Eps. 19 : Sakit (2)

Keesokan harinya di Rosement...

"Hatsyim! Sruuk! ukh, napa demam sih!" kata Erlan yang ada di kasurnya.

Erlan mengambil termometer, "39 derajat?! yang bener aja! aku pengen ke kantor! buat banyakin modal nikah!!"

"Gaya banyakin modal! ngeyel gak karuan ente! dikasih tahu jangan begadang! kakak tuh gak kuat begadang!" kata Ersya yang disitu.

Erlan kesal, "Apaan sih, Sya?! kan kakak panggilnya Randi, kenapa malah kamu?!"

Ersya bilang, "Pak Randi ada pasien! jadi gak bisa! emangnya mau Nona Nera?! biar dibedah sekalian tuh penyakit!"

"Iih! Amit-amit ama Nera! bisa-bisa ginjalku diambil! dah lah! aku mau tidur!" kata Erlan sambil selimutan.

"Ya, bagus tuh. Aku mau ke lobby apartemen dulu ya. Kayaknya pesananku dah datang" Kata Ersya.

"Hm!" kata Erlan.

Ersya bertanya, "Btw kak. Kakak udah bilang perasaan kakak ke Putri Aliana?"

Erlan berbalik dari tempat tidur, "Maksudnya gimana?! aku sama Amanda kan tunangan!"

Ersya menghela nafas, "Aku tahu kakak sama Putri Aliana tunangan! Hanya saja, kata Kak Elena, Putri Aliana punya trauma akan rasa. Jadi jika kakak nyatain perasaan, mungkin aja hatinya akan cerah lagi"

Erlan sebal, "Huh, gw udah gombalin ampir tiap hari kok! lagian Amanda buatku hatinya udah cerah kok!"

"Serah lu! pokoknya lu harus bilang!" kata Ersya.

"Hm!"

Di lantai masuk apartemen...

Amanda dan Ersya papasan saat Ersya akan kembali untuk mengambil pesanannya, "Eh?"

"Kamu... adiknya Erlan?" tanya Amanda.

Ersya menundukkan tubuhnya, "Se-selamat pagi, Tuan Putri Aliana!"

"Tidak perlu terlalu formal, panggil saja aku kak Ana itu sudah cukup untukku. Karena Insha Allah kamu akan jadi adik iparku kan?" tanya Amanda sambil tersenyum.

Ersya terdiam melihat Ana, "Rupanya kakak tidak salah pilih istri, calon istri kayak Putri Aliana harus dipertahankan sampai akhir!" batin Ersya.

"Ya udah, Ersya kan? Ersya mau ngapain?" tanya Amanda.

Ersya akan berkata kalau Erlan sakit, tapi rupanya ia punya ide, "K-kak Ana! bisa aku minta tolong?!"

"Ya?" tanya Amanda.

Ersya akhirnya menjelaskan dan Amanda memutuskan untuk ke lantai 5 menggunakan lift, Ersya tersenyum karena dengan begini rencana mak comblangnya berhasil.

Di Kamar Erlan...

Amanda di kamar Erlan sedang memasak sup karena melihat Erlan masih tidur, ia tidak tega membangunkan.

Erlan tiba-tiba terbangun dan muntah, tapi langsung lari ke kamar mandi, "H-Hoeek!!"

Amanda langsung merinding mendengar Erlan muntah.

CEKLEK! Pintu kamar mandi dibuka.

Erlan melihat ada Amanda di dapur dan menjadi kaget, "A-Amanda?! kok kamu...?!"

Amanda menjelaskan, "Anu itu, tadi Ersya minta tolong aku untuk sesekali ngecek keadaannya Erlan"

"A-Aku gak ngimpi kan?!" batin Erlan.

Amanda bilang, "Aku baru aja masak sup makaroni. Sebenarnya tadi buat kak Andra, tapi kak Andra sedang tidak ada di apartemen"

"Aku gak tahu Erlan sakit. Btw Erlan laper kan? makan dulu ya" kata Amanda sambil membawa nampan dengan 2 mangkuk sup.

BLUSH! Wajah Erlan jadi merona, "I-Iya"

Akhirnya mereka makan berdua, "Maaf ya, cuman ada sup" kata Amanda.

"Ah gak apa-apa. Ini aja aku udah ngerepotin kamu, Nda" kata Erlan.

Amanda sedikit tertawa, "Ngerepotin gimana? Erlan kan juga udah bantuin aku saat aku sakit. Jangan sungkan"

Amanda menyodorkan gelas, "Nih Lan, minum dulu. Jangan sampai dehidrasi"

Erlan mengambil gelas yang disodorkan Amanda, "M-Makasih"

Erlan melihat Amanda yang makan sup sambil melihat ponsel, "Rasanya, seperti punya istri! sakit rupanya bisa membawa berkah ya" batin Erlan yang senang dalam hati.

Amanda melihat Erlan yang dari tadi menatapnya, "Dimakan Lan, keburu dingin. Jangan lupa baca basmallah"

"I-Iya" kata Erlan.

"Ersya yang minta Amanda kesini, itu berarti..." batin Erlan yang gugup hingga jantungnya berdegup kencang.

DEG! DEG! DEG!

Erlan akan bicara, namun Amanda juga, "Lan/Nda"

"Eh, Erlan aja duluan yang bicara" kata Amanda.

"Ngga, Amanda aja" kata Erlan.

Amanda akhirnya bicara, "Aku mau bilang, makasih udah ngerawat aku saat aku sakit waktu itu. Aku ngga tahu lagi gimana jadinya kalau kamu dan kak Nera gak datang. Lagipula gawat juga kalau Kak Andra tahu"

"Rasanya aneh, kalau aku berpura-pura kuat, padahal jatuh dibelakang. Aku gak tahu diriku ini kuat apa gak. Karena aku pengen kelihatan kuat hanya karena aku gak pengen dikhawatirkan" jelas Amanda.

Amanda tersenyum pasrah, "Aku gak mengenal bagaimana itu rasa. Rasa pahit, cinta, takut. Aku memang merasakannya, tapi aku gak bisa serius dalam memahaminya. Mungkin ini adalah karma karena aku berpura-pura kuat dulu"

Grrt... Erlan mengepalkan tangannya yang diatas meja, "Amanda, apa itu artinya kamu gak ada perasaan ke aku?"

DEG... Amanda tidak bisa menjawabnya karena tidak tahu harus menjawab apa, ditanya ia punya rasa ke Erlan, tentu saja ia suka.

Hanya, karena trauma yang menyebabkan dirinya hampir merasa semua perasaan di dirinya seperti hambar dan hampa.

Erlan menunduk, "Dinding antara aku sama Amanda perlahan runtuh karena kami mulai menjalin hubungan ke yang lebih serius. Tapi, bagaimanapun Amanda adalah manusia yang hatinya sulit ditebak"

"Apalagi untuk dimiliki, Kak Elena benar. Kalau trauma itu sulit dilupakan" batin Erlan.

Amanda menjawab, "Maaf Lan. Aku ada rasa sama kamu sejak kamu nyatain perasaan ke aku saat SMA. Tapi maaf, aku banyak melalui rintangan yang membuatku terkadang seperti tidak punya hati"

Amanda menunduk, "Kalau ditanya, tentu saja aku sayang sama Erlan. Tapi, aku seperti terlalu hampa, tidak ada rasa di hati ini selain trauma"

"Ah ya, tadi Erlan mau bilang apa?" tanya Amanda.

"Cu-cuman mau makasih udah dibikinin sup. Kamu gak usah ngerasa balas budi atas aku ngerawat kamu saat sakit ya" kata Erlan.

Erlan memberanikan diri untuk bicara, "Nda, tadi kamu denger gak? saat aku... "

Amanda bilang, "Ah, itu. Aku rekam kok. Mau kukirim juga ke grup teman-teman kita"

Erlan kaget, "WHAT?!"

Amanda tertawa, "Pfft, haha! bercanda! aku gak segesit Erlan kok"

Erlan lega mendengarnya, Amanda kemudian berkata lagi, "Tenang aja. Rahasia kamu aman kok Lan, semoga besok sudah sembuh ya"

Erlan berkata ke Amanda, "Nda, mulai hari ini jangan panggil aku Erlan. Kalau bisa... panggil Abang aja ya"

Amanda bertanya, "Kenapa? Erlan kan udah kayak temen aku sendiri"

JLEB! Erlan sakit hati karena meski tunangan, ia masih berada dalam "Friendzone".

Amanda membereskan mangkuk dan peralatan makan, "Lan, aku pulang ya"

Amanda melihat Erlan tertidur sambil mewek karena patah hati, "Oalah tidur toh"

Ba'da maghrib...

Ersya datang ke kamar Erlan, "Lho? ada kak Ana? masih disini dari tadi siang?"

"Eh, Ersya. Gak, tadi aku pulang dulu kok terus kesini lagi" kata Amanda.

"Makasih ya kak, maaf banget udah ngerepotin" kata Ersya.

"Gak kok, Erlan juga udah banyak bantuin aku. Itu ada sup buat Ersya sama Erlan sama jamu yang aku buat tadi. Bilang sama Erlan diminum ya" Jelas Amanda.

Ersya terpukau, "Wah! kak Ana emang terbaik! terimakasih banyak lho kak!"

"Ya udah, aku pulang ya, Sya" kata Amanda.

Amanda akan mendorong engsel pintu, tapi Ersya tiba-tiba bertanya, "K-kak Ana! kak Erlan tadi ngomong sesuatu ke kak Ana?"

"Ng? soal apa?" tanya Amanda.

Ersya tidak jadi bertanya, "O-oh, tidak jadi. Ngga apa-apa"

Akhirnya Amanda pamit, Ersya kesal karena Erlan tidak melakukan yang ia katakan.

Episodes
1 Prolog
2 Eps.1 : Klarifikasi tentang si pelamar
3 Eps. 2 : Kakak
4 Eps. 3 : Kakak (2)
5 Eps. 4 : Teman-teman
6 Eps. 5 : Nonton
7 Eps. 6 : Minta maaf
8 Eps. 7 : Restu dari kakak
9 Eps. 8 : Sakit
10 Eps. 9 : Rasa perhatian
11 Eps. 10 : Terkejut
12 Eps. 11 : Restu lamaran (1)
13 Eps. 12 : Restu lamaran (2 (END))
14 Eps. 13 : Kencan
15 Eps. 14 : Membela diri
16 Eps. 15 : Salah paham
17 Eps. 16 : Alasan
18 Eps. 17 : Penjelasan
19 Eps. 18 : Mood
20 Eps. 19 : Sakit (2)
21 Eps. 20 : Keluarga Ramanathan
22 Eps. 21 : Panik
23 Eps. 22 : Kejujuran
24 Pengumuman
25 Eps 23 : Kencan (2)
26 Eps. 24 : Ngamuk
27 Eps. 25 : Takut
28 Eps. 26 : Jatuh hati
29 Eps. 27 : Kerjaan
30 Eps, 28 : My beloved
31 Pengumuman....
32 Eps. 29 : Lamaran (2)
33 Eps. 30 : Jodoh
34 Eps. 31 : Aku menyayanginya
35 Eps. 32 : Best friend
36 Eps. 33 : Penyerahan
37 S2. Eps 1 : Keluarga Kerajaan
38 S2. Eps 2 : Keluarga Kerajaan (2)
39 S2. Eps 3 : Cinta pertama
40 S2. Eps 4 : Gombalan
41 S2. Eps 5 : Pertarungan yang tidak direncanakan
42 S2. Eps 6 : Hawk, Albert & Cecillia
43 Pengumuman
44 S2. Eps 7 : Kebenaran dibalik strategi
45 S2. Eps 8 : Pengungkapan
46 S2. Eps 9 : Kemarahan calon Kakak Ipar
47 S2. Eps 10 : Perasaan
48 S2. Eps 11 : Cerai?
49 S2. Eps 12 : Tertarik
50 S2. Eps 13 : Primadona
51 S2. Eps 14 : Sepiring Kesabaran
52 SPIN-OFF : Puasa (1)
53 SPIN-OFF : Puasa (2 (END))
54 S2. Eps 15 : Pacaran?!!
55 S2. Eps 16 : Sepupu Gaje
56 S2. Eps 17 : Membencimu
57 S2. Eps 18 : Gaje
58 S2. Eps 19 : Poor Girl
59 S2. Eps 20 : Calon mertua
60 S2. Eps 21 : Finally
61 S2. Eps 22 : Percakapan
62 S2. Eps 23 : Persiapan
63 S2. Eps 24 : Tanda tangan
64 S2. Eps 25 : Pernikahan (Season 2 END)
65 S3. Eps 1 : Dia
66 S3. Eps 2 : Tertunda
67 S3. Eps 3 : Rindu
68 S3. Eps 4 : Kasih tahu
69 S3. Eps 5 : Musuh
70 S3. Eps 6 : Hampir
71 S3. Eps 7 : Merendah untuk meninggi
72 S3. Eps 8 : Tentang Dia
73 S3. Eps 9 : Kecewa
74 Eps.Spesial - Sama seperti kemarin
75 Eps.Spesial - Nostalgia
76 S3. Eps 10 : Masa lalu Putra
77 S3. Eps 11 : Masa lalu Putra (2)
78 S3. Eps 12 : Amca
79 S3. Eps 13 : Musuh (2)
80 S3. Eps 14 : Berbahaya
81 S3. Eps 15 : Cerai?! (2)
82 S3. Eps 16 : Sayang banget
83 Eps.Spesial - Kurang tidur
84 Eps.Spesial - Eval
85 S3. Eps 17 : Bersama
86 S3. Eps 18 : Kepastian
87 S3. Eps 19 : Bingung
88 S3. Eps 20 : Putus
89 S3. Eps 21 : Kesedihan
90 S3. Eps 22 : Kelewatan
91 Eps.Spesial - Prank
92 S3. Eps 23 : Iri
93 S3. Eps 24 : Khawatir
94 S3. Eps 25 : Musuh (3)
95 S3. Eps 26 : Penjelasan
96 S3. Eps 27 : Pertikaian
97 S3. Eps 28 : Pamit
98 S3. Eps 29 : Nina & Putra
99 S3. Eps 30 : Ribut
100 S3. Eps 31 : Maklumin
101 S3. Eps 32 : Tujuan
102 S3. Eps 33 : Berat
103 Eps.Spesial - Voucher
104 S3. Eps 34 : Bertemu
105 S3. Eps 35 : Permintaan maaf
106 S3. Eps 36 : Tidak ada
107 Eps.Spesial - Cinta pertama
108 S3. Eps 37 : Rencana
109 S3. Eps 38 : Kebenaran
110 S3. Eps 39 : Muka dua
111 S3. Eps 40 : Umma
112 S3. Eps 41 : Duka
113 S3. Eps 42 : Minta maaf
114 S3. Eps 43 : Perasaan yang masih sama
115 S3. Eps 44 : Panik (2)
116 Eps.Spesial - Godaan
117 S3. Eps 45 : Sampai jumpa
118 S3. Eps 46 : Keinginan
119 S3. Eps 47 : Maaf
120 Eps.Spesial - Senyum tulus
121 EPILOG
122 Eps.Spesial - Rundingan
123 Eps.Spesial - Kesempatan
124 Eps.Spesial - Nikah cuman buat pansos?!
125 S3. Eps 48 : Jebakan (END)
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Prolog
2
Eps.1 : Klarifikasi tentang si pelamar
3
Eps. 2 : Kakak
4
Eps. 3 : Kakak (2)
5
Eps. 4 : Teman-teman
6
Eps. 5 : Nonton
7
Eps. 6 : Minta maaf
8
Eps. 7 : Restu dari kakak
9
Eps. 8 : Sakit
10
Eps. 9 : Rasa perhatian
11
Eps. 10 : Terkejut
12
Eps. 11 : Restu lamaran (1)
13
Eps. 12 : Restu lamaran (2 (END))
14
Eps. 13 : Kencan
15
Eps. 14 : Membela diri
16
Eps. 15 : Salah paham
17
Eps. 16 : Alasan
18
Eps. 17 : Penjelasan
19
Eps. 18 : Mood
20
Eps. 19 : Sakit (2)
21
Eps. 20 : Keluarga Ramanathan
22
Eps. 21 : Panik
23
Eps. 22 : Kejujuran
24
Pengumuman
25
Eps 23 : Kencan (2)
26
Eps. 24 : Ngamuk
27
Eps. 25 : Takut
28
Eps. 26 : Jatuh hati
29
Eps. 27 : Kerjaan
30
Eps, 28 : My beloved
31
Pengumuman....
32
Eps. 29 : Lamaran (2)
33
Eps. 30 : Jodoh
34
Eps. 31 : Aku menyayanginya
35
Eps. 32 : Best friend
36
Eps. 33 : Penyerahan
37
S2. Eps 1 : Keluarga Kerajaan
38
S2. Eps 2 : Keluarga Kerajaan (2)
39
S2. Eps 3 : Cinta pertama
40
S2. Eps 4 : Gombalan
41
S2. Eps 5 : Pertarungan yang tidak direncanakan
42
S2. Eps 6 : Hawk, Albert & Cecillia
43
Pengumuman
44
S2. Eps 7 : Kebenaran dibalik strategi
45
S2. Eps 8 : Pengungkapan
46
S2. Eps 9 : Kemarahan calon Kakak Ipar
47
S2. Eps 10 : Perasaan
48
S2. Eps 11 : Cerai?
49
S2. Eps 12 : Tertarik
50
S2. Eps 13 : Primadona
51
S2. Eps 14 : Sepiring Kesabaran
52
SPIN-OFF : Puasa (1)
53
SPIN-OFF : Puasa (2 (END))
54
S2. Eps 15 : Pacaran?!!
55
S2. Eps 16 : Sepupu Gaje
56
S2. Eps 17 : Membencimu
57
S2. Eps 18 : Gaje
58
S2. Eps 19 : Poor Girl
59
S2. Eps 20 : Calon mertua
60
S2. Eps 21 : Finally
61
S2. Eps 22 : Percakapan
62
S2. Eps 23 : Persiapan
63
S2. Eps 24 : Tanda tangan
64
S2. Eps 25 : Pernikahan (Season 2 END)
65
S3. Eps 1 : Dia
66
S3. Eps 2 : Tertunda
67
S3. Eps 3 : Rindu
68
S3. Eps 4 : Kasih tahu
69
S3. Eps 5 : Musuh
70
S3. Eps 6 : Hampir
71
S3. Eps 7 : Merendah untuk meninggi
72
S3. Eps 8 : Tentang Dia
73
S3. Eps 9 : Kecewa
74
Eps.Spesial - Sama seperti kemarin
75
Eps.Spesial - Nostalgia
76
S3. Eps 10 : Masa lalu Putra
77
S3. Eps 11 : Masa lalu Putra (2)
78
S3. Eps 12 : Amca
79
S3. Eps 13 : Musuh (2)
80
S3. Eps 14 : Berbahaya
81
S3. Eps 15 : Cerai?! (2)
82
S3. Eps 16 : Sayang banget
83
Eps.Spesial - Kurang tidur
84
Eps.Spesial - Eval
85
S3. Eps 17 : Bersama
86
S3. Eps 18 : Kepastian
87
S3. Eps 19 : Bingung
88
S3. Eps 20 : Putus
89
S3. Eps 21 : Kesedihan
90
S3. Eps 22 : Kelewatan
91
Eps.Spesial - Prank
92
S3. Eps 23 : Iri
93
S3. Eps 24 : Khawatir
94
S3. Eps 25 : Musuh (3)
95
S3. Eps 26 : Penjelasan
96
S3. Eps 27 : Pertikaian
97
S3. Eps 28 : Pamit
98
S3. Eps 29 : Nina & Putra
99
S3. Eps 30 : Ribut
100
S3. Eps 31 : Maklumin
101
S3. Eps 32 : Tujuan
102
S3. Eps 33 : Berat
103
Eps.Spesial - Voucher
104
S3. Eps 34 : Bertemu
105
S3. Eps 35 : Permintaan maaf
106
S3. Eps 36 : Tidak ada
107
Eps.Spesial - Cinta pertama
108
S3. Eps 37 : Rencana
109
S3. Eps 38 : Kebenaran
110
S3. Eps 39 : Muka dua
111
S3. Eps 40 : Umma
112
S3. Eps 41 : Duka
113
S3. Eps 42 : Minta maaf
114
S3. Eps 43 : Perasaan yang masih sama
115
S3. Eps 44 : Panik (2)
116
Eps.Spesial - Godaan
117
S3. Eps 45 : Sampai jumpa
118
S3. Eps 46 : Keinginan
119
S3. Eps 47 : Maaf
120
Eps.Spesial - Senyum tulus
121
EPILOG
122
Eps.Spesial - Rundingan
123
Eps.Spesial - Kesempatan
124
Eps.Spesial - Nikah cuman buat pansos?!
125
S3. Eps 48 : Jebakan (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!