Di pagi hari yang cerah terpancar sinar matahari dari jendela kamar Denis, Tania dan Denis yang tertidur dengan nyenyak saling memeluk satu sama lain tanpa ada rasa cangkung antara mereka.
Tania yang terbangun dipelukan Denis sontak kaget melihat Denis yang berada di sampingnya.
"Mengapa kau memelukku dasar pria mesum." Ucap Tania, dengan raut wajah kaget sambil menendang Denis sampai dia terjatuh ke lantai.
"Astaga kenapa pagi buta kau sudah membuat keributan, bokongku rasanya sakit sekalih." Ucap Denis dengan wajah yang masih mengantuk sambil memengangi bokongnya.
"Kau tidak berbuat yang tidak-tidakkan pada diriku!"ucap Tania dengan raut wajah kesal sambil menutupi dirinya dengan selimut.
Denis beranjak berdiri dari lantai ke tempat tidur.
"Aku yang harusnya bertanya padamu seperti itu," ucap Denis sambil beranjak mendekati Tania.
"Dasar pria mesum menjauh dariku, untuk apa aku menodaimu, aku sama sekalih tidak punya pikiran seperti itu." Ucap Tania dengan raut wajah kesal.
"Lalu mengapa kau bisa berada di tempat tidurku." Ucap Denis sambil memegangi sehelai demi sehelai rambut Tania dengan raut wajah yang mengoda.
"Aku tidak sengaja ketiduran di tempat tidurmu." Ucap Tania dengan raut wajah yang memerah.
"Kau sudah melukai kepalaku, sekarang bokongku juga kau lukai." Ucap Denis.
"Aku tidak sengaja." Ucap Tania sambil beranjak berdiri dari tempat tidur.
"Kau mau ke mana?" ucap Denis, sambil menarik tangan Tania, hingga Tania terjatuh ke samping tubuhnya.
"Mengapa kau buru-buru sekalih, aku masih mau dirawat dengan mu, kau harus bertanggung jawab padaku." Ucap Denis dengan raut wajah datar, sambil memajukan wajahnya ke depan wajah Tania
"Dasar pria mesum, jauhkan wajahmu dari wajahku." Ucap Tania sambil mendorong Denis.
"Aku harus pergi sekarang, aku sudah tidak pergi bekerja selama 3 hari. Aku harus menemui bosku, kalau tidak dia akan memecatku." Ucap Tania sambil beranjak dari tempat tidur.
"Aku akan datang lagi setelah aku pulang kerja, kau tidak perlu khawatir. Aku akan bertanggung jawab untuk merawatmu." Ucap Tania sambil berjalan masuk ke dalam kamar mandi, bersiap untuk pergi.
"Apa aku bisa minta sesuatu padamu?" ucap Tania dari balik pintu kamar mandi.
" Apa yang mau minta?, katakan saja." Ucap Denis sambil berbaring di tempat tidur.
"Aku butuh pakaian wanita, aku tidak mungkin pulang dengan pakaian seperti ini." Ucap Tania dari balik pintu kamar mandi.
"Kau mandi saja dulu." Ucap Denis dengan raut wajah yang datar.
"Baiklah." Ucap Tania sambil menutup pintu kamar mandinya.
Denis keluar dari kamar menuruni tangga menuju ke dapur mencari Moris, Moris yang berada di dapur sedang mempersiapakan sarapan pagi di atas meja.
"Ada perlu apa Tuan sampai datang menemui saya di dapur ?, bisanya juga Tuan akan memanggil saya ke ruangan Tuan." Ucap Moris bertanya pada Denis yang berdiri di depan meja makan, dengan raut wajah yang kebingungan.
"Aku mau kau pesankan satu set pakaian wanita sekarang!" ucap Denis yang sedang bersandar di samping pintu dapur dekat dengan meja makan.
"Pakaian itu sudah harus ada di kamar 5 menit dari sekarang." Ucap Denis.
" Baik Tuan." Ucap Moris berjalan meninggalkan dapur.
Denis balik ke kamarnya menemui Tania.
Saat yang bersamaan Tania keluar dari kamar mandi, Denis masuk ke dalam kamar.
Denis yang melihat Tania dengan kondisi habis mandi, dengan handuk yang terlilit di badan Tania setinggi pahanya, dengan badan yang masih basah. Membuat wajah Denis langsung memerah.
"Kau jangan ke sini!" ucap Tania sambil memegangi handuknya.
"Ini kan kamarku, terserah aku mau masuk atau tidak." Ucap Denis sambil berjalan ke arah Tania.
"Kau tunggu dulu di luar, setelah aku ganti baju baru kau masuk." Ucap Tania dengan raut wajah yang kesal.
"Aku juga mau mandi, kau pikir aku datang untuk melihat dirimu." Ucap Denis sambil berjalan masuk ke dalam kamar mandi.
"Dasar pria mesum." Ucap Tania sambil membuang muka.
Denis berjalan melewati Tania, masuk ke dalam kamar mandi.
Tania yang berada di depan pintu kamar mandi.
Tiba-tiba kaki Tania yang masih basah terpeleset saat dia menginjak alas kaki yang ada di depan pintu kamar mandi, hingga tanpa sengaja dia menarik baju Denis.
Tania dan Denis terjatuh di lantai, dia terjatuh di atas tubuh Denis sambil memeluknya.
Dengan waktu yang bersamaan Moris datang membawakan satu set pakaian wanita yang diminta Denis.
Tok... Tok... Tok
"Permisi Tuan saya membawakan baju yang ada minta." Ucap Moris sambil berjalan masuk ke dalam kamar.
"Maaf Tuan sepertinya saya masuk dalam waktu yang tidak tepat." Ucap Moris sambil berbalik badan membelakangi Denis dan Tania.
Sontak Tania langsung berdiri.
"Letakkan di tempat tidur, setelah itu kau bisa keluar." Ucap Denis dengan raut wajah datar.
"Baik Tuan." Ucap Moris berjalan ke tempat tidur meletakkan pakaian.
Moris pergi meninggalkan kamar Denis.
"Kau ambil pakaian itu, setelah itu kau turun sarapan." Ucap Denis dengan raut wajah yang datar, sambil berjalan masuk ke kamar mandi.
Tania mengambil baju yang diberikan Moris dengan raut wajah kesal.
"Mengapa aku merasa detak jantungku sangat cepat, saat dia memelukku." Ucap Denis sambil menjalankan showernya.
"Hangat tubuhnya masih terasa di tubuhku." Ucap Denis sambil mengusap badanya dengan sabun di bawah shower.
Di sisi lain di kediaman Paman Alex.
Alex datang menemui Pamannya sambil membawa sebuah map yang berisi tentang data diri Tania.
Tok... Tok... Tok
"Aku membawakan berkas yang Paman minta." Ucap Alex, berjalan masuk ke dalam ruangan kerja pamannya.
"Kau letakan saja di atas mejaku." Ucap Pamannya yang sedang duduk di kursi sambil menikmati kopinya di pagi hari.
Alex meletakkan berkasnya yang dia bawa di atas meja.
"Aku mau kau mengikuti wanita itu, cari di mana dia tinggal dan cari tau di mana dia bekerja sekarang!" ucap Pamannya.
Setelah apa yang disuruhkan oleh Pamannya, Alex meninggalkan ruang kerja Pamannya.
Paman Alex melihat dokumen yang dibawa Alex sambil menikmati kopinya.
"Ternyata gadis ini, yang membuat si tuan serigala putih mengamuk di pameran." Ucap Paman Alex, sambil melihat foto yang ada di berkas.
Di sisi lain di rumah Denis.
Tania yang berjalan menuruni tangga menuju ke lantai bawah.
"Nona mau sarapan apa?" ucap Moris yang sedang berdiri di depan meja makan sambil menuangkan susu di gelas.
"Tidak terima kasih, aku harus pergi tempat kerjaku sekarang." Ucap Tania sambil berjalan melewati Moris.
"Tetapi Tuan, sudah menyuruh saya membuatkan sarapan untuk Nona." Ucap Moris.
"Aku sudah terlambat, berikan saja sarapan itu untuk Tuanmu." Ucap Tania.
Di sisi lain dari luar rumah Denis, saat Tania keluar dari pintu kerbang rumah Denis dari arah jalan tampak beberapa orang yang berpakaian serba hitam yang sedang memantau keberadaan Tania. Di balik pepohonan yang ada disekitar jalan di depan rumah Denis.
Bersambung
Jangan lupa like dan komentar 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Santi Santi
malas aku lihat tania jual mahal tapi trus ada masalah selalu Denis yg menyelamatkan dari orang jahat. tidak peka lalu tania itu
2022-04-10
0
Nabila 😘😘
pelayan Moris lelaki apa perempuan ya 🤔
mohon di jawab ya thorrr🤩
agar ngk penasaran 😅
2022-01-11
0
Sila Kasmir
visual pemain nya donk biar lebih seru
2021-09-12
0