Perhatian Aaron

Assalamualaikum readers...

Mohon maaf baru bisa up ya..

Maklum, mengerjakan tugas negara dulu...

Semoga masih suka sama ceritanya...

Jangan lupa like ya jika berkenan...🙏🙏

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Tiba di tempat kost-an, Kyara disambut Sisil yang sudah berdiri di depan pintu kamar kost-nya. "Ra...lo dari mana...? Kenapa semalam lo nggak pulang ? Lo tahu, gue khawatir banget, lo kemana sih...? Sisil mencehcar Kyara dengan berbagai macam pertanyaan.

"Mohon maaf nona, kami mau masuk. Jadi jangan halangi langkah kami !" kata Aaron yang merasa kesal karena Sisil masih saja berdiri di depan pintu.

"Kau...! Ah... iya, gue lupa, maaf....Mana kuncinya Ra...? Sini..gue bukain...!" Sisil meminta kunci dari Kyara.

Kyara merogoh saku tasnya dan memberikan kunci kamarnya ke Sisil. Setelah pintu terbuka, mereka berempat pun masuk.

Aaron masih memapah Kyara, sedangkan Bagas masih setia mengekor di belakang mereka. Sisil mengikuti langkah mereka.

Kyara duduk di sofa,"Apa nggak sebaiknya kamu istirahat di kamar saja Kya..?" saran Aaron.

Sisil memandang Aaron dan Kyara bergantian, merasa heran. Semalam Kyara nggak pulang, begitu dia pulang, langsung diantarin dua cowok ganteng. Emang Kyara dari mana ya ? Terus... kenapa dia keliatannya lemes ganget ya...? Apa, jangan-jangan dia sakit..? batin Sisil.

Aaron menatap Sisil yang sedang melamun. Menjentikkan kedua jarinya di depan wajah Sisil. Sisil kaget mendapati dua jari tepat diwajahnya "Eh...kenapa tuan...?" tanya Sisil.

"Kamu kenapa ngelamun....? Aku tanya.. dimana dapurnya...? Aku mau ngambil air minum buat Kyara " tanya Aaron.

"Eh...tuan duduk saja...! Biar aku yang membawakannya..!" ujar Sisil sambil menuju ke arah dapur. Tak lama kemudian, Sisil datang dengan membawa nampan, berisi air putih dan setoples cemilan untuk disuguhkan kepada tamu Kyara.

Aaron segera mengambil salah satu gelas tersebut dan menyerahkannya kepada Kyara. Kemudian dia mengeluarkan bungkusan kecil yang isinya obat, memilih-milih obat yang harus dimakan Kyara hari ini dan menyerahkannya kepada Kyara. Sangat telaten sekali dia mengurus Kyara.

Ah... ngapain sih Aaron mesti ngurus dulu nih cewek, siang deh....gue pasti telat lagi ke bengkel... gerutu Bagas dalam hati...Ya..! masih tetap dalam hati, mana berani Bagas komplen akan sikap Aaron secara langsung.

Sisil masih tetap berdiri. Pandangannya terkunci pada lelaki tampan yang sedang membantu Kyara meminum obat. Lelaki itu membantu Kyara merebahkan tubuh Kyara di sofa dengan sangat hati-hati, seolah Kyara adalah barang pecah belah yang harus dijaganya agar tidak terjatuh. Hmm.... siapa lelaki itu, apa pacar barunya Kyara...? Tapi nggak mungkin deh... Kyara bukan type cewek yang mudah berpaling....Trus... siapa lelaki itu...? Kenapa dia sangat perhatian banget sama Kyara...? batin Sisil

sedang Bagas, jangan ditanya...., ekspresinya masih tetap datar. Tapi kali ini hati kecilnya bertanya, Sehebat apa gadis itu, sampai-sampai Aaron begitu peduli padanya...?

"Kamu mau pindah ke kamar...? Aku bantu ya...?" kata Aaron.

Kyara hanya menggeleng lemah, "Aku nggak apa-apa Ar..., kamu pulang aja...!"

"Kamu yakin...? Entar kalau butuh sesuatu gimana...? Ingat..!! Kata dokter kamu harus bedrest selama seminggu loh...!"

"What...!! Bedrest..?? Seminggu...??" tiba-tiba Sisil berteriak, sampai-sampai Aaron dan Bagas menutup telinganya karena kaget. Kyara yang sudah lama mengenal Sisil hanya tersenyum saja melihat kelakuan Sisil.

"Berarti sakit lo parah dong Ra...?" kata Sisil. "Terus... kerjaan lo gimana...?" lanjutnya lagi.

Aaron menarik napas dalam mendengar ocehan Sisil. Tapi nggak mungkin juga dia menjelaskan pada Sisil tentang sakit yang dialami Kyara itu karena hamil. "Sstt...berisik...!!" ujar Aaron. Sisil pun mencibirkan mulutnya ke arah Aaron, sebagai tanda dia sedang protes akan perkataan Aaron.

"Sudahlah...!! Kalian jangan bertengkar..! Lebih baik kau pulanglah Ar...! Aku mau istirahat, badanku capek sekali." Kyara berusaha menengahi, karena takut terjadi perdebatan antara Aaron dan Sisil. Bagaimanapun juga, Kyara sangat mengenal sifat keduanya. Sepintas sifat mereka sama. Sama-sama keras kepala dan tak mau ngalah. Bedanya, Aaron hanya akan mengalah pada Kyara saja.

Aaron menoleh ke arah Kyara, "Yakin...??" tanyanya lagi.

Kyara mengangguk dan tersenyum, "One hundred persen...!" katanya sambil menempelkan ujung jari telunjuk dan ibu jarinya membuat bulatan sempurna, pertanda dia merasa baik-baik saja.

Aaron tersenyum lembut, "Oke...aku sama Bagas pulang dulu, besok kita ke sini lagi ya..? Dan kamu nggak boleh nolak, oke...!!"

Kyara mengangguk, dan pada akhirnya mereka pun pulang meninggalkan Kyara dan Sisil. Tapi sebelum keluar kamar kost, Aaron menegur Sisil, "Hey nona..! tolong jagain dia ya...! Awas...! Jangan sampai lecet..!!" ancamnya.

Sisil yang mendapat ancaman dari lelaki yang tidak dikenalnya, hanya bisa bengong saja. Sedang Bagas, geleng-geleng kepala melihat kelakuan Aaron.

Sepeninggal kedua pria tampan itu, Sisil mendekati Kyara. Dia masih penasaran dengan kejadian hari ini. "Sebenarnya kemarin lo kemana sih Ra...? Kok baru pulang sekarang, dengan kondisi sakit lagi...??" gerutu Sisil.

Kyara menghela napasnya, "Kemarin aku ke supermarket, mau beli kebutuhan dapur, tuh...!" sambil menunjuk barang belanjaan Kyara yang kemarin dibelinya. "Saat hendak nyebrang, tiba-tiba ada motor yang nyerempet aku, abis itu aku nggak tahu apa-apa lagi. Pas sadar, aku udah ada di rumah sakit." kata Kyara menjelaskan.

Sisil kaget, "Lo nggak kenapa-kenapa kan...?" sambil membolak-balikkan punggung Kyara, mengecek tangan dan kakinya. Ya...! memang ada sedikit lecet di kaki dan pelipisnya.

Kyara tersenyum, "Aku baik-baik saja kok...!!"

"Terus... yang bawa lo ke rumah sakit siapa..?" tanya Sisil lagi.

Kata dokter sih Aaron sama temannya.." jawab Kyara.

"Kedua pria tadi...? Lo kenal mereka Ra...? Atau... baru kenal...?" tanya Sisil lagi.

"Kalau yang satu sih aku udah lama kenal, karena memang dia temanku waktu sekolah asrama dulu. Kalau satunya lagi, aku nggak tahu..." jawab Kyara.

"Pasti yang lo kenal, yang songong itu ya...? karena... dari yang gue lihat, dia perhatian banget sama lo... Jangan-jangan.... dia pacar baru lo ya...? Ayo ngaku...!" tuduh Sisil.

"Apaan sih lo Sil...", jawab Kyara sambil memukul pelan tangan Sisil.

"Eh Ra.... cowok songong itu nyuruh li bedrest seminggu, emang lo sakit apa sih...?" tanya Sisil lagi.

Kyara bingung harus menjawab apa. Dia merasa malu dengan keadaan yang sebenarnya saat ini pada Sisil. Bagaimanapun juga, ini adalah aibnya, dia hamil di luar nikah. Tapi, kehamilan ini juga perlahan tapi pasti akan diketahui orang juga.Jantung Kyara berdegup kencang memikirkan hal itu, tapi sekilas dia teringat kata-kata Aaron untuk tidak terlalu banyak pikiran. Dia tersenyum menatap Sisil, "Nanti kalau aku sudah siap, aku pasti cerita Sil... Sekarang aku mohon bantuan kamu ya... Izinkan aku untuk seminggu ini ke Pak Rino kepala bagian produksi. Ini surat sakitnya !" kata Kyara membuka tasnya dan menyerahkan surat keterangan sakit dari dokter ke Sisil.

Sisil mengambil surat itu, menyimpannya ke saku bajunya. Tiba-tiba dia mendorong meja dan kursi ke tepi, membiarkan ruang kosong di tengah agar lebih lebar lagi.

"Kamu ngapain Sil...?" tanya Kyara yang terheran-heran atas kelakuan Sisil.

"Baiklah nona, karena lo harus bedrest, gue berniat memindahkan kamar lo ke ruangan ini. Jadi kalau lo mau ke kamar mandi, nggak harus berjalan jauh. Dan juga kalau lo bosan, lo bisa nonton TV. Satu lagi... mulai malam ini, gue akan tidur di sini buat jagain lo sampai lo benar-benar sembuh, dan.. gue nggak suka penolakan...!!" kata Sisil tegas.

Kyara tersenyum, "Baiklah kak Sisil... aku setuju..." jawab Kyara. Ya...! usia Sisil memang dua tahun lebih tua dari Kyara, tapi karena perawakannya kecil dan imut, jadi mereka terlihat seperti seumuran.

Terpopuler

Comments

🎤Marisa🎧

🎤Marisa🎧

baik banget ya sisil

2022-09-15

0

Resti Oktaviani

Resti Oktaviani

co cweet banget sih

2022-07-25

1

Adam

Adam

co cweet sih, aaron

2022-07-11

2

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 PUTUS
3 Mengurung Diri
4 Kekhawatiran Sisil
5 Mulai Bangkit
6 Kembali Kerja
7 Bertemu
8 Kecelakaan
9 Tidak Mungkin Hamil
10 Rujak Buah
11 Perhatian Aaron
12 Kecurigaan Sisil
13 Perasaan Aaron
14 Periksa Kehamilan
15 Bunda Pasti Menjagamu
16 Toilet
17 Jam Tangan
18 Bertemu Lagi
19 Must Be Oke..!
20 Kemarahan Aaron
21 Kekacauan Ajay
22 Rencana Ajay
23 Niat Andin
24 Harus Berhasil...!
25 Visual Tokoh
26 Terulang kembali...
27 Kembali untuk Melenyapkan
28 Panik
29 Tidak Secepat Ini...!
30 Kehilangan
31 Aku akan Menjagamu
32 Sengajakah...?
33 Masih Misteri
34 Histeris
35 Telepon dari Aaron
36 Titik Terang
37 Depresi
38 Barang Bukti
39 Kembali Histeris
40 Kita Hadapi Bersama
41 Dia Pergi !
42 Mencarimu
43 Aku Pulang
44 Kembali Mencarimu
45 Terus Mencarimu
46 Bertemu Teman Masa Kecil
47 Panti Asuhan Kasih Bunda
48 Hari Pertama Kerja
49 Perasaan Anti
50 Lamaran Jaka
51 Alasan Menolak
52 Kembali ke Kota ( part 1 )
53 Kembali ke Kota ( Part 2 )
54 Mengungkap Kebenaran
55 Amarah Eyang Mahesa
56 Penolakan Nyonya Diana
57 Ancaman Eyang Mahesa
58 Berubah Pikiran
59 Persiapan Lamaran
60 Menghindar
61 Pertunangan yang Hambar
62 Restu Jaka
63 Rencana Selanjutnya
64 Kembali ke Panti
65 Amarah dan Kesedihan Anti
66 Impian Sederhana Kyara
67 Menjemputnya...
68 Ternyata Dunia Ini Sempit
69 Bertemu Andin
70 Rumah Baru
71 Kembali ke Indonesia
72 Bertemu Kyara
73 Kembali Kecewa
74 Patah Hati Lagi
75 Mencari Andin
76 Sikap Kasar Ajay
77 Rencana Andin
78 Kebenaran ( Part 1 )
79 Kebenaran ( Part 2 )
80 Misi Berhasil !
81 Keteguhan Hati Kyara
82 Tawaran Kesepakatan
83 Menolak
84 Dia, Wanitaku !
85 Pertemuan Tak Terduga
86 Bersamamu Semuanya Terasa Berbeda
87 Kembali pulang
88 Tawaran Bu Hana
89 Di Antara 2 Bayangan
90 Party
91 I Got You...!!
92 Malam Panjang
93 Sang Cassanova
94 Mengintai
95 PDKT
96 Petaka
97 Firasat
98 Berubah
99 Curiga
100 Terbongkar
101 Kemarahan Andin
102 Sebuah Penyesalan
103 Aku Mohon, Nikahi Aku !
104 Penyesalan Andin
105 Pesan Tak Bertuan
106 Salah Sasaran
107 Mencari Tahu
108 Bertemu Tuan Mahesa
109 Cecilia Maharani
110 Menemuinya
111 Anfal
112 Berita Duka
113 Masih Berduka
114 Dear Diary... ( Part 1 )
115 Dear Diary.... ( Part 2 )
116 Dear Diary.... ( Part 3 )
117 Bertemu Andin
118 Pengakuan dan Penyesalan Andin
119 Terjawab Sudah...
120 Imut...
121 Berdamai...
122 Aku Menyerah !
123 Menikahlah Denganku !
124 Hampa
125 Pertunangan....
126 Kembali Berduka
127 Melepas Kebencian
128 Membuang Masa Lalu
129 Melanjutkan Hidup
130 Kau Mencintainya !
131 Pernikahan
132 Menerima Penawaran Bu Hana
133 Mencari Kyara
134 Gadis malang
135 Kembali Menghilang
136 Kemarahan Bima
137 Alasan Kemarahan Bima
138 Impian Bagas
139 Macam Kak Ros
140 Tenggelam dalam Khayalan
141 Gadis Penjual Manik-manik ( Part 1 )
142 Gadis Penjual Manik-manik ( Part 2 )
143 Dejavu...
144 Menjual Aset Keluarga
145 Nasihat Bagas
146 Hari Baru, Kota Baru...
147 Interview
148 Pangeran Berkuda Putih
149 Danisa Salsabila
150 Ratu Es
151 Bagai Pengembara
152 Rencana Perjodohan
153 Calon Istri
154 Rencana Alvaro
155 Mengikuti Lomba
156 When Sisil Meet Aaron
157 The Winner
158 Mengingkari Kenyataan
159 Bu Syantik
160 Kisah Arumi
161 Pulang
162 Bertemu
163 Salah Sangka
164 Kebenaran tentang Kyara
165 Pergi dan Lupakan !
166 Bagas Sang CEO Muda
167 Kabar Buruk
168 Kecelakaan Danisa
169 Permintaan Terakhir
170 Dua Takdir
171 Behind The Marriage
172 Kecelakaan Ajay
173 Nasihat Pertama dan Terakhir
174 Duka Kyara
175 Pemakaman Bu Ratna
176 Kyara Sakit
177 Harus Diakhiri...
178 Mengambil Keputusan
179 Pagi yang heboh
180 Tentang Bagas
181 Nasihat Mang Jajang dan Bi Irah
182 Tempat Baru, Hidup Baru dan Nama Baru
183 Cerita Masa Lalu
184 Kisah 6 Tahun
185 Permintaan Kyara
186 Kejutan Sempurna
187 Kesalahpahaman ( Part 1 )
188 Kesalahpahaman (Part 2)
189 Jujur
190 Panggilan Baru
191 Kau Sempurna di Mataku
192 Rumah Masa Tua
193 Bertemu Gitar Spanyol
194 Usaha Kyara
195 Kiat Menjaga Suami
196 Kyara VS Rachella
197 Kencan Pertama
198 Depresi
199 Hangat, dan Butuh Kehangatan...
200 Don't Do That...!
201 Cari dan Temukan Dia !
202 Pertemuan Dua Sahabat
203 Drama 3 Bulan Lalu
204 Aku Tahu Kebenarannya !
205 Dilema
206 Thanks for everything....
207 Meminta Penjelasan
208 Kecewa
209 Pertemuan dengan Bima
210 Keputusan Sepihak
211 Menjenguk Ajay
212 Terjebak
213 Pertengkaran Hebat
214 Penyerangan
215 Di Sandera
216 Dalang di Balik Penyekapan
217 Alasan Jeremy
218 Berita Kematian
219 Itu Bukan Dia !
220 Pemakaman Sang CEO (Part 1)
221 Pemakaman Sang CEO (Part 2)
222 This Is My Life !
223 Jangan Pernah Lepaskan !
224 Bintang Kita
225 Ajay VS Gerald
226 Serpihan Kenangan
227 Amarah Sang Kakak
228 Kyara Menghilang
229 Melepas Kerinduan
230 Coklat dan Strawberry
231 Hebohnya Calon Ayah
232 Reuneuh Mundingeun
233 Kian Prabu Erlangga
234 Extra Part 1 Becomes a Perfect Daddy
235 Extra Part 2 Flashback
236 Extra Part 3 Double A
237 Extra Part 4 Alvaro is Back
238 Extra Part 5 Beautiful in White
239 Promo Karya
Episodes

Updated 239 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
PUTUS
3
Mengurung Diri
4
Kekhawatiran Sisil
5
Mulai Bangkit
6
Kembali Kerja
7
Bertemu
8
Kecelakaan
9
Tidak Mungkin Hamil
10
Rujak Buah
11
Perhatian Aaron
12
Kecurigaan Sisil
13
Perasaan Aaron
14
Periksa Kehamilan
15
Bunda Pasti Menjagamu
16
Toilet
17
Jam Tangan
18
Bertemu Lagi
19
Must Be Oke..!
20
Kemarahan Aaron
21
Kekacauan Ajay
22
Rencana Ajay
23
Niat Andin
24
Harus Berhasil...!
25
Visual Tokoh
26
Terulang kembali...
27
Kembali untuk Melenyapkan
28
Panik
29
Tidak Secepat Ini...!
30
Kehilangan
31
Aku akan Menjagamu
32
Sengajakah...?
33
Masih Misteri
34
Histeris
35
Telepon dari Aaron
36
Titik Terang
37
Depresi
38
Barang Bukti
39
Kembali Histeris
40
Kita Hadapi Bersama
41
Dia Pergi !
42
Mencarimu
43
Aku Pulang
44
Kembali Mencarimu
45
Terus Mencarimu
46
Bertemu Teman Masa Kecil
47
Panti Asuhan Kasih Bunda
48
Hari Pertama Kerja
49
Perasaan Anti
50
Lamaran Jaka
51
Alasan Menolak
52
Kembali ke Kota ( part 1 )
53
Kembali ke Kota ( Part 2 )
54
Mengungkap Kebenaran
55
Amarah Eyang Mahesa
56
Penolakan Nyonya Diana
57
Ancaman Eyang Mahesa
58
Berubah Pikiran
59
Persiapan Lamaran
60
Menghindar
61
Pertunangan yang Hambar
62
Restu Jaka
63
Rencana Selanjutnya
64
Kembali ke Panti
65
Amarah dan Kesedihan Anti
66
Impian Sederhana Kyara
67
Menjemputnya...
68
Ternyata Dunia Ini Sempit
69
Bertemu Andin
70
Rumah Baru
71
Kembali ke Indonesia
72
Bertemu Kyara
73
Kembali Kecewa
74
Patah Hati Lagi
75
Mencari Andin
76
Sikap Kasar Ajay
77
Rencana Andin
78
Kebenaran ( Part 1 )
79
Kebenaran ( Part 2 )
80
Misi Berhasil !
81
Keteguhan Hati Kyara
82
Tawaran Kesepakatan
83
Menolak
84
Dia, Wanitaku !
85
Pertemuan Tak Terduga
86
Bersamamu Semuanya Terasa Berbeda
87
Kembali pulang
88
Tawaran Bu Hana
89
Di Antara 2 Bayangan
90
Party
91
I Got You...!!
92
Malam Panjang
93
Sang Cassanova
94
Mengintai
95
PDKT
96
Petaka
97
Firasat
98
Berubah
99
Curiga
100
Terbongkar
101
Kemarahan Andin
102
Sebuah Penyesalan
103
Aku Mohon, Nikahi Aku !
104
Penyesalan Andin
105
Pesan Tak Bertuan
106
Salah Sasaran
107
Mencari Tahu
108
Bertemu Tuan Mahesa
109
Cecilia Maharani
110
Menemuinya
111
Anfal
112
Berita Duka
113
Masih Berduka
114
Dear Diary... ( Part 1 )
115
Dear Diary.... ( Part 2 )
116
Dear Diary.... ( Part 3 )
117
Bertemu Andin
118
Pengakuan dan Penyesalan Andin
119
Terjawab Sudah...
120
Imut...
121
Berdamai...
122
Aku Menyerah !
123
Menikahlah Denganku !
124
Hampa
125
Pertunangan....
126
Kembali Berduka
127
Melepas Kebencian
128
Membuang Masa Lalu
129
Melanjutkan Hidup
130
Kau Mencintainya !
131
Pernikahan
132
Menerima Penawaran Bu Hana
133
Mencari Kyara
134
Gadis malang
135
Kembali Menghilang
136
Kemarahan Bima
137
Alasan Kemarahan Bima
138
Impian Bagas
139
Macam Kak Ros
140
Tenggelam dalam Khayalan
141
Gadis Penjual Manik-manik ( Part 1 )
142
Gadis Penjual Manik-manik ( Part 2 )
143
Dejavu...
144
Menjual Aset Keluarga
145
Nasihat Bagas
146
Hari Baru, Kota Baru...
147
Interview
148
Pangeran Berkuda Putih
149
Danisa Salsabila
150
Ratu Es
151
Bagai Pengembara
152
Rencana Perjodohan
153
Calon Istri
154
Rencana Alvaro
155
Mengikuti Lomba
156
When Sisil Meet Aaron
157
The Winner
158
Mengingkari Kenyataan
159
Bu Syantik
160
Kisah Arumi
161
Pulang
162
Bertemu
163
Salah Sangka
164
Kebenaran tentang Kyara
165
Pergi dan Lupakan !
166
Bagas Sang CEO Muda
167
Kabar Buruk
168
Kecelakaan Danisa
169
Permintaan Terakhir
170
Dua Takdir
171
Behind The Marriage
172
Kecelakaan Ajay
173
Nasihat Pertama dan Terakhir
174
Duka Kyara
175
Pemakaman Bu Ratna
176
Kyara Sakit
177
Harus Diakhiri...
178
Mengambil Keputusan
179
Pagi yang heboh
180
Tentang Bagas
181
Nasihat Mang Jajang dan Bi Irah
182
Tempat Baru, Hidup Baru dan Nama Baru
183
Cerita Masa Lalu
184
Kisah 6 Tahun
185
Permintaan Kyara
186
Kejutan Sempurna
187
Kesalahpahaman ( Part 1 )
188
Kesalahpahaman (Part 2)
189
Jujur
190
Panggilan Baru
191
Kau Sempurna di Mataku
192
Rumah Masa Tua
193
Bertemu Gitar Spanyol
194
Usaha Kyara
195
Kiat Menjaga Suami
196
Kyara VS Rachella
197
Kencan Pertama
198
Depresi
199
Hangat, dan Butuh Kehangatan...
200
Don't Do That...!
201
Cari dan Temukan Dia !
202
Pertemuan Dua Sahabat
203
Drama 3 Bulan Lalu
204
Aku Tahu Kebenarannya !
205
Dilema
206
Thanks for everything....
207
Meminta Penjelasan
208
Kecewa
209
Pertemuan dengan Bima
210
Keputusan Sepihak
211
Menjenguk Ajay
212
Terjebak
213
Pertengkaran Hebat
214
Penyerangan
215
Di Sandera
216
Dalang di Balik Penyekapan
217
Alasan Jeremy
218
Berita Kematian
219
Itu Bukan Dia !
220
Pemakaman Sang CEO (Part 1)
221
Pemakaman Sang CEO (Part 2)
222
This Is My Life !
223
Jangan Pernah Lepaskan !
224
Bintang Kita
225
Ajay VS Gerald
226
Serpihan Kenangan
227
Amarah Sang Kakak
228
Kyara Menghilang
229
Melepas Kerinduan
230
Coklat dan Strawberry
231
Hebohnya Calon Ayah
232
Reuneuh Mundingeun
233
Kian Prabu Erlangga
234
Extra Part 1 Becomes a Perfect Daddy
235
Extra Part 2 Flashback
236
Extra Part 3 Double A
237
Extra Part 4 Alvaro is Back
238
Extra Part 5 Beautiful in White
239
Promo Karya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!