Setelah Denis sadar bahwa gadis yang berada di kadang itu adalah Tania, raut wajah Denis berubah, yang tadinya raut wajahnya datar berubah seketika marah.
"Apa yang dilakukan gadis itu, kenapa dia selalu saja berada ditempat yang salah." Ucap Denis dalam hatinya.
"Kakak, Bukankah dia adalah gadis tempo hari yang kau selamatkan di kota A," ucap Arya.
"Kenapa dia ada di sini, dan siapa yang menjualnya?" ucap Arya sambil berbisik ke Denis.
Denis hanya dian mendengar ucapan Arya.
"Kenapa gadis ini selalu membuat dirinya dalam masalah." Ucap Denis dalam hatinya.
Pembawa acara sekaligus host lelang, membuka lelang dengan harga 100 juta.
Alex yang tergiur akan kecantikan wajah dan keidahan tubuh Tania, dia juga ikut menawar untuk mendapatkan Tania.
"500 juta!" ucap Alex sambil mengangkat papan nomor mejanya.
"700 juta!" ucap penonton nomor meja 8 sambil tersenyum kegirangan, sambil mengangkat papan nomor mejanya.
"1 M!" ucap Alex sambil mengangkat papan nomor mejanya.
Tania mulai panik mendengar para penonton yang menawar dirinya, Tania yang melihat Denis duduk meja nomor 1 kebingungan dan merasa ketakutan, dia merasa malu bertemu dengan Denis dengan keadaan seperti ini.
"1,5 M!" ucap penonton nomor meja 8 sambil mengangkat papan nomor mejanya.
"Apa Kakak tidak mau menolong gadis itu." Ucap Arya berbisik, sambil mencolek Denis yang duduk berdampingan dengannya.
Denis hanya diam mendengar ucapan Arya.
"Kalau Kakak tidak menolongnya biar aku saja yang membantunya," ucap Arya berbisik ke Denis.
"2,5 M!" ucap Arya, sambil mengangkat papan nomor mejanya.
"Ada lagi yang menawar lebih tinggi dari Tuan muda kedua dari geng serigala putih?" ucap petugas lelang.
"Sial, kenapa mereka selalu mengambil barangku." Ucap Alex sambil memukul mejanya.
Alex yang tidak terimah barangnya diambil, dia langsung menawar lebih tinggi lagi.
"3, 5 M!" ucap Alex sambil mengangkat papan nomor mejanya.
"Ada lagi yang menawar lebih tinggi dari Tuan muda naga merah," ucap petugas lelang sambil berjalan-jalan disekitar kandang Tania.
"5 M!" ucap Denis sambil mengangkat papan nomornya meja dengan raut wajah yang datar.
Para penonton yang mendengar ucapan Denis terheran-heran mendengar jumlah nominal yang disebutkan Denis.
"7 M!" ucap Alex sambil mengangkat papan nomor mejanya dengan raut wajah kesal.
"Tuan Alex, tuan besar sudah berpesan untuk tidak membuang-buang uang dalam keadaan perusahaan yang tidak stabil." Ucap tangan kanan pamannya.
"Sudahlah, kau tak perlu membahas itu lagi. Aku sudah mengerti apa yang harus lakukan." Ucap Alex dengan raut wajah kesal.
Denis yang tidak mau kalah dengan Alex langsung menawar dengan harga bombastis.
"10 M!" ucap Denis sambil mengangkat papan nomor mejanya.
"Apa ada lagi yang mau menawar lebih tinggi, selain Tuan muda Denis." Ucap petugas lelang.
"Apa yang kau lakukan Kak, kenapa dengan mudahnya kau mengeluarkan uang sebanyak itu." Ucap Arya dengan raut wajah kebingungan.
"Apa aku harus bertanya kepadamu sebelum aku mengeluarkan uangku." Ucap Denis dengan nada suara pelan, dengan tatapan mata yang tajam ke arah Arya.
Arya yang mendengar ucapan Denis langsung terdiam seketika.
"Sial kenapa Denis selalu menang dalam segala hal." Ucap Alex sambil memukul meja dengan raut wajah kesal.
Di sisi lain di samping panggung, para rentenir berdiri mendengarkan para penonton menawar Tania. Bos rentenir yang mendengar Denis membeli Tania dengan harga 10 M langsung kegirangan, mereka tidak menyangka akan mendapatkan uang sebanyak itu dalam semalam.
"Tidak rugi aku mengambil wanita ini, tidak kusangka dia akan membawa keuntungan besar untukku." Ucap Bos rentenir.
Para penonton hanya bisa terheran-heran mendengar ucap Denis.
"Apa yang membuat wanita itu istimewa, hingga Tuan muda serigala putih mau menghabiskan uangnya sebayak itu." Ucap salah satu penonton.
Tania cuman terdiam mendengar Denis, membelinya dengan harga yang begitu bombastis.
"Apa yang dilakukan pria bodoh itu." Ucap Tania dalam hatinya dengan raut wajah yang sedih.
"Apa ada lagi yang menawar lebih tinggi selain Tuan muda Denis ?" ucap petugas lelang.
"Gadis cosplay kelinci ini resmi terjual pada Tuan Denis dengan harga 10 M!" ucap petugas lelangnya.
Tania hanya bisa meneteskan air matanya setelah dirinya dinyatakan telah terjual, hati Tania merasa hancur menganggap dirinya bukan lagi wanita yang baik-baik. Pikiran Tania sudah kemana-mana.
Tiba-tiba Denis melepaskan peluru senjatanya ke langit-langit gedung pameran.
"Siapa yang menjual gadis ini?" ucap Denis sambil melepaskan peluru senjatanya ke langit-langit gedung untuk yang kedua kalinya, dengan wajah serius.
Para penonton dan relawan yang ada di dalam gedung langsung berdiri, melihat Denis menembakkan pelurunya ke langit-langit gedung.
"Apa yang kau lakukan Kak, apa kau mau menghancurkan acara lelang ini." Ucap Arya sambil memegangi tangan Denis untuk menurunkan senjatanya.
"Kau tidak perlu ikut campur dalam urusanku, tugasmu hanya Dokter pribadiku, kau bukan penasihatku." Ucap Denis dengan raut wajah serius sambil melepaskan tangan Arya dari lengannya.
Bos rentenir dan para anak buahnya kebingungan kenapa Tuan Denis bisa marah seperti itu, hanya karena seorang wanita yang dia tidak kenal.
"Apa yang harus kita lakukan Bos?" ucap salah satu anak buahnya.
"Aku ulangi sekali lagi, siapa yang menjual wanita ini, kalau kalian tidak ada yang menjawab. Jangan salahkan aku kalau malam ini adalah malam terakhir kalian di sini." Ucap Denis dengan wajah serius.
Dengan tatapan mata yang mengerikan, dia melepaskan tembakan yang ketiga kali ke langit-langit gedung pameran.
"Apa yang dilakukan Tuan Denis, apa dia sudah gila." Ucap Alex dengan raut wajah kesal.
"Kau pikir kau siapa, bisa menentukan hidup seseorang hanya dalam waktu semalam." Ucap salah satu relawan dalam acara lelang.
Mendengar ucapan itu Denis langsung mengubah arah senjatanya ke si pria yang mencoba menghentikan Denis.
"Aku Tuan Denis, ketua geng mafia serigala putih, penguasa kota B. Aku yang akan menentukan hidupmu." Ucap Denis dengan raut wajah marah, tatapan mata yang mengerikan.
Dia menembak ke arah samping lengan pria itu. Denis sengaja tidak mengarahkan ke lengan pria itu, dia hanya ingin memberikan rasa takut kepada pria itu.
Sontak pria itu langsung terjatuh duduk ke lantai, dengan raut wajah terkejut.
Anak buah Denis sudah mengepung seluruh area yang ada di gedung sebelum dia mengajukan penawaran harga ke Tania. Dia sudah menghubungi anak buahnya untuk mengepung seluruh gedung untuk mengetahui siapa yang menjual Tania.
"Kenapa kalian tidak ada yang menjawab pertanyaanku!" ucap Denis dengan raut wajah yang sangat marah.
Akhirnya para petugas memberitahukan siapa yang menjual Tania, salah satu petugas yang memberikan izin kepada Bos rentenir itu, langsung menunjuk ke arah Bos rentenir dan anak buahnya.
"Pria itu yang membawa gadis itu ke sini." Ucap petugas lelang.
Bos rentenir dan anak buahnya yang berdiri ketakutan dengan lutut yang gemetar melihat amarah Denis.
"Seret mereka ke sini!" ucap Denis kepada anak buahny,a dengan raut wajah marah dan tatapan mata yang mengerikan.
Anak buah Denis langsung berlari ke samping panggung. Bos rentenir itu mencoba untuk melarikan diri tapi sayangnya, Denis menembak kakinya sebelum dia mau berlari keluar.
"Jangan ada yang berani keluar dari gedung ini tanpa seizinku, kalian dengar semua." Ucap Denis sambil berteriak.
Anak buah Denis menangkap semua anak buah Bos rentenir, mereka di seret ke lantai bagaikan karung kehadapan Denis.
"Kenapa kalian menjual gadis ini?" ucap Denis dengan tatapan mata yang mengerikan sambil menginjak badan Bos rentenir itu.
"Jawab!" ucap Denis sambil menekan kakinya di atas badan Bos rentenir itu.
"Aku menjualnya karena kakak sepupu laki lakinya berutang 100 juta padaku." Ucap Bos rentenir itu sambil menahan sakit di dada dan kakinya akibat tembakan Denis, dengan nada suara yang pelan seperti orang sesak napas.
"Apa dia yang datang berutang padamu?," ucap Denis sambil menekan kakinya di atas badan Bos rentenir.
"Ampun... Tidak, kakaknya yang datang meminjam padaku." Ucap Bos rentenir itu sambil menahan sakit didada dan kakinya.
"Lalu kenapa dia yang kalian jual!" ucap Denis dengan nada suara tinggi dan raut wajah marah.
"Keluarganya yang memberikan dia sebagai pengganti utangnya." Ucap Bos rentenir itu sambil menahan sakit di dada dan kakinya.
Denis langsung mengangkat kakinya dari tubuh Bos rentenir itu.
"Siapa yang memasukan gadis ini ke kandang?" ucap Denis dengan tatapan mata yang mengerikan.
"Jawab!"ucap Denis sambil melepaskan tembakan ke empat, ke langit-langit gedung.
"Dia, anak buahku sekaligus tangan kananku." Ucap Bos rentenir itu sambil menunjuk ke arah anak buahnya.
"Seret dia ke bawah kakiku!" ucap Denis ke anak buahnya
"Ampun, saya hanya cuman disuruh." Ucap pria itu dengan wajah ketakutan.
"Berani sekalih kau memperlakukan wanitaku seperti ini." Ucap Denis dengan tatapan mata yang mengerikan.
Orang yang berada di dalam gedung kaget mendengar ucapan Denis, ternyata wanita yang di jual itu adalah wanita Tuan Denis.
Alex yang mendengar itu sontak kaget, karena Tuan Denis tidak pernah diberitakan dekat dengan wanita manapun, atau sampai mempunyai seorang kekasih.
"Kalian yang ada di ruangan ini dengar baik-baik, lihat wajah wanita ini dan ingatlah, dia adalah wanitaku kalau ada dari salah satu kalian yang mencoba melukainya. Kalian akan berhadapan denganku."Ucap Denis sambil berteriak, dengan nada suara yang tinggi, dengan tatapan mata yang mengerikan.
Tania yang mendengar ucapan Denis bingung sejak kapan dia adalah wanitanya.
Denis yang marah meminta anak buah untuk mengambilkan pedangnya, setelah anak buahnya memberikan pedangnya dia langsung memotong tangan kanan anak buah dari Bos rentenir itu.
"Kau ingat wajahku, ini adalah tanda dariku. Kau tidak akan melupakan kejadian ini," ucap Denis sambil memotong tangan kanan anak buah Bos rentenir itu.
Berteriak kesakitan.
Bos rentenir dan anak buahnya yang lainya, melihat keganasan Denis merasa ketakutan.
Tania yang menyaksikan Denis memotong tangan anak buah rentenir itu langsung berteriak dengan suara yang tinggi, sambil menangis.
"Dan kau, akan lebih menderita dari anak buahmu." Ucap Denis sambil membuang pedangnya yang penuh dengan darah.
"Kalian bawa mereka ke tempat penyiksaan!" ucap Denis, sambil berjalan ke arah kandang Tania meninggalkan Bos rentenir dan anak buahnya.
Denis membuka kandang Tania, sambil memberikan jaket untuk menutupi tubuh Tania.
"Kau akan baik-baik saja?" ucap Denis sambil menggendong Tania keluar dari kandang, berjalan keluar dari gedung.
Tania menangis dipelukan Denis.
Setelah keluar dari gedung pameran, sudah ada mobil yang menanti mereka. Di mana adalah supirnya adalah Tuan Arya.
"Ayo cepat masuk Kak," ucap Arya.
Denis dan Tania masuk ke dalam mobil meninggalkan gedung pameran dengan keadaan yang kacau balau.
Bersambung.
Jangan lupa like dan komentar 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
ayulia lestary
mulai seruu nih
2022-10-14
1
Sri Wahyuni
keren😎😎😎😎😎😎😎
2022-06-29
0
Suzieqaisara Nazarudin
Tania tania..kamu belum tau saja keluarga paman kamu itu seperti apa,Untung Denis datang tepat waktu..
2022-06-14
0