Ch 9 ~ Wanita sialan

"Aku pengen ngadopsi dia," sambung Disa. Aby reflek langsung menatap Disa, alis dan dahinya mengernyit dengan tatapan penuh tanya.

"Hah?"

"Hanya ingin. Aku kurang yakin juga, ya walaupun aku mau. Tapi aku takut tidak mempunyai waktu luang untuknya, aku takut dia kekurangan, dan masih banyak lagi. Aku tidak yakin bisa jadi ibu yang baik untuk Chloe, tapi aku akan berusaha, aku akan rutin mengunjunginya walau tidak setiap hari," ucap Disa panjang lebar dan direspon anggukan oleh Aby.

"Emang dasar patung, di ajak ngomong mangguk-mangguk aja," batin Disa.

Malam yang semakin larut, mereka pun memutuskan untuk tidur. Karena besok mereka mempunyai jadwal dan kesibukan masing-masing. Pagi telah tiba, Disa dengan segera beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi, setelah selesai ia bergegas turun ke dapur.

Disa membuat sarapan, setelah selesai ia pun menyajikannya di meja. Dengan menu oatmeal dengan toping buah stroberi dan blueberry, sandwich dengan telur mata sapi dan dua gelas susu segar.

Setelah selesai menata hidangan, Disa langsung naik menuju kamarnya. Ia bergegas menyiapkan pakaian untuk Aby, karena Aby sendiri sudah tidak ada di tempat tidurnya.

Drtt drtt drtt

Ponsel Aby berdering, Disa menghampirinya namun tidak mengangkatnya. Ia melihat nama Nesa yang menghubungi.

"By.. Aby," panggil Disa.

Ceklek

Aby keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melingkar di pinggangnya, menutupi bagian bawah, namun mengekspos bagian atasnya. Dada bidang dengan pahatan otot di perutnya, dan jangan lupakan, tangan serta punggung kekarnya yang tampak sangat menggoda.

"Iya," sahut Aby. Disa menunjuk ponselnya yang berdering dengan ekor matanya. Aby yang mengerti langsung menghampiri dan mengangkat ponselnya. Sedangkan Disa langsung masuk ke kamar mandi, dirinya ada urusan penting di butik hari ini. Setelah selesai mereka pun turun dengan setelan jas formal.

"Kamu ke butik?" tanya Aby.

"Yes," sahut Disa.

Mereka sarapan bersama tanpa ada perbincangan, ya hening, itulah suasana saat ini di meja makan. Setelah selesai, mereka langsung bergegas menuju tempat bekerja mereka masing-masing.

"Selamat pagi Bu," sapa Sesa.

"Pagi," sahut Disa.

"Pesanan dari Alvro Grup sudah jadi Bu. Apa akan di kirimkan sekarang?" tanya Sesa.

"Sebentar, saya akan menemui pimpinannya untuk memberikan sampel," jawab Disa.

"Baik Bu," ucap Sesa patuh.

"Tuan Rian Aldeo, ingin bertemu dengan anda," ucap sambung Sesa.

"Bosnya Lia," batin Disa.

"Okay, tolong kamu atur jadwalnya," sahut Disa.

"Dan satu lagi bu, ada peragaan busana di kota xx. Dan kita diundang untuk menghadirinya," ucap Sesa menjelaskan laporannya.

"Kapan?" tanya Disa lagi.

"Tiga minggu lagi," jawab Sesa.

"Okay, kita punya setidaknya dua minggu untuk menyiapkan busana dan modelnya dan 5 hari untuk latihan bersih," balas Disa.

"Tapi Bu, beberapa perusahaan juga mengajukan permintaan kerjasama," ucap Sesa.

"No problem, aku akan menyelesaikan pertemuan dengan mereka dalam satu minggu ini," jawab Disa.

"Tolong kau atur jadwalnya," sambung Disa.

"Baik Bu," ucap Sesa patuh.

"Thanks, kau bisa kembali ke tempat," sahut Disa.

"Kesibukan dimulai," batin Disa.

Siang harinya Disa pergi ke kantor Aby setelah membuat janji melalui Devan sekretarisnya, dengan jas yang sama saat ia kenakan di butik, lengkap dengan heels dan tas jinjingnya. Disa melangkah memasuki kantor tersebut.

"Permisi, saya ingin bertemu dengan pimpinan perusahaan," ucap Disa sopan.

"Maaf nona, apa anda sudah membuat janji?" tanya resepsionis.

"Sudah, kalian bisa tanyakan padanya langsung atau dengan sekretarisnya," jawab Disa.

"Selamat siang nona muda," sapa Devan yang sudah mengetahui gadis di depannya ini adalah istri bosnya.

"Mari saya antar," sambungnya. Disa mengikuti Devan menuju ruangan Aby.

Ceklek

Devan membukakan pintu untuk Disa, dan terpampanglah seorang pria yang duduk di kursi kebesarannya. Disa melangkah memasuki ruangan.

"Selamat pagi tuan muda," sapa Disa.

"Duduklah," ucap Aby. Disa duduk berhadapan dengan Aby, ia segera menuntaskan tujuannya ke kantor ini.

"Good day Aby," sapa seorang wanita dengan suara cerianya. Aby dan Disa langsung menoleh ke sumber suara.

"Hei kau siapa?" tanya wanita tersebut tak santai.

"Disa," jawab Disa

"Nesa, kekasih hati Aby Averon," ucapnya dengan bangga.

"Nesa," panggil Aby namun tidak dihiraukan oleh sang pemilik nama.

"Kau siapa? dan mengapa ada disini?" tanya Nesa angkuh.

"Bisa tanyakan langsung padanya," ucap Disa malas dengan menunjuk Aby dengan matanya.

"Sayang, dia siapa?" tanya Nesa menatap Aby.

"Dia.. dia partner kerjaku, pemilik butik pesanan pakaianku," ucap Aby. Disa menaikan satu alisnya.

"Oh, hanya pemilik butik, mengapa kau sampai berani datang keruangan ini hah?" ucap Nesa mendorong bahu Disa.

"Nesa," tegur Aby.

"Tolong jaga sikap anda nona," ucap Disa penuh tekanan, emosinya sudah diujung kepala dengan kelakuan wanita di depannya ini.

"Kamu yang harusnya jaga sikap, berani-beraninya kamu masuk ke ruangan kekasih saya. Tidak ada tempat lain apa? memangnya harus bertemu?" ucap Nesa.

"Heh, kau itu hidup di zaman apa hah? profesionalitas dalam bekerja itu penting. Bertemu dan merundingkan kerja sama adalah salah satu dari profesional," sahut Disa.

"Aku tidak peduli, wanita-wanita seperti anda tak lebih dari hanya wanita penghibur," ucap Nesa setelah memperhatikan lekukan tubuh Disa.

"Jangan lancang anda sialan!!" sahut Disa menunjuk Nesa dengan penuh emosi.

"Cukup!!" ucap Aby tegas.

"Tolong ajarkan kekasih anda tata krama dan tidak sembarang menuduh," ucap Disa sinis dan langsung beranjak meninggalkan ruangan tersebut.

"Disa," panggil Aby hendak mengejar Disa, namun ditahan Nesa.

"Udah lah sayang, kita makan aja yuk," ucap Nesa menghentikan Aby. Aby hanya diam, bingung harus melakukan apa.

"Sialan wanita tidak punya otak," gerutu Disa melemparkan tasnya. Ia kini sudah sampai dirumah, karena pekerjaannya di butik sudah selesai dan besok ia akan melakukan pertemuan dengan Rian, bos tempat Lia sahabatnya bekerja.

Disa menjatuhkan dirinya ditempat tidur. Perlahan tapi pasti air mata luruh membasahi wajah cantiknya. Ia kecewa dan sangat kesal, bukan karena mengetahui Aby memiliki pacar, karena ia sendiri tidak memiliki rasa apapun terhadapnya. Ia kecewa karena Aby membiarkan Nesa menghina dan menjatuhkan harga dirinya. Ia juga sangat membenci kata-kata yang keluar dari mulut beracun wanita itu.

Perlahan Disa menutup matanya, dirinya sangat lelah, apalagi tadi habis berdebat. Hingga tak terasa jam sudah menunjukan pukul 18.00. Disa terbangun dan segera membersihkan diri, kemudian berlanjut memasak di dapur untuk makan malam.

"Sa," panggil Aby sesampainya di dapur setelah membersihkan dirinya.

"Hmm," sahut Disa tanpa menoleh kearah Aby.

"Kamu marah?" tanyanya.

"Tidak penting," jawab Disa dengan senyum sinisnya. Ia menghidangkan makanan di meja makan.

"Sa," panggil Aby lagi.

"Hmm," jawab Disa.

"Tidak ada jawaban lain apa?! apa mulutmu tidak bisa dibuka?!" ucap Aby emosi. Disa kembali menyunggingkan senyum sinisnya, perlahan ia mendekatkan wajahnya pada wajah Aby.

"Apa tadi saat seseorang menghinaku dan menuduhku dengan tuduhannya yang palsu, apa mulutmu terbuka? apa ada kata lain yang bisa kau lontarkan selain kata 'Cukup!!' itu? bahkan kau membiarkan harga diriku jatuh oleh wanita tidak berotak itu. Apa mulutmu terbuka saat itu hah?!" ucap Disa dengan emosinya yang meledak ledak.

"Sa," ucap Aby.

~ Bersambung ~

Terpopuler

Comments

Neti Jalia

Neti Jalia

10 like untukmu thor, salam dari
*hujan dibalik punggung
*suamiku ceo ganas

2021-05-03

0

ant ft

ant ft

nyesek nya sampe sini sial

2021-04-18

0

Puan Harahap

Puan Harahap

kenapa ya nggak bilang aja istrinya Abi
⚘⚘Salam Pria Idola dan Menikahi pria urakan⚘⚘
yuk saling baca n dukung

2021-04-14

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Ch 1 ~ Memberi tau rencana
3 Ch 2 ~ Keputusan
4 Ch 3 ~ Kamu?!
5 Ch 4 ~ Rumah
6 Ch 5 ~ Adik ipar
7 Ch 6 ~ Future baby
8 Ch 7 ~ Suami durhaka
9 Ch 8 ~ Panti asuhan
10 Ch 9 ~ Wanita sialan
11 Ch 10 ~ Minggu
12 Ch 11 ~ Menampar
13 Ch 12 ~ Rian
14 Ch 13 ~ Kerja sama
15 Ch 14 ~ Taman
16 Ch 15 ~ Jogging
17 ~ Visual ~
18 Ch 16 ~ Tidak suka
19 Ch 17 ~ Baikan
20 Ch 18 ~ Keracunan
21 Ch 19 ~ Sharing
22 Ch 20 ~ Karena dia istriku
23 Ch 21 ~ Sebuah kenyamanan
24 Ch 22 ~ Mengecup kening
25 Ch 23 ~ Perjanjian
26 Ch 24 ~ Hati
27 Ch 25 ~ Mencoba ikhlas
28 Ch 26 ~ Merasa bersalah
29 Ch 27 ~ Di rumah
30 Ch 28 ~ Nightlife
31 Ch 29 ~ Nightlife - 2
32 Ch 30 ~ Arfa
33 Ch 31 ~ Permainan di balkon
34 Ch 32 ~ Butik
35 Ch 33 ~ Foto candid
36 Ch 34 ~ Apartemen
37 Ch 35 ~ Rumah Valenchi
38 Ch 36 ~ Suapin
39 Ch 37 ~ Kebenaran
40 Ch 38 ~ Don't leave me
41 Ch 39 ~ Bersabar
42 Ch 40 ~ Bad Liar
43 Ch 41 ~ Crazy of you
44 Ch 42 ~ Son of a gun
45 Ch 43 ~ Lucifer
46 Ch 44 ~ Bucin?
47 Ch 45 ~ Pulang
48 Ch 46 ~ Fashion show
49 Ch 47 ~ Pasutri
50 Ch 48 ~ Anniversary Averon
51 Ch 49 ~ Anniversary - 2
52 Ch 50 ~ What?!!
53 Ch 51 ~ Bayangan masa lalu
54 Ch 52 ~ Basic love
55 Ch 53 ~ Kehangatan
56 Ch 54 ~ Couple life
57 Ch 55 ~ Lampu merah
58 Ch 56 ~ Mood
59 Ch 57 ~ Sarapan aneh
60 Ch 58 ~ Pikiran Aby
61 Ch 59 ~ Hanya masa lalu
62 Ch 60 ~ Screaming
63 Ch 61 ~ Sosok masa lalu
64 Ch 62 ~ Istri kecilku
65 Ch 63 ~ Mata panda
66 Ch 64 ~ Kemarahan Aby
67 Ch 65 ~ Salah paham
68 Ch 66 ~ Mission one
69 Ch 67 ~ Only you
70 Ch 68 ~ FIRST NIGHT
71 Ch 69 ~ Lagi ya...
72 Ch 70 ~ Hadiah kecil
73 Ch 71 ~ Panorama cinta
74 Ch 72 ~ Panorama cinta - 2
75 Ch 73 ~ Gym
76 Ch 74 ~ Strategi
77 Ch 75 ~ Cocok menjadi papa?
78 Ch 76 ~ Kita pasti bisa
79 Ch 77 ~ Pergi
80 Ch 78 ~ Dikorbankan
81 Ch 79 ~ Accident
82 Ch 80 ~ Muskuloskeletal
83 Ch 81 ~ Microchip
84 Ch 82 ~ Tidak enak badan?
85 Ch 83 ~ Janji?
86 Ch 84 ~ Tidak bisa menunda
87 Ch 85 ~ Cepatlah pulang
88 Ch 86 ~ Ih bau!!
89 Ch 87 ~ Kembali
90 Ch 88 ~ Kau bau!!
91 Ch 89 ~ Keras kepala
92 Ch 90 ~ Maaf
93 Ch 91 ~ Selamat
94 Ch 92 ~ Enam Minggu
95 Ch 93 ~ Hiperemesis gravidarum
96 Ch 94 ~ Membaik
97 Ch 95 ~ Fight
98 Ch 96 ~ Sing
99 Ch 97 ~ Pria yang...
100 Ch 98 ~ Rival
101 Ch 99 ~ Ruang kerja
102 Ch 100 ~ Revenge
103 Ch 101 ~ Gender
104 Ch 102 ~ Danger
105 Ch 103 ~ Danger - 2
106 Ch 104 ~ Rescue
107 Ch 105 ~ Rescue - 2
108 Ch 106 ~ Rescue - 3
109 Ch 107 ~ Hampa
110 Ch 108 ~ Belief
111 Ch 109 ~ Prihatin
112 Ch 110 ~ Tes
113 Ch 111 ~ Pilihan
114 Ch 112 ~ Lepaskanlah
115 Ch 113 ~ Lepaskanlah - 2
116 Ch 114 ~ Renungkan
117 Ch 115 ~ Together
118 Ch 116 ~ Benih
119 Ch 117 ~ Kerajinan tangan
120 Ch 118 ~ Tidur bersama
121 Ch 119 ~ Kesialan di hari spesial
122 Ch 120 ~ Gangguan
123 Ch 121 ~ NO!!
124 Ch 122 ~ Dadakan
125 Ch 123 ~ Miliki diriku
126 Ch 124 ~ San Jose
127 Ch 125 ~ Sedikit berbeda
128 Ch 126 ~ Trip
129 Ch 127 ~ Menyebalkan!
130 Ch 128 ~ Jangan menghindar
131 Ch 129 ~ Melengkapi
132 Ch 130 ~ Kita belum baikan!
133 Ch 131 ~ Manja
134 Ch 132 ~ Belum aku ketahui
135 Ch 133 ~ Aku tidak normal
136 Ch 134 ~ Aku tidak normal - 2
137 Ch 135 ~ Klasik
138 Ch 136 ~ Janggal?
139 Ch 137 ~ Menyambungkan
140 Ch 138 ~ Menanyakan
141 Ch 139 ~ Lingkaran gelap
142 Ch 140 ~ Saat kalian bersatu
143 Ch 141 ~ Begitu asing
144 Ch 142 ~ Apalagi ini?
145 Ch 143 ~ Hangover
146 Ch 144 ~ Osnovnoy
147 Ch 145 ~ Osnovnoy - 2
148 Ch 146 ~ Morning!
149 Ch 147 ~ Berlebihan
150 Ch 148 ~ Dimulai
151 Ch 149 ~ Dimulai - 2
152 Ch 150 ~ Kesepakatan
153 Ch 151 ~ Memalsukan
154 Ch 152 ~ Seharusnya tidak
155 Ch 153 ~ Berkata lain
156 Ch 154 ~ Harapan
157 Ch 155 ~ Ada apa ini?
158 Ch 156 ~ Ada apa ini? - 2
159 Ch 157 ~ Fight
160 Ch 158 ~ Diskusi
161 Ch 159 ~ I Got you! - 1
162 Ch 160 ~ I got you! - 2
163 Ch 161 ~ War
164 Ch 162 ~ War - 2
165 Ch 163 ~ Back
166 Ch 164 ~ Together
167 Ch 165 ~ Together and Forever
168 Extra Chapter - 1
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Prolog
2
Ch 1 ~ Memberi tau rencana
3
Ch 2 ~ Keputusan
4
Ch 3 ~ Kamu?!
5
Ch 4 ~ Rumah
6
Ch 5 ~ Adik ipar
7
Ch 6 ~ Future baby
8
Ch 7 ~ Suami durhaka
9
Ch 8 ~ Panti asuhan
10
Ch 9 ~ Wanita sialan
11
Ch 10 ~ Minggu
12
Ch 11 ~ Menampar
13
Ch 12 ~ Rian
14
Ch 13 ~ Kerja sama
15
Ch 14 ~ Taman
16
Ch 15 ~ Jogging
17
~ Visual ~
18
Ch 16 ~ Tidak suka
19
Ch 17 ~ Baikan
20
Ch 18 ~ Keracunan
21
Ch 19 ~ Sharing
22
Ch 20 ~ Karena dia istriku
23
Ch 21 ~ Sebuah kenyamanan
24
Ch 22 ~ Mengecup kening
25
Ch 23 ~ Perjanjian
26
Ch 24 ~ Hati
27
Ch 25 ~ Mencoba ikhlas
28
Ch 26 ~ Merasa bersalah
29
Ch 27 ~ Di rumah
30
Ch 28 ~ Nightlife
31
Ch 29 ~ Nightlife - 2
32
Ch 30 ~ Arfa
33
Ch 31 ~ Permainan di balkon
34
Ch 32 ~ Butik
35
Ch 33 ~ Foto candid
36
Ch 34 ~ Apartemen
37
Ch 35 ~ Rumah Valenchi
38
Ch 36 ~ Suapin
39
Ch 37 ~ Kebenaran
40
Ch 38 ~ Don't leave me
41
Ch 39 ~ Bersabar
42
Ch 40 ~ Bad Liar
43
Ch 41 ~ Crazy of you
44
Ch 42 ~ Son of a gun
45
Ch 43 ~ Lucifer
46
Ch 44 ~ Bucin?
47
Ch 45 ~ Pulang
48
Ch 46 ~ Fashion show
49
Ch 47 ~ Pasutri
50
Ch 48 ~ Anniversary Averon
51
Ch 49 ~ Anniversary - 2
52
Ch 50 ~ What?!!
53
Ch 51 ~ Bayangan masa lalu
54
Ch 52 ~ Basic love
55
Ch 53 ~ Kehangatan
56
Ch 54 ~ Couple life
57
Ch 55 ~ Lampu merah
58
Ch 56 ~ Mood
59
Ch 57 ~ Sarapan aneh
60
Ch 58 ~ Pikiran Aby
61
Ch 59 ~ Hanya masa lalu
62
Ch 60 ~ Screaming
63
Ch 61 ~ Sosok masa lalu
64
Ch 62 ~ Istri kecilku
65
Ch 63 ~ Mata panda
66
Ch 64 ~ Kemarahan Aby
67
Ch 65 ~ Salah paham
68
Ch 66 ~ Mission one
69
Ch 67 ~ Only you
70
Ch 68 ~ FIRST NIGHT
71
Ch 69 ~ Lagi ya...
72
Ch 70 ~ Hadiah kecil
73
Ch 71 ~ Panorama cinta
74
Ch 72 ~ Panorama cinta - 2
75
Ch 73 ~ Gym
76
Ch 74 ~ Strategi
77
Ch 75 ~ Cocok menjadi papa?
78
Ch 76 ~ Kita pasti bisa
79
Ch 77 ~ Pergi
80
Ch 78 ~ Dikorbankan
81
Ch 79 ~ Accident
82
Ch 80 ~ Muskuloskeletal
83
Ch 81 ~ Microchip
84
Ch 82 ~ Tidak enak badan?
85
Ch 83 ~ Janji?
86
Ch 84 ~ Tidak bisa menunda
87
Ch 85 ~ Cepatlah pulang
88
Ch 86 ~ Ih bau!!
89
Ch 87 ~ Kembali
90
Ch 88 ~ Kau bau!!
91
Ch 89 ~ Keras kepala
92
Ch 90 ~ Maaf
93
Ch 91 ~ Selamat
94
Ch 92 ~ Enam Minggu
95
Ch 93 ~ Hiperemesis gravidarum
96
Ch 94 ~ Membaik
97
Ch 95 ~ Fight
98
Ch 96 ~ Sing
99
Ch 97 ~ Pria yang...
100
Ch 98 ~ Rival
101
Ch 99 ~ Ruang kerja
102
Ch 100 ~ Revenge
103
Ch 101 ~ Gender
104
Ch 102 ~ Danger
105
Ch 103 ~ Danger - 2
106
Ch 104 ~ Rescue
107
Ch 105 ~ Rescue - 2
108
Ch 106 ~ Rescue - 3
109
Ch 107 ~ Hampa
110
Ch 108 ~ Belief
111
Ch 109 ~ Prihatin
112
Ch 110 ~ Tes
113
Ch 111 ~ Pilihan
114
Ch 112 ~ Lepaskanlah
115
Ch 113 ~ Lepaskanlah - 2
116
Ch 114 ~ Renungkan
117
Ch 115 ~ Together
118
Ch 116 ~ Benih
119
Ch 117 ~ Kerajinan tangan
120
Ch 118 ~ Tidur bersama
121
Ch 119 ~ Kesialan di hari spesial
122
Ch 120 ~ Gangguan
123
Ch 121 ~ NO!!
124
Ch 122 ~ Dadakan
125
Ch 123 ~ Miliki diriku
126
Ch 124 ~ San Jose
127
Ch 125 ~ Sedikit berbeda
128
Ch 126 ~ Trip
129
Ch 127 ~ Menyebalkan!
130
Ch 128 ~ Jangan menghindar
131
Ch 129 ~ Melengkapi
132
Ch 130 ~ Kita belum baikan!
133
Ch 131 ~ Manja
134
Ch 132 ~ Belum aku ketahui
135
Ch 133 ~ Aku tidak normal
136
Ch 134 ~ Aku tidak normal - 2
137
Ch 135 ~ Klasik
138
Ch 136 ~ Janggal?
139
Ch 137 ~ Menyambungkan
140
Ch 138 ~ Menanyakan
141
Ch 139 ~ Lingkaran gelap
142
Ch 140 ~ Saat kalian bersatu
143
Ch 141 ~ Begitu asing
144
Ch 142 ~ Apalagi ini?
145
Ch 143 ~ Hangover
146
Ch 144 ~ Osnovnoy
147
Ch 145 ~ Osnovnoy - 2
148
Ch 146 ~ Morning!
149
Ch 147 ~ Berlebihan
150
Ch 148 ~ Dimulai
151
Ch 149 ~ Dimulai - 2
152
Ch 150 ~ Kesepakatan
153
Ch 151 ~ Memalsukan
154
Ch 152 ~ Seharusnya tidak
155
Ch 153 ~ Berkata lain
156
Ch 154 ~ Harapan
157
Ch 155 ~ Ada apa ini?
158
Ch 156 ~ Ada apa ini? - 2
159
Ch 157 ~ Fight
160
Ch 158 ~ Diskusi
161
Ch 159 ~ I Got you! - 1
162
Ch 160 ~ I got you! - 2
163
Ch 161 ~ War
164
Ch 162 ~ War - 2
165
Ch 163 ~ Back
166
Ch 164 ~ Together
167
Ch 165 ~ Together and Forever
168
Extra Chapter - 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!