Amanda duduk di sisi tembok sebelah kiri, Erlan duduk di sisi tembok sebelah kanan.
Erlan menoleh ke pintu, "Sepertinya mereka benar-benar udah pergi"
"Sembunyi dari siapa sih?" Tanya Amanda dengan berbisik.
"Kak Elena dan Ersya"
DEG! Amanda kaget, "Se-serius?! Kak Elena?! Sejak kapan...?!"
"Yah, maka dari itu. Aku minta maaf udah buat kamu takut. Aku jadi bingung, pikiranku saat itu linglung" Kata Erlan.
Amanda kesal, "Kenapa gak sembunyi di tempat lain?!!"
"Ya gak bisa! Kalau sembunyi di tempat lain, begitu kamu keluar kamu akan langsung ketemu kak Elena dan Ersya! Dan kak Elena pasti tahu kalau aku sama kamu!" Jelas Erlan.
"Darimananya tahu?!" Tanya Amanda.
Erlan menghela nafas, "Dari aura, kau tahu kan kalau sebagai Pilar bayangan kak Elena menempati urutan kedua Pilar paling kuat? Bahkan auranya bisa ia rasakan"
Penjelasan!
Para pilar yang dimaksud adalah jabatan atau kedudukan paling tinggi ketiga setelah pemimpin pasukan pemberantasan dan wakilnya.
Pilar yang ada berjumlah 9, namun ada insiden (penjelasan insiden ada di novel Between Curse And Peace) yang menyebabkan Pilar berjumlah hanya 8 orang.
Memiliki kekuatan dan keahlian masing-masing, bisa dibilang para Pilar tentu sangat kuat kekuatannya.
"Dan setelah tahu aku sama kamu, sembunyiku jadi sia-sia dong? Dan kita berdua bakalan kena marah besar" Kata Erlan.
Amanda jadi tenang setelah mendengar penjelasan Erlan masuk akal, "Bener juga, Kak Elena Pilar kedua paling kuat setelah Kapten" batin Amanda.
"Ini juga jadi pelajaran bahwa panik membutakan pikiran" Kata Amanda.
Erlan cengengesan, "Iya ya. Sekali lagi aku benar-benar minta maaf, Nda!"
"Ya udah, ku aktifkan Silent dulu buat melihat situasinya" Kata Amanda sambil berdiri.
Erlan merasa dirinya sudah sangat merepoti Amanda, "Jangan! Aku aja, aku bisa pakai Turquoise!"
"Turquoise mah mana bisa ngelihat tembus pandang!" Kata Amanda.
Erlan sadar, "Iya juga ya"
"SILENT!"
"Gimana Nda?" Bisik Erlan.
Sing... Silent sudah dimatikan.
"Gak ada, beres. Setelah ini kita merchandise terus langsung pulang aja!" Kata Amanda.
"Ok! Tapi kita ke kasir dulu bayar bajunya terus ke marchandise" Kata Erlan.
"Iya" kata Amanda sambil membereskan pakaian yang ia pilih.
Erlan heran melihat pakaian gamis yang dipilih Amanda hanya 2, "Kenapa dikit amat? dompetku tebel nih! kalau hari ini tipis paling besok tebel lagi! tuh, di ATM aja sampai bisa berangkat umroh"
Amanda kesal, "Kalau gitu jangan boros! mending umroh aja sana! gampang-gampang umroh malah duit diborosin!"
"Lah? aku kan pengen umrohnya sama kamu. Makanya kamu aku halalin dulu. Terus kita bareng-bareng deh Umroh, hehe" kata Erlan.
BLUSH! wajah Amanda menjadi merah seperti udang rebus.
"Nda? kok kamu jadi mirip udang rebus ya? hehe!" kata Erlan semakin meledek.
"B-Berisik! gombalanmu itu gak mempan! kalau gitu kau bakalan jadi sayur rebus!" kata Amanda.
Erlan tersenyum, "Ya udah. Masakin ya Yang. Btw gombalan apa sih? aku kan cuman muji, tapi kalau emang mau gombalan lagi ya udah. Mau?"
"GAK!! Ayang-ayang gak jelas kamu!!"
Erlan tertawa, "Haha! ya udah, yok buruan! ntar merchandise-nya habis! official, mana limited edition lagi"
"Ya buruan! jangan kerjaannya daritadi cuman ngegombal!!" Seru Amanda.
Erlan senyum, "Iya, Yang"
"Amanda!! bukan Ayaaang!!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments