Epis 9 Pertengkaran Denis dan Tania

Setelah kejadian di pameran, Denis dan Tania langsung pulang ke rumah Denis. Tania merasa berutang budi ke Denis yang telah menyelamatkan dirinya, dia juga merasa malu bertemu dengan Denis dan Arya dalam kondisi yang dia anggap kotor.

Di dalam mobil.

"Dasar gadis bodoh kenapa kau tidak bisa menjaga dirimu, kau selalu saja menyusahkanku." Ucap Denis dengan raut wajah kesal.

"Kau yang melibatkan dirimu disetiap masalahku." ucap Tania dengan wajah cemberut.

"Dasar gadis bodoh, kalau bukan aku yang menyelamatkanmu siapa lagi yang akan membantumu disana, apa kau mau aku mengantarmu ke sana lagi." Ucap Denis dengan raut wajah kesal.

"Aku kan tidak menyuruhmu untuk menyelamatkanku, itu pilihanmu sendiri." Ucap Tania dengan raut wajah kesal.

"Dasar gadis bodoh, beginikah caramu memperlakukan orang yang sudah menyelamatkanmu." Ucap Denis dengan raut wajah kesal.

"Baju apa yang kau pakai itu, kenapa kau mau-maunya memakai pakaian seperti itu." Ucap Denis dengan raut wajah kesal, sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya.

"Dasar pria bodoh, apa kau kira aku yang minta mereka memberikan baju ini padaku," ucap Tania dengan raut wajah marah

"Iya sudah, aku minta maaf." Ucap Tania dengan raut wajah cemberut.

Arya yang merasa kesal mendengarkan pertengkaran Denis dan Tania, tiba‐tiba menghentikan mobilnya.

"Kenapa kalian malah ribut sih, kalian sudah seperti kucing sama tikus." Ucap Arya, sambil menoleh ke arah Tania dan Denis dengan raut wajah Kesal.

"Dia yang memulainya." Ucap Tania dan Denis secara bersamaan saling menunjuk satu sama lain.

"Sudah kau menyetir saja." Ucap Denis dengan raut wajah yang kesal.

"Kakak, kenapa kau begitu galak padaku, sedangkan dengan wanita ini kau sangat baik." Ucap Arya dengan raut wajah sedih.

"Siapa juga yang baik padanya, aku hanya menolongnya saja," ucap Denis

"Lebih baik kau jalankan mobil ini, sebelum aku mengirimmu ke Afrika." Ucap Denis dengan raut wajah kesal.

Dengan raut wajah ketakutan, Arya kembali menjalankan mobilnya.

Setelah menempuh perjalanan selama 10 menit dari gedung pameran ke rumah Denis, mereka kembali ke rumah Denis.

****Rumah Denis****

"Cepatlah kau turun, apa kau mau tidur di dalam mobil." Ucap Denis dengan tatapan mata yang tajam.

"Aku malu kalau keluar dengan pakaian seperti ini." Ucap Tania dengan raut wajah malu.

"Apa perlu aku harus mengendongmu masuk ke dalam rumah." Ucap Denis dengan raut wajah dingin.

"Kau tidak perlu mengendongku, apa tidak ada cara lain." Ucap Tania, sambil memikirkan bagaimana cara dia masuk ke rumah Denis tanpa harus digendong olehnya.

"Apa aku bisa memintamu membuka bajumu ?" ucap Tania dengan raut wajah memelas sambil menarik pakaian Denis.

"Dasar gadis bodoh, kau mencoba merayuku!" ucap Denis dengan tatapan mata yang dingin, sambil memajukan badanya ke arah Tania.

"Dasar pria bodoh, aku memintamu membuka bajumu bukan untuk mengodamu, aku membutuhkan baju kemeja hitammu. Agar aku bisa menutupi pakaianku." Ucap Tania dengan wajah kesal sambil mundur perlahan lahan dari Denis.

"Kenapa kalian bertengkar sepanjang perjalanan, telingaku rasanya sudah muak mendengarkan perdebatan kalian." Ucap Arya.

"Kau keluar dari mobil!" ucap Denis dengan tatapan mata yang dingin.

"Aku tidak mau keluar, Kakak saja tidak keluar. Kenapa aku harus keluar dan melewatkan pemandangan seperti ini," ucap Arya dengan nada mengejek.

"Aku bilang kau keluar dari mobil!," ucap Denis dengan raut wajah serius dan tatapan mata yang mengeringkan.

"Iya, baiklah aku akan keluar. Kau tak perlu memasang wajah seperti itu," ucap Arya sambil keluar dari mobil.

"Kalian jangan berbuat yang tidak-tidak di dalam mobil, kalau kalian mau membuatkanku ponakan, lebih bagus kalian bermain di kamarmu kak." Ucap Arya dengan raut wajah mengejek sambil berjalan masuk ke dalam rumah.

"Arya !" ucap Denis dengan raut wajah marah.

Arya hanya tertawa mendengar Kakaknya yang marah padanya.

Denis membuka bajunya di dalam mobil, Tania yang melihat Denis membuka bajunya dengan bentuk tubuh six pack, membuat dia malu melihat tubuh Denis.

"Kenapa kau memalingkan wajahmu?" ucap Denis sambil membuka kancing bajunya.

"Apa kau tidak merasa malu membuka bajumu didepan seorang wanita." Ucap Tania dengan raut wajah malu, sambil menutupi wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya.

"Kenapa aku harus malu, emangnya aku berbuat kejahatan apa." Ucap Denis dengan nada suara yang pelan.

"Atau jangan-jangan, ini yang pertama kalinya kau melihat dada seorang pria." Ucap Denis dengan nada mengejek sambil tersenyum.

"Dasar pria bodoh, kau pikir aku ini wanita sembarangan apa. Mau melihat dada pria sembarangan," ucap Tania dengan nada kesal.

"Kau bisa melihat dadaku dengan sepuasmu." Ucap Denis dengan raut wajah mengejek, sambil menarik tangan Tania untuk menyentuh dadanya.

"Lepaskan tanganku," ucap Tania dengan raut wajah kesal.

"Kau bisa merabanya sepuasmu," ucap Denis dengan raut wajah tersenyum.

"Dasar pria cabul." Ucap Tania dengan nada suara yang keras.

"Kau wanita pertama yang beruntung bisa melihat tubuhku dari jutaan wanita yang ada di kota ini." Ucap Denis sambil tersenyum tipis ke arah Tania.

"Dasar pria cabul." Ucap Tania.

Denis memberikan baju yang dia lepaskan untuk Tania pakai masuk ke dalam rumah.

"Apa lagi yang kau tunggu?" ucap Tania.

"Menunggumu mengganti baju." Ucap Denis dengan raut wajah tersenyum sambil menopang tangan kanannya di samping dagunya.

"Dasar pria cabul keluar dari mobil sekarang!" ucap Tania dengan raut wajah marah sambil mendorong Denis keluar dari mobil.

Di sisi lain Arya yang duluan masuk disambut Moris di depan pintu.

"Tuan muda kedua sudah pulang." ucap Moris sambil membuka pintu.

"Iya!" ucap Arya dengan raut wajah tersenyum, sambil menggaruk kepalanya

"Kau siapkan teh hangat untukku, aku akan menunggu di ruang tamu." Ucap Arya sambil berjalan masuk ke dalam rumah.

"Baik Tuan," ucap Moris berjalan ke dapur.

"Apa Tuan muda Denis tidak ikut bersama Tuan?" ucap Moris bertanya.

"Kakak pulang bersamaku, tapi dia menyuruhku untuk masuk duluan, karena dia mau membuatkanku ponakan yang lucu." Ucap Arya sambil tertawa duduk di sofa.

Moris yang mendengarkan perkataan Arya tersenyum, belum pernah dia melihat keadaan dimana Tuan muda kedua bisa tertawa saat membicarakan Tuan Denis.

Di sisi lain Tania dan Denis datang, dia datang dengan keadaan tidak memakai baju dengan dada yang telanjang sedangkan Tania yang bersembunyi dibelakang Denis menggunakan kemeja kancing warna hitam yang dipakai Denis di acara lelang tadi.

Arya yang melihat Tania menggunakan baju kemeja Denis yang setinggi paha Tania, dengan kancing baju yang terbuka dibagian atas lehernya. Membuat Arya melongo melihat Tania yang kelihatan manis dan imut.

"Apa yang kau lihat?" ucap Denis dengan tatapan mata yang sinis.

"Tidak ada." Ucap Arya dengan raut wajah panik, sambil menggaruk kepalanya.

"Apa aku terlihat aneh Dokter Arya?," ucap tania dengan wajah malu-malu, dengan pipi yang memerah.

"Tidak kok, kamu terlihat manis sekalih menggunakan baju Kakakku." Ucap Arya sambil menggaruk kepalanya.

Moris datang dengan membawa secangkir teh hangat.

"Ini tehnya Tuan muda kedua." Ucap Moris sambil menaruh tehnya di atas meja.

"Moris suruh orang untuk membelikan baju tidur wanita, dan antarkan gadis ini ke kamarku," ucap Denis dengan raut wajah datar.

"Baik Tuan," ucap Moris

Moris mengantarkan Tania pergi ke kamar Denis.

Tiba-tiba anak buah Denis datang menemui dirinya.

"Maaf Bos, kami sudah membereskan kekacauan diacara pameran." Ucap anak buah Denis.

"Bagus, bagaimana orang-orang yang kusuruh kalian tahan." Ucap Denis dengan tatapan mata yang tajam

"Kami sudah membawa mereka ketempat yang Bos suruhkan." Ucap anak buah Denis.

"Baiklah aku akan kesana sekarang." Ucap Denis dengan tatapan mata yang tajam, dengan raut wajah yang serius.

Anak buahnya Denis pergi.

"Kau mau menemui mereka sekarang," ucap Arya sambil menikmati teh hangatnya.

Denis menarik tangan Arya ikut dengannya pergi.

"Tunggu dulu, tehku belum habis," ucap Arya sambil menaruh tehnya di meja

"Tehmu, kau simpan dulu." Ucap Denis dengan tatapan mata yang dingin

Denis dan Arya pergi menaiki mobil.

Mereka pergi bersama anak buahnya yang lain menuju tempat di mana bos rentenir dan anak buahnya disekap.

Di sisi lain, saat di perjalaan pulang di dalam mobil Tuan muda naga merah, yang tadinya marah di acara lelang raut wajah berubah tersenyum licik.

"Sekarang kau sudah mempunyai titik kelemahan." Ucap Alex dalam hatinya, dengan raut wajah tersenyum licik.

Bersambung

Jangan lupa like dan komentar 😊

Terpopuler

Comments

Alya Buleud

Alya Buleud

lanjutt gas full

2022-10-14

0

Ecin 708

Ecin 708

lanjut Thor makin seru cerita nya

2021-12-19

0

Ecin 708

Ecin 708

lanjut Thor makin seru cerita nya

2021-12-19

0

lihat semua
Episodes
1 Epis 1 Awal Pertemuan
2 Epis 2 Rumah Denis
3 Epis 3 Geng Mafia Ular Hijau
4 Epis 4 Siapa kah Bos Mafia Ular Hijau ?
5 Epis 5 Tania Di culik Renal
6 Epis 6 Tania Di jual ke Pameran ?
7 Epis 7 Human Trafficking
8 Epis 8 Amarah Denis
9 Epis 9 Pertengkaran Denis dan Tania
10 Epis 10 Denis Pingsan
11 Epis 11 Ada Pengintai
12 Epis 12 Alex Menyuruh orang mengitai Tania dan Denis
13 Epis 13 Alex bertemu Tania
14 Epis 14 Itu adalah Denis
15 Epis 15 Denis Mabuk
16 Epis 16 Niat Jahat Alex
17 Epis 17 Tipu Muslihat Alex
18 Epis 18 Siapa kah Wanita Itu
19 Epis 19 Aleta
20 Epis 20 Tingkah Aneh Denis
21 Epis 21 Aleta kembali
22 Epis 22 Tania Bertemu Aleta
23 Epis 23 Pria Asing ?
24 Epis 24 Pesta
25 Epis 25 Pertemuan
26 Epis 26 kapal pesiar
27 Epis 27 Rencana Alex
28 Epis 28 Siapa Pria itu
29 Epis 29 Siapa yang di temui Aleta
30 Epis 30 Rencana yang gagal
31 Epis 31 Perkelaian Alex dan Denis
32 Epis 32 Operasi
33 Epis 33 penyelamat Alex
34 Epis 34 Kepergian Denis ???
35 Epis 35 Pengakuan
36 Epis 36 Ancaman
37 Epis 37 Janji
38 Epis 38 Awal Derita
39 Epis 39 Lelah
40 Epis 40 Gengsi
41 Epis 41 Pembantu
42 Epis 42 Rencana pertunangan
43 Epis 43 Penculikan
44 Epis 44 Malam Yang Berat
45 Epis 45 Hari Pertunangan
46 Epis 46 Gudang Bekas Pabrik
47 Pengumuman
48 Epis 47 Gudang Bekas Pabrik part 2
49 Epis 48 Di Ambang Kematian
50 Epis 49 Penyiksaan
51 Epis 50 Siuman
52 Epis 51 Penyerangan
53 Epis 52 Rumah sakit
54 EPIS 53
55 EPIS 54
56 EPIS 55
57 EPIS 56
58 EPIS 57
59 EPIS 58
60 Epis 59
61 EPIS 60
62 EPIS 61
63 Epis 62
64 EPIS 63
65 EPIS 64
66 Epis 65
67 Epis 66
68 Eps 67
69 Epis 68 Visual
70 Epis 69
71 Epis 70
72 Epis 71
73 Epis 72
74 Epis 73
75 Epis 74
76 Epis 75
77 Epis 76
78 Epis77
79 Epis 78
80 Epis 79
81 Epis 80
82 Epis 81
83 Epis 82
84 Epis 83
85 Epis 84
86 Epis 85
87 Epis 86
88 Epis 87
89 Epis 88
90 Epis 89
91 Epis 90
92 Epis 91
93 Epis 92
94 Epis 93
95 Epis 94
96 Epis 95
97 Epis 96
98 Epis 97
99 Epis 98
100 Epis 99
101 Epis 100
102 Epis 101
103 Epis 102
104 Epis 103
105 Epis 104
106 Epis 105
107 Epis 106
108 Epis 107
109 Epis 108
110 Epis 109
111 Epis 110
112 Epis 111
113 Epis 112
114 Epis 113
115 Epis 114
116 Epis 115
117 Epis 116
118 Epi117
119 Epis 118
120 Epis 119
121 Epis 120
122 Epis 121
123 Epis 122
124 Epis 123
125 Epis 124
126 Epis 125
127 Epis 126
128 Epis 126
129 Epis 127
130 Epis 128
131 Epis 129
132 Epis 130
133 Epis 131
134 Epis 132
135 Epis 133
136 Epis 134
137 Epis 135 TAMAT
138 Ektra Part 1
139 Ektra Part 2
140 Pengumuman
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Epis 1 Awal Pertemuan
2
Epis 2 Rumah Denis
3
Epis 3 Geng Mafia Ular Hijau
4
Epis 4 Siapa kah Bos Mafia Ular Hijau ?
5
Epis 5 Tania Di culik Renal
6
Epis 6 Tania Di jual ke Pameran ?
7
Epis 7 Human Trafficking
8
Epis 8 Amarah Denis
9
Epis 9 Pertengkaran Denis dan Tania
10
Epis 10 Denis Pingsan
11
Epis 11 Ada Pengintai
12
Epis 12 Alex Menyuruh orang mengitai Tania dan Denis
13
Epis 13 Alex bertemu Tania
14
Epis 14 Itu adalah Denis
15
Epis 15 Denis Mabuk
16
Epis 16 Niat Jahat Alex
17
Epis 17 Tipu Muslihat Alex
18
Epis 18 Siapa kah Wanita Itu
19
Epis 19 Aleta
20
Epis 20 Tingkah Aneh Denis
21
Epis 21 Aleta kembali
22
Epis 22 Tania Bertemu Aleta
23
Epis 23 Pria Asing ?
24
Epis 24 Pesta
25
Epis 25 Pertemuan
26
Epis 26 kapal pesiar
27
Epis 27 Rencana Alex
28
Epis 28 Siapa Pria itu
29
Epis 29 Siapa yang di temui Aleta
30
Epis 30 Rencana yang gagal
31
Epis 31 Perkelaian Alex dan Denis
32
Epis 32 Operasi
33
Epis 33 penyelamat Alex
34
Epis 34 Kepergian Denis ???
35
Epis 35 Pengakuan
36
Epis 36 Ancaman
37
Epis 37 Janji
38
Epis 38 Awal Derita
39
Epis 39 Lelah
40
Epis 40 Gengsi
41
Epis 41 Pembantu
42
Epis 42 Rencana pertunangan
43
Epis 43 Penculikan
44
Epis 44 Malam Yang Berat
45
Epis 45 Hari Pertunangan
46
Epis 46 Gudang Bekas Pabrik
47
Pengumuman
48
Epis 47 Gudang Bekas Pabrik part 2
49
Epis 48 Di Ambang Kematian
50
Epis 49 Penyiksaan
51
Epis 50 Siuman
52
Epis 51 Penyerangan
53
Epis 52 Rumah sakit
54
EPIS 53
55
EPIS 54
56
EPIS 55
57
EPIS 56
58
EPIS 57
59
EPIS 58
60
Epis 59
61
EPIS 60
62
EPIS 61
63
Epis 62
64
EPIS 63
65
EPIS 64
66
Epis 65
67
Epis 66
68
Eps 67
69
Epis 68 Visual
70
Epis 69
71
Epis 70
72
Epis 71
73
Epis 72
74
Epis 73
75
Epis 74
76
Epis 75
77
Epis 76
78
Epis77
79
Epis 78
80
Epis 79
81
Epis 80
82
Epis 81
83
Epis 82
84
Epis 83
85
Epis 84
86
Epis 85
87
Epis 86
88
Epis 87
89
Epis 88
90
Epis 89
91
Epis 90
92
Epis 91
93
Epis 92
94
Epis 93
95
Epis 94
96
Epis 95
97
Epis 96
98
Epis 97
99
Epis 98
100
Epis 99
101
Epis 100
102
Epis 101
103
Epis 102
104
Epis 103
105
Epis 104
106
Epis 105
107
Epis 106
108
Epis 107
109
Epis 108
110
Epis 109
111
Epis 110
112
Epis 111
113
Epis 112
114
Epis 113
115
Epis 114
116
Epis 115
117
Epis 116
118
Epi117
119
Epis 118
120
Epis 119
121
Epis 120
122
Epis 121
123
Epis 122
124
Epis 123
125
Epis 124
126
Epis 125
127
Epis 126
128
Epis 126
129
Epis 127
130
Epis 128
131
Epis 129
132
Epis 130
133
Epis 131
134
Epis 132
135
Epis 133
136
Epis 134
137
Epis 135 TAMAT
138
Ektra Part 1
139
Ektra Part 2
140
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!