
Ch 58 ~ Pikiran Aby
61
Ch 59 ~ Hanya masa lalu
62
Ch 60 ~ Screaming
63
Ch 61 ~ Sosok masa lalu
64
Ch 62 ~ Istri kecilku
65
Ch 63 ~ Mata panda
66
Ch 64 ~ Kemarahan Aby
67
Ch 65 ~ Salah paham
68
Ch 66 ~ Mission one
69
Ch 67 ~ Only you
70
Ch 68 ~ FIRST NIGHT
71
Ch 69 ~ Lagi ya...
72
Ch 70 ~ Hadiah kecil
73
Ch 71 ~ Panorama cinta
74
Ch 72 ~ Panorama cinta - 2
75
Ch 73 ~ Gym
76
Ch 74 ~ Strategi
77
Ch 75 ~ Cocok menjadi papa?
78
Ch 76 ~ Kita pasti bisa
79
Ch 77 ~ Pergi
80
Ch 78 ~ Dikorbankan
81
Ch 79 ~ Accident
82
Ch 80 ~ Muskuloskeletal
83
Ch 81 ~ Microchip
84
Ch 82 ~ Tidak enak badan?
85
Ch 83 ~ Janji?
86
Ch 84 ~ Tidak bisa menunda
87
Ch 85 ~ Cepatlah pulang
88
Ch 86 ~ Ih bau!!
89
Ch 87 ~ Kembali
90
Ch 88 ~ Kau bau!!
91
Ch 89 ~ Keras kepala
92
Ch 90 ~ Maaf
93
Ch 91 ~ Selamat
94
Ch 92 ~ Enam Minggu
95
Ch 93 ~ Hiperemesis gravidarum
96
Ch 94 ~ Membaik
97
Ch 95 ~ Fight
98
Ch 96 ~ Sing
99
Ch 97 ~ Pria yang...
100
Ch 98 ~ Rival
101
Ch 99 ~ Ruang kerja
102
Ch 100 ~ Revenge
103
Ch 101 ~ Gender
104
Ch 102 ~ Danger
105
Ch 103 ~ Danger - 2
106
Ch 104 ~ Rescue
107
Ch 105 ~ Rescue - 2
108
Ch 106 ~ Rescue - 3
109
Ch 107 ~ Hampa
110
Ch 108 ~ Belief
111
Ch 109 ~ Prihatin
112
Ch 110 ~ Tes
113
Ch 111 ~ Pilihan
114
Ch 112 ~ Lepaskanlah
115
Ch 113 ~ Lepaskanlah - 2
116
Ch 114 ~ Renungkan
117
Ch 115 ~ Together
118
Ch 116 ~ Benih
119
Ch 117 ~ Kerajinan tangan
120
Ch 118 ~ Tidur bersama
121
Ch 119 ~ Kesialan di hari spesial
122
Ch 120 ~ Gangguan
123
Ch 121 ~ NO!!
124
Ch 122 ~ Dadakan
125
Ch 123 ~ Miliki diriku
126
Ch 124 ~ San Jose
127
Ch 125 ~ Sedikit berbeda
128
Ch 126 ~ Trip
129
Ch 127 ~ Menyebalkan!
130
Ch 128 ~ Jangan menghindar
131
Ch 129 ~ Melengkapi
132
Ch 130 ~ Kita belum baikan!
133
Ch 131 ~ Manja
134
Ch 132 ~ Belum aku ketahui
135
Ch 133 ~ Aku tidak normal
136
Ch 134 ~ Aku tidak normal - 2
137
Ch 135 ~ Klasik
138
Ch 136 ~ Janggal?
139
Ch 137 ~ Menyambungkan
140
Ch 138 ~ Menanyakan
141
Ch 139 ~ Lingkaran gelap
142
Ch 140 ~ Saat kalian bersatu
143
Ch 141 ~ Begitu asing
144
Ch 142 ~ Apalagi ini?
145
Ch 143 ~ Hangover
146
Ch 144 ~ Osnovnoy
147
Ch 145 ~ Osnovnoy - 2
148
Ch 146 ~ Morning!
149
Ch 147 ~ Berlebihan
150
Ch 148 ~ Dimulai
151
Ch 149 ~ Dimulai - 2
152
Ch 150 ~ Kesepakatan
153
Ch 151 ~ Memalsukan
154
Ch 152 ~ Seharusnya tidak
155
Ch 153 ~ Berkata lain
156
Ch 154 ~ Harapan
157
Ch 155 ~ Ada apa ini?
158
Ch 156 ~ Ada apa ini? - 2
159
Ch 157 ~ Fight
160
Ch 158 ~ Diskusi
161
Ch 159 ~ I Got you! - 1
162
Ch 160 ~ I got you! - 2
163
Ch 161 ~ War
164
Ch 162 ~ War - 2
165
Ch 163 ~ Back
166
Ch 164 ~ Together
167
Ch 165 ~ Together and Forever
168
Extra Chapter - 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!