Amanda yang seorang Putri terpaksa menyamar untuk bertemu dengan teman-temannya.
Mereka janjian bertemu di restoran milik keluarga sahabat Amanda.
Amanda bertemu mereka, "Assalamu'alaikum teman-teman! Sudah lama kita tidak ketemu! Saat wisuda kan-... Ya?"
Amanda kaget melihat Zaki dan Putra temannya menatapnya secara intens, "Na-Napa nih, Na?"
Nina ada di situ, "Ahaha, maaf ya Nda. Aku ngasih tau mereka soal kamu dilamar"
Amanda kaget, "WHAT?! Kenapa Nina?!"
Nina bilang, "Kamu kan gak bilang gak boleh ngasih tahu"
Amanda menjawab, "Iya juga sih_-"
"Terus gimana tuh?" Tanya Zaki.
Amanda menjawab, "Ya begitu deh. Aku juga bingung terima apa gak"
Putra bertanya, "Nda, jadi kamu mau ke kampus? Katanya dosen minta kamu ngambil alih instruktur lab sementara"
Zaki kaget, "Seriusan?! Wah! Amanda hebat dong ya! Btw, gimana keadaan Alen sama Dennis?"
Amanda yang duduk di meja dengan tangan dilipat dan wajah diletakkan diantara kedua tangannya itu menjawab, "Ya, mereka baik-baik aja. Meski jarang ketemu mereka, tapi aku sering ketemu King karena dia konsultasi jurnal"
Zaki dan Putra menanyakan banyak hal ke Amanda, tapi itu membuat Amanda kesal, "Ck, kalian bisa diam tidak?! Aku sedang banyak pikiran!"
Zaki dan Putra langsung terdiam, Nina menjawab, "Ki, Put, jangan kayak gitu. Kita emang seneng Amanda sama Erlan akan menjalin hubungan yang lebih serius dan halal. Tapi itu juga bisa membuat beban pikiran meski bukan kita yang ngerasa"
Putra berkata, "Tapi kan, kita semua masih jomblo, tidak salahnya menyemangati mereka kan?"
Nina berkata lagi, "Masih jomblo? Hahaha! Rasain!"
Putra kesal namun ditahan Zaki, "Sabar Put, sabar!"
Amanda tiba-tiba bicara, "Maaf tadi aku tiba-tiba ngebentak kalian. Cuman, ini pertama kalinya buatku. Aku emang punya rasa kagum dan tertarik sama Erlan, tapi aku gak nyangka Erlan bakalan ngelamar. Itu ngebuat aku kepikiran!"
Putra, Nina, dan Zaki merasa kasihan. Amanda bicara lagi, "Dan bahkan berhasil membuatku begadang, bahkan aku jadi tidur hanya 2 jam"
Putra, Nina, dan Zaki bicara berbarengan, "Maafkan kami!"
Zaki berkata, "Tapi Nda, apakah itu artinya kamu bakalan nolak Erlan?"
Amanda terbelalak, "A-aku gak tahu hal itu gimana jadinya"
Putra berkata, "Amanda, menurutku penilaianku, Erlan adalah orang yang bertanggung jawab dan memiliki rasa kasih sayang yang tinggi. Dia juga udah naruh perasaan ke kamu sejak lama kan?"
Amanda terdiam, Nina langsung sedikit menjelaskan, "Jangan salah paham Nda, kami cuman kamu gak ngambil keputusan terburu-buru. Kami takutnya kamu nyesel"
Amanda tersenyum dan menyadari, sahabat-sahabatnya selalu ada untuknya, "Terimakasih banyak teman-teman"
Zaki, Putra, dan Nina tersenyum. Tapi Amanda bertanya, "Tapi kenapa kalian seperti memaksa aku untuk menerima lamaran Erlan?"
Mereka bertiga berkata berbarengan, "Karena kita gak pengen kamu kecewa, Ndaaa!!!"
Amanda tertawa, "Haha! Maaf aku lupa!"
Nina tiba-tiba punya usul, "Kita nonton film yuk!"
"Duit sih selalu restock, tapi ngantri biasanya. Bete lagi" Kata Putra.
"Siapa bilang kita nonton harus di bioskop?! Rumahku aja ya nanti malam! Zaki yang traktir semua cemilannya!" Kata Nina sambil menunjuk Zaki.
Zaki tersenyum tapi kemudian sadar kata-kata Nina, "Hadeh, aku lagi aku lagi"
"Ya sudah! Ntar malem ke rumahku!"
"Ok!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments