Epis 10 Denis Pingsan

Denis dan Arya pergi melihat keadaan Bos rentenir dan anak buah yang disekap di gudang kosong di tengah-tengah kota B. Sesampainya di gudang Denis masuk ke dalam gudang bersama Arya dan beberapa anak buahnya yang mengikutinya dari belakang.

Para anak buah dan Bos rentenir diikat di tiang-tiang gudang.

"Maafkan kami Tuan, kami tidak tau kalau wanita itu adalah kekasih mu." Ucap Bos rentenir, dengan raut wajah ketakutan melihat Denis datang menemuinya.

"Kau pikir dengan meminta maaf, aku akan memaafkan apa yang kau lakukan." Ucap Denis dengan raut wajah datar, sambil menggoreskan belati pemberian ibunya ke wajah bos rentenir itu.

"AAAAAH," ucap Bos rentenir dengan raut wajah kesakitan, sambil berteriak kesakitan.

"Aku baru saja memberikan satu hadiahku untukmu, Kau sudah berteriak seperti itu." Ucap Denis dengan raut wajah datar, sambil tersenyum tipis.

"Maafkan saya Tuan, saya tidak akan pernah muncul lagi di kota B." Ucap Bos rentenir, dengan raut wajah kesakitan memohon ampun.

"Kau kira dengan perkataan seperti itu, aku akan melepaskan mu begitu saja." Ucap Denis dengan tatapan mata yang tajam, sambil menggoreskan belatinya yang kedua kalinya ke wajah Bos rentenir itu.

"Ampuni saya Tuan." Ucap Bos rentenir dengan raut wajah yang kesakitan.

"Kau akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang kau perbuat!" ucap Denis sambil berbalik badan berjalan pergi ke arah Arya.

"Ampuni saya Tuan." Ucap Bos rentenir, menangis berteriak memohon ampun ke Denis.

"Aku mau kau mengirim mereka ke kota D, ke perusahaan penelitian human organ research." Ucap Denis, dengan tatapan mata yang mengerikan ke arah Arya.

"Aku akan pulang." Ucap Denis berjalan keluar dari gudang.

Denis pergi meninggalkan gudang seorang diri menggunakan mobil.

Sedangkan Arya masih di dalam gudang mengurus Bos rentenir dan anak buahnya, untuk dikirim ke kota D untuk dijadikan objek eksperimen.

Di sisi lain Tania yang berada di kamar Denis, kaget melihat kondisi kamar Denis yang begitu besar dan sangat mewah, Tania langsung berjalan masuk ke dalam kamar Denis.

"Nona bisa beristirahat sekarang, kalau Nona memerlukan sesuatu anda bisa menelepon saya, teleponnya akan langsung otomatis masuk ke telepon dapur, teleponnya ada di meja tidur." Ucap Moris sambil menutup pintu kamar.

Tania yang sudah kecapean berjalan masuk ke dalam kamar mandi, membersihkan seluruh tubuhnya, pada saat Tania beredam di dalam bathtub. Tanpa dia sadari dia tertidur.

Denis yang sudah pulang, langsung pergi ke kamar untuk beristirahat. Saat Denis masuk, dia merasa ada yang aneh saat memasuki kamarnya, dia langsung teringat dengan Tania.

"Ke mana gadis itu pergi, bukankah aku menyuruh Moris untuk mengantarkan gadis itu ke kamarku." ucap Denis kebingungan mencari Tania.

Denis yang kebingungan mencari Tania di seluruh ruangan kamarnya yang begitu luas. Dia melihat bajunya yang dipakai Tania tergantung di luar balkon kamarnya.

"Kenapa baju ini basah?" ucap Denis kebingungan.

Tanpa pikir panjang dia langsung pergi ke kamar mandi, melihat apakah Tania ada di dalam.

Denis yang melihat Tania beredam di dalam bathtub yang penuh dengan busa sabun, dengan keadaan Tania yang tertidur pulas.

"Gadis ini malah tidur di sini!" ucap Denis berjalan mendekati Tania.

"Kenapa kau tidur di kamar mandi?," ucap Denis sambil menyemprotkan air ke wajah Tania.

Tania yang terbangun kaget saat Denis menyemprotkan air kewajahnya.

"Dasar pria cabul kenapa kau di sini ?" ucap Tania dengan raut wajah terkejut melihat Denis berada di samping bathtub.

"Aku mencarimu," ucap Denis.

"Dasar pria cabul, cepat kau keluar dari sini!" ucap Tania dengan raut wajah marah sambil menarik baju Denis.

Denis yang menahan tarikan bajunya tanpa sengaja Denis terpeleset masuk ke dalam bathtub, Tania yang kaget melihat Denis terjatuh ke dalam bathtub, dengan refleks Tania langsung menimpuk kepala Denis menggunakan botol sabun, yang ada di samping bathtub hingga Denis pingsan.

"Apa aku memukulnya terlalu keras." Ucap Tania dengan raut wajah khawatir, sambil menggoyang-goyangkan badan Denis yang masuk ke dalam air.

Tania yang khawatir langsung keluar dari bathtub, untuk mengangkat badan Denis keluar dari bathtub.

Tania menggotong Denis ke tempat tidur Denis.

"Aku harus menelpon Moris." Ucap Tania sambil membaringkan Denis di tempat tidur, berjalan ke samping tempat tidur mengambil telepon yang ada di meja.

Kring... Kring... Kring

"Halo, apa kau bisa membawakanku semangkok es batu dan handuk kecil." Ucap Tania.

"Baik Nona saya akan membawakannya sekarang." Ucap Moris.

"Terima kasih." Ucap Tania sambil menutup telepon.

Tania yang masih memakai handuk berdiri di depan lemari, mencari baju Denis yang bisa dia pakai.

Dari arah pintu kamar Moris datang, sambil membawa es batu dan baju tidur untuk Tania.

"Permisi Nona, ini yang Nona minta tadi, saya juga membawakan baju tidur yang diminta Tuan Denis." Ucap moris sambil berjalan masuk ke dalam kamar.

"Kenapa Tuan tidur cepat sekalih, tidak seperti biasanya." Ucap Moris sambil meletakkan baju dan es batu di atas meja.

"Dia tidak tertidur, tapi pingsan." Ucap Tania, sambil berjalan mengambil baju yang diberikan Moris.

Moris sontak kaget mendengar ucapan Tania

"Aah, kenapa Tuan bisa pingsan." Ucap Moris dengan raut wajah serius.

"Dia terpeleset di kamar mandi." Ucap Tania sambil berjalan masuk ke dalam kamar mandi, mengganti pakaiannya.

"Aku tidak bisa berbuat apa-apa tanpa persetujuan dari Tuan Denis, kelihatannya dia baik-baik saja, sebaiknya aku meninggalkan mereka berdua." Ucap Moris dalam hatinya sambil berjalan keluar dari kamar Denis.

Tania keluar dari kamar mandi, menggunakan baju tidur.

"Ini baju apa, kenapa pendek sekalih dan kenapa bagian belahan dada nya terbuka sekalih," ucap tania sambil menarik bajunya dengan raut wajah kesal.

"Pasti baju ini, dia yang memilihnya." Ucap Tania dengan raut wajah kesal sambil melirik ke arah Denis.

"Dasar pria mesum." Ucap Tania dengan kesal sambil memukul Denis dengan bantal.

"Sudahlah dia sudah menyelamatkanku untuk kedua kalinya, aku akan memaafkan perbuatannya." Ucap Tania, sambil menaruh bantal di kasur, Tania berjalan mengambil es batu dan handuk yang diletakkan di atas meja.

"Ini akibatnya untuk pria mesum sepertimu." Ucap Tania sambil mengompres kepala Denis dengan es batu.

Tiba-tiba Denis mengigau memanggil ibunya.

"Ibu tolong aku." Ucap Denis dengan nada suara yang pelan.

"Ibu aku takut." Ucap Denis dengan raut wajah yang gelisah

"Apa yang aku harus lakukan dia mengigau memanggil ibunya terus," ucap Tania dengan raut wajah kebingungan.

Tanpa pikir panjang Tania langsung menggenggam tangan Denis, sontak Denis langsung berhenti memanggil ibunya.

"Sepertinya pria ini merindukan sentuhan ibunya." Ucap Tania dengan raut wajah yang sedih melihat Denis.

Tiba-tiba Denis menarik tangan Tania hingga dia terbaring di sampingnya.

"Dasar pria mesum, baru saja aku bersimpati padanya tapi malah berulah lagi." Ucap Taniadengan raut wajah kesal.

Tania yang berbaring di samping Denis menunggu dia tersadar. Tanpa dia sadari dia tertidur di samping Denis, karna kelelahan menjaga Denis.

Di sisi lain Alex bertemu Pamannya, di dalam ruangan kerja Pamannya.

"Aku punya berita bagus untuk Paman." Ucap Alex yang berdiri di depan meja kerja.

"Jangan membuang buang waktu untuk berita yang tidak penting." Ucap Paman Alex yang sedang duduk di kursi meja kerjanya, sambil menandatangani dokumen yang sedang dia baca.

"Paman akan menyukai berita ini." Ucap Alex dengan raut wajah serius sambil tersenyum tipis.

"Berita apa yang kau punya?" ucap Paman Alex.

"Denis menghancurkan acara lelang yang ada di kota B, karena seorang wanita." Ucap Alex sambil tersenyum.

Paman Alex yang mendengar ucapan Alex sontak membuat Pamannya berhenti melihat berkas yang pamannya baca.

"Aku mau kau cari tau wanita itu!" Paman Alex sambil berdiri dari kursinya berjalan ke arah Alex.

"Aku sudah punya cara untuk menghancurkan keluargamu." Ucap Paman Alex sambil tersenyum licik.

"Aku mau besok pagi berkas tentang wanita itu sudah ada di atas mejaku." Ucap Paman Alex dengan raut wajah yang serius.

" Baik, Paman." Ucap Alex sambil berjalan meninggalkan ruangan kerja pamannya.

Bersambung

Jangan lupa like dan komentar 😊

Terpopuler

Comments

Nur Hayati

Nur Hayati

Tania, jangan bar bar dong???kok kayak gitu si

2021-08-03

1

marsya zahriani

marsya zahriani

ceritanya makin seruh...
jadi aku kasih bunga buat mu thor

2021-07-26

0

Wati Simangunsong

Wati Simangunsong

itu lh resiko s org mafia..psti titikk klemahannya org yg d cintainya

2021-07-24

0

lihat semua
Episodes
1 Epis 1 Awal Pertemuan
2 Epis 2 Rumah Denis
3 Epis 3 Geng Mafia Ular Hijau
4 Epis 4 Siapa kah Bos Mafia Ular Hijau ?
5 Epis 5 Tania Di culik Renal
6 Epis 6 Tania Di jual ke Pameran ?
7 Epis 7 Human Trafficking
8 Epis 8 Amarah Denis
9 Epis 9 Pertengkaran Denis dan Tania
10 Epis 10 Denis Pingsan
11 Epis 11 Ada Pengintai
12 Epis 12 Alex Menyuruh orang mengitai Tania dan Denis
13 Epis 13 Alex bertemu Tania
14 Epis 14 Itu adalah Denis
15 Epis 15 Denis Mabuk
16 Epis 16 Niat Jahat Alex
17 Epis 17 Tipu Muslihat Alex
18 Epis 18 Siapa kah Wanita Itu
19 Epis 19 Aleta
20 Epis 20 Tingkah Aneh Denis
21 Epis 21 Aleta kembali
22 Epis 22 Tania Bertemu Aleta
23 Epis 23 Pria Asing ?
24 Epis 24 Pesta
25 Epis 25 Pertemuan
26 Epis 26 kapal pesiar
27 Epis 27 Rencana Alex
28 Epis 28 Siapa Pria itu
29 Epis 29 Siapa yang di temui Aleta
30 Epis 30 Rencana yang gagal
31 Epis 31 Perkelaian Alex dan Denis
32 Epis 32 Operasi
33 Epis 33 penyelamat Alex
34 Epis 34 Kepergian Denis ???
35 Epis 35 Pengakuan
36 Epis 36 Ancaman
37 Epis 37 Janji
38 Epis 38 Awal Derita
39 Epis 39 Lelah
40 Epis 40 Gengsi
41 Epis 41 Pembantu
42 Epis 42 Rencana pertunangan
43 Epis 43 Penculikan
44 Epis 44 Malam Yang Berat
45 Epis 45 Hari Pertunangan
46 Epis 46 Gudang Bekas Pabrik
47 Pengumuman
48 Epis 47 Gudang Bekas Pabrik part 2
49 Epis 48 Di Ambang Kematian
50 Epis 49 Penyiksaan
51 Epis 50 Siuman
52 Epis 51 Penyerangan
53 Epis 52 Rumah sakit
54 EPIS 53
55 EPIS 54
56 EPIS 55
57 EPIS 56
58 EPIS 57
59 EPIS 58
60 Epis 59
61 EPIS 60
62 EPIS 61
63 Epis 62
64 EPIS 63
65 EPIS 64
66 Epis 65
67 Epis 66
68 Eps 67
69 Epis 68 Visual
70 Epis 69
71 Epis 70
72 Epis 71
73 Epis 72
74 Epis 73
75 Epis 74
76 Epis 75
77 Epis 76
78 Epis77
79 Epis 78
80 Epis 79
81 Epis 80
82 Epis 81
83 Epis 82
84 Epis 83
85 Epis 84
86 Epis 85
87 Epis 86
88 Epis 87
89 Epis 88
90 Epis 89
91 Epis 90
92 Epis 91
93 Epis 92
94 Epis 93
95 Epis 94
96 Epis 95
97 Epis 96
98 Epis 97
99 Epis 98
100 Epis 99
101 Epis 100
102 Epis 101
103 Epis 102
104 Epis 103
105 Epis 104
106 Epis 105
107 Epis 106
108 Epis 107
109 Epis 108
110 Epis 109
111 Epis 110
112 Epis 111
113 Epis 112
114 Epis 113
115 Epis 114
116 Epis 115
117 Epis 116
118 Epi117
119 Epis 118
120 Epis 119
121 Epis 120
122 Epis 121
123 Epis 122
124 Epis 123
125 Epis 124
126 Epis 125
127 Epis 126
128 Epis 126
129 Epis 127
130 Epis 128
131 Epis 129
132 Epis 130
133 Epis 131
134 Epis 132
135 Epis 133
136 Epis 134
137 Epis 135 TAMAT
138 Ektra Part 1
139 Ektra Part 2
140 Pengumuman
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Epis 1 Awal Pertemuan
2
Epis 2 Rumah Denis
3
Epis 3 Geng Mafia Ular Hijau
4
Epis 4 Siapa kah Bos Mafia Ular Hijau ?
5
Epis 5 Tania Di culik Renal
6
Epis 6 Tania Di jual ke Pameran ?
7
Epis 7 Human Trafficking
8
Epis 8 Amarah Denis
9
Epis 9 Pertengkaran Denis dan Tania
10
Epis 10 Denis Pingsan
11
Epis 11 Ada Pengintai
12
Epis 12 Alex Menyuruh orang mengitai Tania dan Denis
13
Epis 13 Alex bertemu Tania
14
Epis 14 Itu adalah Denis
15
Epis 15 Denis Mabuk
16
Epis 16 Niat Jahat Alex
17
Epis 17 Tipu Muslihat Alex
18
Epis 18 Siapa kah Wanita Itu
19
Epis 19 Aleta
20
Epis 20 Tingkah Aneh Denis
21
Epis 21 Aleta kembali
22
Epis 22 Tania Bertemu Aleta
23
Epis 23 Pria Asing ?
24
Epis 24 Pesta
25
Epis 25 Pertemuan
26
Epis 26 kapal pesiar
27
Epis 27 Rencana Alex
28
Epis 28 Siapa Pria itu
29
Epis 29 Siapa yang di temui Aleta
30
Epis 30 Rencana yang gagal
31
Epis 31 Perkelaian Alex dan Denis
32
Epis 32 Operasi
33
Epis 33 penyelamat Alex
34
Epis 34 Kepergian Denis ???
35
Epis 35 Pengakuan
36
Epis 36 Ancaman
37
Epis 37 Janji
38
Epis 38 Awal Derita
39
Epis 39 Lelah
40
Epis 40 Gengsi
41
Epis 41 Pembantu
42
Epis 42 Rencana pertunangan
43
Epis 43 Penculikan
44
Epis 44 Malam Yang Berat
45
Epis 45 Hari Pertunangan
46
Epis 46 Gudang Bekas Pabrik
47
Pengumuman
48
Epis 47 Gudang Bekas Pabrik part 2
49
Epis 48 Di Ambang Kematian
50
Epis 49 Penyiksaan
51
Epis 50 Siuman
52
Epis 51 Penyerangan
53
Epis 52 Rumah sakit
54
EPIS 53
55
EPIS 54
56
EPIS 55
57
EPIS 56
58
EPIS 57
59
EPIS 58
60
Epis 59
61
EPIS 60
62
EPIS 61
63
Epis 62
64
EPIS 63
65
EPIS 64
66
Epis 65
67
Epis 66
68
Eps 67
69
Epis 68 Visual
70
Epis 69
71
Epis 70
72
Epis 71
73
Epis 72
74
Epis 73
75
Epis 74
76
Epis 75
77
Epis 76
78
Epis77
79
Epis 78
80
Epis 79
81
Epis 80
82
Epis 81
83
Epis 82
84
Epis 83
85
Epis 84
86
Epis 85
87
Epis 86
88
Epis 87
89
Epis 88
90
Epis 89
91
Epis 90
92
Epis 91
93
Epis 92
94
Epis 93
95
Epis 94
96
Epis 95
97
Epis 96
98
Epis 97
99
Epis 98
100
Epis 99
101
Epis 100
102
Epis 101
103
Epis 102
104
Epis 103
105
Epis 104
106
Epis 105
107
Epis 106
108
Epis 107
109
Epis 108
110
Epis 109
111
Epis 110
112
Epis 111
113
Epis 112
114
Epis 113
115
Epis 114
116
Epis 115
117
Epis 116
118
Epi117
119
Epis 118
120
Epis 119
121
Epis 120
122
Epis 121
123
Epis 122
124
Epis 123
125
Epis 124
126
Epis 125
127
Epis 126
128
Epis 126
129
Epis 127
130
Epis 128
131
Epis 129
132
Epis 130
133
Epis 131
134
Epis 132
135
Epis 133
136
Epis 134
137
Epis 135 TAMAT
138
Ektra Part 1
139
Ektra Part 2
140
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!