Pencarian Clara

Edward bertatapan dengan orang-orang yang sengaja ia bayar untuk dapat menemukan Clara. Ia menyewa sebuah agen terbaik untuk dapat menemukan Clara. Ia hanya bermodalkan foto Clara yang diam-diam ia ambil ketika mereka berada di Phuket. Jika memang selama satu bulan ia gagal menemukan gadis itu, ia akan pindah dan tinggal di Singapura. Dimana kedua orangtuanya tinggal. Sudah 2 minggu ia menyewa agen itu, tapi ketika melihat wajah mereka, sepertinya ia akan menerima hasil buruk lagi.

"Sudah kami lacak disetiap sudut kota ini. Hasilnya masih nihil." ucap kepala agen itu.

"Saya bayar mahal kalian buat nemuin wanita itu!" ujar Edward marah. "Saya gak mau tau, sebulan ini saya harus mendapatkan jawaban dari kalian!"tambahnya kesal. Ia berdiri dan berjalan meninggalkan orang-orang yang masih sangat bingung itu.

Edward begitu kesal dan marah. Ia pergi ke bar seperti biasa tanpa memberitahu kedua sahabatnya. Ia memesan ruangan paling mahal di bar langganannya. Perempuan-perempuan pun sudah dipesan untuk menemaninya minum. Perempuan itu hanya untuk dimainkan. Sama seperti wanita itu. Beberapa minuman sudah tersedia diatas meja ketika ia datang. Edward masuk kedalam dan duduk. Satu perempuan langsung menyeduh alkohol kedalam gelas. Ia sudah tahu kebiasaan Edward. Botol mana dahulu yang ia buka, ia sudah mengenalnya.

Desy mengeluarkan beberapa buah foto yang akan ia berikan pada Adriana. Baru seminggu Adriana memegang perusahaan Aditya. Menurutnya, Adriana harus membuat gebrakan agar pemegang saham percaya padanya. Tiba-tiba saja Bi Rumi mengetuk pintu. Ia masuk tanpa berkata permisi.

"Dasar pembantu S*****\, kenapa kamu gak ketuk pintu dulu?"

Bi Rumi menatap wajah Desy tanpa rasa sopan. Ia tahu dengan pasti jika yang membuat Clara menghilang adalah Desy, ibu tirinya. Hanya saja ia perlu mencari bukti.

"Besok angkat kaki kamu dari rumah ini! Tanpa pesangon! Pergi!!" usir Desy.

"Saya akan pergi, tapi saya akan kembali ketika Non Clara datang." jawab Bi Rumi.

Kedua mata Desy membesar. "Clara tidak akan pernah kembali sampai kapanpun. Mengerti kamu!"

"Kenapa tidak akan kembali? Kamu tau kemana Clara pergi?"tanya Sakti yang masuk keruangan kerja Aditya dengan tiba-tiba.

Desy terkejut. Ia tersenyum pada Sakti. "Ada kamu Sakti, kenapa gak bilang kamu datang?"tanyanya ramah.

"Aku datang kesini untuk mengetahui kabar Clara. Apa dia sudah ketemu?" tanya Sakti tajam.

Desy langsung memasang wajah sedih. "Aku hampir putus asa gara-gara Clara hilang. Kenapa Clara kabur? Padahal papanya baru saja meninggal." ujarnya sedih.

Sakti langsung berkata. "Oke, aku harus to the point sama kamu. Aku gak bisa baca surat wasiat aditya kalau anggota keluarganya tidak lengkap."

Desy langsung menatap Sakti tidak percaya. Apa maksudnya? Ia harus membawa mayat Clara agar surat wasiat itu dibacakan?

"Terserah kami, Sakti. Aku ikuti ucapan kamu." Jawab Desy sambil menunduk.

"Kalo gitu aku pergi. Aku pikir Clara sudah pulang." Ucap Sakti sambil berjalan keluar. Ia diikuti oleh Bi Rumi.

"Kita harus menemukan Clara, Bi." ucap Sakti ketika ia mengemudikan mobilnya.

"Iya Pa Sakti. Saya yakin Non Clara dibuang entah dimana. Malam itu saya masih melihat Non Clara marah-marah dan mengusir tamu disaat ia masih dalam keadaan berkabung." jawab Bi Rumi sedih.

"Kamu simpan alibi kamu, nanti jika sudah ada saatnya kita buka kebobrokan Desy dan anaknya. Tega sekali dia melakukan ini. Mudah-mudahan Clara bisa bertahan diluar sana." ucap Sakti dengan perasaan campur aduk. "Kamu tinggal dirumah saya, kebetulan pembantu saya sedang pulang kampung." tambahnya.

"Pa Sakti, Non Alena." ucap Bi Rumi.

"Besok saya pergi ke rumah sakit tempat Alena bekerja. Dia harus tahu jika adiknya hilang."

Bi Rumi hanya mengangguk.

Untuk kesekian kalinya, Dave dan Calvin harus mengabaikan acaranya untuk mencari Edward. Baru saja Dega menghubungi Dave gara-gara ia mendapatkan telepon jika Edward mabuk berat. Untung saja Calvin sedang berada dikantor Dave sehingga ia bisa bersama-sama pergi mencari Edward. Dave dengan terpaksa harus mengundur acaranya dengan Alena. Sedangkan Calvin harus menunda kepergiannya dengan Sandra.

"Edward ada?" tanya Dave ketika menghubungi seseorang.

"Ada. Dia gak sadar. Mabuk berat." jawab seseorang. Ia adalah salah satu pemilik bar itu yang sangat akrab dengan Dave.

"Oke, kita kesana." jawab Dave.

"Ada?" tanya Calvin.

"Ditempat biasa."

"Aku gak ngerti sama Edward. Semenjak pulang dari Phuket, dia jadi aneh. Kamu ngerasa gak kalo dia jadi benci sama perempuan? Apa mungkin....?"tanya Calvin.

"Aku berfikiran sama. Ada kemungkinan dia jatuh cinta tapi bertepuk sebelah tangan. Dia lagi patah hati." jawab Dave.

"Tapi siapa perempuan yang hebat itu?"

"Entahlah, tapi yang pasti dia udah buat Edward seperti ini. Gara-gara hari ini, aku gagal lagi ketemu Alena." keluh Dave.

"Sama. Aku janji nganter Sandra." jawab Calvin.

"Kalian pacaran?"tanya Dave.

Calvin menggelengkan kepalanya. "Enggak.." jawabnya cepat.

Terpopuler

Comments

sonya

sonya

Kok diulang ulang sh ttg edward ..

2021-04-01

0

yasniar basyar

yasniar basyar

semangat clara, tunggu babang ed kemput ya

2020-07-25

0

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

clara moga kmu gpp

2020-05-10

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bachelor party
3 Planning to Phuket
4 fly to bangkok
5 Kecewa
6 Stay Resort
7 Pertemuan kembali
8 Hero
9 Rencana licik Desy
10 Rayuan Ara
11 Pertarungan antar pria
12 Happened
13 Responsible
14 Nightmare
15 Kecewa
16 Kebahagiaan Desy
17 Pencarian Clara
18 Pertemuan Adriana
19 Perubahan Edward
20 Kebenaran terungkap
21 Putus pertemanan
22 Mistery
23 Melepaskan diri
24 Kekhawatiran Alena
25 Pertemuan
26 Penjelasan Clara
27 Wedding Dave p. 1
28 Wedding Dave p.2
29 Mencari Clara
30 Melihat dunia luar
31 Planning
32 Pertemuan kedua
33 Penantian Edward
34 Pembalasan
35 Firly the best
36 Pertemuan dengan Sakti
37 Kembali ke perusahaan
38 Kebenaran
39 Panik
40 Planning Desy
41 Alena
42 Awan gelap Alena
43 Pulih
44 Titipan Dega
45 Peringatan
46 Menunggu Clara
47 Punishment Edward
48 Comeback home
49 Pertemuan dengan Sakti
50 Rencana
51 Sweet talk
52 Kebenaran terungkap
53 Shock Therapy
54 Surprise
55 Panggilan Darurat Om Sakti
56 Pertemuan formal
57 Dibayang ketakutan
58 Panggilan Malam
59 Pertemuan
60 Perbincangan
61 Ijin Alena
62 Menyerah
63 Kabar bahagia dari Dega
64 Jealous
65 Pembacaan Surat Wasiat
66 Pertemuan dengan orangtua
67 Siapa Sasha?
68 Clara
69 Menemui Alena
70 Gagal Surprise
71 Menghadiri undangan
72 Bingung
73 Hati ke hati
74 Mesra di kantor
75 Rencana honeymoon
76 Pulang
77 Rencana Sasha
78 Penculikan dimulai
79 Take Off
80 Berita baik pagi ini
81 Bad Timing
82 Propose again
83 Ancaman Ami
84 Sial Kuadrat
85 Penawaran
86 Kejutan Ami untuk Sasha
87 Membantu polisi
88 Broken Heart
89 Break up
90 Penyesalan
91 Janji Ami
92 Forget
93 Back
94 Penolakan
95 News in the morning
96 Patah hati part 2
97 Black Wedding
98 LAST BUT NOT LEAST
99 EXTRA
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Prolog
2
Bachelor party
3
Planning to Phuket
4
fly to bangkok
5
Kecewa
6
Stay Resort
7
Pertemuan kembali
8
Hero
9
Rencana licik Desy
10
Rayuan Ara
11
Pertarungan antar pria
12
Happened
13
Responsible
14
Nightmare
15
Kecewa
16
Kebahagiaan Desy
17
Pencarian Clara
18
Pertemuan Adriana
19
Perubahan Edward
20
Kebenaran terungkap
21
Putus pertemanan
22
Mistery
23
Melepaskan diri
24
Kekhawatiran Alena
25
Pertemuan
26
Penjelasan Clara
27
Wedding Dave p. 1
28
Wedding Dave p.2
29
Mencari Clara
30
Melihat dunia luar
31
Planning
32
Pertemuan kedua
33
Penantian Edward
34
Pembalasan
35
Firly the best
36
Pertemuan dengan Sakti
37
Kembali ke perusahaan
38
Kebenaran
39
Panik
40
Planning Desy
41
Alena
42
Awan gelap Alena
43
Pulih
44
Titipan Dega
45
Peringatan
46
Menunggu Clara
47
Punishment Edward
48
Comeback home
49
Pertemuan dengan Sakti
50
Rencana
51
Sweet talk
52
Kebenaran terungkap
53
Shock Therapy
54
Surprise
55
Panggilan Darurat Om Sakti
56
Pertemuan formal
57
Dibayang ketakutan
58
Panggilan Malam
59
Pertemuan
60
Perbincangan
61
Ijin Alena
62
Menyerah
63
Kabar bahagia dari Dega
64
Jealous
65
Pembacaan Surat Wasiat
66
Pertemuan dengan orangtua
67
Siapa Sasha?
68
Clara
69
Menemui Alena
70
Gagal Surprise
71
Menghadiri undangan
72
Bingung
73
Hati ke hati
74
Mesra di kantor
75
Rencana honeymoon
76
Pulang
77
Rencana Sasha
78
Penculikan dimulai
79
Take Off
80
Berita baik pagi ini
81
Bad Timing
82
Propose again
83
Ancaman Ami
84
Sial Kuadrat
85
Penawaran
86
Kejutan Ami untuk Sasha
87
Membantu polisi
88
Broken Heart
89
Break up
90
Penyesalan
91
Janji Ami
92
Forget
93
Back
94
Penolakan
95
News in the morning
96
Patah hati part 2
97
Black Wedding
98
LAST BUT NOT LEAST
99
EXTRA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!