Epis 5 Tania Di culik Renal

Tania yang berdiri menghadap Denis dengan wajah yang ketakutan.

"Kenapa kau menculik gadis ini, aku sama sekalih tidak mengenalnya," ucap Denis.

"Kau tidak perlu membodohiku, dia yang menyelamatkanmu dari anak buahku." Ucap Renal tertawa licik.

"Ternyata orang-orang yang kemarin adalah orang suruhanmu."

"Kalau iya kenapa?" Ucap Renal sambil tertawa.

"Lepaskan gadis itu, dia tidak ada hubungannya denganku." ucap Denis mara sambil mengempal kedua telepakan tangannya.

"Kenapa kau begitu khawatir dengan gadis ini, apa kau mengenalnya." ucap Renal tertawa lepas.

"Cukup dengan kegilaan ini Renal, kenapa kau menyakiti seorang wanita yang tidak ada hubungannya dengan permasalahan kita." Ucap Denis dengan raut wajah kesal bergerak maju.

"Jangan coba-coba kau mendekat, kalau tidak aku akan menembak isi kepala gadis ini."

Denis perlahan-lahan mundur, dia tidak bisa gegabah.

"Turunkan senjata kalian ke bawah, cepat." ucap Renal dengan suara yang keras.

"Baiklah kami akan membuang senjata kami," ucap Denis.

Tania mencoba memberontak dari ikatan Renal, tapi ikatannya terlalu kencang membuat tangan Tania sampai memerah.

Denis yang perlahan-lahan menunduk ke bawah untuk menaruh senjatanya, melihat ada kesempatan untuk menyerang Renal yang sedang tidak fokus.

Dia langsung menembak kaki kanan Renal membuat nya langsung terjatuh dan melepaskan Tania.

Door !!!

Denis berlari langsung mengendong Tania keluar dari rumah pondok, dengan kondisi Tania yang ketakutan.

"Kalian bakar pondok itu, jangan sisakan sedikitpun." Ucap Denis dengan nada suara yang tinggi.

Anak buah Denis langsung membakar hanguskan rumah pondok itu.

Denis menurunkan Tania di tanah, sambil membuka ikatan penutup mata dan penutup mulut Tania.

"Terima kasih kau sudah menolongku." Ucap Tania sambil menangis memeluk Denis.

Denis tersenyum tipis.

"Maaf, aku tidak bermaksud untuk memelukmu." Ucap Tania dengan raut wajah yang malu.

"Aku sudah bilang kau seharusnya tinggal lebih lama di rumahku." Ucap Denis dengan tatapan dingin

"Aku tidak mau merepotkanmu, aku tidak bisa tinggal di rumahmu."

"Sudahlah sebaiknya kita pulang sekarang, kita tidak tau siapa lagi yang akan datang menyerangku."

Denis menggendong Tania berjalan kembali ke Dermaga.

"Kau tidak perlu menggendongku Tuan, aku masih kuat untuk berjalan."

Pipi Tania memerah karena malu.

Dengan raut wajah datarnya berkata"Gadis bodoh apa kau tidak merasakan kalau kakimu sedang terluka."

"Sudah diamlah, kita akan segera sampai."

"Kenapa kau bisa hafal jalan di tengah hutan," ucap Tania dengan wajah yang heran.

"Sesuai dengan julukanmu gadis bodoh, otakmu pun dangkal. Sebelum masuk aku sudah memberikan tanda, agar anak buahku bisa mengikutiku,m tanpa ketahuan oleh musuh." Ucap Denis sambil tersenyum tipis.

"Waah ternyata kau orang yang hebat juga yah, tapi kau jangan memanggilku dengan sebutan gadis bodoh. Aku enggak bodoh-bodoh amat kok." Ucap Tania dengan nada suara yang kesal.

Para anak buah Denis mengikuti mereka dari belakang.

Denis dan Tania sudah sampai di Dermaga.

Mereka langsung naik ke dalam kapal yang Denis gunakan saat dia datang.

"Turunlah apa kau masih mau membuatku encok, dengan mengendongmu sampai ke kota A." Ucap Denis dengan raut wajah yang dingin.

"Iya, aku mau turun kok." Ucap Tania beranjak turun.

"Kok cuman kita dua yang naik ke kapal ini, bagaimana dengan para anak buahmu?"

"Mereka punya kapal sendiri." Ucap Denis dengan raut wajah yang datar.

"kau tidak takut kalau ada musuhmu akan mencoba menyerangmu di kapal."

"Kau tidak usah pikirkan itu mereka tidak akan membiarkanku diserang, mereka akan berada di sekeliling kapalku." Ucap Denis dengan santai.

"Sebenarnya perkerjaanmu apa, kenapa kau mempunyai banyak musuh?"

Tania yang kebingungan dengan profesi pekerjaan Denis yang sudah membuat hidupnya cukup repot, membuatnya bertemu dengan orang-orang asing yang datang ke Apartemennya membumgkam mulutnya saat keluar dari kamar Apartemennya sampai dibawah pulau terpencil.

"Kau tidak perlu tau,"ucap Denis, berjalan masuk ke dalam kapal dengan nada suara yang pelan.

Di tengah-tengah laut, di kapal persiar Tania keluar melihat pemandangan laut yang begitu indah dengan air laut yang biru kehijauan dan burung laut yang beterbangan di atas kapal.

"Waaah indahnya, pertama kalinya aku melihat laut sedekat ini." Ucap Tania dengan raut wajah gembira sambil menatap ke arah laut.

Wajah Tania terlihat sangat senang, dia sangat menyukai lautan.

"Tuan coba lah kemari, lautnya sangat indah."ucap Tania memanggil Denis ingin menunjukan betapa indahnya hamparan lautan yang begitu luas.

"Gadis bodoh, kamu lihat sepuasmu, kalau kita sudah sampai ke kota. Kau tidak akan bisa melihatnya lagi, puas-puaskanlah dirimu." Ucap Denis, duduk sambil mengusap belati kecil pemberian ibunya.

"Tuan kenapa banyak sekalih kapal yang mengelilingi kapal kita?"

Tania terheran-heran melihat kapal yang berdatangan, berjejeran berada di samping kapal mereka.

"Itu kapal anak buahku." Ucap Denis,dengan raut wajah datarnya

"Siapa sebenarnya pria ini?" ucap Tania dalam hatinya

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama Tania dan Denis sampai di Dermaga kota A.

"Tuan kita sudah sampai." Ucap pria yang membawa kapal.

Tania yang tidur di kursi karena perjalanan yang begitu lama, membuat Tania tertidur pulas.

"Gadis bodoh bangunlah, kita sudah sampai di kota." Ucap Denis sambil mengoyang-goyangkan bahu Tania.

"Auh... Sudah sampai yah." Ucap Tania dengan wajah masih mengantuk, Tania berjalan sempoyongan, melihat di sekelilingnya.

"Wah kok Dokter Arya ada di sini, halo Dokter Arya." Ucap Tania sambil melambaikan tangannya.

"Kaukan gadis yang kemarin, kenapa kau bisa bersama Kakakku?" Ucap Arya dengan raut wajah yang kaget.

"Ceritanya pajang, nanti aku ceritakan di mobil," ucap Denis sambil menarik tangan Arya masuk ke dalam mobil.

"Kakak kenapa lama sekalih, apakah musuhmu sulit untuk kau kalahkan," ucap Arya.

"Kakakku sudah kehilangan ke ganasannya," ucap Arya dengan nada mengejek.

"Sudah, diam kau." Ucap Denis sambil menjitak kepala adiknya.

"Sakit tau Kak," ucap Arya sambil memegang kepalanya.

"Dan kau gadis bodoh apa kau lakukan, mengapa kau cuman berdiri saja masuklah ke mobil." ucap Denis.

"Tidak usah Tuan sampai di sini saja, saya tidak akan balik kota B, aku akan pergi ke rumah pamanku."

"Aku bisa mengatarmu gadis manis," ucap Arya.

"Tidak perlu repot-repot Dokter Arya, rumah pamanku sudah lumayan dekat dari sini, aku bisa naik bus, dan untuk Tuan Denis terima kasih. Karena Tuan sudah menolong saya," ucap Tania sambil menundukkan kepalanya.

"Sudahlah, kita sudah impas kau pernah menyelamatkanku, aku cuman membalasnya." Ucap Denis dengan wajah dinginnya.

"Apa kau benar tidak mau kuantar gadis manis," ucap Arya mengoda.

"Terima kasih banyak atas tawarannya," ucap Tania berjalan meninggalkan Denis dan Arya.

"Sampai ketemu lagi gadis manis," Teriak Arya.

"Kenapa kau begitu genit, cepat jalankan mobilnya." Ucap Denis, sambil memukul kepala Arya dengan wajah kesal.

"Kakak kenapa kau selalu memukulku?" ucap Arya dengan wajahnya kesal.

"Diam lah, lihat kedepan." Ucap Denis sambil memukul kepala Arya.

"Kakak cemburu?" ucap Arya tertawa lepas.

"Aku bilang diam." Ucap Denis sambil memukul kepala Arya menggunakan galeng soda, yang ada di tong sampah kecil yang berada dekat di bawah kaki Denis.

"Sepertinya kepalaku akan geger otak, kalau Kakak memukulku lagi." Ucap Arya, dengan raut wajah yang pura-pura sedih.

Bersambung

Jangan lupa like dan komentar 😊

Terpopuler

Comments

ayulia lestary

ayulia lestary

lanjut

2022-10-14

0

Nasriana Ahmad

Nasriana Ahmad

gimana ceritanya Tania bisa diculik geng mavia ular hijau???

2021-11-11

0

Tini Hartini

Tini Hartini

walau misah tidak satu arah,Tania dapat kawalan....

2021-08-24

0

lihat semua
Episodes
1 Epis 1 Awal Pertemuan
2 Epis 2 Rumah Denis
3 Epis 3 Geng Mafia Ular Hijau
4 Epis 4 Siapa kah Bos Mafia Ular Hijau ?
5 Epis 5 Tania Di culik Renal
6 Epis 6 Tania Di jual ke Pameran ?
7 Epis 7 Human Trafficking
8 Epis 8 Amarah Denis
9 Epis 9 Pertengkaran Denis dan Tania
10 Epis 10 Denis Pingsan
11 Epis 11 Ada Pengintai
12 Epis 12 Alex Menyuruh orang mengitai Tania dan Denis
13 Epis 13 Alex bertemu Tania
14 Epis 14 Itu adalah Denis
15 Epis 15 Denis Mabuk
16 Epis 16 Niat Jahat Alex
17 Epis 17 Tipu Muslihat Alex
18 Epis 18 Siapa kah Wanita Itu
19 Epis 19 Aleta
20 Epis 20 Tingkah Aneh Denis
21 Epis 21 Aleta kembali
22 Epis 22 Tania Bertemu Aleta
23 Epis 23 Pria Asing ?
24 Epis 24 Pesta
25 Epis 25 Pertemuan
26 Epis 26 kapal pesiar
27 Epis 27 Rencana Alex
28 Epis 28 Siapa Pria itu
29 Epis 29 Siapa yang di temui Aleta
30 Epis 30 Rencana yang gagal
31 Epis 31 Perkelaian Alex dan Denis
32 Epis 32 Operasi
33 Epis 33 penyelamat Alex
34 Epis 34 Kepergian Denis ???
35 Epis 35 Pengakuan
36 Epis 36 Ancaman
37 Epis 37 Janji
38 Epis 38 Awal Derita
39 Epis 39 Lelah
40 Epis 40 Gengsi
41 Epis 41 Pembantu
42 Epis 42 Rencana pertunangan
43 Epis 43 Penculikan
44 Epis 44 Malam Yang Berat
45 Epis 45 Hari Pertunangan
46 Epis 46 Gudang Bekas Pabrik
47 Pengumuman
48 Epis 47 Gudang Bekas Pabrik part 2
49 Epis 48 Di Ambang Kematian
50 Epis 49 Penyiksaan
51 Epis 50 Siuman
52 Epis 51 Penyerangan
53 Epis 52 Rumah sakit
54 EPIS 53
55 EPIS 54
56 EPIS 55
57 EPIS 56
58 EPIS 57
59 EPIS 58
60 Epis 59
61 EPIS 60
62 EPIS 61
63 Epis 62
64 EPIS 63
65 EPIS 64
66 Epis 65
67 Epis 66
68 Eps 67
69 Epis 68 Visual
70 Epis 69
71 Epis 70
72 Epis 71
73 Epis 72
74 Epis 73
75 Epis 74
76 Epis 75
77 Epis 76
78 Epis77
79 Epis 78
80 Epis 79
81 Epis 80
82 Epis 81
83 Epis 82
84 Epis 83
85 Epis 84
86 Epis 85
87 Epis 86
88 Epis 87
89 Epis 88
90 Epis 89
91 Epis 90
92 Epis 91
93 Epis 92
94 Epis 93
95 Epis 94
96 Epis 95
97 Epis 96
98 Epis 97
99 Epis 98
100 Epis 99
101 Epis 100
102 Epis 101
103 Epis 102
104 Epis 103
105 Epis 104
106 Epis 105
107 Epis 106
108 Epis 107
109 Epis 108
110 Epis 109
111 Epis 110
112 Epis 111
113 Epis 112
114 Epis 113
115 Epis 114
116 Epis 115
117 Epis 116
118 Epi117
119 Epis 118
120 Epis 119
121 Epis 120
122 Epis 121
123 Epis 122
124 Epis 123
125 Epis 124
126 Epis 125
127 Epis 126
128 Epis 126
129 Epis 127
130 Epis 128
131 Epis 129
132 Epis 130
133 Epis 131
134 Epis 132
135 Epis 133
136 Epis 134
137 Epis 135 TAMAT
138 Ektra Part 1
139 Ektra Part 2
140 Pengumuman
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Epis 1 Awal Pertemuan
2
Epis 2 Rumah Denis
3
Epis 3 Geng Mafia Ular Hijau
4
Epis 4 Siapa kah Bos Mafia Ular Hijau ?
5
Epis 5 Tania Di culik Renal
6
Epis 6 Tania Di jual ke Pameran ?
7
Epis 7 Human Trafficking
8
Epis 8 Amarah Denis
9
Epis 9 Pertengkaran Denis dan Tania
10
Epis 10 Denis Pingsan
11
Epis 11 Ada Pengintai
12
Epis 12 Alex Menyuruh orang mengitai Tania dan Denis
13
Epis 13 Alex bertemu Tania
14
Epis 14 Itu adalah Denis
15
Epis 15 Denis Mabuk
16
Epis 16 Niat Jahat Alex
17
Epis 17 Tipu Muslihat Alex
18
Epis 18 Siapa kah Wanita Itu
19
Epis 19 Aleta
20
Epis 20 Tingkah Aneh Denis
21
Epis 21 Aleta kembali
22
Epis 22 Tania Bertemu Aleta
23
Epis 23 Pria Asing ?
24
Epis 24 Pesta
25
Epis 25 Pertemuan
26
Epis 26 kapal pesiar
27
Epis 27 Rencana Alex
28
Epis 28 Siapa Pria itu
29
Epis 29 Siapa yang di temui Aleta
30
Epis 30 Rencana yang gagal
31
Epis 31 Perkelaian Alex dan Denis
32
Epis 32 Operasi
33
Epis 33 penyelamat Alex
34
Epis 34 Kepergian Denis ???
35
Epis 35 Pengakuan
36
Epis 36 Ancaman
37
Epis 37 Janji
38
Epis 38 Awal Derita
39
Epis 39 Lelah
40
Epis 40 Gengsi
41
Epis 41 Pembantu
42
Epis 42 Rencana pertunangan
43
Epis 43 Penculikan
44
Epis 44 Malam Yang Berat
45
Epis 45 Hari Pertunangan
46
Epis 46 Gudang Bekas Pabrik
47
Pengumuman
48
Epis 47 Gudang Bekas Pabrik part 2
49
Epis 48 Di Ambang Kematian
50
Epis 49 Penyiksaan
51
Epis 50 Siuman
52
Epis 51 Penyerangan
53
Epis 52 Rumah sakit
54
EPIS 53
55
EPIS 54
56
EPIS 55
57
EPIS 56
58
EPIS 57
59
EPIS 58
60
Epis 59
61
EPIS 60
62
EPIS 61
63
Epis 62
64
EPIS 63
65
EPIS 64
66
Epis 65
67
Epis 66
68
Eps 67
69
Epis 68 Visual
70
Epis 69
71
Epis 70
72
Epis 71
73
Epis 72
74
Epis 73
75
Epis 74
76
Epis 75
77
Epis 76
78
Epis77
79
Epis 78
80
Epis 79
81
Epis 80
82
Epis 81
83
Epis 82
84
Epis 83
85
Epis 84
86
Epis 85
87
Epis 86
88
Epis 87
89
Epis 88
90
Epis 89
91
Epis 90
92
Epis 91
93
Epis 92
94
Epis 93
95
Epis 94
96
Epis 95
97
Epis 96
98
Epis 97
99
Epis 98
100
Epis 99
101
Epis 100
102
Epis 101
103
Epis 102
104
Epis 103
105
Epis 104
106
Epis 105
107
Epis 106
108
Epis 107
109
Epis 108
110
Epis 109
111
Epis 110
112
Epis 111
113
Epis 112
114
Epis 113
115
Epis 114
116
Epis 115
117
Epis 116
118
Epi117
119
Epis 118
120
Epis 119
121
Epis 120
122
Epis 121
123
Epis 122
124
Epis 123
125
Epis 124
126
Epis 125
127
Epis 126
128
Epis 126
129
Epis 127
130
Epis 128
131
Epis 129
132
Epis 130
133
Epis 131
134
Epis 132
135
Epis 133
136
Epis 134
137
Epis 135 TAMAT
138
Ektra Part 1
139
Ektra Part 2
140
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!