Sebulan kemudian Viona, Fajar, Intan, dan Arka mulai sibuk mempersiapkan Ujian akhir sekolah mereka. Hubungan mereka terjalin semakin akrab dan sudah tidak ada lagi rasa canggung saat saling melempar candaan satu sama lainnya.
Saat jam istirahat Fajar dan Arka pergi untuk mengerjakan urusannya masing-masing, tinggalah Viona dan Intan yang tengah asik menyantap makanannya di kantin sekolah.
Hening beberapa saat hingga akhirnya Intan pun memulai percakapan.
"Hmmm, Vhie kamu deket sama Fajar?" Intan bertanya dengan hati-hati takut Viona tidak suka dengan pertanyaannya.
"Ya begitulah... Bukannya setiap hari kita selalu bersama ya, Tan..." jawab Viona santai dia masih sibuk memainkan ponselnya.
Intan mengangguk-anggukkan kepalanya merasa tidak puas dengan jawaban yang dikatakan Viona baru saja.
"Mmmp, kamu suka sama Fajar?" tanya Intan lagi dengan penuh hati-hati. Intan merasa was-was dengan jawaban yang akan di lontarkan oleh sahabatnya.
Viona melihat ke arah Intan yang juga sedang menatapnya dengan serius menunggu jawaban dari pertanyaannya. Viona mengerutkan keningnya seolah tak mengerti mengapa sahabatnya bertanya seperti itu.
"Nggak kok, kenapa?" Viona melihat senyuman dibibir Intan yang menandakan sebuah kebahagiaan. Viona mengernyitkan alisnya tidak mengerti maksud dari pertanyaan Intan padanya.
"Beneran, Vhie?" tanya Intan lagi ingin memastikan kembali yang diucapkan oleh Viona.
Viona menganggukkan kepalanya mengiyakan ucapannya. Hening beberapa saat.
"Vhie,sebenarnya aku suka sama Fajar... Aku kira selama ini kamu juga suka sama Fajar, syukurlah ternyata perasaanku selama ini salah tentang hubungan kalian." Intan berucap seraya mengembangkan senyuman dibibirnya.
Deg
Viona terkesiap mendengar penuturan Intan tentang perasaannya selama ini terhadap Fajar. Entah mengapa jantungnya terasa sangat sesak bagai dihantam benda tumpul, dadanya berdenyut ngilu. Viona belum menyadari tentang perasaannya terhadap Fajar selama ini. Kalaupun Ia menyadarinya, Viona selalu menepis perasaannya jauh-jauh. Karena baginya saat ini dihatinya sudah ada seseorang yang sedang Ia tunggu.
"Kamu beneran suka sama Fajar?" tanya Viona memastikan apa yang telah di dengarnya baru saja. Intan menganggukkan kepalanya, senyum bahagia tidak lepas dari bibirnya saat ini.
***
Sejak mendengar pernyataan perasaan Intan terhadap laki-laki yang baru-baru ini dekat dengannya yaitu Fajar, Viona memutuskan untuk menjaga jarak dengan Fajar, memberi ruang agar sahabatnya bisa lebih dekat dengan Fajar.
Walau tak jarang Viona merasakan perasaan yang aneh saat melihat kedekatan antara kedua sahabatnya itu, tapi sering Viona tepis.
Hari ini hari minggu, dengan malas Viona beranjak dari tempat tidurnya untuk melakukan rutinitas paginya. Setelah selesai mandi, Viona turun ke dapur untuk mengambil sarapannya. Dilihatnya sudah tidak ada siapapun di rumahnya, mungkin Ibunya Viona sudah berangkat bekerja sedari tadi.
Viona memakan sarapan yang sudah disiapkan oleh ibunya dengan lahap. Setelah selesai sarapan, Viona pun kembali ke kamarnya. Hari ini Ia tidak memiliki acara untuk pergi keluar dan lagi Viona lebih suka menghabiskan waktu liburnya bermalas-malasan di rumah ketimbang keluyuran diluar.
Drettt,
Drettt,
Viona mengambil ponselnya yang Ia letakan sembarangan di atas kasur.
"Vhie... Minggu depan hari sabtu jam 5 sore bisa kita ketemu?" ~Djar
Viona menatap layar ponselnya tak berkedip setelah membaca pesan masuk dari Djar. Beberapa detik kemudian Ia mengerjap-ngerjapkan matanya, lalu membaca ulang pesan tersebut.
Demi apapun juga, Viona merasa seperti dipenuhi kupu-kupu yang beterbangan dihatinya. Sebentar lagi, Ia akan segera bertemu dengan pemuda yang telah memiliki tempat khusus dihatinya.
Viona tersadar dari pikirannya setelah ponselnya bergetar dua kali, nampak orang yang sama mengiriminya pesan kembali. Dengan cepat Viona mengetikan balasan untuknya.
"Kok gak bales?"~Djar
"Gak bisa ya?"~Djar
"Bisa kok, udah lama juga kan kita kenal tapi belum pernah ketemu 😊" ~ Lovhie
"VhieDjar" ~Djar
"Cocok untuk Inisial nama kita, kamu suka gak?" ~Djar
Viona tersenyum saat membaca isi pesan yang dikirim dari Djar, seseorang yang membuat Viona merasa bahagia walau hanya berbalas chat tanpa tahu sosok yang dikaguminya.
"Kreatif juga kamu.. Suka kok 😊" ~ Lovhie
"Syukurlah... Aku punya sesuatu buat kamu nanti bila kita sudah bertemu" ~Djar
"Apa tuh?" ~Lovhie
"Nanti aja kalau udah ketemu, biar jadi kejutan buat kamu" ~ Djar
"Iya deh, jadi gak sabar nih... Hehe" ~Lovhie
Senyum manis tidak lepas dari bibirnya. Viona tidak sabar menantikan hari itu, hari disaat dia akan bertemu dengan Djar.
"Kamu gak main gitu? Ini kan hari libur? ~Djar
"Gak ah, lagi males keluar" ~ Lovhie
"Lho, kenapa?"~ Djar
"Atau karena lagi ngehindarin sahabat kamu itu ya yang katanya suka sama cowok yang lagi deket sama kamu? ~ Djar
"Mmmp, gak kok... Hehe" ~Lovhie
"Jangan bilang kalau kamu cemburu sama sahabat kamu itu? 😂😂😂 ~Djar
"Gak lah..." ~Lovhie
"Syukur deh kalau kamu gak cemburu... Kalau kamu cemburu aku juga ikut cemburu😥" ~Djar
Viona berpikir sejenak, Ia memikirkan kata-kata yang diucapkan Djar pada pesannya baru saja.
"apa iya aku cemburu? Gak, gak boleh. Intan itu sahabat aku, jangan sampai karena ini, persahabatan kita jadi hancur... Dan lagi, di hati aku kan sudah ada Djar... Ya, walaupun kita belum bertemu tapikan sebentar lagi bakal ketemu juga..." gumam Viona.
Sementara di lain tempat, Fajar terlihat sedang menemani Intan disebuah Mall. Intan terlihat bahagia karena akhirnya dia bisa menjadi lebih dekat dengan pujaan hatinya. Tak henti-hentinya Intan memperlihatkan senyuman dibibirnya, pandangannya tidak teralihkan menatap pemuda yang kini duduk dihadapkannya. Sementara Fajar nampak memperlihatkan wajah datarnya, Ia seperti enggan dan risih dengan perlakuan Intan padanya.
"Kenapa terus menatapku seperti itu?" pertanyaan Fajar membuyarkan lamunan Intan.
"Eh... Gak ko," jawab intan terbata karena kepergok sedang menatap pria dihadapannya.
"Kamu kok dari tadi mainin ponsel terus? Lagi chat-an sama siapa?" Intan sedikit kesal karena sedari tadi Fajar terus sibuk dengan ponselnya yang tidak berhenti bergetar, Intan penasaran dengan siapa pemuda itu berbalas pesan.
Fajar melirik Intan sesaat, Ia hendak mengatakan sesuatu, namun tertahan karena seorang pelayan restoran datang menghampiri mereka membawa daftar menu. Yah, saat ini Intan dan Fajar sedang berada di sebuah restoran tidak jauh dari Mall yang mereka kunjungi.
"Permisi Kakak, mau pesan apa? Tanya pelayan restoran itu sambil menyodorkan daftar menu.
"Kamu mau pesan apa, Tan? tanya Fajar,
"Aku samain aja deh sama kamu," jawab Intan asal, Ia masih kesal karena sedari tadi Fajar sama sekali tidak bersikap ramah padanya.
"Mbak, saya pesan ini dua dan minumnya yang ini ya dua juga..." Fajar menunjukan makanan dan minuman yang akan dia pesan, setelah selesai memesan kemudian pelayan itu pun pergi.
"Jadi, kamu chat-an sama siapa?" tanya Intan lagi masih penasaran karena pertanyaannya belum dijawab.
"Seseorang..." jawab Fajar jujur
"Cewek?"
"Hmmm..." Fajar hanya bergumam menanggapi perkataan Intan.
"Pacar kamu?" Intan berucap dengan mulut bergetar, suaranya tercekat dikerongkongan.
"Bukan..." Fajar menjeda ucapannya. "Tapi dia seseorang yang sangat spesial dalam hidup aku saat ini..." Fajar melanjutkan ucapannya. Kedua sudut bibirnya terangkat tatkala dirinya terbayang tentang gadis yang selalu mengisi hatinya.
Deg
Demi apapun juga, saat ini Intan merasakan hatinya sangat sakit karena pemuda yang dicintainya mencintai orang lain. Tatapan dan senyum bahagia yang diperlihatkan Intan kini berubah menjadi tatapan sendu...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Gina Savitri
Makanya sblm kepedean, pastikan dulu cowok yang di incer benar mau jalan karna nyaman atau terpaksa..biar nggak sakit hati pada akhirnya, lagian cowok suka atau nggak keliatan dari cara komunikasi dan cara dia mandang ke lawan bicaranya 😊
2021-09-20
1
Een Rohmawati
kasian intan, cintanya bertepuk sebelah tangan
2021-08-28
1
Heny Ekawati
yaaa kan jdi x ya gini klu gk segera diungkapin keburu salah paham
2020-09-28
1