VhieDjar 10

#Intan Pov

Suasana hening beberapa saat, kami menikmati jamuan makan malam tanpa berbicara. Setelah makan selesai barulah orang tua ku dan orang tua Fajar kembali melanjutkan perbincangan mereka.

Entahlah aku tidak terlalu faham dengan pembicaraan mereka, karena saat ini yang sedang mereka bicarakan seputar tentang bisnis.

Aku hanya menyimak perbincangan orang tuaku saja, sesekali aku ikut tertawa bila bahasan dari mereka ada yang lucu.

Kuberanikan diri untuk melihat kearahnya tepat seorang pria duduk dihadapanku, dia tak banyak bicara malam ini, ekspresinya sangat dingin dan datar.

Sedari tadi aku perhatikan dia begitu sibuk dengan ponselnya. Ku lihat sudut bibirnya terangkat sedikit keatas mengulas sebuah senyum, entah apa yang lihatnya, hingga dia lebih memilih tersenyum dengan ponselnya daripada melihat dan berbicara denganku.

"huffft, dia begitu sibuk dengan ponselnya. Apa benar-benar tak ada tempat buat aku dihatinya? Lihat saja, aku pasti akan mendapatkan kamu Fajar. Tak peduli bagaimana pun caranya, walau kamu tak mencintaiku, walau hanya aku yang mencintaimu, tak akan ku biarkan kamu jadi milik orang lain termasuk sahabatku." lirih ku, tentu saja tak didengar siapa pun karena aku berbicara seperti itu dalam hati.

"Fajar..."

Ku beranikan untuk membuka percakapan dengannya, setelah hampir satu jam lebih dia sibuk dengan ponselnya akhirnya sekarang dia memasukkan ponselnya kedalam saku celananya.

Mata indah itu yang selalu aku rindukan, akhirnya dia melihat kearahku. Ekspresinya jauh lebih baik dari pada tadi, ya walaupun masih tetap dingin seperti es.

"Mau bicara apa?" tanyanya, pemuda itu menatapku datar.

"Kenapa tadi gak masuk sekolah?" ucapku sekedar basa basi untuk mencairkan rasa gugup yang kurasakan.

"Tadi Om sama tante yang suruh dia untuk gak masuk sekolah, karena ada sesuatu hal yang harus kami selesaikan." Jawaban itu bukan berasal dari Fajar, pemuda itu terlihat tidak tertarik dengan obrolanku. Hingga Ia sama sekali tidak mengucapkan sepatan katapun, dan yang menjawab pertanyaanku baru saja adalah Mama Siska.

"Oh, pantas saja," ucapku berusaha bersikap setenang mungkin.

Dia melihatku dengan tatapan yang sulit diartikan. Tapi aku tak peduli, bagiku bagaimana pun sikapnya selama ini padaku, aku tetap mencintainya, aku harus mendapatkannya.

Mungkin sedikit lebih egois, tapi mau bagaimana lagi, aku terlanjur mencintainya. Dan bagiku, cinta itu harus dimiliki.

Tak banyak yang kami bicarakan malam ini, karena dia lebih banyak diam. Dan aku kehabisan kata-kata untuk terus memulai percakapan dengannya. Hingga acara pertemuan dan makan malam pun berakhir dan kami memutuskan untuk langsung pulang.

***

Di tempat lain, Viona merasakan hatinya sedang tertimpa ribuan bunga-bunga.

Bibirnya yang tipis tak berhenti tersenyum saat mendapat chat dari seseorang.

"My Lovhie..." ~Djar

"Apa?"~ Lovhie

"Kamu marah ya sama aku, karena aku yang telat datang waktu itu ? ~Lovhie

"Gak kok, gak marah. Sedikit kecewa 😂" ~Djar

"Maaf" ~Lovhie

"Aku nemuin kalung ini di bawah meja tempat kamu nunggu aku waktu itu (Viona mengirim kan sebuah foto kalung)"~Lovhie

"Jadi kalung itu ada di kamu?"~Djar

"Syukurlah, aku udah khawatir karena gak nemuin kalung itu. Udah aku cari kemana-mana tetep gak ketemu bahkan aku sampai balik lagi ke Cafe waktu itu." ~Djar

"Benarkah?" ~Lovhie

"Iya Vhie, aku bersyukur walau takdir belum bisa mempertemukan kita, tapi setidaknya kalung itu sudah berada ditangan pemiliknya"~ Djar

"Aku pesan secara khusus kalung itu, jadi walau mungkin akan ada yang sama persis seperti itu tapi aku bisa bedain mana kalung milik orang lain dan mana kalung milik kamu, Vhie." ~Djar

"Sebegitu spesialnya kah?" ~Lovhie

"Tentu, karena itu khusus untuk seseorang yang sangat spesial, yaitu kamu" ~Djar

Viona tak langsung membalas chat terakhir dari Djar, dia membaca ulang chat tersebut hingga beberapa kali. Kemudian dia tersenyum bahagia. Bisa bayangkan kan gimana bahagianya Viona, dia tersenyum sambil memeluk dan menutup wajahnya dengan bantal lalu berguling-guling dikasur kesayangannya 😂😂

"Kamu jaga baik-baik kalung itu yaa, biar aku bisa nemuin kamu dimana pun kamu berada 😊" ~Djar

"Pasti. Makasih ya 😊" ~Lovhie

"Ya sudah, tidur gih dah malem." ~Djar

"Siap kapten 😉" ~Lovhie

"Good night my Lovhie" ~Djar

Viona masih menikmati kebahagiaannya malam ini. Dia menyimpan ponselnya kemudian melihat kalung VhieDjar itu kembali. Viona menatapnya dengan mata berbinar, Ia memeluk sesaat kalung tersebut, kemudian menyimpannya kembali diatas nakas. Beberapa menit kemudian, Viona terlelap dalam tidurnya.

Pagi hari Viona berangkat sekolah dengan hati yang berbunga-bunga. Dia melihat kembali kalung yang menjadi kesayangannya mulai saat ini.

Gadis itu melewati gerbang sekolah, menyusuri koridor hingga sampai didepan kelasnya. Viona langsung disambut hangat oleh sahabatnya Intan.

"Vhi... Akhirnya kamu datang," Intan yang melihat kedatangan Viona langsung memeluk sahabatnya dengan erat. Viona yang mendapat pelukan secara tiba-tiba merasa kaget dengan tingkah sahabatnya pagi ini.

"Ada apa? Kamu kelihatan lagi bahagia pagi ini?" tanya Viona, Intan tak langsung menjawab pertanyaan dari Viona. Ia menarik pergelangan tangan Viona membawanya masuk kedalam kelas.

"Vhi, tau gak?"

"Gak tau, kan kamu belum bilang," Viona memotong perkataan Intan sambil terkekeh.

"Ish, makanya dengerin dulu..." ucap Intan mengkrucutkan bibirnya.

"Jadi lanjut gak ceritanya ?" Tanya Viona,

"Vhi, aku di jodohin sama orang tua aku" ucap Intan dengan suara yang agak berbisik ditelinga Viona.

Viona membulatkan kedua bola matanya tak percaya.

"Apa? Terus kamu mau?" ucap Viona penasaran.

"Ya mau lah..." jawab Intan, kedua sudut bibirnya membentuk senyuman.

"Hah... Gak salah, Tan, kamu langsung mau? Emang kamu udah ketemu dengan lelaki yang akan dijodohin sama kamu?" Viona semakin penasaran karena mendengar dan melihat ekspresi bahagia dari sahabatnya.

"Aku dijodohin sama Fajar," Intan berucap seraya memeluk Viona.

Deg

Viona terpaku sesaat mendengar perkataan Intan. Entah mengapa jantungnya terasa berdenyut ngilu mendengar kabar tersebut, harusnya Ia bahagia mendengarnya.

"Kamu dijodohin sama Fajar?" Viona ingin memastikan bahwa yang didengarnya itu benar. Intan menganggukkan kepalanya mengiyakan pertanyaan Viona.

"Vhi, kamu tau kan aku suka sama dia. Dan pas orang tuaku bilang mau menjodohkan aku dengan anak dari rekan bisnisnya aku sempat menolak, tapi pas tau kalau yang di jodohin sama aku itu adalah Fajar, aku langsung dengan senang hati menerimanya." jelas Intan panjang lebar terlihat sekali bahwa gadis itu sangat bahagia.

Viona terdiam sesaat menatap dalam wajah sahabatnya yang sedang bahagia, kemudian Viona memperlihatkan senyum dibibirnya. Dalam hatinya, Viona tengah menepis jauh-jauh perasaan aneh yang menerpa hatinya.

Seorang dengan ekspresi datar masuk ke kelas melewati Intan dan Viona. Pria ini terlihat tak bersemangat, dia mendudukkan tubuhnya di tempat duduknya tepat dibelakang Viona.

Intan yang melihat pujaan hatinya datang langsung menyambutnya dengan senyum terbaiknya.

Tanpa sungkan dengan teman-teman sekelas yang melihatnya, Intan bergelayut manja kepada Fajar. Intan bahkan meminta menukar tempat duduk dengan temannya agar bisa duduk disamping Fajar.

Dalam diam Viona terus memperhatikan Fajar dan Intan, bahkan Ia tak bisa berucap apapun saat Intan dengan mudahnya meminta bertukar tempat duduknya dengan yang lain.

"Sayang, kamu kok kaya lagi bete gitu sih?" ucap Intan, tapi yang ditanya tak menyahuti pertanyaan dari Intan.

"Pulang sekolah antar aku jalan-jalan ya, yang..." ucap Intan lagi, masih menggelayut manja disamping Fajar.

Fajar memutar bola matanya malas, Ia tak suka situasi seperti ini.

"Pergi sendiri kan bisa," ucap Fajar datar.

"Gak mau sendiri, pokoknya kamu harus nemenin aku..." Intan mengkerutkan bibirnya, Ia kesal akan sikap Fajar.

Viona tak bergeming menatap sikap yang ditunjukkan Intan, entah mengapa menurutnya sikap Intan terlalu berlebihan. Viona mengalihkan pandangannya kearah lain, namun matanya tak sengaja melihat sekilas mata Fajar yang entah sejak kapan pemuda itu menatapnya dengan tatapan dalam.

Pandangan mereka terkunci beberapa saat, setelah itu Viona memutuskan tatapannya dari Fajar, membenarkan posisi duduknya membelakangi Fajar dan Intan.

Terpopuler

Comments

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

gw sebel sama.fajar...ga tegas🙄

2020-10-23

1

Heny Ekawati

Heny Ekawati

terlalu bosan bacax klu mmng ingin bertemu djar dan lovhie knp gk tanya alamat sekolahx aj ya kok diem2 aj secara kan djar udah bilang klu pindah dan sekolah di bandung jdi kayak gmn gitu

2020-09-28

1

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

viona aja mw berkorban buat sahabatnya intan..tp intan egois ga mw kalah sm Viona

2020-09-13

2

lihat semua
Episodes
1 VhieDjar 01
2 VhieDjar 02
3 VhieDjar 03
4 VhieDjar 04
5 VhieDjar 05
6 VhieDjar 06
7 VhieDjar 07
8 VhieDjar 08
9 VhieDjar 09
10 VhieDjar 10
11 VhieDjar 11
12 VhieDjar 12
13 VhieDjar 13
14 VhieDjar 14
15 VhieDjar 15
16 VhieDjar 16
17 VhieDjar 17
18 VhieDjar 18
19 VhieDjar 19
20 VhieDjar 20
21 VhieDjar 21
22 VhieDjar 22
23 VhieDjar 23
24 VhieDjar 24
25 VhieDjar 25
26 VhieDjar 26
27 VhieDjar 27
28 VhieDjar 28
29 VhieDjar 29
30 VhieDjar 30
31 VhieDjar 31
32 VhieDjar 32
33 VhieDjar 33
34 VhieDjar 34
35 VhieDjar 35
36 VhieDjar 36
37 VhieDjar 37
38 VhieDjar 38
39 VhieDjar 39
40 VhieDjar 40
41 VhieDjar 41
42 VhieDjar 42
43 VhieDjar 43
44 VhieDjar 44
45 VhieDjar 45
46 VhieDjar 46
47 VhieDjar 47
48 VhieDjar 48
49 VhieDjar 49
50 VhieDjar 50
51 VhieDjar 51
52 VhieDjar 52
53 VhieDjar 53
54 VhieDjar 54
55 VhieDjar 55
56 VhieDjar 56
57 VhieDjar 57
58 VhieDjar 58
59 VhieDjar 59
60 VhieDjar 60
61 VhieDjar 61
62 VhieDjar 62
63 VhieDjar 63
64 VhieDjar 64
65 PENGUMUMAN
66 VhieDjar 65
67 VhieDjar 66
68 VhieDjar 67
69 VhieDjar 68
70 Info Baru
71 VhieDjar 69
72 VhieDjar 70
73 VhieDjar 71
74 Bab 72
75 Bab 73
76 Bab 74
77 Bab 75
78 Bab 76
79 Bab 77
80 Bab 78
81 Extra part 1
82 Extra part 2
83 Extra part 3
84 Ekstra Part 4
85 Ayah Untuk Anakku
86 Promo lagi
Episodes

Updated 86 Episodes

1
VhieDjar 01
2
VhieDjar 02
3
VhieDjar 03
4
VhieDjar 04
5
VhieDjar 05
6
VhieDjar 06
7
VhieDjar 07
8
VhieDjar 08
9
VhieDjar 09
10
VhieDjar 10
11
VhieDjar 11
12
VhieDjar 12
13
VhieDjar 13
14
VhieDjar 14
15
VhieDjar 15
16
VhieDjar 16
17
VhieDjar 17
18
VhieDjar 18
19
VhieDjar 19
20
VhieDjar 20
21
VhieDjar 21
22
VhieDjar 22
23
VhieDjar 23
24
VhieDjar 24
25
VhieDjar 25
26
VhieDjar 26
27
VhieDjar 27
28
VhieDjar 28
29
VhieDjar 29
30
VhieDjar 30
31
VhieDjar 31
32
VhieDjar 32
33
VhieDjar 33
34
VhieDjar 34
35
VhieDjar 35
36
VhieDjar 36
37
VhieDjar 37
38
VhieDjar 38
39
VhieDjar 39
40
VhieDjar 40
41
VhieDjar 41
42
VhieDjar 42
43
VhieDjar 43
44
VhieDjar 44
45
VhieDjar 45
46
VhieDjar 46
47
VhieDjar 47
48
VhieDjar 48
49
VhieDjar 49
50
VhieDjar 50
51
VhieDjar 51
52
VhieDjar 52
53
VhieDjar 53
54
VhieDjar 54
55
VhieDjar 55
56
VhieDjar 56
57
VhieDjar 57
58
VhieDjar 58
59
VhieDjar 59
60
VhieDjar 60
61
VhieDjar 61
62
VhieDjar 62
63
VhieDjar 63
64
VhieDjar 64
65
PENGUMUMAN
66
VhieDjar 65
67
VhieDjar 66
68
VhieDjar 67
69
VhieDjar 68
70
Info Baru
71
VhieDjar 69
72
VhieDjar 70
73
VhieDjar 71
74
Bab 72
75
Bab 73
76
Bab 74
77
Bab 75
78
Bab 76
79
Bab 77
80
Bab 78
81
Extra part 1
82
Extra part 2
83
Extra part 3
84
Ekstra Part 4
85
Ayah Untuk Anakku
86
Promo lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!