"Wah, kita dapat kupon bonus belanja" Kata Erlan.
Mereka selesai sholat maghrib dan melihat kupon yang diberikan si Mbak tadi.
Amanda memandang kupon itu, "Yah, ini dari Mbak yang tadi. Padahal aku kan cuman menolong"
"Yah, rezeki gak boleh di tolak kan?" Tanya Erlan.
Amanda memperhatikan dengan serius, "Tunggu! Ada brosur gantungan kunci, sweater, eh?! Gambar ini...?!
"Merchandise official attack on human?! Serius?!" Tanya Amanda.
"Wah! Alhamdulillah, tapi disini tertera jam 19.00" Kata Erlan.
Amanda mengangguk, "Jadi mau kemana dulu?"
Erlan berpikir, "Ah! Ke sana aja yuk!"
Akhirnya sampai ke tujuan.
"Toko, baju? Jangan bilang...?!" Tanya Amanda.
"Ya! Beli baju ngga apa-apa kan? Kan perempuan suka shopping" Kata Erlan.
"Gak jelas! Ntar uangku habis!" Kata Amanda.
Erlan menghela nafas, "Kamu pikir, untuk apa aku nawarin kamu ke toko baju?"
"Eh?"
Erlan cekikikan, "Tenang aja, beli aja baju yang kamu pengen, kantongku tebal"
BUAK! Yah, tanpa di duga Erlan langsung dijitak oleh Amanda.
"Jangan mentang-mentang tajir jadi malah ngeboros, Allah gak suka!" Kata Amanda.
"Ukh, iya maaf... Aku cuman pengen tahu kamu suka style gamis atau baju yang kayak gimana. Biar ntar kalau jadi nikah, setelah pulang kerja aku bisa beliin" Jelas Erlan yang manyun.
Amanda terbelalak dan seketika dia tersenyum, "Ya udah, gamis ini aja deh. Sama jilbab syar'i ini juga kelihatan bagus dan elegan"
"Aku cobain dulu, boleh gak?" Tanya Amanda.
Seketika mood Erlan langsung naik seperti anak kecil yang di semangati mamanya, "Ya!! Akan ku belikan semuanyaa!"
"Pengen dijitak lagi ya?!" Tanya Amanda.
"Maaf, hehe" Kata Erlan.
Akhirnya Erlan memilihkan beberapa gamis.
"Ini, ada beberapa yang aku rekomendasi. Bisa kamu coba dulu di ruang ganti" Kata Erlan.
"Wah, Iya. Eh?! HA... HARGANYA?!!" Kata Amanda dan menjadi sangat kesal pada Erlan.
"Ka.. Kali ini aja kok, Beb. Eh, Yang, eh! Nda!" Kata Erlan.
"Bebeb bebeb, ayang ayang, apaan sih! Dah, sini aku coba" Kata Amanda.
Amanda memperhatikan baju itu dulu, "Wah, seleramu bagus juga. Udah sering nemenin kak Elena milih baju ya? Jadi gak nyangka"
"Haha, jarang nemenin kakak. Jelas dong aku emang pinter, buktinya aku ngelamar kamu kan?" Tanya Erlan sambil tersenyum.
POF! BLUSH!! Wajah Amanda menjadi memerah karena malu.
Amanda langsung menuju ruang ganti, "Gak peduli! Udah deh! Mau nyobain dulu!"
"Hihihihi" Erlan merasa gemas melihat Amanda yang terus salting.
10 menit kemudian...
"Nda! Lama amat! Ntar keburu marchandise-nya abis lho!" Kata Erlan.
"Baru aja jam 18.30! Berisik!" Kata Amanda dari dalam.
Di dalam, Amanda sedang melipat gamis yang selesai ia coba.
"Bawel banget, yang ngajak kesini juga tadi siapa, Yassalam?!" Batin Amanda.
Amanda melipat baju yang sudah ia pilih, "Yang ini aja deh"
BRAK! Saat Amanda baru membuka kunci pintu untuk keluar, Erlan tiba-tiba masuk dengan keadaan matanya ditutup dan mengunci pintu.
"Eh?! Erlan ngapain?!! Mau ngapain?!!" Batin Amanda panik.
"Astaghfirullah! Lan?! Ngapain disini Lan! Keluar Lan, Keluaaaaar!!!!" Seru Amanda.
"Y-ya! Maaf, aku juga gak mau kayak gini tapi ini sikonnya gawat banget! Plis diem dulu!!" Kata Erlan.
"Lan! Keluar! Cepet! Erlaaan!!" Seru Amanda dengan kesal.
Brak! Erlan menghantam tangannya ke dinding di samping kepala Amanda dan mendekatkan dirinya, bahkan sampai terlihat Erlan lebih tinggi dari Amanda itu yang membuat Amanda tidak bisa bergerak.
"Dibilangin suruh diem dari tadi" Kata Erlan dengan dingin.
"Apaan nih?! Deket banget lagi ampe nafasnya Erlan kedengaran! Ya Allah! A'udzubillah hi minassyaithaanirrajiim!! Ya Allah! Lindungi aku!!" Batin Amanda dengan ketakutan hingga hampir menangis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments