VhieDjar 12

"Apa kamu gak bisa ngasih aku kesempatan satu kali saja, aku pasti bisa bikin kamu cinta sama aku." Intan memelas kepada Fajar berharap diberi kesempatan oleh pria itu.

"Maaf, Tan... Aku gak bisa," jelas Fajar

"Kita sahabatan saja ya seperti sebelumnya. Ada hati yang harus aku jaga..." Fajar menatap dua manik mata Intan dengan tatapan tak enak karena secara tak sengaja telah melukai hati gadis dihadapannya.

"Apa ini tentang Viona?" Tanya Intan, matanya tak beralih menatap pria dihadapannya. Masih berharap pria ini menaruh sedikit saja perasaan suka untuknya.

"Tidak..."

"Viona tak ada kaitannya dengan semua ini," jelas Fajar.

Intan meneteskan air matanya dalam diam. "mengapa mencintainya begitu menyakitkan hati ini," gumam Intan dalam hati.

Suasana hening sesaat. Mereka sibuk dengan pemikiran masing-masing. Hingga terdengar bunyi getaran ponsel milik Fajar membuyarkan lamunan mereka.

Intan melirik Fajar yang sedang bermain dengan ponselnya, entah pesan masuk dari siapa hingga Intan bisa dengan jelas melihat perubahan raut wajah dari lelaki yang baru saja menolak cintanya.

Pria itu mengangkat sedikit kedua sudut bibirnya, sekilas senyum itu tak bisa dilihat orang lain. Tapi Intan saat itu menyadari senyuman dari pria itu. Hatinya terasa begitu sesak, Intan cemburu melihat hal itu. "harusnya senyum itu untuk ku. Hanya untuk ku!" batin Intan.

"Sudah malam, pulang sekarang ya" suara Intan membuyarkan senyuman Fajar. Lelaki itu menganggukkan kepalanya lantas berdiri dan berjalan mendahului Intan.

Di dalam mobil Fajar menyimpan sembarang ponselnya di mobil. Intan ikut masuk kedalam mobil bersama Fajar. Tak lama, Fajar langsung menyalakan mesin dan menjalankan mobilnya.

Hening tak ada perbincangan didalam mobil, keduanya disibukan dengan pemikiran masing-masing. Hingga ditengah perjalanan Fajar menepikan mobilnya di depan sebuah minimarket.

"Aku akan membeli minum dulu, kamu mau ikut?" Fajar menatap Intan menawarinya untuk ikut bersamanya kedalam minimarket, namun Intan menolak untuk pergi dan ingin menunggu didalam mobil.

Fajar menganggukkan kepalanya, lalu keluar dari mobilnya meninggalkan Intan sendiri menunggu didalam mobil. Fajar tidak membawa ponselnya, karena Ia hanya akan pergi sebentar saja. Namun tepat setelah Fajar menjauh dari mobilnya, tiba-tiba ponselnya bergetar.

"siapa sebenarnya dia?" Intan mengambil ponsel milik Fajar. Dengan tangan gemetar dan matanya melirik ke kanan dan kiri memastikan tindakannya tidak dilihat oleh pemilik ponsel, Intan menyalakan ponsel Fajar dan membuka notifikasi pesan yang baru saja masuk.

Hatinya teriris perih melihat semua Chat antara Fajar dengan seseorang perempuan.

Intan menyimpan kembali ponsel Fajar ketempat semula saat menyadari pemuda itu mulai mendekat kearahnya.

Fajar masuk kedalam mobilnya menyodorkan sebuah botol minum untuk Intan dan kantung kresek berisi roti dan cemilan. Intan pun mengambil botol minum yang diberikan oleh Fajar untuknya.

***

Dikediaman Viona, gadis itu baru saja selesai makan malam, karena tinggal sendiri jadi dia memesan makanan cepat saji. Viona membereskan meja makan dan membuang sampah bekas makanannya.

Viona mulai membuka buku-buku pelajaran dan mempelajari semuanya. Berhubung tinggal menghitung hari Ujian Nasional akan berlangsung.

"Gak berasa udah tiga tahun melewati masa SMA dan sebentar lagi aku akan menjadi mahasiswa 😊" gumam Viona disela-sela aktifitas belajarnya.

Dreettt,

Dreettt,

Dreettt...

Getaran ponsel beradu dengan meja terdengar kontras dipendengaran Viona. Gadis itu meraih ponselnya dan melihat siapa yang telah menghubunginya.

"*Intan?"

"Ada apa dia nelpon malam-malam gini*?" gumam Viona sambil menggeser Icon berwarna hijau.

"Hallo..."

"Vhi, aku ada didepan rumah kamu,"

"Hah, kamu di depan?"

Viona langsung memutus panggilannya dan berlari kearah pintu, sebelum membuka pintu Viona mengintip dibalik kaca jendela. Setelah melihat sahabatnya sudah berdiri diluar sana Viona langsung membukakan pintu.

"Intan..."

"Hai Vhi, mmp... Aku boleh nginep disini gak malam ini?"

Viona mempersilahkan sahabatnya masuk kedalam rumah.

"Kamu lagi ada masalah, Tan?" Tanya Viona hati-hati takut menyinggung perasaan sahabatnya.

"Nggak kok, gak boleh ya, Vhi?" ucap Intan menatap Viona sendu.

"Boleh dong..." Viona berucap tulus mengizinkan Intan menginap dirumahnya. Viona senang karena malam ini dia tidak sendirian dirumahnya.

"Kamu sudah makan?" tanya Viona saat Ia sudah berada diruang keluarga.

"Sudah... Kamu lagi ngapain sendirian dirumah?" Intan mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan entah apa yang dicarinya.

"Lagi belajar, Tan... Kan bentar lagi Ujian," ucap Viona jujur, Ia memang sedang belajar sebelum kedatangan Intan kerumahnya. Intan mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar perkataan Viona.

"Sudah kelar belum belajarnya?" ucap Intan terdengar seperti dipaksakan. Viona mengernyitkan dahinya mendengar nada bicara Intan yang tidak biasanya.

"Sudah kok, Yuk ke kamar..."

Mereka pun pergi kekamar Viona. Intan dan Viona asik ngobrol sambil tertawa disela-sela obrolannya. Setelah merasa lelah merekapun bersiap untuk tidur.

"Vhi, boleh pinjem ponsel kamu gak?" ucap Intan menggigit bibir bawahnya.

Viona yang sedang berbalas chat dengan seseorang pun melirik kearah sahabatnya.

"Buat apa? Memangnya ponsel kamu kenapa?" ucap Viona merasa heran, Viona merasa tingkah sahabatnya aneh malam ini. Namun Viona menepis jauh-jauh perasaan tersebut.

"Mau chat Mama aku, ponsel aku lowbet," ucap Intan sambil menunjukkan ponsel miliknya yang sudah mati.

"Nih... Aku ke kamar mandi dulu ya..." Viona memberikan ponselnya kepada Intan, lalu dia pergi ke kamar mandi.

Intan mulai berselancar di ponsel milik Viona. Raut wajahnya terlihat sangat kesal setelah menemukan sesuatu didalamnya.

Intan meletakkan ponsel sahabatnya di atas kasur. Dia melihat ke arah kamar mandi sejenak, kemudian beranjak berdiri dan mulai mencari sesuatu. "Ini dia, akhirnya..." gumam Intan memperlihatkan senyum licik.

Viona keluar dari kamar mandi, dia melihat Intan sudah terlelap dalam tidurnya.

Viona naik keatas ranjang dan membaringkan tubuhnya. Viona mengambil ponselnya karna ada notifikasi pesan masuk.

"Good night my Lovhie..." ~Djar

Viona tersenyum membaca pesan dari Djar. Dengan lihai jari jemarinya mengetikan sesuatu kemudian mengirimkannya.

"Good Night my Djar😍"~Lovhie

***

Pagi hari Viona baru selesai melakukan rutinitas paginya membersihkan tubuhnya dan mulai bersiap untuk berangkat ke sekolah.

"Vhi aku pulang dulu ya..." pamit Intan pada Viona

"Loh kok pulang? Gak berangkat bareng aja dari sini?" Viona merasa aneh dengan sikap Intan yang terlihat berbeda sejak tadi malam.

"Nggak Vhi, aku di suruh pulang dulu sama Mama..." jelas Intan dibalas anggukkan dari Viona.

"Oh, ya sudah hati-hati dijalan ya..." ucap Viona tulus mengiringi kepergian Intan dari rumahnya.

"Ada apa dengan anak itu? Kenapa sikapnya aneh sekali?" gumam Viona menatap mobil yang dibawa Intan hingga mobil tersebut menghilang dari pandangannya. Viona pun masuk kembali kedalam rumahnya bersiap untuk berangkat ke sekolah.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***