Planning to Phuket

Clara masuk kedalam kamar dan menguncinya. Ia menitikkan airmata. Sebenarnya ia tidak mau seperti ini. Tapi sikap buruk Desy dan anaknya yang membuatnya menjadi seperti sekarang. Ia tidak pernah tinggal dirumah kecuali untuk tidur. Ia tidak pernah sarapan pagi hanya untuk bertemu dengan ayahnya. Ia juga tidak memiliki banyak teman karena mereka ada disaat ia banyak uang.

Ia mulai menangis. Jika saja ia dapat menemukan kakaknya, ia pasti tidak akan kesepian dan tanpa teman. Hidupnya tanpa aturan. Ia tidak tahu bagaimana ia bisa menemukan kakaknya jika mereka berada dikota yang berbeda. Ia tidak punya banyak teman yang bisa membantunya. Lalu ibunya, bagaimana wajahnya saja ia tidak ingat. Semua yang terjadi akibat kesalahan ayahnya. Jika ayahnya tidak tergoda oleh wanita itu, kedua orangtuanya pasti sudah bersatu.

Clara menatap foto yang hanya ia miliki satu-satunya. Wajah ibunya dan wajah kakaknya yang telah terpisah dengannya entah berapa lama. Menyadari dirinya menjadi seperti ini membuatnya merasa ingin memeluk kedua orang yang penting dalam hidupnya. Terpikir olehnya untuk kabur dari rumah. Tapi ibu tiri dan anaknya akan semakin berkuasa jika ia pergi. Mereka akan menguasai semuanya. Ia harus pergi berlibur seorang diri. Tapi kemana?

Ia melihat di handphonenya. Ia mencari tempat-tempat yang terbaik untuk berlibur. Dan menyendiri. Melakukan semuanya dengan bebas.

Phuket? Ya, ia belum pernah kesana. Waktu sudah malam dan mungkin ia tidak punya waktu untuk bersiap. Terdengar pintu diketuk. Ia menatap pintu dan bersiap untuk melemparkan bantal jika saja yang datang adalah nenek lampir itu.

"Ara, ini papa." ucap ayahnya yang berada dibalik pintu.

Clara menatap wajah ayahnya tajam. Sejak ia menikah dengan wanita itu, hubungan antara dirinya dengan ayahnya biasa saja. Tapi sejak ada anak tiri ayahnya, hubungan mereka buruk.

Pria itu menghampiri Claral dan duduk disampingnya. Ia melihat anaknya sedang menyiapkan koper. "Mau liburan ya? Kemana?" tanyanya

"Gak penting juga buat papa."Jawab Clara ketus.

"Sayang, anak papa. Please, papa mohon jangan seperti ini. Cuma kamu satu-satunya anak papa."

"Bukan Ara aja, masih ada Kak Alena." sahut Clara marah.

Ia mendesah. "Papa sangat menyesal telah memisahkan kalian." Iapun berdiri dan mengeluarkan sesuatu dari sakunya. "Kamu mau liburan kan? Ini papa kasih kamu bekal." tambahnya.

Setelah menyerahkan kertas itu, iapun pergi meninggalkan Clara seorang diri.

Edward melihat map-map yang berada diatas mejanya. Pekerjaannya sangat banyak. Ia lelah sekali malam ini. Ia butuh minum dan bertemu dengan kedua sahabatnya malam ini. Ia menatap jam dindingnya telah menunjukkan pukul 10 malam. Pekerjaan ini menyita waktunya. Pekerjaan Dave dan Calvin telah selesai. Gilirannya yang pusing seorang diri kali ini. Ia bertahan disana dengan beberapa pegawainya. Jika pekerjaan itu dapat selesai minggu ini, ia akan pergi berlibur sendiri.

Ia melihat Zahna berdiri ditempat fotocopy. Ia terlihat lelah. Begitu pula dengan Denis dan Ariel. Iapun berdiri dan membuka pintu ruangannya yang transparan. "Kalian pulang aja. Mulai hari ini kalian terakhir lembur. Mudah-mudahan kerjaan kita selesai."

Ia dapat melihat wajah senang ketiganya. Ia menjadi merasa bersalah. Apalagi ketiganya masih memiliki. Walaupun mereka belum menikah. Tapi setidaknya ada yang mengkhawatirkan mereka. Sebaiknya ia segera pergi juga untuk melepaskan penat.

Mobil BMW nya telah siap didepan pintu kantornya. Iapun segera meluncurkan mobilnya ketempat biasa. Jalanan malam ini terasa kosong. Ketika ia sampai, benar saja kedua sahabatnya sudah standby disana. Ia melihat minuman diatas meja. Tapi ada yang berbeda kali ini.

"Minuman soda?"ejek Edward sambil tertawa. Calvin yang merasa tersudut, melemparkan beberapa kacang padanya.

"Ngejeknya enak banget." Jawab Dave sambil tertawa.

Calvin mendesah. "Sandra gak suka cowok yang suka mabuk."

Edward menggelengkan kepalanya. "Belum nikah aja udah ngatur gitu. Kalo aku sih gak mau."

"Sandra gak pernah ngatur. Akunya aja yang tau diri."jawab Calvin tenang.

"Emang kalian pacaran?" tanya Edward sambil menahan tawa.

Calvin sedikit gugup. "Enggak, kita berteman baik."

"Kalau Alena gak terlalu ngatur. Justru aku yang ngatur. Aku terlalu possesif." jawab Dave sambil tertawa.

"Trus kamu kapan punya pasangan kayak kita? Ya..bisa dibilang Sandra pasangan Calvin soalnya dia ikut terus sama dia. Kamu jangan terus terpaku sama Anabelle" Seru Dave.

"Anabelle?" tanya Edward bingung.

"Ana sama Bella." jawab Calvin.

“Ya, tunggu aja." Jawab Edward sambil meminum salah satu minuman kaleng itu. "Kerjaan tinggal dikit lagi."

"Gila, cepet banget. Cuma seminggu." seru Calvin.

"Pokoknya aku mau liburan! titik." seru Edward.

"Jangan bilang mau ke Phuket lagi." ucap Calvin.

"Phuket itu tempat terindah di dunia." seru Edward dengan senyum di bibirnya.

Terpopuler

Comments

N. Y

N. Y

alurnya maju mundur

2021-04-07

0

Ari Yani

Ari Yani

baru mampir.. kya e bagus.. meski du awal velum nyambung alur nya...

2021-04-06

0

ShanOh

ShanOh

Aku tetep suka sama cerita si dave

2020-09-15

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bachelor party
3 Planning to Phuket
4 fly to bangkok
5 Kecewa
6 Stay Resort
7 Pertemuan kembali
8 Hero
9 Rencana licik Desy
10 Rayuan Ara
11 Pertarungan antar pria
12 Happened
13 Responsible
14 Nightmare
15 Kecewa
16 Kebahagiaan Desy
17 Pencarian Clara
18 Pertemuan Adriana
19 Perubahan Edward
20 Kebenaran terungkap
21 Putus pertemanan
22 Mistery
23 Melepaskan diri
24 Kekhawatiran Alena
25 Pertemuan
26 Penjelasan Clara
27 Wedding Dave p. 1
28 Wedding Dave p.2
29 Mencari Clara
30 Melihat dunia luar
31 Planning
32 Pertemuan kedua
33 Penantian Edward
34 Pembalasan
35 Firly the best
36 Pertemuan dengan Sakti
37 Kembali ke perusahaan
38 Kebenaran
39 Panik
40 Planning Desy
41 Alena
42 Awan gelap Alena
43 Pulih
44 Titipan Dega
45 Peringatan
46 Menunggu Clara
47 Punishment Edward
48 Comeback home
49 Pertemuan dengan Sakti
50 Rencana
51 Sweet talk
52 Kebenaran terungkap
53 Shock Therapy
54 Surprise
55 Panggilan Darurat Om Sakti
56 Pertemuan formal
57 Dibayang ketakutan
58 Panggilan Malam
59 Pertemuan
60 Perbincangan
61 Ijin Alena
62 Menyerah
63 Kabar bahagia dari Dega
64 Jealous
65 Pembacaan Surat Wasiat
66 Pertemuan dengan orangtua
67 Siapa Sasha?
68 Clara
69 Menemui Alena
70 Gagal Surprise
71 Menghadiri undangan
72 Bingung
73 Hati ke hati
74 Mesra di kantor
75 Rencana honeymoon
76 Pulang
77 Rencana Sasha
78 Penculikan dimulai
79 Take Off
80 Berita baik pagi ini
81 Bad Timing
82 Propose again
83 Ancaman Ami
84 Sial Kuadrat
85 Penawaran
86 Kejutan Ami untuk Sasha
87 Membantu polisi
88 Broken Heart
89 Break up
90 Penyesalan
91 Janji Ami
92 Forget
93 Back
94 Penolakan
95 News in the morning
96 Patah hati part 2
97 Black Wedding
98 LAST BUT NOT LEAST
99 EXTRA
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Prolog
2
Bachelor party
3
Planning to Phuket
4
fly to bangkok
5
Kecewa
6
Stay Resort
7
Pertemuan kembali
8
Hero
9
Rencana licik Desy
10
Rayuan Ara
11
Pertarungan antar pria
12
Happened
13
Responsible
14
Nightmare
15
Kecewa
16
Kebahagiaan Desy
17
Pencarian Clara
18
Pertemuan Adriana
19
Perubahan Edward
20
Kebenaran terungkap
21
Putus pertemanan
22
Mistery
23
Melepaskan diri
24
Kekhawatiran Alena
25
Pertemuan
26
Penjelasan Clara
27
Wedding Dave p. 1
28
Wedding Dave p.2
29
Mencari Clara
30
Melihat dunia luar
31
Planning
32
Pertemuan kedua
33
Penantian Edward
34
Pembalasan
35
Firly the best
36
Pertemuan dengan Sakti
37
Kembali ke perusahaan
38
Kebenaran
39
Panik
40
Planning Desy
41
Alena
42
Awan gelap Alena
43
Pulih
44
Titipan Dega
45
Peringatan
46
Menunggu Clara
47
Punishment Edward
48
Comeback home
49
Pertemuan dengan Sakti
50
Rencana
51
Sweet talk
52
Kebenaran terungkap
53
Shock Therapy
54
Surprise
55
Panggilan Darurat Om Sakti
56
Pertemuan formal
57
Dibayang ketakutan
58
Panggilan Malam
59
Pertemuan
60
Perbincangan
61
Ijin Alena
62
Menyerah
63
Kabar bahagia dari Dega
64
Jealous
65
Pembacaan Surat Wasiat
66
Pertemuan dengan orangtua
67
Siapa Sasha?
68
Clara
69
Menemui Alena
70
Gagal Surprise
71
Menghadiri undangan
72
Bingung
73
Hati ke hati
74
Mesra di kantor
75
Rencana honeymoon
76
Pulang
77
Rencana Sasha
78
Penculikan dimulai
79
Take Off
80
Berita baik pagi ini
81
Bad Timing
82
Propose again
83
Ancaman Ami
84
Sial Kuadrat
85
Penawaran
86
Kejutan Ami untuk Sasha
87
Membantu polisi
88
Broken Heart
89
Break up
90
Penyesalan
91
Janji Ami
92
Forget
93
Back
94
Penolakan
95
News in the morning
96
Patah hati part 2
97
Black Wedding
98
LAST BUT NOT LEAST
99
EXTRA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!