Di kota A Denis pergi ke Pulau terpencil yang ada di sana.
Denis dan para anak buahnya sudah disiapkan kapal pesiar yang mewah untuk mereka naiki untuk menuju Pulau tersebut. Sesampainya Denis di sana mereka disambut dengan beberapa anak buah mafia ular hijau yang sudah menunggu mereka di Dermaga.
"Tuan kita sudah sampai." Ucap pria yang membawa kapal.
Denis dan para anak buahnya turun dari kapal.
Denis dan para anak buahnya dituntun masuk ke dalam hutan di Pulau itu untuk bertemu dengan bos mereka.
"Bos kita mau ke mana, kenapa kita harus masuk ke dalam hutan ?" tanya salah satu anak buahnya.
"Ikuti saja mereka, kalau kau tidak mau mati di sini." Ucap Denis dengan tatapan mata yang tajam.
Anak buah Denis yang mendengar ucapannya langsung terdiam dan mereka melanjutkan perjalanan masuk ke dalam hutan, sesampainya mereka di tengah hutan.
Ada satu rumah pondok yang disekelilingi rumah pondok itu dijaga ketat oleh anak buah mafia ular hijau dengan senjata lengkap di tubuhnya. Salah satu anak buah dari ular hijau keluar dari rumah pondok, berjalan menuju ke arah Denis.
"Tuan Denis, Bos saya sudah menunggu anda di dalam." Ucap anak buah ular hijau.
Denis dan para anak buahnya masuk ke dalam rumah.
"Apa sulit menemukan tempatku Tuan Denis?" ucap Bos mafia ular hijau dengan posisi membelakangi Denis.
"Tempatmu sangat sulit untuk ditemukan, jika bukan karena anak buahmu, mungkin aku akan tersesat di hutan ini." Ucap Denis dengan nada dingin.
"Bagaimana kabarmu sekarang, lama tak berjumpa Denis." Ucap Bos mafia ular hijau berbalik arah ke Denis.
"Rupanya kau yang memimpin geng mafia hijau Renal," ucap Denis dengan raut wajah kaget.
Ternyata pemimpin mafia ular hijau, adalah teman sebangkunya dulu di Sma.
Renal adalah teman sekelas Denis di bangku Sma. Dia dikenal dengan anak yang pendiam dan Renal tidak punya teman selain Denis, mereka dulu teman akrab sampai mereka lulus Sma. Renal pun menghilang dan tidak pernah mengabari Denis lagi, dan sekarang dia adalah ketua dari geng mafia ular hijau.
"Renal yang dulu kau kenal bangku Sma sudah mati, yang kau lihat sekarang aku bukan lagi si anak culun yang hanya diam duduk di kursi sambil memandangi dunia." Ucap Renal sambil berdiri berjalan menuju ke arah Denis.
"Tidak disangka kau sudah berubah begitu drastis." Ucap Denis dengan raut wajah datar.
"Langsung saja apa tujuan menemuiku Tuan Denis?" ucap Renal, duduk sambil menompang dagunya menggunakan kedua tangannya di atas meja.
"Kau harus menarik pasokan ganjamu dari wilayah kota A, karena wilayah kota A masih atas kekuasaanku." ucap Denis dengan tatapan mata tajam.
"Kenapa aku harus menarik pasokan ganjaku di kota A, aku lebih dulu memasoknya." ucap Renal, dengan nada mengejek sambil memutar-mutar senjata api di jari manisnya.
"Kau memasuki wilayah yang salah Renal, kota A adalah wilayah kekuasaanku. Sejak geng mafia kalajengking bubar, dia memberikan asetnya padaku," ucap Denis sambil melempari dokumen wilayah kota A ke wajah Renal dengan raut wajah yang kesal
Para anak buah mafia ular hijau langsung menarik senjata ke arah Denis, dan anak buah Denis dengan bersamaan menarik senjata mereka.
"Turunkan senjata kalian!" Teriak Renal.
Anak buah mafia ular hijau menurunkan senjata mereka.
"Apa kalian tidak takut, sekarang kau sedang berada di kandang macan." Ucap renal!
"Kenapa aku harus takut dengan orang sepertimu yang cuman bisa menggertak orang lain dalam kandangnya." Ucap Denis sambil tertawa.
"Jangan tertawa!" ucap Renal dengan nada suara yang marah.
"kalian di sini cuman berlima, sedangkan aku, semua anak buahku berada di sini." Ucap Renal tertawa lepas merasa dirinyalah yang paling berkuasa.
"Siapa bilang anak buahku tidak di sini, coba kau lihat keluar." Ucap Denis tersenyum tipis.
"Apa maksudmu?" ucap Renal dengan raut wajah yang marah.
"Tuan semua anak buah kita sudah dilumpuhkan oleh anak buah serigala putih." Ucap salah satu anak buahnya, membisikan di telinga Renal.
"Apa... Kenapa bisa seperti itu," ucap Renal dengan raut wajah yang kaget.
"Kau terlalu meremehkanku." Ucap Denis sambil tertawa lepas.
"Kau pikir kau bisa menang begitu saja Denis, cepat tembak dia." Ucap Renal menyuruh anak buahnya
Anak buah hular hijau dan serigala putih saling tembak menembak, tidak berselang lama anak buah Denis yang menang, tersisa Renal seorang diri.
"Bagaimana Renal, sekarang kau tinggal seorang diri."
"Aku masih punya senjata rahasia." Ucap Renal berlari masuk ke salah satu ruangan.
Tiba-tiba Renal keluar dengan seorang gadis, yang mata dan mulutnya tertutup dengan kain dan tangannya terikat dengan tali.
"Apa kau mengenal wanita ini Denis?" ucap Renal tertawa lepas, sambil menodongkan senjata di kepala gadis itu.
Denis terkejut melihat yang disekap Renal ternyata itu adalah Tania.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Tatiastarie
ko knp bisa tiba" Tania ada disini ya...
2022-11-10
1
ayulia lestary
kyanya bklan seruu nih
2022-10-14
0
Suzieqaisara Nazarudin
Loh katanya sahabatan,cuman denis yang mau sahabatan ama dia..tp kok rebut kuasa🤦🤦🤦
2022-06-14
0