Tania yang berada di depan gerbang, berjalan menjauh dari rumah Denis mencari taksi yang ada di sekitaran jalan. Tania teringat dia tidak membawa uang sepersenpun, akhir Tania berjalan kaki ke restoran.
Tidak lama datang mobil hitam dari arah belakang, ternyata itu adalah Denis.
*** 5 menit yang lalu sebelum Denis datang*****
Denis datang menemui Moris di meja makan.
"Ke mana gadis itu pergi?" ucap Denis bertanya dengan raut wajah datar.
"Nona bilang dia akan pergi ke tempat kerjanya, nona bahkan tidak menyentuh sarapannya." Ucap Moris.
"Kenapa gadis itu sangat keras kepala." Ucap Denis dengan raut wajah kesal berjalan keluar dari rumah.
"Tuan tidak sarapan?" ucap Moris.
"Tidak usah, sarapannya untuk kamu saja." Ucap Denis berjalan meninggalkan Moris menuju ke basement rumahnya.
Denis keluar mencari Tania.
Denis melihat Tania yang mondar-mandir di pinggir jalan tidak jauh dari rumahnya.
*** 5 menit sesudah kejadian****
"Kenapa kau pergi tanpa memberitahuku." Ucap Denis dengan raut wajah kesal, sambil membuka kaca mobilnya.
"Kenapa kau bisa di sini?, aku kan sudah bilang padamu, aku harus pergi sekarang. Kalau aku menunggumu pasti aku akan terlambat." Ucap Tania berdiri di depan mobil Denis.
Denis keluar dari mobil.
"Cepat kau masuk ke dalam mobil!" ucap Denis menarik tangan Tania, sambil mendorong Tania masuk ke dalam mobil.
"Aku bisa pergi sendiri." Ucap Tania.
"Kau tidak usah bawel, aku yang akan mengantarmu." Ucap Denis dengan raut wajah datar, sambil masuk ke dalam mobil.
Dari arah belakang mobil Denis ada mobil hitam yang masih mengintai gerak-gerik Tania dan Denis, tanpa sepengetahuan mereka berdua.
Di dalam mobil para pengintai salah satu dari mereka menelpon bos mereka.
Kring... Kring... Kring
"Halo Tuan, kami sedang mengintai wanita itu. Sekarang dia sedang bersama tuan Denis." Ucap pria itu.
"Pantau terus mereka, kalau ada berita terbaru lagi langsung kabari aku." Ucap Bosnya, yang sedang duduk di kursi kerja, yang menghadap ke arah jendela kantor.
"Baik Tuan." Ucap pria Itu sambil mematikan telepon
Bosnya memutar kursinya menghadap pintu masuk !!!
Yang ternyata itu adalah Alex.
"Aku akan menghancurkanmu Denis." Ucap Alex sambil memutar-mutar ponselnya yang ada di tangannya.
Di sisi lain di dalam mobil Denis.
"Kenapa kau keras kepala, aku menyuruhmu untuk sarapan di bawah. Kenapa kau malah pergi tanpa memberitahuku," ucap Denis dengan raut wajah datar sambil menyetir mobil.
"Akukan sudah bilang tadi, aku sudah terlambat." Ucap Tania dengan raut wajah cemberut.
"Kau pikir sekarang dengan statusmu yang sekarang adalah kekasihku, hidupmu akan aman-aman saja, Tidak. Malah para musuhku pasti sedang mengintai dirimu." Ucap Denis dengan raut wajah serius.
"Sejak kapan aku adalah kekasihmu." Ucap Tania dengan raut wajah kesal.
"Sejak malam itu sampai detik ini kau kekasihku, kau tidak bisa menolaknya." Ucap Denis dengan raut wajah serius sambil menghentikan mobilnya, sambil bergerak maju mencium bibir Tania dengan paksa.
"Dasar pria brengsek!" ucap Tania menahan bibirnya, sambil mendorong Denis ke depan.
"Kau gila aku tidak mau, dianggap kekasihmu." Ucap Tania dengan raut wajah kesal sambil mengusap bibirnya dengan tangannya.
"Aku tidak menerima penolakkan." Ucap Denis dengan raut wajah serius.
"Dasar pria brengsek, kau mengambil ciuman pertamaku." Ucap Tania dengan raut wajah marah sambil membuka pintu mobil Denis, keluar dari mobil.
Tania keluar dari mobil.
"Dasar pria gila!" ucap Tani sambil menutup pintu mobil Denis dengan keras.
"Kau mau ke mana ?" ucap Denis yang masih duduk di dalam mobil.
Tania menghentikan taksi yang lewat.
Tania menghentikan taksi yang lewat, sambil menggerakan tangan kanannya di tepi jalan. Tania pergi naik taksi meninggal Denis.
"Sial, beraninya dia meninggalkanku." Ucap Denis dengan raut wajah kesal, sambil memukul stir mobilnya dengan kedua tangannya.
Di sisi lain di dalam taksi.
"Dasar pria brengsek beraninya dia melakukan itu padaku." Ucap Tania dengan raut wajah yang kesal.
"Nona lagi bertengar dengan pacarnya yah, itu hal biasa." Ucap supir taksi sambil tersenyum.
"Tidak kok Pak. Dia bukan pacar saya," ucap Tania sambil tersenyum terpaksa.
"Tidak perlu malu kok Nona, saya sudah sering dapat penumpang yang masalahnya sama seperti itu." Ucap supir taksi sambil tersenyum.
"Sudahlah Pak, jangan dibahas lagi." Ucap Tania.
"Iya Nona maaf, tujuan Nona ke mana ?" ucap Supir.
"Antarkan saya ke restoran king seafood di pinggir kota." Ucap Tania.
Di sisi lain Denis yang marah ditinggalkan begitu saja di jalan, dia pergi ke perusahaan dengan keadaan yang penuh dengan amarah. Selain Denis adalah ketua geng mafia serigala putih, dia juga mempunyai perusahaan yang dimiliki oleh keluarga mafia serigala putih yang membantu kegiatan ilegal yang dilakukan oleh geng serigala putih.
Di perusahaan Denis.
Para pegawai yang melihat kedatangan Denis, yang tadinya para pegawai sedang bercanda gurau langsung berlari kembali ke meja kerjanya masing-masing.
Denis yang berjalan masuk ke ruangannya, tiba-tiba ada pegawai yang sedang memegang secangkir kopi yang tidak sengaja menabraknya, seluruh kopinya tertumpah di baju Denis.
"Maaf Tuan saya tidak sengaja." Ucap pegawai wanita, dengan raut wajah ketakutan sambil mencoba membersihkan baju Denis, yang terkena tumpahan kopi.
"Uhhh, berani sekalih kau singkirkan tanganmu dari bajuku, siapa wanita ini seret dia keluar dari perusahaanku. Aku tidak mau melihat dia berkerja di sini lagi," ucap Denis dengan raut wajah kesal.
"Satpam bawa wanita ini keluar." Ucap Denis memanggil satpam dengan suara yang keras.
"Tuan maafkan saya, saya tidak sengaja melakukannya." Ucap pegawai wanita itu, dengan raut wajah yang sedih sambil memegang kaki Denis.
"Lepaskan, satpam!," ucap Denis sambil teriak memanggil satpam.
Satpam itu sambil menarik keluar wanita itu, Denis pergi menemui sekretarisnya.
"Aku mau wanita yang tadi, kau pecat sekarang. Aku tidak mau melihat dia lagi besok." Ucap Denis dengan raut wajah serius.
Sekretarisnya cuma bisa mengangguk melihat Denis marah-marah.
Para pegawai yang melihat Denis marah ketakutan tak berani melihat ke arah Denis.
"Yang lain lanjutkan pekerjaannya." Ucap Denis sambil masuk ke dalam ruangannya, dengan tatapan mata yang tajam.
"Ada apa dengan bos yah, sepertinya dia lagi kesal hari ini." Ucap salah satu pegawai.
"Suuut, jangan berisik nanti bos dengar." Ucap salah satu pegawai ke pegawai lain.
Di sisi lain Tania sudah sampai di tempat kerjanya, dia lupa kalau dia tidak membawa uang sama sekalih.
"Astaga, sial aku lupa aku enggak bawa uang, bagaimana ini. Aku bayarnya pake apa," ucap Tania dengan raut wajah kebingungan.
"Nona mana uangnya?" ucap Supir taksi.
"Maaf Pak, saya lupa bawa uang karena tadi saya buru-buru." Ucap Tania yang berada di luar mobil.
"Aduh Nona kalau enggak punya uang jangan naik taksi doang Nona." Ucap sopir taksi dengan raut wajah kesal.
Tiba-tiba dari arah samping Tania, ada seorang pria yang datang membayar uang taksinya.
"Ini Pak ambil saja kembalinya." Ucap pria itu sambil menjulurkan tangannya ke kaca mobil.
"Yah kalau dari tadi kaya ginikan, enggak akan ribut." Ucap Supir taksi sambil mengambil uang yang diberikan pria itu.
Supir taksi pergi meninggalkan mereka berdua.
Tania yang kaget melihat pria yang dia tidak kenal sama sekalih malah membantunya.
"Mohon maaf saya tidak mengenal anda. Kenapa anda membantu saya?," ucap Tania bertanya kepada pria itu.
Ternyata pria itu adalah Alex.
Bersambung
Jangan lupa like dan komentar 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
ayulia lestary
lanjut
2022-10-15
0
Suzieqaisara Nazarudin
Itu pasti anak buahnya Alex...
Tania tania kamu suka sekali mencari masalah,ntar yang repot denis jugak🙄🙄🙄bener bener menyusahkan denis kamu itu..🤦🤦
2022-06-14
0
Wati Simangunsong
rencana yg baikk nie
2021-08-10
0