VhieDjar 11

Drettt...

Drettt...

Bunyi getaran ponsel beradu dengan kaca meja, terdengar kontras dipendengaran Viona. Gadis itu mengalihkan pandangannya dari tv kearah ponselnya berada. Ia merah ponsel tersebut dan melihat notifikasi pesan masuk untuknya.

"My Lovhie..."~Djar

Viona tersenyum membaca isi pesan tersebut, kemudian gadis itu segera mengetikan balasan untuk si pengirim pesan.

"My Djar..."~Lovhie

"Asyiik... Sekarang udah jadi My 😍" ~Djar

"😊😊😊" ~Lovhie

"Kamu lagi ngapain, Vhie?" ~Djar

"Lagi nongkrong depan tv... Sendirian nih 😂" ~Lovhie

Viona memang sedang sendirian dirumahnya. Ibunya ada urusan pekerjaan diluar kota, jadi untuk beberapa hari ini Viona akan tinggal sendiri di rumahnya.

"Loh, kok sendiri? Ibu kemana?" ~Djar

Kalau kalian tanya kenapa Djar ini bisa tahu kalau Vhie ini manggil Ibu sama mamanya, itu karena memang Viona pernah bercerita tentang keluarganya termasuk tentang Ibunya yang kini tinggal berdua bersamanya kepada Djar.

"Ibu lagi pergi keluar kota, urusan pekerjaan" ~Lovhie

"Kamu sendiri lagi ngapain?" ~Lovhie

"Oh... Lagi tiduran aja sih, tapi bentar lagi mau Keluar," ~Djar

"Kemana?" ~Lovhie

"Ke hatimu..." ~Djar

"Serius nanya tau😏" ~Lovhie

"Hehe... Aku juga serius kok😉" ~Djar

"Mau pergi keluar, ada urusan sama teman," ~Djar

"Cewek?" ~Lovhie

"Cemburu?"~ Djar

"Gak," ~Lovhie

"Temen aja kok 😊" ~Djar

Viona merasa malas untuk membalas pesan dari Djar. Entah mengapa dadanya terasa panas saat tahu Djar-nya itu akan pergi bersama teman perempuannya. Viona hendak meletakkan ponselnya kembali, namun tidak jadi karena ponselnya bergetar kembali.

"Jangan cemberut gitu... Kalau cemburu bilang saja😂" ~Djar

"Gak ada gadis lain selain kamu, aku janji✌️😊" ~Djar

Viona yang semula merasa sedikit kesal pada Djar, seketika bibirnya terangkat mengupas sebuah senyuman saat membaca isi pesan tersebut. Belum sempat gadis itu mengetikan sesuatu untuk membalas pesannya, ponselnya bergetar kembali.

"Ya sudah, aku pergi dulu yaa... Nanti sambung chat lagi" ~Djar

"Ok," ~Lovhie

***

Dikediaman Fajar, pemuda itu baru saja meletakkan ponselnya di atas nakas. Ia bergegas ke kamar mandi membersihkan badannya yang sudah terasa lengket.

Setelah selesai mandi, Fajar bergegas memakai setelan Kemeja lengan panjang yang di gulung sampai siku terlihat sangat tamvan.

Sebelum keluar dari kamarnya, Fajar melihat ponselnya kembali, setelah dipastikan tidak ada pesan masuk, Ia memasukan ponselnya kedalam saku celananya. Fajar pun bergegas keluar kamarnya. Saat menuruni tangga, samar-samar Fajar mendengar orang tuanya sedang berbicara dengan seorang perempuan.

Yah, Fajar tau siapa gadis yang sedang asyik berbicara dengan orang tuanya itu. Gadis itu tak lain adalah Intan.

"Jadi kamu suka sama anak tante sejak pertama bertemu?“ tanya Mamanya Fajar kepada gadis yang duduk disampingnya. Gadis itu pun menganggukkan kepalanya.

"Iya, tante..." ucap Intan, gadis itu terlihat malu-malu karena telah mengatakan tentang perasaannya yang sebenarnya kepada Mamanya Fajar.

Tanpa mereka sadari Fajar sudah berdiri dibelakang mereka dan mendengar percakapan antara Intan dan Mamanya.

"Nak, Mama hanya bisa mendo'akan semoga kalian bahagia..." Mama Fajar hanya bisa mendo'akan yang terbaik untuk anaknya dan juga gadis yang ada di sampingnya. Dia merasa tak tega melihat Intan yang sangat mencintai putranya. Sedangkan hati putranya telah dimiliki oleh gadis lain.

"Hmmm," Fajar berdehem, Mamanya dan Intan pun menoleh kearah suara berada.

"Kamu sudah siap?" tanya Intan yang dijawab anggunkkan dari Fajar.

"Ya sudah tante, aku pamit dulu ya..." pamit intan sambil menyalami tangan Mamanya Fajar.

"Aku pergi dulu ya, Mah..." ucap Fajar menyalami tangan mamanya.

"Kalian hati-hati ya, pulangnya jangan terlalu malam, besok kalian harus sekolah," jawab mama Fajar.

Setelah pamit pada mamanya Fajar, mereka pun pergi dengan menaiki mobil milik Fajar.

"Kita naik mobil?" tanya Intan saat Ia dan dan Fajar tiba didepan sebuah mobil. Tanpa menjawab perkataan Intan, Fajar langsung masuk kedalam mobilnya.

"Jadi pergi gak?" suara Fajar membuyarkan Intan dari lamunannya.

"I-iya, jadi..." ucap Intan terbata, kemudian masuk kedalam mobil.

Fajar pun mulai menyalakan mesin dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Suasana hening tanpa ada percakapan diantara mereka. Intan yang merasa tidak nyaman dengan suasana canggung diantara ia dan Fajar mencoba membuka percakapan.

"Kamu marah sama aku?" Tanya Intan

"Untuk apa?" bukan menjawab, Fajar malah bertanya balik kepada Intan. Matanya masih fokus ke depan.

"Karena aku maksa kamu buat nemenin aku jalan," ucap Intan menggigit bibir bawahnya.

Fajar melirik Intan sesaat, kemudian memfokuskan kembali membawa mobilnya.

"Gak marah kok," ucap Fajar datar,

"Jadi kita mau pergi ke mana?" tanya Fajar.

Intan menatap Fajar dari samping, bibirnya terangkat sedikit mendengar perkataan Fajar baru saja.

"Mmmp, ke taman aja yah..." ucap Intan,

Fajar menganggukkan kepalanya pertanda dia setuju.

Suasana sore ini masih begitu cerah, terlihat banyak orang berlalu lalang sekedar untuk jalan-jalan sore hari.

Fajar dan Intan mendudukkan tubuhnya di sebuah kursi panjang yang ada di taman.

"Mau es krim?" pertanyaan Fajar spontan membuat Intan menoleh ke arah pria yang kini ada di sampingnya dengan senyum yang mengembang. Intan menganggukkan kepalanya.

"Boleh..." jawab Intan memperlihatkan senyum dibibirnya,

Fajar beranjak dari tempat duduknya, berjalan menuju penjual es krim yang tak jauh dari tempatnya berada.

Intan hanya bisa menatap kepergian Fajar dengan mata sayu. "Aku harap kamu bisa membuka hati kamu buat aku" gumam Intan

Beberapa menit kemudian Fajar kembali dengan dua buah es krim di tangannya.

"Nih... Kamu mau yang mana?" Fajar menyodorkan dua buah es krim dengan rasa yang berbeda.

"Aku yang ini aja..." Intan mengambil es krim rasa strowberi. Mereka pun menikmati dingin dan manisnya es krim tanpa berbicara.

"Jadi kamu beneran suka sama aku?" pertanyaan Fajar membuat Intan sedikit terkejut dan reflek menghentikan aktivitasnya memakan es krim, Intan menatap penuh harap kepada Fajar.

"Iya, aku serius suka sama kamu..." ucap Intan,

Fajar menatap mata Intan mencari sebuah kebohongan di dalamnya namun Ia tak menemukannya.

"Kenapa?" hanya itu yang keluar dari mulut Fajar setelah beberapa saat terdiam.

"Apa harus ada alasan untuk kita menyukai seseorang?" Intan balik bertanya kepada Fajar dan dibalas tatapan yang sulit diartikan dari Fajar.

"Aku tahh kamu gak pernah suka sama aku..." Intan menjeda pembicaraannya sejenak. "Aku tahu selama ini kamu suka sama sahabat aku Viona," sambung Intan dengan menundukan kepala nya.

Fajar tak berkata apapun tentang hal yang dikatakan oleh Intan. Ia sendiri belum benar-benar mengerti dengan perasaannya. Yang dia tau saat ini Fajar sudah jatuh cinta pada seseorang yang belum pernah dia temui, tapi disatu sisi dia merasakan perasaan yang sama saat didekat Viona.

"Harus kamu tahu, Viona itu udah punya pacar." ucap Intan yakin.

Deg

Fajar reflek menatap Intan yang juga sedang menatapnya. Entah mengapa perkataan Intan baru saja sedikit mengganggu pikirannya. Hatinya terpaut pada gadis sosial medianya. Namun disisi lain kehadiran Viona juga sedikit mengusik perasaannya. Entah mengapa Fajar merasakan perasaan yang aneh saat didekat Viona, perasaan yang sama dengan perasaannya saat bersama Vhie-nya.

Terpopuler

Comments

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

fajar blm tahu nama.lngkap viona??🙄🙄

2020-10-23

1

Heny Ekawati

Heny Ekawati

kayak hidup di jaman batu aj yah, udah chat2 n kirum2 pesa masak gk bisa ketemuan kan kayak gk masuk akal

2020-09-28

1

Nurwahidah Bi

Nurwahidah Bi

Aku baca sampe sini dulu ya, Thor. Cuma numpang tetheringan soalnya wkwkwkw kapan-kapan aku mampir lagi

2020-03-19

1

lihat semua
Episodes
1 VhieDjar 01
2 VhieDjar 02
3 VhieDjar 03
4 VhieDjar 04
5 VhieDjar 05
6 VhieDjar 06
7 VhieDjar 07
8 VhieDjar 08
9 VhieDjar 09
10 VhieDjar 10
11 VhieDjar 11
12 VhieDjar 12
13 VhieDjar 13
14 VhieDjar 14
15 VhieDjar 15
16 VhieDjar 16
17 VhieDjar 17
18 VhieDjar 18
19 VhieDjar 19
20 VhieDjar 20
21 VhieDjar 21
22 VhieDjar 22
23 VhieDjar 23
24 VhieDjar 24
25 VhieDjar 25
26 VhieDjar 26
27 VhieDjar 27
28 VhieDjar 28
29 VhieDjar 29
30 VhieDjar 30
31 VhieDjar 31
32 VhieDjar 32
33 VhieDjar 33
34 VhieDjar 34
35 VhieDjar 35
36 VhieDjar 36
37 VhieDjar 37
38 VhieDjar 38
39 VhieDjar 39
40 VhieDjar 40
41 VhieDjar 41
42 VhieDjar 42
43 VhieDjar 43
44 VhieDjar 44
45 VhieDjar 45
46 VhieDjar 46
47 VhieDjar 47
48 VhieDjar 48
49 VhieDjar 49
50 VhieDjar 50
51 VhieDjar 51
52 VhieDjar 52
53 VhieDjar 53
54 VhieDjar 54
55 VhieDjar 55
56 VhieDjar 56
57 VhieDjar 57
58 VhieDjar 58
59 VhieDjar 59
60 VhieDjar 60
61 VhieDjar 61
62 VhieDjar 62
63 VhieDjar 63
64 VhieDjar 64
65 PENGUMUMAN
66 VhieDjar 65
67 VhieDjar 66
68 VhieDjar 67
69 VhieDjar 68
70 Info Baru
71 VhieDjar 69
72 VhieDjar 70
73 VhieDjar 71
74 Bab 72
75 Bab 73
76 Bab 74
77 Bab 75
78 Bab 76
79 Bab 77
80 Bab 78
81 Extra part 1
82 Extra part 2
83 Extra part 3
84 Ekstra Part 4
85 Ayah Untuk Anakku
86 Promo lagi
Episodes

Updated 86 Episodes

1
VhieDjar 01
2
VhieDjar 02
3
VhieDjar 03
4
VhieDjar 04
5
VhieDjar 05
6
VhieDjar 06
7
VhieDjar 07
8
VhieDjar 08
9
VhieDjar 09
10
VhieDjar 10
11
VhieDjar 11
12
VhieDjar 12
13
VhieDjar 13
14
VhieDjar 14
15
VhieDjar 15
16
VhieDjar 16
17
VhieDjar 17
18
VhieDjar 18
19
VhieDjar 19
20
VhieDjar 20
21
VhieDjar 21
22
VhieDjar 22
23
VhieDjar 23
24
VhieDjar 24
25
VhieDjar 25
26
VhieDjar 26
27
VhieDjar 27
28
VhieDjar 28
29
VhieDjar 29
30
VhieDjar 30
31
VhieDjar 31
32
VhieDjar 32
33
VhieDjar 33
34
VhieDjar 34
35
VhieDjar 35
36
VhieDjar 36
37
VhieDjar 37
38
VhieDjar 38
39
VhieDjar 39
40
VhieDjar 40
41
VhieDjar 41
42
VhieDjar 42
43
VhieDjar 43
44
VhieDjar 44
45
VhieDjar 45
46
VhieDjar 46
47
VhieDjar 47
48
VhieDjar 48
49
VhieDjar 49
50
VhieDjar 50
51
VhieDjar 51
52
VhieDjar 52
53
VhieDjar 53
54
VhieDjar 54
55
VhieDjar 55
56
VhieDjar 56
57
VhieDjar 57
58
VhieDjar 58
59
VhieDjar 59
60
VhieDjar 60
61
VhieDjar 61
62
VhieDjar 62
63
VhieDjar 63
64
VhieDjar 64
65
PENGUMUMAN
66
VhieDjar 65
67
VhieDjar 66
68
VhieDjar 67
69
VhieDjar 68
70
Info Baru
71
VhieDjar 69
72
VhieDjar 70
73
VhieDjar 71
74
Bab 72
75
Bab 73
76
Bab 74
77
Bab 75
78
Bab 76
79
Bab 77
80
Bab 78
81
Extra part 1
82
Extra part 2
83
Extra part 3
84
Ekstra Part 4
85
Ayah Untuk Anakku
86
Promo lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!