Flashback on
Suasana malam itu hening sesaat. Intan merasa kecewa karena kali ini pemuda yang dicintainya dengan jelas menolak cintanya.
Intan juga melihat dengan kedua bola mata kepalanya sendiri, pemuda itu lebih memilih mendiamkannya dan sibuk dengan ponselnya.
Intan melihat pemuda itu sekilas menampakkan senyum dibibirnya setelah menerima sebuah chat dari seseorang.
Saat perjalanan akan pulang, Fajar tiba-tiba menepikan mobilnya untuk membeli minum di sebuah minimarket. Fajar lupa membawa ponselnya yang dia letakan di mobilnya. Saat Fajar keluar dari mobilnya, ponselnya tiba-tiba bergetar membuyarkan lamunan Intan.
Intan penasaran dengan ponsel milik lelaki berhidung mancung itu, dia memberanikan diri mengambil ponsel milik Fajar.Intan membuka ponsel itu dan melihat sebuah notifikasi pesan masuk.
"Lovhie?" gumam Intan. Setelah memperhatikan kondisi disekitar yang menurutnya aman, Intan langsung berselancar melihat semua Chat masuk via Email milik Fajar.
"My Djar..." ~Lovhie
"Masih jalan sama teman kamu itu?" ~Lovhie
"Ini baru mau pulang. Kenapa?" ~Djar
"Gak apa-apa sih," ~Lovhie
"Jangan cemberut gitu dong bibirnya 😂" ~Djar
"Ih, siapa juga yang cemberut 😏" ~Lovhie
"Haha... Aku gak ngapa-ngapain kok. Percaya sama aku 😉"~Djar
"Iya deh... Serah kamu aja" ~Lovhie
"Boleh percaya atau tidak, cinta itu tumbuh begitu saja walau tanpa tau sosok yang sesungguhnya. Hanya berdasarkan keyakinan hati yang ku miliki, aku akan terus menjaga hati untukmu... Berbekalkan sebuah do'a, aku yakin suatu hari nanti Tuhan akan mengizinkan kita bertemu pada waktu yang tepat. You are my Lovhie 😊" ~Djar
"So Sweet...😍😍😍~ Lovhie
"Bila saat itu telah tiba, aku ingin memiliki dalam ikatan yang suci" ~Djar
"Aku pasti akan menunggu. Jodoh pasti bertemu 😊" ~Lovhie
Deg
Intan merasa jantungnya tertimpa benda tumpul, terasa sesak dan sakit. Dia tahu siapa pemilik akun email tersebut. Air matanya tak bisa ia tahan lagi, Intan merasa di khianati oleh sahabatnya sendiri. Walau ia tau bahwa sahabatnya tidak tahu apa-apa atas penderitaan yang ia alami saat ini.
Dengan cepat Intan menghapus pesan terakhir yang di kirim oleh sahabatnya kepada pemilik ponsel yang sedang digenggam Intan, kemudian ia menyimpan kembali ponsel milik Fajar pada tempatnya.
Fajar tidak mengantar Intan pulang ke rumahnya karena mobil milik Intan berada di rumah Fajar. Ia hendak mengantarkan Intan pulang, tapi gadis itu menolak dengan berbagai alasan.
Intan memutuskan untuk pergi kerumah sahabatnya untuk menginap di sana. Orang tua Intan tentu tidak akan melarang putrinya untuk menginap di rumah Viona karena mereka sudah menganggap Viona seperti putri mereka sendiri sama seperti Intan.
Sesampainya di tempat tujuannya, Intan menghubungi Viona untuk membukakan pintu untuknya.
Intan melihat buku berserakan di atas meja belajar Viona, ia tahu sahabatnya sedang belajar sebelum ia datang.
Intan menyadari bahwa sahabatnya merasa aneh atas sikap Intan malam ini. Untuk mencairkan suasana Intan membuka sesi curhat bersama Viona. Mereka bercerita sambil becanda dan tertawa sampai dirasa mereka sudah mengantuk.
Sebelum tidur Intan dan Viona melihat ponsel masing-masing sekedar melihat apa ada pesan masuk atau tidak. Intan melirik ke arah Viona yang sedang tersenyum dengan ponselnya. Dengan cepat Intan menonaktifkan ponselnya.
"Vhi, boleh pinjem ponsel kamu gak?" ucap Intan pada Viona. Intan memperlihatkan ponsel miliknya yang mati. Dengan tanpa curiga Viona memberikan ponselnya kepada Intan.
"Nih, kamu pake saja. Aku ke kamar mandi dulu ya**..." Viona pun bergegas ke kamar mandi.
Saat pintu kamar mandi ditutup. Intan langsung berselancar dalam ponsel milik sahabatnya. Dan seperti dugaannya, benar saja bahwa orang yang selalu Viona ceritakan selama ini ternyata pria itu adalah Fajar. Lelaki yang juga sangat Intan cintai.
"jadi selama ini sahabat maya yang Viona maksud adalah Fajar. Dan seseorang yang sudah mengisi hati Fajar selama ini adalah kamu, Vhi..." gumam Intan lirih.
"Sudah cukup Vhi, selama ini aku mengalah untukmu. Aku merelakan Arka untukmu, aku menahan rasa sakit saat tau Arka sangat mencintaimu. Dan sekarang kamu juga akan merebut laki-laki yang aku sukai lagi. Aku gak akan biarin ini terjadi lagi padaku." Intan bangkit dari tidurnya kemudian mulai mencari sesuatu di dalam lemari, tas, laci dan... "Akhirnya ketemu juga..." gumam Intan dengan senyum liciknya. Dia mengambil sebuah kalung bertuliskan "VhieDjar" milik Viona kemudian dengan cepat memasukannya kedalam tas miliknya.
Flashback off
***
Di sebuah ruangan seorang gadis sedang fokus membaca sebuah buku. Di sela aktifitas membacanya, gadis itu melirik ponselnya tapi tak ada tanda notifikasi masuk. Gadis itu fokus kembali dengan bukunya untuk menyelesaikan belajarnya.
"Kenapa tak ada kabar darinya seharian ini?" gumam Viona.
Viona mengambil ponselnya kemudian mulai membuka sebuah aplikasi media sosialnya. Ia mengernyitkan alisnya sesaat.
"Akunnya juga gak aktif seharian ini?"
"My Djar..." ~Lovhie
"Kok gak ada kabar? Kemana?" ~Lovhie
Viona mengirimkan pesan melalui Emailnya tapi tak ada balasan dari seseorang di seberang sana.
Viona meletakkan kembali ponselnya di atas nakas samping tempat tidurnya. Viona merebahkan tubuhnya diatas kasur kesayangannya, ia merasa mulai ngantuk hingga beberapa menit kemudian Viona pun terlelap tidur.
Esok paginya Viona sudah berada di kelasnya. Dia melihat baru ada beberapa temannya yang datang.
Viona mendudukkan tubuhnya di bangku miliknya, ia melirik bangku sahabatnya masih kosong. Sambil menunggu bel masuk, Viona membuka buku dan mulai membacanya.
Saat sedang fokus membaca, tiba-tiba Intan datang dan mendudukkan tubuhnya di bangku sebelah Viona. Viona pun melirik sahabatnya. Ia bisa melihat raut wajah bahagia dari sahabatnya.
"Ciee... Ada yang lagi bahagia nih kayak nya?" Viona menggoda Intan yang memperlihatkan kebahagiaannya dihadapan Viona. Seketika itu Intan langsung memeluk Viona erat.
"Aku bahagia hari ini..." ucap Intan, senyumnya terus mereka dibibirnya.
"Cerita dong, apa yang udah bikin sahabat terbaikku ini bahagia?" Viona melepaskan pelukan sahabatnya. Ia menatap dalam wajah bahagia Intan.
"Aku resmi jadian sama Fajar, dan kami akan bertunangan setelah ujian selesai..." Jawab Intan dengan senyuman yang tak pernah lepas dari bibirnya.
Deg
Jantung Viona seperti dihantam ribuan benda tumpul terasa berdenyut ngilu, begitu sesak dan sakit. Viona tak mengerti mengapa Ia bisa merasa sesakit ini mendengar kabar dari Intan. Padahal Viona menyadari tidak pernah ada hubungan apapun diantaranya dengan pemuda yang kini menjadi kekasih sahabatnya.
"Selamat yaa..." Viona langsung memeluk Intan.
"Ada apa nih? Kok pake peluk-pelukan segala?" tiba-tiba suara seorang lelaki terdengar nyaring ditelinga Viona dan Intan.
"Eh, kamu udah datang, ini aku lagi cerita tentang rencana pertunangan kita sama Viona..." jawab Intan kepada Fajar masih dengan ekspresi bahagianya. Fajar tersenyum kepada Intan dan mengusap kepalanya lembut.
Viona yang melihat perlakuan Fajar kepada sahabatnya merasakan dadanya sesak dan berdenyut ngilu. Viona menundukkan kepalanya sesaat untuk menetralkan perasaannya.
"Nanti kita ke kantin bareng ya, Vhi... Hari ini biar aku yang traktir kamu deh..." ucap Intan sambil bergelayut manja pada pria yang sebentar lagi akan menjadi tunangannya.
Viona mengangkat kepalanya melihat sahabatnya, lalu beralih menatap Fajar yang ternyata sedang menatapnya. Pandangan mereka bertemu beberapa saat sebelum akhirnya Viona memalingkan wajahnya kembali pada Intan.
"Wahhh, pajak jadian nih ceritanya..." jawab Viona menggoda Intan. Mereka pun tertawa bersama.
Bel tanda pelajaran akan dimulai pun telah berbunyi, semua murid bersiap untuk menerima materi pelajaran hari ini.
***
#Viona Pov
Pagi ini aku melihat raut bahagia dari sahabatku Intan. Aku turut bahagia melihat sahabatku ini akhirnya bisa tersenyum kembali setelah Akhir-akhir ini Intan terlihat kurang bersemangat.
"Cieee... Ada yang lagi bahagia nih kayak nya**?!" Aku menggoda sahabatku Intan,
"Aku bahagia hari ini..." jawab Intan berhambur memelukku. Aku pun membalas pelukan Intan yang tak pernah melepas senyuman manisnya. Setelah beberapa saat kami berpelukan, aku pun mengurai pelukannya.
"Cerita dong, apa yang udah bikin sahabat terbaik u ini bahagia?" ucapku penasaran ingin tahu sebab yang membuat sahabatku bahagia pagi ini.
"Aku resmi jadian sama Fajar, dan kami akan bertunangan setelah ujian selesai**..." Intan menjawab pertanyaanku dengan bersemangat dan tak melepaskan senyuman dari bibirnya.
Deg
Jantung ku terasa sesak dan berdenyut ngilu saat mendengar penuturan dari sahabatku. Entah mengapa perasaan ini selalu muncul begitu saja saat nama seorang lelaki disebutkan oleh sahabatku.
"aneh, kenapa terasa sangat sakit. Padahal tak ada hubungan apa pun diantara aku dengan pria itu," aku bergumam dalam hati.
Dengan cepat aku mengusir perasaan aneh yang aku rasakan, tak ingin membuat sahabatku salah faham padaku.
"Selamat yaa..." hanya kata itu yang mampu keluar dari mulutku, aku pun memeluk Intan lagi.
Tiba-tiba suara seorang lelaki menyadarkanku dari pikiran-pikiranku. Aku melihat dia sudah ada dihadapanku dan juga Intan.
Intan begitu bahagia melihat kedatangannya, dia bergelayut manja pada lengan lelaki yang sebentar lagi akan menjadi tunangannya.
Entah apa yang terjadi pada diriku. Akhir-akhir ini jantung ku sering berdetak lebih kencang saat berhadapan dengan pria ini, bahkan kali ini jantung ku terasa sesak dan sakit saat mendengar rencana pertunangan lelaki ini bersama sahabatku.
Tidak, aku tak pernah punya perasaan iri terhadap kebahagiaan sahabatku sedikit pun. Justru aku turut bahagia atas kebahagiaan yang didapat oleh sahabatku.
Dengan cepat aku menepis perasaan aneh yang sering muncul tiba-tiba pada hatiku. Aku takut Intan akan salah faham padaku nantinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Gina Savitri
Main percaya aja cuma karna kalung, kan dari cara komunikasi juga beda..knp fajar nggak nguji dulu tentang apa aja yang sering di omongin waktu chat via email..klo intan nggak tau, berarti bukan dia walaupun dia punya kalungnya 😬
2021-09-20
1
Een Rohmawati
yang sabar vio jodoh takkan kemana
2021-08-28
1
Nimaz Ayu Puji Hapsari
jangan terlalu bodoh deh Jar, cari bukti dulu kek ato apa, main percaya aja ishhhh😒
2021-05-17
0