Ch 2 ~ Keputusan

"Besok, mama tunggu keputusanmu besok," sahut mama dan beranjak dari duduknya diikuti papa Averon. Aby mengusap wajahnya kasar. Ia beranjak dan berjalan menuju kamarnya.

***

Pagi pun tiba, di balik jendela sang mentari memancarkan sinarnya. Tampak seorang gadis yang menggeliat, ia terduduk dan melakukan stretching.

"Astaga udah jam tujuh," ucapnya kaget dan langsung turun dari tempat tidurnya menuju kamar mandi. Tak lama ia pun menuruni tangga dengan pakaian kerjanya.

"Sayang, sarapan dulu," panggil mamanya.

"Nanti aja ma, Disa ada janji," ucap Disa yang sebenarnya ingin menghindari mamanya dulu.

"Makan sedikit aja nak, sarapan penting loh," ucap papanya.

"Bentar aja pa, Disa bener-bener udah telat ni. Bye-bye," ucap Disa menuju pintu rumah.

"Hati-hati nak," ucap mama dan papanya barengan, Disa mengangkat satu jempolnya.

Hari ini, Disa bekerja setengah hari. Ia ingin menemui Lia di apartemennya, karena kebetulan Lia juga bekerja setengah hari. Entah mengapa yang penting saat ini Lia sudah di apartemen.

"Yuk masuk Dis," ucap Lia ramah, kemudian merangkul pundak sahabatnya itu.

"Mau apa? teh, jus ..." ucapan Lia terpotong.

"Ngga usah repot-repot," sela Disa. Lia mendudukkan dirinya di sebelah Disa.

"Kenapa Dis? bagi dong sama gue," ucap Lia yang melihat wajah sendu sahabatnya.

"Gue bingung, mama papa gue ngerencanain pernikahan gue sama anak sahabat mereka," ucap Disa.

"Hah? mereka jodohin Lo?" tanya Lia kaget dan diangguki Disa.

"Astaga Dis, ini bukan zaman Siti Nurbaya loh. Pake acara jodoh-jodohan," ucap Lia.

"Ya gitu, mau gimana lagi. Gue bingung Li," sahut Disa.

"Kalau Lo ngga pengen, tolak aja Dis. masih banyak cowok yang mau sama Lo," balas Lia.

"Tapi gimana dengan orang tua gue, gak mungkin kan gue bikin mereka malu," ucap Disa.

"Keputusan ada di tanganmu Dis," sahut Lia.

"Huh," Disa menghela nafasnya pelan. Ia menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa dengan mata terpejam, tampak dirinya sedang berpikir keras.

Di sisi lain, di kantor Alvro Grup. Pria berjas itu tampak duduk di kursi kebesarannya, ucapan mamanya kembali terngiang dalam ingatannya.

"Sayang!!" seru seorang wanita memasuki ruangan tersebut. Ia melangkah mendekati pria tersebut dan memeluknya dari belakang.

"Apa kabar hmm?" tanyanya lembut.

"Baik," jawab pria tersebut yang tak lain adalah Aby.

"Aku kangen," ucapnya manja.

"By makan di luar yuk, udah lama loh kita ngga makan berdua," ajaknya.

"Aku lagi sibuk Nes," sahut Aby.

"Kan masih ada Devan, ayolah," rayu wanita itu, yang tak lain adalah Nesa, kekasih Aby.

"Yaudah deh," sahut Aby. Mereka pun beranjak meninggalkan ruangan tersebut dan keluar dari kantor. Mereka menaiki mobil dan melaju menuju tempat yang ingin mereka hampiri.

Hari semakin gelap, hingga malam pun tiba. Disa menuruni tangga rumahnya menuju ruang makan, disana sudah ada mama dan papanya.

"Sini sayang, kita makan bareng," panggil mama dan diangguki Disa. Mereka pun makan dengan hening.

"Disa," panggil papa lembut.

"Ya pa," sahut Disa.

"Bagaimana keputusanmu nak?" tanya papa. Disa tampak terdiam.

"Pa, Disa ..." hentinya sejenak, menghela nafasnya.

"Okay jika ini yang bisa bikin kalian bahagia. Disa rela," batinnya.

"Disa mau pa," sambungnya lirih. Mama dan papa tampak menyunggingkan senyum bahagianya.

"Terima kasih sayang," ucap mama memeluk putrinya.

"Terima kasih nak," ucap papa memeluk mereka.

"Mama dan papa yakin, Aby bisa menjadi suami yang siaga dan baik untukmu," ucap Mama. Disa hanya mengangguk tak terlalu mendengar ucapan mamanya.

Di lain sisi, Mama dan papa Averon duduk di ruang tengah. Tampak Aby menuruni tangga dengan pakaian santainya.

"Aby," panggil mama.

"Iya ma," sahut Aby mendekati mama dan papanya.

"Duduklah," ucap mama lembut. Aby menurut.

"Bagaimana sayang? apa keputusanmu?" tanya mama penasaran.

"Ma Aby udah putusin ..." ucapannya terjeda.

"Aby ngga bakal nikah dengan Nesa," sambungnya. Mama dan papa tampak tersenyum senang.

"Tidak juga dengan anak sahabat mama dan papa, Aby ngga mau nikah," lanjutnya. Senyuman mama dan papa lantas luntur begitu saja.

"Oh gitu, jadi kamu benar-benar ngga sayang mama By?" ucap mama dengan nada yang sudah naik.

"Ma, ngga gitu," elak Aby.

"Kamu emang ngga sayang sama mama ya By," ucap mama beranjak dan lari menaiki tangga, mama masuk ke kamarnya dan mengunci pintu kamar.

"Mama!!" seru mereka berlari menghampiri kamar yang sudah terkunci pintunya.

"Ma, mama dengerin Aby dulu," ucap Aby mengendor pintu.

"Mama buka pintunya ma," ucap papa yang panik dengan istrinya.

"Mama buka ma," panggil Aby dengan keras. Lantas ia mendobrak pintu, tampak mamanya di sana memegang sebuah pisau dan hendak memotong nadinya.

"Mama!!" teriak mereka, Aby langsung menghempas pisau tersebut dan papa langsung memeluk mama.

"Ma, mama apa-apaan. Itu bahaya ma," ucap Aby lantang.

"Biarin, mama ngga mau hidup lagi. Ngga ada yang sayang sama mama," ucap mama dengan air matanya yang sudah meluncur deras.

"Ma, mama dengerin Aby ma," ucap Aby.

"Ngga, kamu ngga sayang mama," tolak mama histeris.

"Okay ma, okay. Aby mau nikah sama anak sahabat mama, tapi please ma jangan kayak gini. Aby sayang mama," ucap Aby. Mama sedikit lebih tenang mendengar keputusan putranya, namun air matanya masih belum berhenti.

"Ma, Aby sayang mama," ucap Aby lembut memeluk sang mama.

"Mama dengerin Aby," ucap Aby mendudukkan mamanya di ranjang dan memegang kedua tangannya.

"Aby sayang banget sama mama, mama yang lahirin dan besarin Aby. Jadi ngga ada alasan Aby ngga sayang mama," ucap Aby. Ia tampak menghela nafasnya.

"Okay demi mama, Aby mau menikah dengan gadis dari sahabat papa dan mama," sambungnya mantap. Mama tersenyum tipis.

"Makasih sayang, mama ingin kamu mendapat pendamping hidup yang baik dan berkarakter. Mama ingin kamu bersanding dengan orang yang tepat, mama ngga mau kamu hanya di manfaatkan," ucap mama lembut dan diangguki Aby yang bersimpuh di depan mamanya.

"Bangunlah nak," ucap mama memegang pundak putranya. Aby menurut dan duduk di sebelah mamanya.

"Mama ngga sembarangan memilih dia untukmu. Mama mengenal gadis itu dengan baik, mama mengenal keluarganya. Mama ingin gadis yang menjadi istri dan ibu dari anak-anakmu adalah gadis yang memiliki sifat dan karakter penyayang. Dan mama menemukan itu pada diri Disa," jelas mama lembut.

"Mama mu benar nak, Disa gadis yang baik, ia cantik, berprestasi, mandiri, dan penyayang. Dia pasti akan menjadi istri yang pas untukmu dan ibu yang baik untuk anak-anakmu kelak," timpal papa. Aby mengangguk mendengar ucapan kedua orang tuanya.

"Besok kita akan ke rumah mereka. Kamu bisa melihat langsung dan mengenal Disa lebih dekat," ucap mama.

"Baik ma," sahut Aby. Papa dan mama memeluk hangat putra semata wayang mereka yang memang keras kepala dan susah dijinakan.

~ Bersambung ~

Terpopuler

Comments

Puan Harahap

Puan Harahap

mm perhatian dan sayang
⚘⚘Salam Pria Idola dan Menikahi pria urakan⚘⚘
yuk saling baca n dukung

2021-04-14

1

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

mantap 👍🏻

2021-03-07

1

Hanna Devi

Hanna Devi

jejak lagi 😄

2021-02-20

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Ch 1 ~ Memberi tau rencana
3 Ch 2 ~ Keputusan
4 Ch 3 ~ Kamu?!
5 Ch 4 ~ Rumah
6 Ch 5 ~ Adik ipar
7 Ch 6 ~ Future baby
8 Ch 7 ~ Suami durhaka
9 Ch 8 ~ Panti asuhan
10 Ch 9 ~ Wanita sialan
11 Ch 10 ~ Minggu
12 Ch 11 ~ Menampar
13 Ch 12 ~ Rian
14 Ch 13 ~ Kerja sama
15 Ch 14 ~ Taman
16 Ch 15 ~ Jogging
17 ~ Visual ~
18 Ch 16 ~ Tidak suka
19 Ch 17 ~ Baikan
20 Ch 18 ~ Keracunan
21 Ch 19 ~ Sharing
22 Ch 20 ~ Karena dia istriku
23 Ch 21 ~ Sebuah kenyamanan
24 Ch 22 ~ Mengecup kening
25 Ch 23 ~ Perjanjian
26 Ch 24 ~ Hati
27 Ch 25 ~ Mencoba ikhlas
28 Ch 26 ~ Merasa bersalah
29 Ch 27 ~ Di rumah
30 Ch 28 ~ Nightlife
31 Ch 29 ~ Nightlife - 2
32 Ch 30 ~ Arfa
33 Ch 31 ~ Permainan di balkon
34 Ch 32 ~ Butik
35 Ch 33 ~ Foto candid
36 Ch 34 ~ Apartemen
37 Ch 35 ~ Rumah Valenchi
38 Ch 36 ~ Suapin
39 Ch 37 ~ Kebenaran
40 Ch 38 ~ Don't leave me
41 Ch 39 ~ Bersabar
42 Ch 40 ~ Bad Liar
43 Ch 41 ~ Crazy of you
44 Ch 42 ~ Son of a gun
45 Ch 43 ~ Lucifer
46 Ch 44 ~ Bucin?
47 Ch 45 ~ Pulang
48 Ch 46 ~ Fashion show
49 Ch 47 ~ Pasutri
50 Ch 48 ~ Anniversary Averon
51 Ch 49 ~ Anniversary - 2
52 Ch 50 ~ What?!!
53 Ch 51 ~ Bayangan masa lalu
54 Ch 52 ~ Basic love
55 Ch 53 ~ Kehangatan
56 Ch 54 ~ Couple life
57 Ch 55 ~ Lampu merah
58 Ch 56 ~ Mood
59 Ch 57 ~ Sarapan aneh
60 Ch 58 ~ Pikiran Aby
61 Ch 59 ~ Hanya masa lalu
62 Ch 60 ~ Screaming
63 Ch 61 ~ Sosok masa lalu
64 Ch 62 ~ Istri kecilku
65 Ch 63 ~ Mata panda
66 Ch 64 ~ Kemarahan Aby
67 Ch 65 ~ Salah paham
68 Ch 66 ~ Mission one
69 Ch 67 ~ Only you
70 Ch 68 ~ FIRST NIGHT
71 Ch 69 ~ Lagi ya...
72 Ch 70 ~ Hadiah kecil
73 Ch 71 ~ Panorama cinta
74 Ch 72 ~ Panorama cinta - 2
75 Ch 73 ~ Gym
76 Ch 74 ~ Strategi
77 Ch 75 ~ Cocok menjadi papa?
78 Ch 76 ~ Kita pasti bisa
79 Ch 77 ~ Pergi
80 Ch 78 ~ Dikorbankan
81 Ch 79 ~ Accident
82 Ch 80 ~ Muskuloskeletal
83 Ch 81 ~ Microchip
84 Ch 82 ~ Tidak enak badan?
85 Ch 83 ~ Janji?
86 Ch 84 ~ Tidak bisa menunda
87 Ch 85 ~ Cepatlah pulang
88 Ch 86 ~ Ih bau!!
89 Ch 87 ~ Kembali
90 Ch 88 ~ Kau bau!!
91 Ch 89 ~ Keras kepala
92 Ch 90 ~ Maaf
93 Ch 91 ~ Selamat
94 Ch 92 ~ Enam Minggu
95 Ch 93 ~ Hiperemesis gravidarum
96 Ch 94 ~ Membaik
97 Ch 95 ~ Fight
98 Ch 96 ~ Sing
99 Ch 97 ~ Pria yang...
100 Ch 98 ~ Rival
101 Ch 99 ~ Ruang kerja
102 Ch 100 ~ Revenge
103 Ch 101 ~ Gender
104 Ch 102 ~ Danger
105 Ch 103 ~ Danger - 2
106 Ch 104 ~ Rescue
107 Ch 105 ~ Rescue - 2
108 Ch 106 ~ Rescue - 3
109 Ch 107 ~ Hampa
110 Ch 108 ~ Belief
111 Ch 109 ~ Prihatin
112 Ch 110 ~ Tes
113 Ch 111 ~ Pilihan
114 Ch 112 ~ Lepaskanlah
115 Ch 113 ~ Lepaskanlah - 2
116 Ch 114 ~ Renungkan
117 Ch 115 ~ Together
118 Ch 116 ~ Benih
119 Ch 117 ~ Kerajinan tangan
120 Ch 118 ~ Tidur bersama
121 Ch 119 ~ Kesialan di hari spesial
122 Ch 120 ~ Gangguan
123 Ch 121 ~ NO!!
124 Ch 122 ~ Dadakan
125 Ch 123 ~ Miliki diriku
126 Ch 124 ~ San Jose
127 Ch 125 ~ Sedikit berbeda
128 Ch 126 ~ Trip
129 Ch 127 ~ Menyebalkan!
130 Ch 128 ~ Jangan menghindar
131 Ch 129 ~ Melengkapi
132 Ch 130 ~ Kita belum baikan!
133 Ch 131 ~ Manja
134 Ch 132 ~ Belum aku ketahui
135 Ch 133 ~ Aku tidak normal
136 Ch 134 ~ Aku tidak normal - 2
137 Ch 135 ~ Klasik
138 Ch 136 ~ Janggal?
139 Ch 137 ~ Menyambungkan
140 Ch 138 ~ Menanyakan
141 Ch 139 ~ Lingkaran gelap
142 Ch 140 ~ Saat kalian bersatu
143 Ch 141 ~ Begitu asing
144 Ch 142 ~ Apalagi ini?
145 Ch 143 ~ Hangover
146 Ch 144 ~ Osnovnoy
147 Ch 145 ~ Osnovnoy - 2
148 Ch 146 ~ Morning!
149 Ch 147 ~ Berlebihan
150 Ch 148 ~ Dimulai
151 Ch 149 ~ Dimulai - 2
152 Ch 150 ~ Kesepakatan
153 Ch 151 ~ Memalsukan
154 Ch 152 ~ Seharusnya tidak
155 Ch 153 ~ Berkata lain
156 Ch 154 ~ Harapan
157 Ch 155 ~ Ada apa ini?
158 Ch 156 ~ Ada apa ini? - 2
159 Ch 157 ~ Fight
160 Ch 158 ~ Diskusi
161 Ch 159 ~ I Got you! - 1
162 Ch 160 ~ I got you! - 2
163 Ch 161 ~ War
164 Ch 162 ~ War - 2
165 Ch 163 ~ Back
166 Ch 164 ~ Together
167 Ch 165 ~ Together and Forever
168 Extra Chapter - 1
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Prolog
2
Ch 1 ~ Memberi tau rencana
3
Ch 2 ~ Keputusan
4
Ch 3 ~ Kamu?!
5
Ch 4 ~ Rumah
6
Ch 5 ~ Adik ipar
7
Ch 6 ~ Future baby
8
Ch 7 ~ Suami durhaka
9
Ch 8 ~ Panti asuhan
10
Ch 9 ~ Wanita sialan
11
Ch 10 ~ Minggu
12
Ch 11 ~ Menampar
13
Ch 12 ~ Rian
14
Ch 13 ~ Kerja sama
15
Ch 14 ~ Taman
16
Ch 15 ~ Jogging
17
~ Visual ~
18
Ch 16 ~ Tidak suka
19
Ch 17 ~ Baikan
20
Ch 18 ~ Keracunan
21
Ch 19 ~ Sharing
22
Ch 20 ~ Karena dia istriku
23
Ch 21 ~ Sebuah kenyamanan
24
Ch 22 ~ Mengecup kening
25
Ch 23 ~ Perjanjian
26
Ch 24 ~ Hati
27
Ch 25 ~ Mencoba ikhlas
28
Ch 26 ~ Merasa bersalah
29
Ch 27 ~ Di rumah
30
Ch 28 ~ Nightlife
31
Ch 29 ~ Nightlife - 2
32
Ch 30 ~ Arfa
33
Ch 31 ~ Permainan di balkon
34
Ch 32 ~ Butik
35
Ch 33 ~ Foto candid
36
Ch 34 ~ Apartemen
37
Ch 35 ~ Rumah Valenchi
38
Ch 36 ~ Suapin
39
Ch 37 ~ Kebenaran
40
Ch 38 ~ Don't leave me
41
Ch 39 ~ Bersabar
42
Ch 40 ~ Bad Liar
43
Ch 41 ~ Crazy of you
44
Ch 42 ~ Son of a gun
45
Ch 43 ~ Lucifer
46
Ch 44 ~ Bucin?
47
Ch 45 ~ Pulang
48
Ch 46 ~ Fashion show
49
Ch 47 ~ Pasutri
50
Ch 48 ~ Anniversary Averon
51
Ch 49 ~ Anniversary - 2
52
Ch 50 ~ What?!!
53
Ch 51 ~ Bayangan masa lalu
54
Ch 52 ~ Basic love
55
Ch 53 ~ Kehangatan
56
Ch 54 ~ Couple life
57
Ch 55 ~ Lampu merah
58
Ch 56 ~ Mood
59
Ch 57 ~ Sarapan aneh
60
Ch 58 ~ Pikiran Aby
61
Ch 59 ~ Hanya masa lalu
62
Ch 60 ~ Screaming
63
Ch 61 ~ Sosok masa lalu
64
Ch 62 ~ Istri kecilku
65
Ch 63 ~ Mata panda
66
Ch 64 ~ Kemarahan Aby
67
Ch 65 ~ Salah paham
68
Ch 66 ~ Mission one
69
Ch 67 ~ Only you
70
Ch 68 ~ FIRST NIGHT
71
Ch 69 ~ Lagi ya...
72
Ch 70 ~ Hadiah kecil
73
Ch 71 ~ Panorama cinta
74
Ch 72 ~ Panorama cinta - 2
75
Ch 73 ~ Gym
76
Ch 74 ~ Strategi
77
Ch 75 ~ Cocok menjadi papa?
78
Ch 76 ~ Kita pasti bisa
79
Ch 77 ~ Pergi
80
Ch 78 ~ Dikorbankan
81
Ch 79 ~ Accident
82
Ch 80 ~ Muskuloskeletal
83
Ch 81 ~ Microchip
84
Ch 82 ~ Tidak enak badan?
85
Ch 83 ~ Janji?
86
Ch 84 ~ Tidak bisa menunda
87
Ch 85 ~ Cepatlah pulang
88
Ch 86 ~ Ih bau!!
89
Ch 87 ~ Kembali
90
Ch 88 ~ Kau bau!!
91
Ch 89 ~ Keras kepala
92
Ch 90 ~ Maaf
93
Ch 91 ~ Selamat
94
Ch 92 ~ Enam Minggu
95
Ch 93 ~ Hiperemesis gravidarum
96
Ch 94 ~ Membaik
97
Ch 95 ~ Fight
98
Ch 96 ~ Sing
99
Ch 97 ~ Pria yang...
100
Ch 98 ~ Rival
101
Ch 99 ~ Ruang kerja
102
Ch 100 ~ Revenge
103
Ch 101 ~ Gender
104
Ch 102 ~ Danger
105
Ch 103 ~ Danger - 2
106
Ch 104 ~ Rescue
107
Ch 105 ~ Rescue - 2
108
Ch 106 ~ Rescue - 3
109
Ch 107 ~ Hampa
110
Ch 108 ~ Belief
111
Ch 109 ~ Prihatin
112
Ch 110 ~ Tes
113
Ch 111 ~ Pilihan
114
Ch 112 ~ Lepaskanlah
115
Ch 113 ~ Lepaskanlah - 2
116
Ch 114 ~ Renungkan
117
Ch 115 ~ Together
118
Ch 116 ~ Benih
119
Ch 117 ~ Kerajinan tangan
120
Ch 118 ~ Tidur bersama
121
Ch 119 ~ Kesialan di hari spesial
122
Ch 120 ~ Gangguan
123
Ch 121 ~ NO!!
124
Ch 122 ~ Dadakan
125
Ch 123 ~ Miliki diriku
126
Ch 124 ~ San Jose
127
Ch 125 ~ Sedikit berbeda
128
Ch 126 ~ Trip
129
Ch 127 ~ Menyebalkan!
130
Ch 128 ~ Jangan menghindar
131
Ch 129 ~ Melengkapi
132
Ch 130 ~ Kita belum baikan!
133
Ch 131 ~ Manja
134
Ch 132 ~ Belum aku ketahui
135
Ch 133 ~ Aku tidak normal
136
Ch 134 ~ Aku tidak normal - 2
137
Ch 135 ~ Klasik
138
Ch 136 ~ Janggal?
139
Ch 137 ~ Menyambungkan
140
Ch 138 ~ Menanyakan
141
Ch 139 ~ Lingkaran gelap
142
Ch 140 ~ Saat kalian bersatu
143
Ch 141 ~ Begitu asing
144
Ch 142 ~ Apalagi ini?
145
Ch 143 ~ Hangover
146
Ch 144 ~ Osnovnoy
147
Ch 145 ~ Osnovnoy - 2
148
Ch 146 ~ Morning!
149
Ch 147 ~ Berlebihan
150
Ch 148 ~ Dimulai
151
Ch 149 ~ Dimulai - 2
152
Ch 150 ~ Kesepakatan
153
Ch 151 ~ Memalsukan
154
Ch 152 ~ Seharusnya tidak
155
Ch 153 ~ Berkata lain
156
Ch 154 ~ Harapan
157
Ch 155 ~ Ada apa ini?
158
Ch 156 ~ Ada apa ini? - 2
159
Ch 157 ~ Fight
160
Ch 158 ~ Diskusi
161
Ch 159 ~ I Got you! - 1
162
Ch 160 ~ I got you! - 2
163
Ch 161 ~ War
164
Ch 162 ~ War - 2
165
Ch 163 ~ Back
166
Ch 164 ~ Together
167
Ch 165 ~ Together and Forever
168
Extra Chapter - 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!