hai readers...
semoga masih setia menunggu episodenya
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Seminggu dari kejadian di mall. Kyara mulai kembali menata kehidupannya. Dirinya semakin yakin untuk melepaskan cintanya. Terlepas dari statusnya yang masih gadis tapi bukan perawan. Kyara sudah bertekad untuk melanjutkan kehidupannya tanpa embel-embel lelaki dalam hidupnya. "Biarlah semua kepahitan ini aku jalani sendiri, toh tak ada yang tahu tentang masa laluku selama aku menutupinya dengan rapat." begitulah kira-kira apa yang ada dalam pikirannya.
Kyara beranjak mandi, membenahi dirinya, kemudian pergi ke supermarket untuk membeli kebutuhan sehari-harinya.
Sementara itu di tempat lain, di rumah besarnya Ajay Sanjaya, tampak tiga orang sahabat sedang bercengkrama di hari Minggu.
"Jay...lo tega banget...! Kenapa sih lo putusin Kyara gitu aja..? Bukannya dulu lo ngejar-ngejar dia banget..?" tanya Aaron. Ya..! Kyara, Ajay dan Aaron, mereka bersahabat baik saat sekolah asrama dulu. Karena itulah Aaron tahu persis saat dulu Ajay berusaha mendapatkan cintanya Kyara.
Ajay hanya tersenyum, "Sudahlah Ar... lagipula gue sudah dapatkan apa yang gue mau kok..." jawab Ajay santai.
Aaron dan Bagas mengernyitkan dahinya. "Maksud lo...?" tanya Bagas datar.
Ajay tertawa..."Hey... lihat..! Akhirnya pria dingin ini bicara juga..." seringai Ajay.
Aaron menoleh ke arah Bagas, merasa heran juga, secara gitu... Bagas kan tidak mengenal Kyara. Tapi sejenak, dia memalingkan kembali pandangannya kepada Ajay. "Apa maksud lo...? Gue harap lo nggak macam-macam sama Kyara..!"
Ajay tersenyum sinis..."Calm down bro... kenapa jadi elo yang sewot sih...? Emang Kyara siapa elo...? Atau... jangan-jangan lo suka ya sama Kyara...? Lo ambil aja deh...noh...barang bekas gue...!" kata Ajay sambil berjalan ke arah kulkas, hendak mengambil air minum.
Aaron yang sudah mulai geram, tanpa basa-basi langsung berdiri dan "BRUGH" sebuah pukulan mendarat mulus di sudut bibir Ajay.
Ajay terhuyung..."Hey...Ar... brengsek lo...!" dia mencoba bangkit untuk membalas pukulan Aaron.
Bagas yang merasa akan terjadi perkelahian yang hebat, langsung berdiri untuk melerainya. "Hey.. come on man...lo udah pada gila ya...! Masa hanya karena cewek lo pada berantem sih...ingat gaiss... kita ini sahabat...!" ujar Bagas sambil mencengkram tangan Ajay.
"Dia yang mulai Gas...!" seru Ajay, berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Bagas.
"Lo....! Dasar bajingan lo..!!" kata Aaron berlalu dari hadapan kedua temannya.
Ajay kembali tertawa sinis. "Ha...ha...ha...embat aja Ar...! Tuh barang bekas gue... lumayan kan buat ngusir kejombloan lo...!!" teriak Ajay puas.
Bagas melepaskan cengkeramannya dan berlari menyusul Aaron. Bagas tahu, kalau Aaron marah, dia akan bertindak diluar kendali. "Ar.... Aaron tunggu..!!" teriak Bagas.
Tapi Aaron tidak mempedulikannya, dia tetap terus berjalan mengeluarkan kunci motornya dan melajukan kendaraannya dengan kencang.
Bagas pun segera mengeluarkan kunci motornya dari saku jaketnya, menyalakan motornya dan mulai mengikuti Aaron karena khawatir akan keselamatan Aaron.
Aaron ternyata pergi ke taman kota. Dia duduk di salah satu kursi yang berada di sudut taman. Matanya terus memandang ke jalan raya. Tiba-tiba dia melihat sosok yang sudah tidak asing lagi di sebrang jalan. Dia melihat Kyara yang baru saja keluar dari supermarket yang berada di sebrang jalan. "Kya..." gumam Aaron sambil tersenyum.
"Pluk" Aaron terhenyak kaget saat merasa ada orang yang menepuk bahunya. Ketika dia menoleh, dia sudah mendapati Bagas yang sedang berdiri di sampingnya.
"Lo kenapa senyum-senyum gitu Ar...? Tadi aja lo marah-marah.." kata Bagas.
"Tuh.." tunjuk Aaron menggunakan isyarat matanya.
Bagas melihat ke arah yang ditunjuk Aaron, dan di sebrang jalan tampak Kyara yang sedang membawa barang belanjaannya hendak menyebrang. "Eh awas...!" tanpa sadar Bagas berteriak..
Aaron terkejut melihat sebuah motor melaju dengan kencangnya tepat di depan Kyara. "Kyara...aw...!!" belum sempat Aaron menyelesaikan kalimatnya..
"Bugh...aaaa..!!" pekik Kyara, dan selang beberapa detik Kyara jatuh terjerembab ke belakang. Terserempet motor tersebut.
Serentak Aaron dan Bagas berlari menghampiri Kyara yang sudah tergeletak di jalan. "Kya.. bangun...!" Aaron berusaha menyadarkan Kyara dengan menepuk-nepuk pipinya. Seketika tubuhnya merasa lemas ketika melihat darah segar keluar dari pelipis kiri Kyara. "Gas... cepat panggil taksi...!!" kata Aaron.
Bagas langsung menghentikan taksi yang kebetulan lewat. Aaron menggendong Kyara dan segera masuk ke dalam kursi belakang taksi itu, sedangkan Bagas segera memunguti barang belanjaan Kyara. Dan pengendara motor itu...? Hmm jangan ditanya... namanya juga tabrak lari, tentunya dia sudah kabur entah kemana.
Dua puluh menit kemudian, mereka tiba di klinik terdekat. Aaron langsung membawa Kyara ke dalam klinik. "Sus... tolong dia...!" teriak Aaron saat seorang perawat klinik menghampirinya.
"Mari pak... letakkan dia di bed ini !" jawab suster tersebut. Tak lama, seorang perawat laki-laki membantu mereka untuk mendorong bed tersebut menuju ruang IGD. Aaron mengikutinya dari belakang, sedangkan Bagas menuju bagian pendaftaran pasien untuk menyelesaikan data administrasi yang dibutuhkan. Setelah itu dia pergi menyusul Aaron ke ruang IGD.
Hampir 30 menit Aaron dan Bagas menunggu di depan ruangan itu. Tiba-tiba pintu terbuka, dan Kyara masih dalam keadaan tak sadar dipindahkan ke ruang rawat. Aaron dan Bagas mengikutinya dari belakang. Tiba di ruang rawat pasien, "Mohon maaf pak... bapak belum boleh dulu masuk !" kata suster itu sopan.
Aaron dan Bagas mengangguk, dan mereka duduk di kursi tunggu yang berada di luar kamar.
Selang beberapa menit, seorang pria paruh baya yang memakai seragam putih terlihat hendak membuka pintu kamar. Aaron menghampirinya, dia yakin itu dokter yang menangani Kyara.
"Bagaimana keadaannya dok ?" tanya Aaron. Namun belum sempat dokter itu menjawab, para suster yang tadi membawa Kyara ke kamar, sudah menghampiri dokter tersebut.
"Maaf dok... pasien sudah dipindahkan.." kata salah satu suster tersebut.
Sang dokter tersenyum, "Baiklah sus... terima kasih." jawabnya.
Kedua suster itupun pamit pergi dari hadapan mereka.
"Sebentar ya pak, saya akan memeriksa pasien dulu." pamit dokter tersebut.
Selang 15 menit, dia keluar dan menghampiri Aaron kembali. "Mohon maaf pak.. bagaimana tadi...?" tanya dokter tersebut.
"Oh itu dok... bagaimana keadaannya...?" kembali Aaron menanyakan keadaan Kyara.
Dokter tersenyum. "Istri bapak baik-baik saja, tidak usah cemas. Tapi saya sarankan, istri bapak harus banyak beristirahat ya, dan tolong dijaga ya, jangan sampai terjatuh lagi, karena itu sangat berbahaya di usia kandungannya yang masih sangat muda. Terlebih lagi kandungan ibu sangat lemah, benturan sedikit saja bisa menyebabkan beliau keguguran..." dokter menjelaskan keadaan Kyara dengan sangat detail, tapi Aaron tidak bisa mencernanya dengan baik. Dia sangat terkejut akan kabar hamilnya Kyara. Jantungnya berdegup kencang..."Apakah ini anak Ajay...? Ah ya.. pasti anaknya dia. Aaron tahu, Kyara bukanlah gadis yang bisa dengan mudahnya berteman dengan laki-laki. Aaron mengepalkan tangannya, "Brengsek kau Ajay...!" rutuknya dalam hati.
Lain halnya dengan Bagas. Dia yang mendengar penjelasan dokter hanya tersenyum tipis. Dia bergumam dalam hati. "Hmmm ternyata dia kucing liar juga." sambil menatap ke pintu ruang rawat Kyara.
"Baiklah dok.... apa pasien sudah boleh dijenguk ?" tanya Aaron
"Oh iya... silakan... dia sudah sadar kok... tapi ada baiknya dirawat dulu ya pak barang sehari, untuk memulihkan staminanya." kata dokter.
Aaron tersenyum dan mengangguk.
Bersambung ya...
Terima kasih sudah mampir di sini..
Jika berkenan ditunggu ya jempol nya..🤭
Jangan lupa kritik dan sarannya ditunggu ya..🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 239 Episodes
Comments
Pipin
malang sekali kyara
2025-01-13
0
Wirda Lubis
kasihan kyara
2023-06-23
1
🍁ᴬᴿᵂ☕ Rest
apa?? hamil?
2022-07-25
1