Ch 18 ~ Keracunan

"Aby selesai!!" Teriaknya lagi, namun bukannya menghentikan, Aby malah semakin bersemangat menggelitiki Disa.

"Aaa geli,"

"Cukup-cukup!!"

Disa berhasil melepas dirinya, dan langsung berdiri. Tak lama Disa menyambar Aby dan balik menggelitikinya, Aby tertawa kegelian. Aby menangkap tubuh Disa, sehingga Disa menindihnya.

"Cukup nona, kau bisa membuatku sakit perut," ucap Aby.

"Bukankah kau juga melakukan itu tadi padaku sir?" tanya Disa.

"Kamu seneng banget ngelawan ya," ucap Aby terkekeh.

"Iya dong, kau tau julukanku dulu?" tanya Disa.

"Apa?" tanya balik Aby.

"The Quenn of debat," jawab Disa bangga.

"Jadi ratu debat kau bangga?" tanya Aby.

"Tentu saja," jawab Disa penuh kesombongan.

"Sekarang kamu jadi Queen apa hmm?" tanya Aby.

"Queen? hmm?" Disa tampak berpikir, belum sempat ia menjawab ponsel Disa sudah berdering.

"Siapa?" tanya Aby.

"Mama," jawab Disa. Disa bangun dari posisinya dan segera mengangkat panggilan mertuanya.

"Hallo mama," sapa Disa.

"Sayang kamu dimana? kenapa ponselmu tidak aktif? kamu ngga papa kan?" tanya mama Averon bertubi-tubi.

"Mama, Disa okay. Tadi ponsel Disa mati kehabisan daya," jawab Disa mencari alasan.

"Yaudah sekarang kamu dimana? Oh ya, kamu tau Aby dimana?" tanya mama Averon.

"Aby, Aby ee," ucap Disa tergagap sambil menoleh ke arah Aby.

"Rumah," ucap Aby tanpa suara, hanya menggerakkan mulutnya.

"A-aby dirumah ma," ucap Disa.

"Astaga, untunglah, mama khawatir banget sama kalian," sahut mama Averon

"I-iya ma," balas Disa.

"Yaudah kamu cepet balik ya," ucap mama Averon.

"Iya ma," sahut Disa.

"Hati-hati ya sayang," balas mama Averon.

"Siap mama," ucap Disa. Mereka memutuskan sambungan telepon.

"By, pulang. Mama nyariin," ucap Disa.

"Okay, yuk," sahut Aby.

Mereka mengambil barang-barang, setelah itu mereka menaiki mobil dan melaju menuju rumah utama. Sepuluh menit berlalu, kini mereka telah sampai di rumah utama.

"Selamat siang," sapa Disa.

"Siang sayang, sini," sahut mama Averon. Disa dan Aby duduk di sofa.

"Kalian itu dari mana aja sih? Mama panik banget, tadi kalian ngga bisa di hubungin," ucap mama Averon.

"Tadi kita dirumah ma, kebetulan di taman ketemu sama Aby. Nah pas mau pulang ponsel aku baterainya malah abis, jadi Disa sama Aby ke rumah dulu sekalian ngambil beberapa desainnya Disa," jelas Disa.

"Pinter banget ngarang cerita," bisik Aby.

"Udah diem," sahut Disa.

"Yaudah, kalian udah makan?" tanya mama Averon.

"Udah ma," jawab Disa.

"Okay, kalian istirahatlah," balas mama Averon.

"Okay ma," sahut Disa. Disa dan Aby beranjak menuju kamar mereka.

Disisi lain, dirumah yang sama. Seorang wanita tersenyum sambil melihat sebuah obat yang ia pegang.

"Aku akan menyingkirkan siapapun yang menghalangi diriku untuk mendapatkanmu," ucap wanita tersebut.

"Albiray Averon," sambungnya menyentuh foto Aby.

"Kau akan menjadi milikku, milik Reva, hanya milik Reva. Hahahaha," ucap wanita tersebut dengan tawanya yang menggelegar di seluruh penjuru kamar.

***

Malam di rumah utama, para anggota keluarga kini berkumpul di ruang tamu setelah menyelesaikan makan malam mereka.

"Ma, Disa punya rekomendasi desain," ucap Disa.

"Oh ya? mana sayang," sahut mama Averon mendekati Disa. Mereka berdua asik dengan obrolan mereka, sedangkan papa Averon dan Aby sibuk dengan pembicaraan perusahaan mereka.

"Kakak," ucap Vale memanggil Disa.

"Coba liat ini bagus nggak?" tanya Vale.

"Aaa bagus," jawab Disa.

"Ini, minum dulu yuk," ucap Reva membawa beberapa gelas jus.

"Ini Tante, ini Vale, dan ini kak Disa," ucap Reva membagikan jus tersebut.

"Makasih ya Reva," ucap Disa, Reva hanya tersenyum menyeringai.

"Ini paman, ini kak Aby," ucap Reva membagikan jus tersebut.

Disa, Vale, dan mama Averon sibuk dengan desain-desain mereka. Disa mulai menyeruput jusnya perlahan, Reva yang melihat itu tersenyum senang.

Tak lama Disa merasakan gejolak dalam perutnya. Disa segera berlari menuju kamar mandi, mama Averon dan Vale sontak kebingungan dan khawatir dengan Disa.

"Biar aku aja yang nyusul kak Disa," ucap Reva dengan suara cemasnya dan diangguki oleh mama Averon dan Vale.

Reva segera menyusul Disa sambil membawa segelas air. Tak lama Disa keluar dari kamar mandi dengan wajah pucat.

"Kak, kakak kenapa?" tanya Reva mendekati Disa.

"Ngga tau, tiba-tiba mual," ucap Disa.

"Duduk dulu kak," ucap Reva membantu Disa duduk dan memberikan segelas air. Disa menerima air yang diberikan Reva dan menegaknya hingga tandas.

"Makasih ya," ucap Disa.

"Ngga papa kak, kakak tadi ngga telat makan kan?" tanya Reva.

"Bisa aja mungkin kan asam lambungnya naik. Biasanya kan gitu, atau kakak masuk angin?" sambung Reva.

"Mungkin," jawab Disa.

"Yaudah sekarang kakak istirahat okay," ucap Reva.

"Ngga usah, aku masih pengen ikut ngurusin persiapan anniversary nya," sahut Disa.

"Tapi kak," protes Reva.

"Udah ngga papa," sahut Disa. Disa pun beranjak dan kembali ke ruang tengah.

Reva menyeringai licik, ia melihat gelas yang ia pegang. "Terus saja gunakan tenagamu, hingga tidak ada tenaga dalam dirimu," ucapnya. Ia berjalan kembali ke ruang tengah.

"Sayang, kamu kenapa?" tanya mama Averon saat Disa kembali duduk di sofanya.

"Kakak kenapa?" tanya Vale.

"Ngga kok, Disa ngga papa kok, mungkin cuma masuk angin aja," sahut Disa.

"Serius?" tanya mama Averon lagi.

"Iya ma," jawab Disa.

Waktu berjalan cepat hingga tak terasa, malam sudah larut. Disa dan Aby kini berada dalam kamar mereka dengan kesibukan masing-masing.

Disa merasakan gejolak kembali dalam perutnya, kepalanya terasa berputar. "Astaga, ada apa denganku," ucap Disa pelan. Disa segera berlari ke kamar mandi. Aby yang melihat itupun langsung beranjak dan mengetuk pintu kamar mandi.

"Disa!!" serunya.

"Disa, kamu kenapa?!!"

Disa keluar dari kamar mandi, wajahnya sudah sangat pucat. Aby menempelkan punggung tangannya pada dahi Disa, mengecek suhu tubuh gadis itu.

"Kamu sakit?" tanya Aby. Disa menggeleng, ia berjalan melewati Aby. Jujur saja kepalanya sangat berat bahkan pandangannya sekarang berkunang-kunang.

Belum sampai di tempat tidurnya, Disa langsung hambruk, Aby dengan sigap berlari dan menangkap Disa. Ia menggoyangkan tubuh gadis itu.

"Disa," panggil Aby.

"Disa, bangun,"

"Disa!!"

Aby langsung menggendong Disa ala bridal style, ia langsung menghubungi dokter keluarga. Tidak lama dokter tersebut datang ke kamar Aby.

"Hendra, tolong periksa dia," ucap Aby cemas. Dokter Hendra mengangguk dan langsung memeriksa kondisi Disa.

"Bagaimana?" tanya Aby.

"Dia keracunan," jawab Dr. Hendra.

"Hah keracunan? bagaimana bisa?!" tanya Aby tak santai.

"Tenanglah by, aku sudah memberikan antibiotik padanya. Mungkin butuh beberapa hari agar ia pulih seperti semula," jelas Dr. Hendra.

"Tolong jaga asupan gizi dan nutrisinya. Jangan sampai ini terulang kembali, karena akan membahayakan kesehatannya," sambungnya.

"Okay," jawab Aby.

"Aku sudah meresepkan obat, tolong berikan padanya secara teratur dan setelah makan," ucap Dr. Hendra. Aby mengangguk.

"Baiklah aku pamit," ucap Dr. Hendra kemudian meninggalkan kamar itu. Aby melangkah mendekati Disa, ia duduk di sebelah gadis itu.

"Get well soon," ucap Aby.

~ Bersambung ~

Terpopuler

Comments

Puan Harahap

Puan Harahap

5 like thor nanti balik lagi ya

🏖🏖🏖SALAM PRIA IDOLA
DAN MENIKAHI PRIA URAKAN🏖🏖🏖

2021-04-15

0

Pink Panther

Pink Panther

cicilan 20 like+rate 5 mendarat🙌👍

kutunggu feedbacknya di karyaku Who is He?😊. Dan minta tolong likebacknya mulai bab 14 yah, makasih😄💕

Saling dukung yuk🌹

2021-03-14

0

Eva Santi Lubis

Eva Santi Lubis

hadir thor mari saling mendukung
boomlike mendarat sukses mari saling mendukung terimakasih

2021-02-27

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Ch 1 ~ Memberi tau rencana
3 Ch 2 ~ Keputusan
4 Ch 3 ~ Kamu?!
5 Ch 4 ~ Rumah
6 Ch 5 ~ Adik ipar
7 Ch 6 ~ Future baby
8 Ch 7 ~ Suami durhaka
9 Ch 8 ~ Panti asuhan
10 Ch 9 ~ Wanita sialan
11 Ch 10 ~ Minggu
12 Ch 11 ~ Menampar
13 Ch 12 ~ Rian
14 Ch 13 ~ Kerja sama
15 Ch 14 ~ Taman
16 Ch 15 ~ Jogging
17 ~ Visual ~
18 Ch 16 ~ Tidak suka
19 Ch 17 ~ Baikan
20 Ch 18 ~ Keracunan
21 Ch 19 ~ Sharing
22 Ch 20 ~ Karena dia istriku
23 Ch 21 ~ Sebuah kenyamanan
24 Ch 22 ~ Mengecup kening
25 Ch 23 ~ Perjanjian
26 Ch 24 ~ Hati
27 Ch 25 ~ Mencoba ikhlas
28 Ch 26 ~ Merasa bersalah
29 Ch 27 ~ Di rumah
30 Ch 28 ~ Nightlife
31 Ch 29 ~ Nightlife - 2
32 Ch 30 ~ Arfa
33 Ch 31 ~ Permainan di balkon
34 Ch 32 ~ Butik
35 Ch 33 ~ Foto candid
36 Ch 34 ~ Apartemen
37 Ch 35 ~ Rumah Valenchi
38 Ch 36 ~ Suapin
39 Ch 37 ~ Kebenaran
40 Ch 38 ~ Don't leave me
41 Ch 39 ~ Bersabar
42 Ch 40 ~ Bad Liar
43 Ch 41 ~ Crazy of you
44 Ch 42 ~ Son of a gun
45 Ch 43 ~ Lucifer
46 Ch 44 ~ Bucin?
47 Ch 45 ~ Pulang
48 Ch 46 ~ Fashion show
49 Ch 47 ~ Pasutri
50 Ch 48 ~ Anniversary Averon
51 Ch 49 ~ Anniversary - 2
52 Ch 50 ~ What?!!
53 Ch 51 ~ Bayangan masa lalu
54 Ch 52 ~ Basic love
55 Ch 53 ~ Kehangatan
56 Ch 54 ~ Couple life
57 Ch 55 ~ Lampu merah
58 Ch 56 ~ Mood
59 Ch 57 ~ Sarapan aneh
60 Ch 58 ~ Pikiran Aby
61 Ch 59 ~ Hanya masa lalu
62 Ch 60 ~ Screaming
63 Ch 61 ~ Sosok masa lalu
64 Ch 62 ~ Istri kecilku
65 Ch 63 ~ Mata panda
66 Ch 64 ~ Kemarahan Aby
67 Ch 65 ~ Salah paham
68 Ch 66 ~ Mission one
69 Ch 67 ~ Only you
70 Ch 68 ~ FIRST NIGHT
71 Ch 69 ~ Lagi ya...
72 Ch 70 ~ Hadiah kecil
73 Ch 71 ~ Panorama cinta
74 Ch 72 ~ Panorama cinta - 2
75 Ch 73 ~ Gym
76 Ch 74 ~ Strategi
77 Ch 75 ~ Cocok menjadi papa?
78 Ch 76 ~ Kita pasti bisa
79 Ch 77 ~ Pergi
80 Ch 78 ~ Dikorbankan
81 Ch 79 ~ Accident
82 Ch 80 ~ Muskuloskeletal
83 Ch 81 ~ Microchip
84 Ch 82 ~ Tidak enak badan?
85 Ch 83 ~ Janji?
86 Ch 84 ~ Tidak bisa menunda
87 Ch 85 ~ Cepatlah pulang
88 Ch 86 ~ Ih bau!!
89 Ch 87 ~ Kembali
90 Ch 88 ~ Kau bau!!
91 Ch 89 ~ Keras kepala
92 Ch 90 ~ Maaf
93 Ch 91 ~ Selamat
94 Ch 92 ~ Enam Minggu
95 Ch 93 ~ Hiperemesis gravidarum
96 Ch 94 ~ Membaik
97 Ch 95 ~ Fight
98 Ch 96 ~ Sing
99 Ch 97 ~ Pria yang...
100 Ch 98 ~ Rival
101 Ch 99 ~ Ruang kerja
102 Ch 100 ~ Revenge
103 Ch 101 ~ Gender
104 Ch 102 ~ Danger
105 Ch 103 ~ Danger - 2
106 Ch 104 ~ Rescue
107 Ch 105 ~ Rescue - 2
108 Ch 106 ~ Rescue - 3
109 Ch 107 ~ Hampa
110 Ch 108 ~ Belief
111 Ch 109 ~ Prihatin
112 Ch 110 ~ Tes
113 Ch 111 ~ Pilihan
114 Ch 112 ~ Lepaskanlah
115 Ch 113 ~ Lepaskanlah - 2
116 Ch 114 ~ Renungkan
117 Ch 115 ~ Together
118 Ch 116 ~ Benih
119 Ch 117 ~ Kerajinan tangan
120 Ch 118 ~ Tidur bersama
121 Ch 119 ~ Kesialan di hari spesial
122 Ch 120 ~ Gangguan
123 Ch 121 ~ NO!!
124 Ch 122 ~ Dadakan
125 Ch 123 ~ Miliki diriku
126 Ch 124 ~ San Jose
127 Ch 125 ~ Sedikit berbeda
128 Ch 126 ~ Trip
129 Ch 127 ~ Menyebalkan!
130 Ch 128 ~ Jangan menghindar
131 Ch 129 ~ Melengkapi
132 Ch 130 ~ Kita belum baikan!
133 Ch 131 ~ Manja
134 Ch 132 ~ Belum aku ketahui
135 Ch 133 ~ Aku tidak normal
136 Ch 134 ~ Aku tidak normal - 2
137 Ch 135 ~ Klasik
138 Ch 136 ~ Janggal?
139 Ch 137 ~ Menyambungkan
140 Ch 138 ~ Menanyakan
141 Ch 139 ~ Lingkaran gelap
142 Ch 140 ~ Saat kalian bersatu
143 Ch 141 ~ Begitu asing
144 Ch 142 ~ Apalagi ini?
145 Ch 143 ~ Hangover
146 Ch 144 ~ Osnovnoy
147 Ch 145 ~ Osnovnoy - 2
148 Ch 146 ~ Morning!
149 Ch 147 ~ Berlebihan
150 Ch 148 ~ Dimulai
151 Ch 149 ~ Dimulai - 2
152 Ch 150 ~ Kesepakatan
153 Ch 151 ~ Memalsukan
154 Ch 152 ~ Seharusnya tidak
155 Ch 153 ~ Berkata lain
156 Ch 154 ~ Harapan
157 Ch 155 ~ Ada apa ini?
158 Ch 156 ~ Ada apa ini? - 2
159 Ch 157 ~ Fight
160 Ch 158 ~ Diskusi
161 Ch 159 ~ I Got you! - 1
162 Ch 160 ~ I got you! - 2
163 Ch 161 ~ War
164 Ch 162 ~ War - 2
165 Ch 163 ~ Back
166 Ch 164 ~ Together
167 Ch 165 ~ Together and Forever
168 Extra Chapter - 1
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Prolog
2
Ch 1 ~ Memberi tau rencana
3
Ch 2 ~ Keputusan
4
Ch 3 ~ Kamu?!
5
Ch 4 ~ Rumah
6
Ch 5 ~ Adik ipar
7
Ch 6 ~ Future baby
8
Ch 7 ~ Suami durhaka
9
Ch 8 ~ Panti asuhan
10
Ch 9 ~ Wanita sialan
11
Ch 10 ~ Minggu
12
Ch 11 ~ Menampar
13
Ch 12 ~ Rian
14
Ch 13 ~ Kerja sama
15
Ch 14 ~ Taman
16
Ch 15 ~ Jogging
17
~ Visual ~
18
Ch 16 ~ Tidak suka
19
Ch 17 ~ Baikan
20
Ch 18 ~ Keracunan
21
Ch 19 ~ Sharing
22
Ch 20 ~ Karena dia istriku
23
Ch 21 ~ Sebuah kenyamanan
24
Ch 22 ~ Mengecup kening
25
Ch 23 ~ Perjanjian
26
Ch 24 ~ Hati
27
Ch 25 ~ Mencoba ikhlas
28
Ch 26 ~ Merasa bersalah
29
Ch 27 ~ Di rumah
30
Ch 28 ~ Nightlife
31
Ch 29 ~ Nightlife - 2
32
Ch 30 ~ Arfa
33
Ch 31 ~ Permainan di balkon
34
Ch 32 ~ Butik
35
Ch 33 ~ Foto candid
36
Ch 34 ~ Apartemen
37
Ch 35 ~ Rumah Valenchi
38
Ch 36 ~ Suapin
39
Ch 37 ~ Kebenaran
40
Ch 38 ~ Don't leave me
41
Ch 39 ~ Bersabar
42
Ch 40 ~ Bad Liar
43
Ch 41 ~ Crazy of you
44
Ch 42 ~ Son of a gun
45
Ch 43 ~ Lucifer
46
Ch 44 ~ Bucin?
47
Ch 45 ~ Pulang
48
Ch 46 ~ Fashion show
49
Ch 47 ~ Pasutri
50
Ch 48 ~ Anniversary Averon
51
Ch 49 ~ Anniversary - 2
52
Ch 50 ~ What?!!
53
Ch 51 ~ Bayangan masa lalu
54
Ch 52 ~ Basic love
55
Ch 53 ~ Kehangatan
56
Ch 54 ~ Couple life
57
Ch 55 ~ Lampu merah
58
Ch 56 ~ Mood
59
Ch 57 ~ Sarapan aneh
60
Ch 58 ~ Pikiran Aby
61
Ch 59 ~ Hanya masa lalu
62
Ch 60 ~ Screaming
63
Ch 61 ~ Sosok masa lalu
64
Ch 62 ~ Istri kecilku
65
Ch 63 ~ Mata panda
66
Ch 64 ~ Kemarahan Aby
67
Ch 65 ~ Salah paham
68
Ch 66 ~ Mission one
69
Ch 67 ~ Only you
70
Ch 68 ~ FIRST NIGHT
71
Ch 69 ~ Lagi ya...
72
Ch 70 ~ Hadiah kecil
73
Ch 71 ~ Panorama cinta
74
Ch 72 ~ Panorama cinta - 2
75
Ch 73 ~ Gym
76
Ch 74 ~ Strategi
77
Ch 75 ~ Cocok menjadi papa?
78
Ch 76 ~ Kita pasti bisa
79
Ch 77 ~ Pergi
80
Ch 78 ~ Dikorbankan
81
Ch 79 ~ Accident
82
Ch 80 ~ Muskuloskeletal
83
Ch 81 ~ Microchip
84
Ch 82 ~ Tidak enak badan?
85
Ch 83 ~ Janji?
86
Ch 84 ~ Tidak bisa menunda
87
Ch 85 ~ Cepatlah pulang
88
Ch 86 ~ Ih bau!!
89
Ch 87 ~ Kembali
90
Ch 88 ~ Kau bau!!
91
Ch 89 ~ Keras kepala
92
Ch 90 ~ Maaf
93
Ch 91 ~ Selamat
94
Ch 92 ~ Enam Minggu
95
Ch 93 ~ Hiperemesis gravidarum
96
Ch 94 ~ Membaik
97
Ch 95 ~ Fight
98
Ch 96 ~ Sing
99
Ch 97 ~ Pria yang...
100
Ch 98 ~ Rival
101
Ch 99 ~ Ruang kerja
102
Ch 100 ~ Revenge
103
Ch 101 ~ Gender
104
Ch 102 ~ Danger
105
Ch 103 ~ Danger - 2
106
Ch 104 ~ Rescue
107
Ch 105 ~ Rescue - 2
108
Ch 106 ~ Rescue - 3
109
Ch 107 ~ Hampa
110
Ch 108 ~ Belief
111
Ch 109 ~ Prihatin
112
Ch 110 ~ Tes
113
Ch 111 ~ Pilihan
114
Ch 112 ~ Lepaskanlah
115
Ch 113 ~ Lepaskanlah - 2
116
Ch 114 ~ Renungkan
117
Ch 115 ~ Together
118
Ch 116 ~ Benih
119
Ch 117 ~ Kerajinan tangan
120
Ch 118 ~ Tidur bersama
121
Ch 119 ~ Kesialan di hari spesial
122
Ch 120 ~ Gangguan
123
Ch 121 ~ NO!!
124
Ch 122 ~ Dadakan
125
Ch 123 ~ Miliki diriku
126
Ch 124 ~ San Jose
127
Ch 125 ~ Sedikit berbeda
128
Ch 126 ~ Trip
129
Ch 127 ~ Menyebalkan!
130
Ch 128 ~ Jangan menghindar
131
Ch 129 ~ Melengkapi
132
Ch 130 ~ Kita belum baikan!
133
Ch 131 ~ Manja
134
Ch 132 ~ Belum aku ketahui
135
Ch 133 ~ Aku tidak normal
136
Ch 134 ~ Aku tidak normal - 2
137
Ch 135 ~ Klasik
138
Ch 136 ~ Janggal?
139
Ch 137 ~ Menyambungkan
140
Ch 138 ~ Menanyakan
141
Ch 139 ~ Lingkaran gelap
142
Ch 140 ~ Saat kalian bersatu
143
Ch 141 ~ Begitu asing
144
Ch 142 ~ Apalagi ini?
145
Ch 143 ~ Hangover
146
Ch 144 ~ Osnovnoy
147
Ch 145 ~ Osnovnoy - 2
148
Ch 146 ~ Morning!
149
Ch 147 ~ Berlebihan
150
Ch 148 ~ Dimulai
151
Ch 149 ~ Dimulai - 2
152
Ch 150 ~ Kesepakatan
153
Ch 151 ~ Memalsukan
154
Ch 152 ~ Seharusnya tidak
155
Ch 153 ~ Berkata lain
156
Ch 154 ~ Harapan
157
Ch 155 ~ Ada apa ini?
158
Ch 156 ~ Ada apa ini? - 2
159
Ch 157 ~ Fight
160
Ch 158 ~ Diskusi
161
Ch 159 ~ I Got you! - 1
162
Ch 160 ~ I got you! - 2
163
Ch 161 ~ War
164
Ch 162 ~ War - 2
165
Ch 163 ~ Back
166
Ch 164 ~ Together
167
Ch 165 ~ Together and Forever
168
Extra Chapter - 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!