Amanda mengechat Nina di dekat kantor AR group milik keluarga Ameera dan kalian mungkin bertanya mengapa Amanda di sana.
Amanda memandang gedung kantor yang megah itu, "Huft, sudah lama aku resign dari kantor. Btw Erlan lama juga"
TIN! TIN! Erlan menjemput dengan mobil.
"Nda! Buruan naik!"
Amanda mengangguk dan masuk ke dalam mobil.
Akhirnya mereka sampai di mall.
"Alhamdulillah, makasih ya sayang udah mau nemenin aku belanja" Kata Erlan sambil markirin mobil.
Amanda sebal mendengar kata Erlan, "Jangan pake kata sayang! Geli tahu! Kita juga belum mahram!"
"Lah? Kan kita udah tunangan sekarang, hmm... Kalau gak mau, ya udah fulana aja" Kata Erlan.
"Iya"
Akhirnya mereka berdua masuk ke mall dengan menyamar sebagai rakyat biasa.
"Mau beli apa?" Tanya Amanda.
Erlan lagi mikir, "Beli hp sama laptop buat kerja, yang lama lelet banget"
"Ya udah deh"
Mereka melihat-lihat merek ponsel dan laptop.
"Mas, beli HP J flap sama Laptop ini ya" Kata Erlan.
Amanda berbisik, "Lan! HP J flap kan mahal banget! Laptopnya juga!"
Erlan tidak menjawab dan akhirnya menerima barang yang telah dibungkus.
"Terimakasih" Kata Erlan.
"Terimakasih juga sudah berbelanja Mas, buat pacarnya ya?" Tanya si mas penjual sambil menoleh ke Amanda.
Amanda gugup, "Eh, bukan! Saya bukan pacarnya! Saya-... " Amanda belum selesai bicara.
"Istri, dia istri saya" Kata Erlan.
Wajah Amanda seketika kesal karena Erlan ngaku-ngaku fakta gak jelas dan gak benar.
Akhirnya mereka ke restoran untuk makan, ya... Restoran dengan tempat duduk yang sepi agar pembicaraan mereka tidak dikuping orang.
"Kamu ini gimana ya?!! Nyari masalah?! Kenapa ngaku-ngaku ke masnya kalau aku ini istri kamu?! Apa yang kamu rencanain?! Kamu ngeledek apa ngajak ribut?!" Tanya Amanda dengan marah sampai-sampai berdiri dari kursi.
Erlan gak heran karena Amanda bakalan galak banget kalau berurusan dengan agama, "Maaf deh, mau gimana lagi? Kita kan udah mau nikah"
Amanda terbelalak dan menunduk dengan sedih lalu kembali duduk, "Iya nikah, itupun kalau keputusannya bisa memuaskan. Kalau gak ya batal"
Erlan mengerti dan akhirnya membuka dus HP yang tadi dibeli.
"Nih"
Amanda mengangkat kepalanya, "Kenapa?"
"Hpnya buat kamu" Kata Erlan.
Amanda jadi bengong, "HAH?!"
"Ahaha, itulah. Hari ini kan pertama kali kita ketemu, masa lupa?" Tanya Erlan.
Amanda melihat ponsel lamanya, tanggal 28 maret.
"Hari... Pertama kali ketemu?" Gumam Amanda.
Amanda langsung kesal, "Mana ada orang yang inget kapan pertama kali mereka ketemu sama seseorang! Kamu ngeledek apa ngajak ribut?!"
"Haha, emang bener kok. Waktu itu kita ketemu saat aku nolong kamu yang ditahan 3 berandal" Kata Erlan.
"Tapi, itukan udah 15 tahun yang lalu!!"
Erlan tersenyum, "Iya, aku udah feeling kok. Kamu bakalan kepikiran karena masalah tadi malam, jadi aku yakin kamu lupa. Akhirnya aku udah ngasih kode tadi malam ke Rafa"
Amanda mengerti, "Pantesan kak Rafa bilang 'ck' di episode sebelumnya"
"Iya, hpnya buat kamu aja. Sebagai hadiah" Kata Erlan.
"Tapi! Gak mungkin kita santai-santai kayak gini! Waktunya 3 pekan lho! Itu gak lama!" Kata Amanda.
Erlan terdiam dan mengalihkan pembicaraan sambil tersenyum dan bertopang pipi, "Eh? Jadi kamu pengen banget nikah sama aku ya jadi serius gini?"
BLUSH!! Amanda ngeblush, "Yang ngelamar aku kan kamu Lan!!"
"Dan yang nerima lamaran ku kan kamu, Nda?" Tanya Erlan yang terus menggoda.
"Ukh... " Muka Amanda semakin memerah dan hanya bisa diam menutupi wajahnya.
"Pfft... Hahaha! Maaf deh. Ya udah, makan dulu. Terus jalan-jalan lagi" Kata Erlan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments