assalamualaikum readers....
Alhamdulillah, hari ini bisa up yaaa....
Jangan lupa like, vote n komennya jika suka dengan karya pertama author...🙏
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Mobil kembali melaju setelah bayangan Kyara sudah menghilang. "Kemana kita Ar...?"
"Pulang saja Gas....! Gue capek, mau istirahat." jawab Aaron.
Bagas pun melajukan mobilnya menuju rumah Aaron.
Tiba di rumah Aaron. Bagas memasukkan mobil Aaron ke garasi. Sedangkan Aaron langsung pergi ke kamarnya. Bagas tahu jika Aaron sedang tidak ingin diganggu, karena itu dia menaruh kunci mobil di atas meja TV yang berada di ruang santai. Setelah itu, dia pun mengambil motornya dan segera pergi untuk mengurus bengkelnya yang seminggu ke belakang ini terbengkalai.
Sementara itu, di kamar. Aaron mengeluarkan rokok dari laci nakasnya. Dia menyalakannya dan mulai menghisapnya. Biasanya, merokok dapat menenangkan pikiran Aaron yang sedang kalut. Namun ternyata tidak untuk kali ini.
Bayangan kesedihan wajah Kyara yang mendapatkan hinaan dari Ajay dan Andin, membuat dada Aaron semakin bergemuruh. Ada kemarahan yang tidak dapat dibendungnya. Dia segera berdiri, mengambil jaketnya dan kunci motor yang berada di atas nakas. Setelah itu dia pergi ke garasi, mengeluarkan motornya dan menyalakannya, kemudian pergi.
Motor melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi. Jalanan terlihat sepi, sehingga Aaron bisa segera sampai di tempat tujuan.
Aaron berhenti di depan gerbang rumah yang sangat besar dan mewah. Seorang penjaga keamanan di rumah tersebut menghampirinya.
"Eh...den Aaron, apa kabar...? Sudah lama banget nggak main kemari, kemana saja...?" tanya Mang Ujang, satpam di rumah itu.
"Kebetulan lagi banyak kerjaan mang...." jawab Aaron. "Ajay ada mang...?" tanya Aaron lagi.
"Oh, ada den.... Baru saja masuk rumah. Mari masuk den...!" Mang Ujang membuka gerbang, mempersilakan Aaron masuk.
Aaron memarkirkan motornya di sisi sebelah kiri mobil Ajay, kemudian berlari ke depan pintu. Dia menekan bel berulang kali.
"Klek.." pintu terbuka. Tampak seorang wanita paruh baya berseragam abu membukakan pintu utama rumah itu.
"Eh, den Aaron...!" ujar wanita paruh baya yang tak lain adalah asisten rumah tangga di rumah Ajay yang bernama bik Nah.
"Ajay ada bik...?" tanya Aaron.
"Ada den, di kamarnya." jawab bik Nah
"Oh iya, makasih bik...." Aaron pun segera berlari melewati tangga menuju kamar Ajay yang berada di lantai dua.
Tanpa basa basi, Aaron membuka pintu kamar Ajay dengan kasarnya. Hatinya sudah dipenuhi oleh amarah. Dan beruntungnya, kamar itu tidak terkunci, sehingga....
"Brakk...!!" pintu kamar terbuka lebar, membuat sang pemilik kamar yang sedang bermain gitar langsung menghentikan permainannya.
Ajay tersenyum sinis, "Rupanya kesopanan lo sudah hilang Ar....!" tuding Ajay.
Aaron mendekati Ajay. "Bugh....bugh...bugh..." Aaron memukul Ajay bertubi-tubi. Dia tidak memberikan kesempatan kepada Ajay untuk melawan.
Seperti orang yang sedang kesurupan, Aaron tetap menghajar Ajay. Hingga dia membuat Ajay terkapar di sudut kamar dengan luka lebam di wajahnya. Darah segar keluar dari sudut bibir dan hidung Ajay.
Aaron menghentikan pukulannya. Dia menarik kerah baju Ajay. "Lo tahu, sungguh ini diluar kendali gue...! Dulu, gue udah kasih lo peringatan untuk tidak membuat dia menangis. Gue pernah bersumpah, jika itu terjadi, lo berurusan sama gue Jay.... Dan lo udah janji nggak akan nyakiti dia. Tapi nyatanya.... aarrrhh... lo benar-benar bajingan Jay..!!" Aaron menghempaskan tubuh Ajay yang sudah tidak berdaya.
Ajay berusaha untuk bangun, dengan menahan rasa sakit di ulu hatinya akibat pukulan Aaron, dia menyenderkan punggungnya ke dinding kamar. "Brengsek lo Ar...! Lo hajar gue hanya karena cewek kampung itu.." ujarnya sambil menyeka darah segar yang keluar dari sudut bibirnya.
"Cukup Jay...! Punya hak apa lo mempermainkan perasaannya..?! Jika lo nggak cinta dia, setidaknya lepaskan dia Jay...! Kenapa lo harus rusak masa depannya...?" Aaron berkata lirih. Dadanya terasa sesak. Rasanya dia sudah tidak sanggup lagi membayangkan kepedihan yang dialami oleh Kyara.
Ajay tersenyum sinis, "Asal lo tahu Ar.... wanita itu seperti baju. Jika dia telah usang dan tak layak pakai, wajar jika gue buang...!!"
"Bugh...!" sekali lagi Aaron memukul wajah Ajay.
"Lo bener-bener brengsek Jay...! Lo tahu ? Tadinya gue masih berharap ada sedikit kebaikan di hati lo, hingga lo bisa mempertanggungjawabkan semua perbuatan lo. Tapi, mendengar lo bicara seperti ini, gue jadi sanksi, bisakah cowok seperti lo bertanggungjawab ? Lo bahkan lebih hina dari binatang, dan gue benar-benar menyesal pernah jadi sahabat lo...!"
Aaron berdiri dan segera beranjak untuk pergi. Tapi sebelum sampai di pintu kamar, langkahnya terhenti. "Mulai detik ini, jangan pernah ganggu Kyara dan anaknya...!! Gue nggak akan segan-segan ngehajar lo jika sampai lo dekati mereka..!!"
Setelah mengatakan ancaman itu, Aaron pun pergi meninggalkan Ajay yang hanya bisa terdiam karena terkejut mendengar perkataan Aaron. Anak...?? Kyara dan anaknya....batin Ajay....
Bersambung....
Alhamdulillah.... terima kasih ya sudah mampir....
Jika suka, silakan tinggalkan jejak jempolnya...🤭🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 239 Episodes
Comments
Wirda Lubis
Ajay laki laki kurang ajar ngak tanggung jawab
2023-06-23
0
Arin
Huh rsa"nya sy pngin mukul kpla Jay...dasar laki"brngsek loh,abis manis sepah di buang.tunggu karmamu jay
2022-10-17
0
Adam
hajar terus lah, tuman
2022-08-03
0