Sudah hampir tiga bulan Clara tinggal dirumah orang yang telah menyelamatkannya. Ia sedang berjalan-jalan disekitar rumahnya. Ia merasa aneh karena ia tidak dapat menemukan orang yang sebaya dengannya disekitar rumahnya. Hanya orangtua saja yang tinggal disana. Ia tidak merasa curiga. Jika ia sudah benar-benar sehat, ia akan pergi dari kampung ini dan merebut kembali perusahaan ayahnya.
Ada yang aneh dengan kampung ini. Warga disini rata-rata memiliki sawah dan kebun sendiri. Tapi melihat rumah mereka, terlihat jika mereka makmur. Tanpa bekerja, bagaimana mereka mendapatkan uang? Dan anehnya, setiap satu bulan dua kali, akan ada mobil yang datang untuk menjemput para wanita muda. Ketika ia bertanya pada Edi, ia hanya mengatakan jika mereka akan bekerja di kota. Tapi kenapa hanya wanita muda yang dibawa?
Clara berjalan dengan kaki yang masih sakit. Ia belum 100 persen pulih. Yang akan ia lakukan ketika ia sudah sehat adalah menemukan kakaknya terlebih dahulu. Kemudian ia akan merencanakan pembalasan kepada ibu tiri dan anaknya. Ketika ia berada didepan rumah, ia melihat ada mobil mewah didepan rumahnya. Ia merasa was-was. Apakah ibu tirinya menemukannya?
Clara bersembunyi di semak-semak. Ia melihat seorang wanita dengan dandanan sedikit tebal dan seorang pria dengan perawakan besar keluar dari rumah Edi. Ia dapat bernafas lega ketika yang dilihatnya bukan ibu tirinya. Iapun keluar dari persembunyian. Wanita dengan dandanan tebal itu menatapnya terpesona. Ia menatap Clara dari bawah ke atas. Kemudian ia melihat Edi. "Saya tunggu kabar secepatnya."
"Iya siap Bu." jawab Edi bersemangat. Kemudian ia menatap Clara sambil tersenyum.
Ada apa ini? Apa yang Edi rencanakan? Jika bukan karena keadaannya yang sedang sakit, ia tidak mau tinggal dirumah Edi dan istrinya.
"Masuk Ari." panggil Edi. Sejak Clara mengatakan jika ia kehilangan ingatannya, Edi memberikan nama baru untuknya.
Clara masuk dengan kaki sedikit diseret. Istri Edi datang membawa obat. "Cepat minum obatnya, biar cepet sembuh." ucap istri Edi.
Clara menerima obat dari istri Edi dan meminumnya. "Tadi siapa?"
"Dia mau ngajak kamu kerja dikota." jawab Edi.
"Kerja apa?" tanya Clara bingung
"Kamu gak usah nanya kerja apa. Pokoknya kamu harus cepet sembuh. Saya udah bayar mahal buat pengobatan kamu." jawab Edi dengan nada kesal.
Clara semakin penasaran. Ia akan mencari tahu nanti.
Edward baru saja pulang makan malam dengan Adriana. Wanita didepannya masih saja memeluknya dengan erat. Ia tertidur ketika mobil telah sampai ke apartemen mereka.
"Adri, bangun." bisik Edward.
Adriana seketika terbangun. Ia melepaskan pelukannya pada Edward. "Udah sampai?"
"Iya." jawab Edward.
Adriana mengangkat kedua tangannya untuk meregangkan tubuh. "Aku ngantuk."
"Cepet masuk. Aku capek." jawab Edward sambil turun dari mobil.
Mereka berdua berjalan ke lift untuk sampai ke apartemen mereka di lantai 10.
Ketika sampai didalam, Adriana melepaskan pelukannya pada Edward dan berjalan kedalam. Tiba-tiba Edward mengangkat tubuh Adriana dan berjalan melewati ruang tamu.
"Kamu mau apa?" tanya Adriana sedikit gugup.
"Apa lagi, kita udah 3 bulan berhubungan tapi belum pernah.." jawab Edward dengan tatapan nakalnya.
Adriana terkejut. Ia merasa takut. Ia tidak menginginkan hal ini terjadi sekarang. Ia memang perlahan mulai menyukai Edward, tapi ia tidak menginginkan hal ini terjadi secepat ini. Ia menutup matanya karena takut. Tubuh Adriana mulai dibaringkan. Edward menatap Adriana yang menutup matanya. Ia terlihat ketakutan. Edward tersenyum. Iapun mulai melepaskan tubuh Adriana dan memberikan cubitan besar pada pipi Adriana.
"Jangan takut. Aku gak akan ngelakuin apa-apa. Kamu tidur. Aku pulang ke rumah mama. Besok aku jemput pagi. Kita harus ke pulang ke Indonesia buat liat proyek mama kamu." ucap Edward sambil berjalan keluar.
Adriana membuka matanya. Ia memegang dadanya perlahan. Ia benar-benar ketakutan kali ini. Demi ibunya, ia harus mendapatkan hal seperti ini. Obsesi ibunya terlalu besar. Ia takut tidak bisa menahannya dengan jatuh cinta pada pria itu. Jika suatu saat Edward tahu apa yang dilakukannya adalah karena permintaan ibunya? Bagaimana ia nanti?
Clara terbangun dini hari karena haus. Ia mendengar seseorang sedang mengobrol. Awalnya ia tidak mau mendengar, tapi ketika namanya disebut, ia tidak mau tidak mendengarnya. Clara diam dibalik pintu kamarnya.
"Uang dua puluh juta ini banyak pa, kita bisa beli sawah di deket jalan gede." ucap istri Edi.
"Ini baru dpnya Bu, nanti kalo Ari udah dibawa, kita bisa dapat lebih."
Clara mengerutkan keningnya. Ia harus mencari tahu esok hari. Iapun mengurungkan niatnya untuk mengambil minum. Ia berbaring kembali tapi ia tidak bisa tidur. Ia ingin cepat-cepat esok hari.
Ketika menjelang siang, Clara baru bisa keluar setelah Edi dan istrinya pergi. Ia melihat beberapa orang berkerumun. Ia menghampiri mereka dan bersembunyi diantara pohon untuk mendengar pembicaraan mereka.
"Anak ibu dijual berapa?"
"Murah. Baru lulus sekolah dasar harganya 10juta."
"Wah, kalo sekarang umurnya udah 20 tahun, pemasukannya besar?"
Clara mengerutkan keningnya. Dijual?
"Pernah hamil berapa kali?"
"Pernah satu kali. Langsung pulang dulu kesini sampe lahiran."
Clara melotot. Ia terkejut. Ia berlari dengan kaki ngilu. Apakah Ia akan dijual untuk dipekerjakan sebagai P**? Ia harus melarikan diri secepatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
ayeaye
saya kangen thor sama cerita phuket story
udh perbah baca dulu,tpi pengen baca lagi
2021-12-28
0
Yìeng Kimmý Kimberley
kok critanya kyak gimana gitu....
2020-07-02
0
Wahyu Ramadani
EDWARD...
trenyata cuma segitu cintamu sama CLARA...benar benar q kecewa jadi fans mu..
2020-06-04
11