Epis 3 Geng Mafia Ular Hijau

Moris menelpon Tuan muda kedua.

...Kring......

...Kring......

...Kring......

"Halo Tuan Arya,"

"Iya ada apa Moris, kenapa kamu menelpon saya pagi-pagi buta begini?" ucap Arya sambil menguap, beranjak duduk di kasurnya.

"Tuan Denis, meminta Tuan Arya datang ke sini sekarang, dia menunggu anda 5 menit dari sekarang. Kalau Tuan Arya telat 1 detik saja. Kata tuan Denis dia akan mengirim Tuan Arya ke Afrika untuk latihan militer selama 5 tahun."

"Kakakku sudah gila yah, dia pikir rumahnya dengan vilaku itu dekat apa," ucap Arya dengan raut wajah kesal.

"Sampaikan pesanku, aku akan segera ke sana." Ucapnya sambil mematikan teleponnya.

Arya melempar ponselnya ke tempat tidur, dengan raut wajah yang kesal akan perintah kakaknya tidak masuk akal itu.

"Dasar Kakak gila, bisa-bisanya dia mau mengirimku ke Afrika latihan meliter selama 5 tahun, apa dia mau membunuhku secara perlahan."

Arya langsung berjalan keluar dari kamar menuju ke basement mobilnya.

Di sisi lain di rumah Denis.

Moris kembali ke kamar menyampaikan pesan Arya "Tuan, tuan muda kedua akan segera datang."

"Siapkan sarapan untuk gadis ini makan, masak semua makanan yang enak." Ucap Denis dengan tatapan dingin.

"Tidak perlu repot-repot Bi, saya bisa masak sendiri." ucap Tania sambil beranjak berdiri dari tempat tidur.

"Panggil saja saya Moris, Nona itu sudah tugas kami. Nona istirahat saja."

"Tidak perlu, saya tidak mau merepotkan orang lain." Ucap Tania berjalan keluar dari kamar.

Tiba-tiba Denis langsung menggendong Tania.

"Kau masih sakit jangan banyak bergerak, duduk dan diam di tempat tidur." Ucap Denis dengan nada tinggi sambil menggendong Tania kembali ke tempat tidur.

"Lepaskan, aku bisa berjalan sendiri." Ucap Tania, dengan raut wajah malu.

Tiba-tiba Arya datang dengan wajah yang masih mengantuk dengan rambut yang berantakan dengan baju piyama yang masih melekat di tubuhnya.

"Kau menyuruhku datang sepagi ini, cuman untuk melihat kau bermesraan dengan gadis ini." Ucapnya berjalan masuk ke ruangan Tania dengan raut wajah sedih

"Tutup mulutmu, apa kau mau aku mengirimmu ke Afrika." Ucap Denis dengan tatapan mata yang dingin.

"Ampun... Kakak jangan kirim aku ke sana."

Arya merengek seperti bayi memegang tangan kakaknya memohon agar kakaknya tidak melakukan itu.

"Lepaskan tanganku, cepat periksa gadis itu!"

"Baiklah Kak." Ucap Arya dengan raut wajah kesal.

Melihat ada pria lain Tania langsung bertanya "Siapa dia?"

"Gadis manis, aku Dokter Arya sekaligus Tuan muda kedua dari rumah ini." Ucapnya sambil tersenyum lebar.

"Kamu yang merawatku, terima kasih Tuan muda kedua." Ucap Tania sambil tersenyum.

"Gadis manis panggil saja aku dengan sebutan Arya, kamu tidak perlu memanggilku dengan nama lengkapku. Aku lebih suka dipanggil dengan namaku saja."

Melihat perbeda sikap Tania ke Arya membuat Denis meras Tania senang berbicara dengan adiknya itu.

"Kenapa gadis itu tersenyum seperti itu ke Arya, sedangkan denganku dia tidak tersenyum seperti itu." Batinnya.

"Dia sudah membaik, aku akan memberikan obat untuk penyembuh luka-lukanya, sekarang dia bisa beraktivitas seperti bisanya." Ucap Arya, sambil menuliskan resep obat.

"Terima kasih Dokter Arya, berarti aku sekarang sudah bisa pergi berkerja." Ucap Tania dengan raut wajah gembira.

"Gadis bodoh kau habis terluka, tapi masih saja memikirkan perkerjaanmu." Ucap Denis.

"Jika aku tidak pergi berkerja bagaimana aku bisa membiayai kehidupan keluargaku, dasar pria bodoh." Ucap Tania dengan raut wajah kesal.

Tania berdiri dari tempat tidur, berjalan keluar dari ruangannya menuju lantai bawah.

"Aku akan pulang sekarang, terima kasih sudah mengobati lukaku." Ucap Tania dengan wajah tersenyum.

"Dasar gadis bodoh tinggal lah dulu sampai kau sembuh." Ucap Denis berteriak.

"Tidak perlu Tuan Denis, saya merasa sudah sembuh." Ucap Tania dengan nada suara pelan.

"Wahh, kau diacuhkan oleh seorang wanita Kak." Ucap Arya sambil tertawa.

Ini pertama kalinya dia melihat seorang pria kejam yang tidak menyukai wanita ada disekitarnya diacuhkan.

"Diam kau!" Ucap Denis, dengan raut wajah yang kesal.

"Lebih baik aku juga pergi dari sini, sebelum aku juga kena api amarahmu." Ucap Arya sambil tertawa keluar dari kamar itu.

Tania meninggal rumah Denis kembali ke apartemennya menaiki taksi.

Apartemen Tania.

"Akhirnya aku sampai ke apartemenku, rasa nyaman sekalih. Aku merindukan tempat tidurku." Ucap Tania berguling-guling mencium tempat tidurnya.

"Aku hampir lupa, aku harus pergi kerja."

Tania buru-buru bangun dan bersiap-siap untuk pergi berkerja.

Di rumah Denis

"Bos bagaimana dengan orang-orang yang menyerang Tuan kemarin malam, apa yang harus kami lakukan," tanya salah satu anak buahnya.

"Aku akan pergi menemui mereka, aku mau tau siapa yang menyuruh mereka membunuhku." Ucap Denis dengan sorot matanya yang begitu tajam melihat anak buahnya.

Denis pergi bersama para anak buahnya ke tempat gudang penyimpanan yang sudah lama kosong di wilayah kota B, tempat di mana semua para penjahat yang menyerang Denis disekap.

Gudang penyekapan.

Denis berjalan masuk ke gudang, dengan gagahnya dia berjalan sambil memegang senjata api di tangannya duduk di kursi.

"Siapa yang menyuruh kalian?" ucap Denis sambil, menodongkan senjata api di kepala satu parah penjahat.

"Aku tidak akan memberi tau kan siapa tuanku, walaupun aku harus membayarnya dengan nyawaku," ucap pria itu dengan lantang.

"Kau sangat setia pada tuanmu!" ucap Denis tertawa lepas.

"Kalau begitu aku akan mengirimmu ke neraka." Ucap Denis sambil menembak kepala pria itu.

...Door !!!!...

...Door !!!!...

...Door !!!!...

Dengan brutal Denis menembak kepala penjahat itu, masih tersisa 4 orang. Para penjahat yang melihat salah satu temannya terbunuh merinding ketakutan sambil menundukkan kepalanya.

"Kalian siksa mereka sampai salah satu dari mereka mau memberitahukan siapa yang menyuruh mereka membunuhku." Ucap Denis dengan tatapan wajah dingin dan kejam.

Denis berjalan meninggalkan gudang dengan tatapan mata yang mengerikan.

Denis yang penasaran dengan gadis yang menyelamatkan dirinya meminta Moris untuk mencari data diri gadis itu.

...Kring ......

...Kring ......

...Kring ......

"Halo Tuan, ada apa ?"

"Aku mau kau cari tau identitas gadis kemarin malam kurang 24 jam. Kau harus memberitahuku setelah aku pulang dari Kota A."

"Baik Tuan," ucap Moris menutup teleponnya.

Denis pergi kota A untuk bertemu geng mafia ular hijau, yang terkenal dengan taktik keganasan dan pengedar narkoba terbesar di dunia. Setelah geng mafia serigala putih.

Bersambung .....

Terpopuler

Comments

Tatiastarie

Tatiastarie

aku masih penasaran dgn Tania..

2022-11-10

0

Nur Hayati

Nur Hayati

wadauwww,main dor.... aja ini orang

2021-08-03

0

Wati Simangunsong

Wati Simangunsong

bs jd tania anak geng mafia kn..

2021-07-24

0

lihat semua
Episodes
1 Epis 1 Awal Pertemuan
2 Epis 2 Rumah Denis
3 Epis 3 Geng Mafia Ular Hijau
4 Epis 4 Siapa kah Bos Mafia Ular Hijau ?
5 Epis 5 Tania Di culik Renal
6 Epis 6 Tania Di jual ke Pameran ?
7 Epis 7 Human Trafficking
8 Epis 8 Amarah Denis
9 Epis 9 Pertengkaran Denis dan Tania
10 Epis 10 Denis Pingsan
11 Epis 11 Ada Pengintai
12 Epis 12 Alex Menyuruh orang mengitai Tania dan Denis
13 Epis 13 Alex bertemu Tania
14 Epis 14 Itu adalah Denis
15 Epis 15 Denis Mabuk
16 Epis 16 Niat Jahat Alex
17 Epis 17 Tipu Muslihat Alex
18 Epis 18 Siapa kah Wanita Itu
19 Epis 19 Aleta
20 Epis 20 Tingkah Aneh Denis
21 Epis 21 Aleta kembali
22 Epis 22 Tania Bertemu Aleta
23 Epis 23 Pria Asing ?
24 Epis 24 Pesta
25 Epis 25 Pertemuan
26 Epis 26 kapal pesiar
27 Epis 27 Rencana Alex
28 Epis 28 Siapa Pria itu
29 Epis 29 Siapa yang di temui Aleta
30 Epis 30 Rencana yang gagal
31 Epis 31 Perkelaian Alex dan Denis
32 Epis 32 Operasi
33 Epis 33 penyelamat Alex
34 Epis 34 Kepergian Denis ???
35 Epis 35 Pengakuan
36 Epis 36 Ancaman
37 Epis 37 Janji
38 Epis 38 Awal Derita
39 Epis 39 Lelah
40 Epis 40 Gengsi
41 Epis 41 Pembantu
42 Epis 42 Rencana pertunangan
43 Epis 43 Penculikan
44 Epis 44 Malam Yang Berat
45 Epis 45 Hari Pertunangan
46 Epis 46 Gudang Bekas Pabrik
47 Pengumuman
48 Epis 47 Gudang Bekas Pabrik part 2
49 Epis 48 Di Ambang Kematian
50 Epis 49 Penyiksaan
51 Epis 50 Siuman
52 Epis 51 Penyerangan
53 Epis 52 Rumah sakit
54 EPIS 53
55 EPIS 54
56 EPIS 55
57 EPIS 56
58 EPIS 57
59 EPIS 58
60 Epis 59
61 EPIS 60
62 EPIS 61
63 Epis 62
64 EPIS 63
65 EPIS 64
66 Epis 65
67 Epis 66
68 Eps 67
69 Epis 68 Visual
70 Epis 69
71 Epis 70
72 Epis 71
73 Epis 72
74 Epis 73
75 Epis 74
76 Epis 75
77 Epis 76
78 Epis77
79 Epis 78
80 Epis 79
81 Epis 80
82 Epis 81
83 Epis 82
84 Epis 83
85 Epis 84
86 Epis 85
87 Epis 86
88 Epis 87
89 Epis 88
90 Epis 89
91 Epis 90
92 Epis 91
93 Epis 92
94 Epis 93
95 Epis 94
96 Epis 95
97 Epis 96
98 Epis 97
99 Epis 98
100 Epis 99
101 Epis 100
102 Epis 101
103 Epis 102
104 Epis 103
105 Epis 104
106 Epis 105
107 Epis 106
108 Epis 107
109 Epis 108
110 Epis 109
111 Epis 110
112 Epis 111
113 Epis 112
114 Epis 113
115 Epis 114
116 Epis 115
117 Epis 116
118 Epi117
119 Epis 118
120 Epis 119
121 Epis 120
122 Epis 121
123 Epis 122
124 Epis 123
125 Epis 124
126 Epis 125
127 Epis 126
128 Epis 126
129 Epis 127
130 Epis 128
131 Epis 129
132 Epis 130
133 Epis 131
134 Epis 132
135 Epis 133
136 Epis 134
137 Epis 135 TAMAT
138 Ektra Part 1
139 Ektra Part 2
140 Pengumuman
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Epis 1 Awal Pertemuan
2
Epis 2 Rumah Denis
3
Epis 3 Geng Mafia Ular Hijau
4
Epis 4 Siapa kah Bos Mafia Ular Hijau ?
5
Epis 5 Tania Di culik Renal
6
Epis 6 Tania Di jual ke Pameran ?
7
Epis 7 Human Trafficking
8
Epis 8 Amarah Denis
9
Epis 9 Pertengkaran Denis dan Tania
10
Epis 10 Denis Pingsan
11
Epis 11 Ada Pengintai
12
Epis 12 Alex Menyuruh orang mengitai Tania dan Denis
13
Epis 13 Alex bertemu Tania
14
Epis 14 Itu adalah Denis
15
Epis 15 Denis Mabuk
16
Epis 16 Niat Jahat Alex
17
Epis 17 Tipu Muslihat Alex
18
Epis 18 Siapa kah Wanita Itu
19
Epis 19 Aleta
20
Epis 20 Tingkah Aneh Denis
21
Epis 21 Aleta kembali
22
Epis 22 Tania Bertemu Aleta
23
Epis 23 Pria Asing ?
24
Epis 24 Pesta
25
Epis 25 Pertemuan
26
Epis 26 kapal pesiar
27
Epis 27 Rencana Alex
28
Epis 28 Siapa Pria itu
29
Epis 29 Siapa yang di temui Aleta
30
Epis 30 Rencana yang gagal
31
Epis 31 Perkelaian Alex dan Denis
32
Epis 32 Operasi
33
Epis 33 penyelamat Alex
34
Epis 34 Kepergian Denis ???
35
Epis 35 Pengakuan
36
Epis 36 Ancaman
37
Epis 37 Janji
38
Epis 38 Awal Derita
39
Epis 39 Lelah
40
Epis 40 Gengsi
41
Epis 41 Pembantu
42
Epis 42 Rencana pertunangan
43
Epis 43 Penculikan
44
Epis 44 Malam Yang Berat
45
Epis 45 Hari Pertunangan
46
Epis 46 Gudang Bekas Pabrik
47
Pengumuman
48
Epis 47 Gudang Bekas Pabrik part 2
49
Epis 48 Di Ambang Kematian
50
Epis 49 Penyiksaan
51
Epis 50 Siuman
52
Epis 51 Penyerangan
53
Epis 52 Rumah sakit
54
EPIS 53
55
EPIS 54
56
EPIS 55
57
EPIS 56
58
EPIS 57
59
EPIS 58
60
Epis 59
61
EPIS 60
62
EPIS 61
63
Epis 62
64
EPIS 63
65
EPIS 64
66
Epis 65
67
Epis 66
68
Eps 67
69
Epis 68 Visual
70
Epis 69
71
Epis 70
72
Epis 71
73
Epis 72
74
Epis 73
75
Epis 74
76
Epis 75
77
Epis 76
78
Epis77
79
Epis 78
80
Epis 79
81
Epis 80
82
Epis 81
83
Epis 82
84
Epis 83
85
Epis 84
86
Epis 85
87
Epis 86
88
Epis 87
89
Epis 88
90
Epis 89
91
Epis 90
92
Epis 91
93
Epis 92
94
Epis 93
95
Epis 94
96
Epis 95
97
Epis 96
98
Epis 97
99
Epis 98
100
Epis 99
101
Epis 100
102
Epis 101
103
Epis 102
104
Epis 103
105
Epis 104
106
Epis 105
107
Epis 106
108
Epis 107
109
Epis 108
110
Epis 109
111
Epis 110
112
Epis 111
113
Epis 112
114
Epis 113
115
Epis 114
116
Epis 115
117
Epis 116
118
Epi117
119
Epis 118
120
Epis 119
121
Epis 120
122
Epis 121
123
Epis 122
124
Epis 123
125
Epis 124
126
Epis 125
127
Epis 126
128
Epis 126
129
Epis 127
130
Epis 128
131
Epis 129
132
Epis 130
133
Epis 131
134
Epis 132
135
Epis 133
136
Epis 134
137
Epis 135 TAMAT
138
Ektra Part 1
139
Ektra Part 2
140
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!