Pengorbanan Cinta

Pengorbanan Cinta

VhieDjar 01

Pernahkah kamu jatuh cinta pada seseorang yang sama sekali belum pernah kamu temui? Hanya mengenalnya lewat media sosial dan bertukar sapa lewat pesan singkat saja?

Yah, itulah yang sedang di alami oleh Viona saat ini. Namanya Trisha Viona Lovhie, panggil saja dia Viona. Seorang gadis berusia 17 tahun, memiliki ciri-ciri perawakan tinggi semampai, kulit putih, bila Ia tersenyum akan terlihat lesung pipit yang menambah nilai plus untuk kecantikannya, rambut hitam lurus dan panjang.

Viona mengenal seorang pria lewat sosial media yang selama ini sama sekali belum pernah Ia jumpai. Mereka hanya saling bertukar sapa lewat Email tanpa saling bertukar nomor WhatsApp atau pun sekedar bertukar foto.

Walau begitu, Viona tetap merasa nyaman saat saling berkomunikasi bersama pria tersebut. Aneh memang, tanpa saling bertemu sebelumnya, tapi Viona sudah merasakan benih-benih cinta tumbuh di hatinya untuk sahabat mayanya.

Viona merupakan salah satu siswa sekolah menengah atas terfavorit di Kota Bandung. Ia memiliki seorang sahabat yang selalu menemaninya kemanapun Viona pergi, namanya Intan. Intan merupakan gadis yang cantik dan cerdas, namun bila dibandingkan dengan Viona, tetap Viona lebih unggul dari Intan. Namun Viona tetap bersikap ramah dan rendah hati.

Selain Intan, Viona juga berteman dengan seorang pemuda tampan yang cukup populer di sekolahnya. Namanya Arkana, Viona biasa memanggilnya Arka. Sama seperti persahabatannya dengan Intan yang bermula sejak kelas X, persahabatannya dengan Arka pun terus terjalin walau saat ini mereka sudah beda kelas.

Hari ini Viona dan Intan berada di sekolah. Seperti pelajar pada umumnya, setelah melaksanakan upacara sekolah yang dilaksanakan setiap seminggu sekali tepatnya setiap hari senin. Semua siswa kembali berhambur masuk kedalam kelasnya masing-masing untuk mengikuti pelajaran.

Suasana berubah menjadi hening setelah seorang guru yang merupakan wali kelas mereka memasuki kelasnya. "Selamat pagi anak-anak..." sapa Bu Indah wali kelas Viona dan Intan mengawali percakapannya.

"Selamat pagi, Bu..." serempak murid kompak membalas sapaan wali kelasnya.

"Hari ini kita kedatangan murid baru pindahan dari kota Jakarta," jelas Bu Indah.

Mendengar akan ada seorang murid baru yang akan bergabung di kelas mereka, semua siswa pun mulai berbisik-bisik satu sama lain. Mereka sangat penasaran pada sosok yang akan menjadi teman barunya.

"Silahkan masuk!" Bu Indah melihat ke arah pintu, mempersilahkan seseorang untuk masuk kedalam kelas.

Seorang pemuda berpenampilan rapi dengan mengenakan seragam yang sama dengan siswa lainnya, mulai memasuki kelas. Kehadirannya membuat seisi kelas terdengar riuh kembali menyambut kehadirannya, terutama siswa perempuan termasuk Intan.

"Silahkan perkenalkan diri kamu kepada teman-teman barumu!" jelas Bu Indah lagi pada seorang pemuda bertubuh tinggi, kulitnya berwarna sawo matang, hidungnya mancung dan memiliki lensa mata berwarna coklat.

"Vhi, lihat tuh anak baru... Ganteng ya?" Ucap Intan pada Viona.

Viona yang sedari tadi menunduk, mengangkat kepalanya seraya melihat murid baru yang sedang berdiri tegap dihadapan semua murid.

"Kamu mah, giliran lihat yang bening-bening langsung semangat." Viona terkekeh pelan mengejek Intan.

"Biarin, aku mah normal. Sukanya sama yang nyata, gak kaya kamu suka sama yang maya. Gak pasti...." Ucap Intan membalas ejekan Viona sambil terkekeh pelan.

Viona memutar bola matanya malas, lalu menoyor pelan kepala Intan.

"Enak saja, jadi kamu ngatain aku gak normal gitu?!" Viona berucap seraya memelototkan matanya pada Intan. Membuat Intan tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang rapi dan putih seraya mengangkat dua jarinya membentuk huruf V.

"Selamat pagi, perkenalkan nama saya Muhammad Fajar pindahan dari Jakarta," murid baru itu mulai memperkenalkan diri kepada teman-teman barunya.

"Hai Fajar, kamu ganteng deh..." sapa Nita pada murid baru itu dibalas sorakan dari teman-temannya.

"Huuuuhhh..." serempak semua murid menyorakinya.

Fajar hanya menyunggingkan sedikit bibirnya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya menatap semua murid yang akan menjadi teman barunya.

"Fajar udah punya pacar belum? Kalo belum, boleh dong jadi pacar aku..." tanya Intan yang disambut sorakan semua murid.

Fajar yang mendengar itu memutar bola matanya malas tidak menanggapinya.

Fajar mengedarkan pandangannya menatap semua teman-teman barunya dan pandangannya berhenti pada gadis yang sedari tadi acuh tidak mempedulikan kehadirannya seperti teman-teman yang lainnya.

"Gak boleh! Kamu kan harus jadi pacar aku, Tan" jawab Doni, salah satu murid laki-laki yang selama ini diketahui menyukai Intan.

"Cieee..." Intan memutar bola matanya malas saat mendengar ucapan Doni yang disambut ledekan dari teman-temannya.

"Idih, ogah pacaran sama kamu," jawab Intan kesal sambil mengkerutkan bibirnya.

Viona terkekeh pelan melihat Intan yang sedang merasa kesal karena ulah Doni yang selama ini tidak pernah menyerah menggoda Intan.

"SUDAH DIAM!!!" tegas Bu Indah kesal,

"Fajar silahkan kamu duduk di bangku yang kosong itu ya!" Bu Indah berucap seraya menunjukan meja kosong yang akan menjadi tempat duduk untuk Fajar. Pemuda itu menganggukkan kepalanya dan mengucapkan terima kasih kepada Bu Indah.

Fajar menatap sejenak meja kosong yang akan menjadi tempat duduknya, sejenak pandangannya berhenti pada gadis cantik dan imut yang sedang sibuk mencoret-coret bukunya. Fajar pun berjalan menghampiri bangku kosong yang berada tepat di belakang Viona.

"Hai, kenalin namaku Intan, dan yang duduk disebelahku ini nama nya Trisha, eh panggil saja dia Viona." sapa Intan mencoba berkenalan dengan Fajar.

"Fajar," jawab Fajar berkenalan dengan Intan dan Viona.

Pelajaran pun berlangsung hingga bel berbunyi di jam istirahat. Guru yang mengajar pun keluar meninggalkan kelas dan murid mulai berhambur keluar kelas, ada yang ke kantin, ke perpustakaan, ada juga yang nongkrong di lorong sekolah.

"Vhie, kamu mau ke kantin bareng aku gak?" tanya Intan pada Viona yang sedang fokus pada benda pipih yang di genggamnya.

"Nggak deh, aku mau ke perpus," jawab Viona masih fokus pada benda pipih yang di pegangnya.

"Kamu masih suka chat-an sama sahabat maya kamu itu, Vhie?" tanya Intan lagi.

Tanpa sepengetahuan mereka ada seseorang yang tidak sengaja mendengarkan obrolan mereka.

"Masih, kenapa?" Viona menjawab pertanyaan Intan tanpa menatapnya, pandangannya tidak teralihkan dari ponselnya.

"Udah deh gak usah berharap sama yang belum pasti. Yang pasti-pasti kan ada..." jawab Intan sambil tersenyum menggoda Viona.

Belum sempat Viona menjawab ledekan dari sahabatnya, tiba-tiba seorang pemuda muncul di hadapan mereka.

"Vhie, ke kantin yuk! Hari ini gak ada penolakan ya!!" Ajakan Arka sedikit memaksa Viona untuk ikut ke kantin bersamanya.

"Iya Vhie, yuk ke kantin!" ucap Intan memelas. Viona pun tidak tega akhirnya menyetujui ajakan sahabatnya.

"Ya udah deh, yuk..." jawab Viona malas namun tetap pergi karna tidak enak terlalu sering menolak ajakan Intan dan Arka.

"Nah gitu dong, jangan asik chat-an aja." jawab Intan semangat dan langsung dapat pelototan dari Viona.

"Chat-an sama siapa?" Tanya Arka penasaran, Ia menatap Viona dan Intan secara bergantian seolah meminta penjelasan.

"Eh, nggak kok... Katanya mau ke kantin, nanti keburu bel masuk," jawab Viona sambil berdiri melangkahkan kaki ke luar kelas diikuti Intan dan juga Arka.

"Apa dia gadis yang aku cari?" gumam Fajar, Ia menatap punggung Viona hingga punggung itu menghilang dari pandangannya.

Fajar beranjak dari tempat duduknya, kemudian melangkahkan kakinya untuk keluar dari dalam kelas. Karena Fajar masih baru dan masih sangat asing berada di sekolah barunya, Ia belum punya aktivitas yang bisa Ia kerjakan saat istirahat. Mengingat tadi pagi Fajar tidak sempat sarapan, jadilah Fajar memutuskan untuk pergi ke Kantin. Ia sedikit bingung jalan menuju kearah kantin, namun Fajar gengsi untuk sekedar bertanya pada murid lain. Fajar memutuskan untuk mengikuti murid lain berharap yang diikutinya juga akan menuju ke kantin.

Dan beruntungnya Fajar, orang yang diikutinya ternyata membawanya menuju tempat yang hendak dikunjunginya, yaitu kantin. Sejenak pandangannya berhenti saat matanya tidak sengaja melihat seorang gadis, entah mengapa baru sekali melihatnya saja sudah menarik perhatian Fajar. Perhatiannya teralihkan saat perutnya berdemo ria meminta untuk segera diisi makanan. Fajar pun segera memesan makanan dan minuman untuknya.

Terpopuler

Comments

Agna

Agna

baru mampir

2024-01-29

0

Wulan Sari

Wulan Sari

udah mampir nih thor.... udh kasih like, hati dan bintang. semangat ya

2021-05-19

1

Heny Ekawati

Heny Ekawati

viona dan fajar ap sahabatan di dunia maya

2020-09-28

1

lihat semua
Episodes
1 VhieDjar 01
2 VhieDjar 02
3 VhieDjar 03
4 VhieDjar 04
5 VhieDjar 05
6 VhieDjar 06
7 VhieDjar 07
8 VhieDjar 08
9 VhieDjar 09
10 VhieDjar 10
11 VhieDjar 11
12 VhieDjar 12
13 VhieDjar 13
14 VhieDjar 14
15 VhieDjar 15
16 VhieDjar 16
17 VhieDjar 17
18 VhieDjar 18
19 VhieDjar 19
20 VhieDjar 20
21 VhieDjar 21
22 VhieDjar 22
23 VhieDjar 23
24 VhieDjar 24
25 VhieDjar 25
26 VhieDjar 26
27 VhieDjar 27
28 VhieDjar 28
29 VhieDjar 29
30 VhieDjar 30
31 VhieDjar 31
32 VhieDjar 32
33 VhieDjar 33
34 VhieDjar 34
35 VhieDjar 35
36 VhieDjar 36
37 VhieDjar 37
38 VhieDjar 38
39 VhieDjar 39
40 VhieDjar 40
41 VhieDjar 41
42 VhieDjar 42
43 VhieDjar 43
44 VhieDjar 44
45 VhieDjar 45
46 VhieDjar 46
47 VhieDjar 47
48 VhieDjar 48
49 VhieDjar 49
50 VhieDjar 50
51 VhieDjar 51
52 VhieDjar 52
53 VhieDjar 53
54 VhieDjar 54
55 VhieDjar 55
56 VhieDjar 56
57 VhieDjar 57
58 VhieDjar 58
59 VhieDjar 59
60 VhieDjar 60
61 VhieDjar 61
62 VhieDjar 62
63 VhieDjar 63
64 VhieDjar 64
65 PENGUMUMAN
66 VhieDjar 65
67 VhieDjar 66
68 VhieDjar 67
69 VhieDjar 68
70 Info Baru
71 VhieDjar 69
72 VhieDjar 70
73 VhieDjar 71
74 Bab 72
75 Bab 73
76 Bab 74
77 Bab 75
78 Bab 76
79 Bab 77
80 Bab 78
81 Extra part 1
82 Extra part 2
83 Extra part 3
84 Ekstra Part 4
85 Ayah Untuk Anakku
86 Promo lagi
Episodes

Updated 86 Episodes

1
VhieDjar 01
2
VhieDjar 02
3
VhieDjar 03
4
VhieDjar 04
5
VhieDjar 05
6
VhieDjar 06
7
VhieDjar 07
8
VhieDjar 08
9
VhieDjar 09
10
VhieDjar 10
11
VhieDjar 11
12
VhieDjar 12
13
VhieDjar 13
14
VhieDjar 14
15
VhieDjar 15
16
VhieDjar 16
17
VhieDjar 17
18
VhieDjar 18
19
VhieDjar 19
20
VhieDjar 20
21
VhieDjar 21
22
VhieDjar 22
23
VhieDjar 23
24
VhieDjar 24
25
VhieDjar 25
26
VhieDjar 26
27
VhieDjar 27
28
VhieDjar 28
29
VhieDjar 29
30
VhieDjar 30
31
VhieDjar 31
32
VhieDjar 32
33
VhieDjar 33
34
VhieDjar 34
35
VhieDjar 35
36
VhieDjar 36
37
VhieDjar 37
38
VhieDjar 38
39
VhieDjar 39
40
VhieDjar 40
41
VhieDjar 41
42
VhieDjar 42
43
VhieDjar 43
44
VhieDjar 44
45
VhieDjar 45
46
VhieDjar 46
47
VhieDjar 47
48
VhieDjar 48
49
VhieDjar 49
50
VhieDjar 50
51
VhieDjar 51
52
VhieDjar 52
53
VhieDjar 53
54
VhieDjar 54
55
VhieDjar 55
56
VhieDjar 56
57
VhieDjar 57
58
VhieDjar 58
59
VhieDjar 59
60
VhieDjar 60
61
VhieDjar 61
62
VhieDjar 62
63
VhieDjar 63
64
VhieDjar 64
65
PENGUMUMAN
66
VhieDjar 65
67
VhieDjar 66
68
VhieDjar 67
69
VhieDjar 68
70
Info Baru
71
VhieDjar 69
72
VhieDjar 70
73
VhieDjar 71
74
Bab 72
75
Bab 73
76
Bab 74
77
Bab 75
78
Bab 76
79
Bab 77
80
Bab 78
81
Extra part 1
82
Extra part 2
83
Extra part 3
84
Ekstra Part 4
85
Ayah Untuk Anakku
86
Promo lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!