"HAH!" Amanda langsung terbangung dan celingak-celinguk melihat kamarnya sudah bersih dan jam menunjukkan pukul 18.00.
"Aku gak tidur sebelum Erlan keluar dari kamar, aku hanya pura-pura tidur. Aku tidur beneran setelah dia keluar dari kamar. Alhamdulillah gak ada hal buruk terjadi. Allah masih melindungiku" Batin Amanda.
"Sudah maghrib, ya? Wah! Alhamdulillah demam ku udah turun! Siap-siap sholat maghrib terus makan, setelah isya ke kak Andra, ah!" Gumam Amanda.
Setelah Isya...
Amanda mengaktifkan akses lift ke wilayah lingkar dalam dan menuju ke tempat Andra.
TING! Lift sampai bersamaan dengan Erlan yang menuju ruangan Andra dari tangga.
Tangga yang ada, berasal dari bolongan dinding yang biasanya buat Erlan nongkrong. Dan ada pintu rahasia di tempatnya nongkrong.
Pintu itu bisa dijadikan alternatif untuk ke ruang mana saja di apartemen itu.
Ruang kesehatan, dapur, ruang makan, gerbang lingkar dalam, kolam renang, atau bahkan ruang perlindungan bawah tanah dan jalur penyelamatan diri melalui udara.
"Eh?" Tanya mereka berdua bersamaan.
"Amanda? Kenapa ada disini?! Udah baikan?" Tanya Erlan.
"U-udah kok, makasih ya. Aku berutang budi banget" Kata Amanda.
"Gak usah pake hutang budi segala kali. Mau kemana? Ke tempat Andra?" Tanya Erlan.
"Ah iya, mau ke kak Andra. Erlan juga?" Tanya Amanda.
"Iya, tapi katanya kita disuruh ke istana sama Andra. Aku sebenarnya pengen ajak kamu, tapi takutnya kamu masih tidur" Kata Erlan.
Amanda heran, "Jadi kak Andra lagi di istana ada acara apa? kenapa mau ngajak aku? Ada apa?"
Erlan tersenyum, "Karena yang kamu nantikan sudah tiba"
"Eh? Maksudnya?" Tanya Amanda.
Erlan tidak menjawab, "Ya sudah, ganti pakaian yang rapi sana, terus ke parkiran. Aku mau nyiapin mobil dulu"
Erlan berbalik arah dan Amanda memutuskan untuk kembali ke kamarnya untuk mengganti pakaian.
Di Parkiran...
Amanda tergesa-gesa, "Lan! maaf lama! tadi kak Vanora ngedandanin aku dulu! kamu udah nunggu lama ya? maaf! maaf banget!"
Erlan yang memakai stelan elegan melihat Amanda yang memakai gamis polos berwarna soft, "Gak kok, gak lama tapi... Widih, Masya Allah! cantik abis kamu Nda!"
"Ganjen lagi tak tampol lho! dah ayo berangkat!" kata Amanda.
Erlan cekikikan, "Hihihiy, galak abis nih"
Akhirnya mereka berangkat ke istana pakai mobilnya Erlan.
"Lan, kenapa kita ke istana? Ada apa? Ada acara makan malam?" Tanya Amanda.
Erlan hanya diam sambil terus menyetir, dan itu membuat Amanda semakin termakan penasaran.
Sesampainya di istana...
"Selamat datang, Nona" kata Radith.
Amanda tersenyum, "Terimakasih sudah menyambut kak Radith, memangnya ini ada apa ya?"
Radith bilang, "Nona harus ke ruangan kumpul dulu, Nona"
Radith mengangguk pelan memberikan isyarat pada Erlan, sedangkan Erlan menjadi gugup mengetahui isyarat Radith.
Erlan memutar engsel pintu di ruang makan istana, "Di dalam sini ada mereka"
"Ja... Jangan bilang... " Amanda mulai ragu.
"Ya" Kata Erlan.
Ceklek!
"Pertemuan antara keluargaku dan keluargamu" Kata Erlan sambil membuka pintu.
"Permisi" Kata Erlan.
Ada Elena, Ersya, dan Daniel yang sebagai wali orang tua Erlan, Elena, dan Ersya. Juga ada Andra, Rafa dan Rafi yang sepupu Amanda sendiri. Adimas dan Azka, paman Amanda juga.
Adimas tersenyum, "Wah, rupanya kedua calon pengantin sudah datang ya?"
"Eh?" Tanya Amanda.
"EEEEEHHHH????!!!!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments