Eps. 8 : Sakit

Amanda merogoh tasnya untuk mengambil kartu akses anggota apartemen untuk membuka pintu kamarnya.

CEKLEK! Ia langsung membanting diri ke kasur saking kecapean.

"Astaghfirullah, hari ini capek banget. Padahal cuman gantiin Bu Eva persentase doang kok" Gumam Amanda.

Amanda memegang dahinya, "Kok panas ya? Tapi aku gak ngerasa kenapa-napa"

Drrt... Ponsel bergetar, Amanda secepat mungkin mengambilnya, "Jangan-jangan, pesan dari Erlan?!"

"Huh, kirain. Rupanya Pak Sulaiman minta selesaikan file" Gumam Amanda.

"Aku kan udah lulus!! Kenapa aku malah ikut campur urusan dosen!!" Seru Amanda.

Amanda memandang jam di dinding pukul 20.00 pm. "Mandi dulu terus sholat dan tidur"

Keesokan harinya...

Andra terbelalak, "Apa?! Ana sakit?!"

"Benar Tuan, saat saya ke kamarnya. Ia tidak merespon saat lift sampai ke kamarnya, rupanya sedang demam" Jelas Radith.

Andra menunduk, "Apa jadwal saya hari ini?"

Radith agak gugup karena suasana hati Andra agak bimbang, "Ja-Jadwal hari ini bisa dibilang sangat padat, Tuan. Saya bisa memperkirakan kita akan pulang malam nanti"

Andra kaget, "Apa?! Lalu, Ana..."

"Aku gak apa-apa kok, Kak"

Andra dan Radith kaget.

"Ana?!" Terlihat Amanda yang datang dengan baju piama dan jilbab, namun jilbabnya tak menutupi kompresan yang ada dahinya.

Amanda menghampiri Andra, "Aku gak apa-apa kak. Gak usah khawatir, kakak lanjutin urusan kakak aja. Aku bisa sembuh kok"

"Tapi, kamu emang gak inget? Kamu ambruk saat masih kuliah dulu?" Tanya Andra.

(*\= Episode di novel The Unifying Butterfly)

Amanda mengerti, Andra hanya tidak ingin dirinya kenapa-napa, "Kak, tolong jangan khawatir kali ini. Aku udah selesai kuliah, percaya sama aku kak"

Andra agak ragu, "Ya sudah, tapi kalau kamu kenapa-napa cepat telepon kakak atau Radith ya. Atau kalau perlu Rahmat juga bisa"

"Iya kak"

Akhirnya Amanda kembali ke kamarnya.

Andra tetap saja khawatir, "Radith, apa jadwal terakhir?"

Radith bilang, "Ah, jadwal terakhir yaitu akan ada tamu yang mau datang ke Rosement"

Andra kaget mendengar perkataan Radith, "Siapa yang mengizinkan itu?! Kamu sudah tahu? Kenapa tidak memberitahu lebih awal?!"

"Maafkan saya, Tuan. Katanya Tamu ini sudah diizinkan oleh Vian. Kata Vian, tolong sampaikan pada anda kalau tamu ini akan bertemu dengan anda" Jelas Radith.

Andra terbelalak, "Jangan bilang tamu itu...?!"

"Benar, Tuan" Kata Radith.

Andra menghempaskan tubuhnya ke sofa, "Astaghfirullah! Katakan pada tamu kita kalau pertemuan kita dialihkan saja ke istana"

Radith mengangguk mengerti, "Baik, akan saya sampaikan pertemuannya di istana saja, Tuan"

Di kamar Amanda...

Akhirnya waktu menunjukkan pukul 15.30 sore.

Amanda tidak bisa tidur karena matanya panas dan kepalanya pusing.

"Duh, meski sakitnya ini gak separah saat ambruk dulu. Tapi sakit tetap aja sakit. Pusing juga nih" Gumam Amanda.

"Udah sholat ashar, mandi dulu kali ya? Biar seger" Amanda akhirnya berjalan perlahan ke kamar mandi.

"L-lho? Kok.. Kamar mandinya... Kerasa, ja~uh?" Dirinya menjadi oleng saking pusingnya.

BRUK!

Di luar....

Kring... Kring... Erlan menekan tombol bel kamar Amanda.

"Kenapa gak ada respon?" Batin Erlan.

Jantung Erlan deg-degan setelah mengetahui kalau Amanda telah menerima lamarannya.

Erlan menarik nafas panjang, "Huuft!! Tenang Lan! Tenang!"

DEG... DEG... DEG...

"NAPA NI JANTUNG GAK BISA DIEM SIH?!!" Teriaknya.

DUAK! Nera yang lewat langsung memukulnya.

"Kalau jantung lu diem artinya lu dah mati! Bersyukur lu masih bisa hidup dan udah punya calon istri!" Jelas Nera.

Erlan memegang benjolannya, "Sakit Ra! Ngapain sih lu?!"

Nera melihat kamar Amanda, "Mau ngapain disini btw? Mau ngelamar fase kedua? Yang bener aja lu!"

"Bukan! Cuman mau nganterin nih kue titipan Rahmat" Kata Erlan.

"Gak lu taruh obat tidur ke kue terus lu apa-apain kan?" Tanya Nera.

"Innalillahi, gw takut sama Allah, Ra! Gak lah, bisa-bisa kena gebuk Pak Andi" Kata Erlan.

Erlan menghembuskan nafasnya, "Kok gak dibukain ya? Lagi pergi? Tapi kata Rahmat, Amanda gak keluar kamar sejak pagi"

Nera mulai serius, "Minggir lu, Vian"

Erlan kaget lihat Nera membentuk kuda-kuda, "Ma-Mau ngapain lu Ra?! Ngehancurin pintu?! Yang bener aja!"

"Kalau Amanda kenapa-napa lu mau nikahan ama lamaran lu di tolak?!" Tanya Nera.

"Gak ada hubungannya ama lamaran woi!!" Seru Erlan.

"Lagipula gak usah pake kekerasan, kasihan nih pintu. Nih, aku ada kartu duplikat dari Rahmat. Buat nitip kue misal kalau Amanda lagi diluar" Jelas Erlan.

DUAK! Yah, Erlan kena benjol lagi.

"Kenapa gak bilang dari tadi?" Tanya Nera.

"Kamu kenapa, sih?! Mau ngebuat gw amnesia apa?!" Tanya Erlan.

Akhirnya Nera membuka pintu.

TIT! CEKLEK!

Nera kaget melihat Amanda yang terduduk memegang tembok "Lho?! Amanda! Kamu gak apa-apa?!" Tanya Nera.

"Amanda!" Kata Erlan.

"Lan! Panggilin Rahmat buru!" Kata Nera.

"Y-ya!" Kata Erlan.

"Jangan"

Erlan sama Nera kaget.

Erlan langsung menghampiri Amanda, "Amanda! Kamu gak apa-apa?!"

"Kak Nera, jangan kasih tahu siapapun lagi. Kalau gak, kak Andra bisa tahu, please. Aku gak mau bikin kak Andra khawatir dan kecewa, Dasar... " Kata Amanda.

Nera kaget mendengar kata Amanda, "Gak gitu Nda! Pokoknya-... " Belum selesai Nera bicara.

KLAP! Erlan langsung menutup pintu, dan menonaktifkan akses lift yang menghubungkan kamar Amanda langsung ke wilayah lingkar dalam tempat Andra berada..

"Vian! Lu mau ngapain?!" Tanya Nera.

"Ra, tuntun Amanda ke kamar mandi. Siapkan pakaian buat dia, sama air buat mandi. Airnya hangat tapi agak dingin aja" Jelas Erlan.

"Vian, kalau kita gak ngasih tahu Andra-... " Nera belum sempat menjelaskan.

"... Maka Andra akan semakin kecewa dan gak akan percaya sama Amanda lagi" Kata Erlan yang sedang menyiapkan obat sambil berdiri membelakangi Nera dan Amanda.

"Aku gak mau hal itu sampai terjadi!" Kata Erlan.

Nera berat hati, namun ia mau melakukannya. Nera akhirnya menuntun Amanda ke kamar mandi, "Tapi sekali ini aja"

Erlan tersenyum kecil karena Nera mau menurutinya, "Thanks"

Episodes
1 Prolog
2 Eps.1 : Klarifikasi tentang si pelamar
3 Eps. 2 : Kakak
4 Eps. 3 : Kakak (2)
5 Eps. 4 : Teman-teman
6 Eps. 5 : Nonton
7 Eps. 6 : Minta maaf
8 Eps. 7 : Restu dari kakak
9 Eps. 8 : Sakit
10 Eps. 9 : Rasa perhatian
11 Eps. 10 : Terkejut
12 Eps. 11 : Restu lamaran (1)
13 Eps. 12 : Restu lamaran (2 (END))
14 Eps. 13 : Kencan
15 Eps. 14 : Membela diri
16 Eps. 15 : Salah paham
17 Eps. 16 : Alasan
18 Eps. 17 : Penjelasan
19 Eps. 18 : Mood
20 Eps. 19 : Sakit (2)
21 Eps. 20 : Keluarga Ramanathan
22 Eps. 21 : Panik
23 Eps. 22 : Kejujuran
24 Pengumuman
25 Eps 23 : Kencan (2)
26 Eps. 24 : Ngamuk
27 Eps. 25 : Takut
28 Eps. 26 : Jatuh hati
29 Eps. 27 : Kerjaan
30 Eps, 28 : My beloved
31 Pengumuman....
32 Eps. 29 : Lamaran (2)
33 Eps. 30 : Jodoh
34 Eps. 31 : Aku menyayanginya
35 Eps. 32 : Best friend
36 Eps. 33 : Penyerahan
37 S2. Eps 1 : Keluarga Kerajaan
38 S2. Eps 2 : Keluarga Kerajaan (2)
39 S2. Eps 3 : Cinta pertama
40 S2. Eps 4 : Gombalan
41 S2. Eps 5 : Pertarungan yang tidak direncanakan
42 S2. Eps 6 : Hawk, Albert & Cecillia
43 Pengumuman
44 S2. Eps 7 : Kebenaran dibalik strategi
45 S2. Eps 8 : Pengungkapan
46 S2. Eps 9 : Kemarahan calon Kakak Ipar
47 S2. Eps 10 : Perasaan
48 S2. Eps 11 : Cerai?
49 S2. Eps 12 : Tertarik
50 S2. Eps 13 : Primadona
51 S2. Eps 14 : Sepiring Kesabaran
52 SPIN-OFF : Puasa (1)
53 SPIN-OFF : Puasa (2 (END))
54 S2. Eps 15 : Pacaran?!!
55 S2. Eps 16 : Sepupu Gaje
56 S2. Eps 17 : Membencimu
57 S2. Eps 18 : Gaje
58 S2. Eps 19 : Poor Girl
59 S2. Eps 20 : Calon mertua
60 S2. Eps 21 : Finally
61 S2. Eps 22 : Percakapan
62 S2. Eps 23 : Persiapan
63 S2. Eps 24 : Tanda tangan
64 S2. Eps 25 : Pernikahan (Season 2 END)
65 S3. Eps 1 : Dia
66 S3. Eps 2 : Tertunda
67 S3. Eps 3 : Rindu
68 S3. Eps 4 : Kasih tahu
69 S3. Eps 5 : Musuh
70 S3. Eps 6 : Hampir
71 S3. Eps 7 : Merendah untuk meninggi
72 S3. Eps 8 : Tentang Dia
73 S3. Eps 9 : Kecewa
74 Eps.Spesial - Sama seperti kemarin
75 Eps.Spesial - Nostalgia
76 S3. Eps 10 : Masa lalu Putra
77 S3. Eps 11 : Masa lalu Putra (2)
78 S3. Eps 12 : Amca
79 S3. Eps 13 : Musuh (2)
80 S3. Eps 14 : Berbahaya
81 S3. Eps 15 : Cerai?! (2)
82 S3. Eps 16 : Sayang banget
83 Eps.Spesial - Kurang tidur
84 Eps.Spesial - Eval
85 S3. Eps 17 : Bersama
86 S3. Eps 18 : Kepastian
87 S3. Eps 19 : Bingung
88 S3. Eps 20 : Putus
89 S3. Eps 21 : Kesedihan
90 S3. Eps 22 : Kelewatan
91 Eps.Spesial - Prank
92 S3. Eps 23 : Iri
93 S3. Eps 24 : Khawatir
94 S3. Eps 25 : Musuh (3)
95 S3. Eps 26 : Penjelasan
96 S3. Eps 27 : Pertikaian
97 S3. Eps 28 : Pamit
98 S3. Eps 29 : Nina & Putra
99 S3. Eps 30 : Ribut
100 S3. Eps 31 : Maklumin
101 S3. Eps 32 : Tujuan
102 S3. Eps 33 : Berat
103 Eps.Spesial - Voucher
104 S3. Eps 34 : Bertemu
105 S3. Eps 35 : Permintaan maaf
106 S3. Eps 36 : Tidak ada
107 Eps.Spesial - Cinta pertama
108 S3. Eps 37 : Rencana
109 S3. Eps 38 : Kebenaran
110 S3. Eps 39 : Muka dua
111 S3. Eps 40 : Umma
112 S3. Eps 41 : Duka
113 S3. Eps 42 : Minta maaf
114 S3. Eps 43 : Perasaan yang masih sama
115 S3. Eps 44 : Panik (2)
116 Eps.Spesial - Godaan
117 S3. Eps 45 : Sampai jumpa
118 S3. Eps 46 : Keinginan
119 S3. Eps 47 : Maaf
120 Eps.Spesial - Senyum tulus
121 EPILOG
122 Eps.Spesial - Rundingan
123 Eps.Spesial - Kesempatan
124 Eps.Spesial - Nikah cuman buat pansos?!
125 S3. Eps 48 : Jebakan (END)
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Prolog
2
Eps.1 : Klarifikasi tentang si pelamar
3
Eps. 2 : Kakak
4
Eps. 3 : Kakak (2)
5
Eps. 4 : Teman-teman
6
Eps. 5 : Nonton
7
Eps. 6 : Minta maaf
8
Eps. 7 : Restu dari kakak
9
Eps. 8 : Sakit
10
Eps. 9 : Rasa perhatian
11
Eps. 10 : Terkejut
12
Eps. 11 : Restu lamaran (1)
13
Eps. 12 : Restu lamaran (2 (END))
14
Eps. 13 : Kencan
15
Eps. 14 : Membela diri
16
Eps. 15 : Salah paham
17
Eps. 16 : Alasan
18
Eps. 17 : Penjelasan
19
Eps. 18 : Mood
20
Eps. 19 : Sakit (2)
21
Eps. 20 : Keluarga Ramanathan
22
Eps. 21 : Panik
23
Eps. 22 : Kejujuran
24
Pengumuman
25
Eps 23 : Kencan (2)
26
Eps. 24 : Ngamuk
27
Eps. 25 : Takut
28
Eps. 26 : Jatuh hati
29
Eps. 27 : Kerjaan
30
Eps, 28 : My beloved
31
Pengumuman....
32
Eps. 29 : Lamaran (2)
33
Eps. 30 : Jodoh
34
Eps. 31 : Aku menyayanginya
35
Eps. 32 : Best friend
36
Eps. 33 : Penyerahan
37
S2. Eps 1 : Keluarga Kerajaan
38
S2. Eps 2 : Keluarga Kerajaan (2)
39
S2. Eps 3 : Cinta pertama
40
S2. Eps 4 : Gombalan
41
S2. Eps 5 : Pertarungan yang tidak direncanakan
42
S2. Eps 6 : Hawk, Albert & Cecillia
43
Pengumuman
44
S2. Eps 7 : Kebenaran dibalik strategi
45
S2. Eps 8 : Pengungkapan
46
S2. Eps 9 : Kemarahan calon Kakak Ipar
47
S2. Eps 10 : Perasaan
48
S2. Eps 11 : Cerai?
49
S2. Eps 12 : Tertarik
50
S2. Eps 13 : Primadona
51
S2. Eps 14 : Sepiring Kesabaran
52
SPIN-OFF : Puasa (1)
53
SPIN-OFF : Puasa (2 (END))
54
S2. Eps 15 : Pacaran?!!
55
S2. Eps 16 : Sepupu Gaje
56
S2. Eps 17 : Membencimu
57
S2. Eps 18 : Gaje
58
S2. Eps 19 : Poor Girl
59
S2. Eps 20 : Calon mertua
60
S2. Eps 21 : Finally
61
S2. Eps 22 : Percakapan
62
S2. Eps 23 : Persiapan
63
S2. Eps 24 : Tanda tangan
64
S2. Eps 25 : Pernikahan (Season 2 END)
65
S3. Eps 1 : Dia
66
S3. Eps 2 : Tertunda
67
S3. Eps 3 : Rindu
68
S3. Eps 4 : Kasih tahu
69
S3. Eps 5 : Musuh
70
S3. Eps 6 : Hampir
71
S3. Eps 7 : Merendah untuk meninggi
72
S3. Eps 8 : Tentang Dia
73
S3. Eps 9 : Kecewa
74
Eps.Spesial - Sama seperti kemarin
75
Eps.Spesial - Nostalgia
76
S3. Eps 10 : Masa lalu Putra
77
S3. Eps 11 : Masa lalu Putra (2)
78
S3. Eps 12 : Amca
79
S3. Eps 13 : Musuh (2)
80
S3. Eps 14 : Berbahaya
81
S3. Eps 15 : Cerai?! (2)
82
S3. Eps 16 : Sayang banget
83
Eps.Spesial - Kurang tidur
84
Eps.Spesial - Eval
85
S3. Eps 17 : Bersama
86
S3. Eps 18 : Kepastian
87
S3. Eps 19 : Bingung
88
S3. Eps 20 : Putus
89
S3. Eps 21 : Kesedihan
90
S3. Eps 22 : Kelewatan
91
Eps.Spesial - Prank
92
S3. Eps 23 : Iri
93
S3. Eps 24 : Khawatir
94
S3. Eps 25 : Musuh (3)
95
S3. Eps 26 : Penjelasan
96
S3. Eps 27 : Pertikaian
97
S3. Eps 28 : Pamit
98
S3. Eps 29 : Nina & Putra
99
S3. Eps 30 : Ribut
100
S3. Eps 31 : Maklumin
101
S3. Eps 32 : Tujuan
102
S3. Eps 33 : Berat
103
Eps.Spesial - Voucher
104
S3. Eps 34 : Bertemu
105
S3. Eps 35 : Permintaan maaf
106
S3. Eps 36 : Tidak ada
107
Eps.Spesial - Cinta pertama
108
S3. Eps 37 : Rencana
109
S3. Eps 38 : Kebenaran
110
S3. Eps 39 : Muka dua
111
S3. Eps 40 : Umma
112
S3. Eps 41 : Duka
113
S3. Eps 42 : Minta maaf
114
S3. Eps 43 : Perasaan yang masih sama
115
S3. Eps 44 : Panik (2)
116
Eps.Spesial - Godaan
117
S3. Eps 45 : Sampai jumpa
118
S3. Eps 46 : Keinginan
119
S3. Eps 47 : Maaf
120
Eps.Spesial - Senyum tulus
121
EPILOG
122
Eps.Spesial - Rundingan
123
Eps.Spesial - Kesempatan
124
Eps.Spesial - Nikah cuman buat pansos?!
125
S3. Eps 48 : Jebakan (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!