Kecurigaan Sisil

Assalamualaikum readers...

Semoga masih menunggu kelanjutan ceritanya

Jika berkenan tolong vote nya yaaa

Terima kasih...🙏🙏

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Keesokan harinya, azan subuh berkumandang merdu. Kyara mengerjapkan matanya. Tampak Sisil di sebelahnya masih terlelap. Kyara mulai bangkit, dengan hati-hati dia berjalan pelan untuk ke kamar mandi. Dia tidak ingin kegiatannya bisa membangunkan Sisil. 15 menit kemudian, dia keluar dari kamar mandi dan menuju kamarnya untuk menunaikan solat subuh.

Sementara itu di ruang tamu, Sisil yang sudah terbangun dan mendapati Kyara tidak berada di sampingnya, mulai kelabakan. Dia segera lompat pergi ke kamar mandi, dia berpikir, mungkin saja Kyara sedang berada di kamar mandi. Tapi ternyata tidak ada. Sisil pun mulai panik. "Ra... Ra...!" teriak Sisil.

Kyara yang mendengar Sisil berteriak, langsung melepas mukenanya, "Iya Sil... aku di kamar..." jawab Kyara.

Sisil pergi ke kamar, benar saja... Kyara sedang duduk di tepi kasur. "Lo kenapa nggak bangunin gue, kalau lo jatuh, gimana...? Kenapa lo jalan sendiri..?" kata Sisil cemas.

"Sudahlah Sil... nggak usah terlalu berlebihan, aku baik-baik saja kok...!" kata Kyara.

"Ya sudah...yuk ke depan lagi..!" ajak Sisil sambil memapah Kyara.

Tiba di ruang tamu. "Lo istirahat lagi ya..! Gue mau solat dulu, abis itu gue mau keluar, nyari makan buat sarapan... Sorry ya Ra...gue nggak bisa masak..." ucap Sisil penuh penyesalan.

"Nggak apa-apa kok Sil...Sorry, aku jadi ngerepotin kamu..." kata Kyara merasa nggak enak.

"Uuhhh....co cweeeetttt...sini...sini...gue peluk lo..!" kata Sisil merentangkan tangannya, dan akhirnya mereka pun berpelukan.

Siang hari, Kyara ditemani oleh Bu Rena, karena Sisil harus berangkat kerja. Sisil meminta bantuan Bu Rena untuk menjaga Kyara. Sisil menceritakan keadaan Kyara yang sedang sakit kepada Bu Rena, dan tentunya Bu Rena tidak merasa keberatan untuk menjaga Kyara. Baginya, Sisil dan Kyara sudah seperti anaknya sendiri.

Sementara itu di kampus "GD University"

"Gas, abis lunch lo ada kelas nggak..?" tanya Aaron.

"Enggak." jawab Bagas singkat.

"Temenin gue ke tempatnya Kyara yuk..!" pinta Aaron.

Bagas mengernyitkan dahinya, bukannya baru kemarin ya mereka antar Kyara pulang, masa iya sih sekarang harus datang lagi, kayak yang nggak ada kerjaan aja.

"Kemarin, kita baru dari sana kan..?" kata Bagas mengingatkan Aaron, kali aja lupa, pikirnya.

Aaron menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Iya sih... tapi gue khawatir Gas..." jawab Aaron.

"Lo bisa pergi sendiri kan Ar...?" tanya Bagas lagi.

"Bisa sih... tapi gue takut timbul fitnah Gas,.. Ayolah.. temenin gue ya...please...mau ya..?" lanjut Aaron.

Bagas hanya bisa menghela napasnya...

Setelah makan siang, akhirnya dengan ditemani Bagas, Aaron pun berkunjung ke tempat kost Kyara.

Aaron mengeluarkan ponselnya, mencari nama kontak Kyara dan mulai mengetikkan pesan.

Hei Mahmud... hari ini kita mau main ke tempat kamu. Kamu mau dibawain apa ? (Aaron)

"Ting" tak lama kemudian ponselnya berbunyi, notifikasi sebuah pesan masuk.

"Nggak usah Ar... aku lagi nggak mood makan." (Kyara)

"Tapi kamu harus tetap makan, kasihan babynya.." (Aaron)

"Kamu bawain aku stroberi aja deh..!" (Kyara)

"Oke....siap meluncur Mahmud..." (Aaron)

"Gas....cari stroberi dulu yuk...!" ajak Aaron.

Bagas menggelengkan kepalanya, Duh... ada-ada aja nih bocah, kok perhatian banget... Tunggu..!! Apa jangan-jangan dia suka sama tuh cewek...?? Ah...bodo amat, ngapain juga gue pikirin. Tapi, masa iya sih gue harus ngekorin dia terus...!!" rutuk Bagas dalam hati.

Dua jam mereka berkeliling dari mulai minimarket sampai supermarket, akhirnya stroberi yang diminta Kyara pun berhasil juga Aaron dapatkan, meskipun penuh perjuangan. Ah.... keinginan bumil memang selalu diluar jangkauan akal sehat, Aaron menggelengkan kepalanya mengingat kejadian beberapa menit sebelum mereka pergi ke tempat Kyara.

"Ting" notifikasi WhatsApp masuk lagi, Aaron segera membuka layar ponselnya, "Kyara, ada apa lagi ?" gumamnya.

"Ar... stroberinya yang putih ya...?" (Kyara)

"Ah Kya.... yang benar saja....mana ada stroberi putih, di mana-mana stroberi itu merah..." (Aaron)

"Ada kok Ar.... aku pernah baca di artikel online.." (Kyara)

"Tapi Kya...." (Aaron)

"Pokoknya kalau nggak ada yang putih, ya sudah nggak usah bawa apa-apa !" (Kyara)

"Oke...oke Mahmud...tak cariin, kalau perlu sama warna ungu sekalian...!!" (Aaron)

"Pluk" tiba-tiba tepukan dibahunya membuyarkan lamunannya.

"Ayo...keburu sore..!" ajak Bagas.

Aaron mengangguk, kemudian mereka melangkah menuju tempat parkir untuk kembali melakukan perjalanannya.

Sepanjang perjalanan Aaron tak henti-hentinya tersenyum senang, karena telah berhasil mendapatkan apa yang diinginkan oleh Kyara, gadis yang telah lama ia kagumi....eits... jangan salah...kagum ya gaiss... hanya sebatas kagum.

Akhirnya, mobil pun tiba di tempat tujuan, setelah meminta izin pada satpam setempat, mobil menuju ke halaman rumah kost. Bagas memarkirkan mobilnya, setelah dirasa aman, merekapun keluar dari mobil, dan langsung menuju ke kamar kost Kyara.

"Assalamualaikum..." sapa Aaron dari luar.

"Waalaikumsalam..." Bu Rena menjawab sambil membukakan pintu. Wanita itu sangat terkejut mendapati dua orang pemuda tampan berdiri di depan pintu. "Anak-anak yang tampan ini cari siapa ya...?" tanyanya.

"Perkenalkan nama saya Aaron, dan ini teman saya, Bagas. Kami temannya Kyara..." jawab Aaron memperkenalkan dirinya dan Bagas kepada Bu Rena.

"Oh... temannya Kya toh...pasti mau jengukin Kya ya...? Saya Bu Rena, ibu kost di sini, juga ibu angkatnya Kyara. Ayo...mari..mari silakan masuk...!" perintah Bu Rena.

Aaron dan Bagas mengikuti Bu Rena dari belakang.

"Kya...ini ada teman-teman kamu datang." kata Bu Rena menunjuk Aaron dan Bagas.

Kyara tersenyum dan berusaha bangun dari tidurannya.

"Eh... nggak usah bangun...! Tiduran aja...!" kata Aaron dengan nada cemas.

Bu Rena memperhatikan hal tersebut dan tersenyum, Ah...sudah tampan, perhatian juga ini anak. batin Bu Rena. "Ayo...silakan duduk..! Ibu ke belakang dulu ya, mau mengambil minuman.." Kata Bu Rena.

"Nggak usah repot-repot bu..." jawab Aaron.

"Ah ibu nggak ngerasa direpotin kok, ibu malah senang kalian datang. Jadi Kyara ada teman ngobrol. Takutnya... Kyara merasa bosan ditemenin ibu terus...he..he..he..." Bu Rena tertawa terkekeh-kekeh.

"Ibu apaan sih... Kya nggak bosan kok ditemenin ibu, atau.... jangan-jangan ibu yang bosan nemenin Kya ya...." jawab Kya dengan nada merenggut.

"Ish...nih anak...mana ada seorang ibu yang merasa bosan merawat anaknya. Kamu sendiri tahu Kya. Kamu dan Sisil sudah ibu anggap anak. Ibu nggak pernah bosan sayang, merawat kalian adalah kesempatan yang terindah bagi ibu." kata Bu Rena sambil mengusap lembut kepala Kyara.

Kyara merasa terharu, "Makasih bu..." katanya lirih seraya memeluk Bu Rena.

"Oh iya Kya... Ajay kemana...? Ibu sudah lama nggak lihat dia. Dia sudah tahu kalau kamu sakit..?" tanya Bu Rena yang tiba-tiba teringat akan sosok Ajay yang dia tahu adalah sepupunya Kyara.

Kyara dan Aaron saling pandang mendengar pertanyaan Bu Rena.

"Dia...mm dia sedang sibuk bu..." jawab Kyara berbohong.

"Ya sudahlah... tidak apa-apa... Jangan sedih ya, masih ada ibu kok...!" lanjut Bu Rena.

Tiba-tiba....

"Assalamualaikum..." teriak seorang gadis yang langsung saja nyelonong masuk. Ya...! Siapa lagi kalau bukan Sisil.

"Nah...tuh... Sisil sudah pulang." kata Bu Rena. "Ibu tinggal dulu ya... kalian kan sudah datang ramai-ramai buat nemenin Kyara, jadi ibu nggak usah khawatir lagi Kya bakalan kesepian." kata Bu Rena, beranjak pergi dari kamar Kyara. Tiba-tiba Bu Rena menghentikan langkahnya, sepertinya dia baru saja teringat sesuatu, "Oh iya Sil.... ibu lupa, noh... tamunya belum dibikinin minuman, tolongin yaaaa...?" tanpa merasa bersalah diapun berlalu dari hadapan para anak muda itu.

"Ah ibu.... nggak tahu apa, kalau anaknya capek baru pulang kerja." gerutu Sisil sambil beranjak pergi ke dapur, sekalian juga dia mengambil mangkuk untuk tempat pesanan Kyara tadi pagi.

Tak lama kemudian, Sisil kembali dengan nampan yang berisi gelas minuman dan cemilan. "Silakan tuan-tuan...!" katanya sambil meletakkan gelas-gelas beserta cemilannya di atas meja.

Bagas yang sedari tadi merasa haus, langsung mengambil minuman tersebut dan mereguknya.

"Itu mangkuk untuk apa Sil...?" tanya Kyara yang heran melihat Sisil memegang mangkuk.

"Hey.... baru dikasih sakit sehari saja, tapi sudah pikun ya...?" kata Sisil heran. "Buat ini...!" sambil menunjukkan bungkusan hitam yang tadi dibawanya. "Pesanan lo, mie ramen ekstra pedas level 10."

"Apa..!!!" teriak Aaron.

Sisil yang merasa kaget dengan teriakan Aaron langsung menutup telinganya. "Hey tuan...!! B aja kali..., enggak usah teriak-teriak kayak gitu...!" bentak Sisil.

Kyara hanya diam saja, tiba-tiba dia teringat akan pesanannya pada Aaron. "Eh Ar... pesananku mana..?" tanyanya penuh harap.

Aaron menyerahkan bungkusan plastik hitam ke arah Kyara.

Kyara menerimanya penuh suka cita.

Sisil heran, "Apaan tuh Ra...?" tanyanya.

"Nih...mau...?" Kyara menyerahkan bungkusan itu.

Sisil melihatnya, "What..!! Gila lo Ra...ini kan masam banget...Udah jangan dimakan, nanti kamu sakit perut...!" cegah Sisil sambil menyambar buah stroberi yang hendak dimakan Kyara.

"Ah... Sisil mah gitu...." rengek Kyara tak terima buah stroberi yang hampir masuk mulutnya tiba-tiba diambil Sisil. Kemudian kyara mengambil mangkuk mie ramennya dengan wajah cemberut.

"Ah Ra....hari ini lo kenapa sih.... bukannya lo lagi sakit...? Tapi kok permintaan lo aneh-aneh banget. Pertama lo minta mie ramen ekstra pedas, level 10 lagi. Kedua, lo nyuruh dia (menunjuk ke arah Aaron) buat beli buah masam ini. Lo tahu Ra..., lo kayak orang ngidam aja sih....Lo kan nggak suka makanan pedas sama masam.

"Uhuk...uhuk..." kyara yang sedang menikmati mie ramennya langsung tersedak mendengar perkataan Sisil.

"Ish...lo ini... hati-hati dong kalau lagi makan...!" tiba-tiba Sisil menyambar air minum yang sudah ditenggak Bagas dan memberikannya kepada Kyara.

Gila nih cewek....batin Bagas melihat kelakuan Sisil.

Kyara mengambil air minum itu dan mereguknya hingga habis. Kyara merasa terkejut akan ucapan Sisil. Sungguh ia takut kalau Sisil akan secepat ini mengetahui kehamilannya. Kyara belum siap menerimanya. Ya Tuhan.... tolong jaga aibku ini, setidaknya sampai aku mendapatkan kekuatan untuk tetap berdiri tanpa ada rasa khawatir....Bantu hamba Tuhan...pinta Kyara dalam hati.

Aaron mendengus kesal mendengar ucapan Sisil yang panjang lebar. Kayaknya mulut tuh cewek benar-benar nggak ada remnya....

Bersambung ya readers...

Terima kasih sudah mampir di sini

Semoga suka ceritanya...

Jangan lupa vote n komennya ya...

Kritik dan saran sangat author harapkan, untuk bisa berkarya lebih baik lagi...

🙏🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Resti Oktaviani

Resti Oktaviani

aih bagas, kok kek nggak ikhlas temenannya

2022-07-25

1

Adam

Adam

sisil mang nyablak

2022-07-11

2

Chachan

Chachan

ya Allah... sisil....

2022-03-08

2

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 PUTUS
3 Mengurung Diri
4 Kekhawatiran Sisil
5 Mulai Bangkit
6 Kembali Kerja
7 Bertemu
8 Kecelakaan
9 Tidak Mungkin Hamil
10 Rujak Buah
11 Perhatian Aaron
12 Kecurigaan Sisil
13 Perasaan Aaron
14 Periksa Kehamilan
15 Bunda Pasti Menjagamu
16 Toilet
17 Jam Tangan
18 Bertemu Lagi
19 Must Be Oke..!
20 Kemarahan Aaron
21 Kekacauan Ajay
22 Rencana Ajay
23 Niat Andin
24 Harus Berhasil...!
25 Visual Tokoh
26 Terulang kembali...
27 Kembali untuk Melenyapkan
28 Panik
29 Tidak Secepat Ini...!
30 Kehilangan
31 Aku akan Menjagamu
32 Sengajakah...?
33 Masih Misteri
34 Histeris
35 Telepon dari Aaron
36 Titik Terang
37 Depresi
38 Barang Bukti
39 Kembali Histeris
40 Kita Hadapi Bersama
41 Dia Pergi !
42 Mencarimu
43 Aku Pulang
44 Kembali Mencarimu
45 Terus Mencarimu
46 Bertemu Teman Masa Kecil
47 Panti Asuhan Kasih Bunda
48 Hari Pertama Kerja
49 Perasaan Anti
50 Lamaran Jaka
51 Alasan Menolak
52 Kembali ke Kota ( part 1 )
53 Kembali ke Kota ( Part 2 )
54 Mengungkap Kebenaran
55 Amarah Eyang Mahesa
56 Penolakan Nyonya Diana
57 Ancaman Eyang Mahesa
58 Berubah Pikiran
59 Persiapan Lamaran
60 Menghindar
61 Pertunangan yang Hambar
62 Restu Jaka
63 Rencana Selanjutnya
64 Kembali ke Panti
65 Amarah dan Kesedihan Anti
66 Impian Sederhana Kyara
67 Menjemputnya...
68 Ternyata Dunia Ini Sempit
69 Bertemu Andin
70 Rumah Baru
71 Kembali ke Indonesia
72 Bertemu Kyara
73 Kembali Kecewa
74 Patah Hati Lagi
75 Mencari Andin
76 Sikap Kasar Ajay
77 Rencana Andin
78 Kebenaran ( Part 1 )
79 Kebenaran ( Part 2 )
80 Misi Berhasil !
81 Keteguhan Hati Kyara
82 Tawaran Kesepakatan
83 Menolak
84 Dia, Wanitaku !
85 Pertemuan Tak Terduga
86 Bersamamu Semuanya Terasa Berbeda
87 Kembali pulang
88 Tawaran Bu Hana
89 Di Antara 2 Bayangan
90 Party
91 I Got You...!!
92 Malam Panjang
93 Sang Cassanova
94 Mengintai
95 PDKT
96 Petaka
97 Firasat
98 Berubah
99 Curiga
100 Terbongkar
101 Kemarahan Andin
102 Sebuah Penyesalan
103 Aku Mohon, Nikahi Aku !
104 Penyesalan Andin
105 Pesan Tak Bertuan
106 Salah Sasaran
107 Mencari Tahu
108 Bertemu Tuan Mahesa
109 Cecilia Maharani
110 Menemuinya
111 Anfal
112 Berita Duka
113 Masih Berduka
114 Dear Diary... ( Part 1 )
115 Dear Diary.... ( Part 2 )
116 Dear Diary.... ( Part 3 )
117 Bertemu Andin
118 Pengakuan dan Penyesalan Andin
119 Terjawab Sudah...
120 Imut...
121 Berdamai...
122 Aku Menyerah !
123 Menikahlah Denganku !
124 Hampa
125 Pertunangan....
126 Kembali Berduka
127 Melepas Kebencian
128 Membuang Masa Lalu
129 Melanjutkan Hidup
130 Kau Mencintainya !
131 Pernikahan
132 Menerima Penawaran Bu Hana
133 Mencari Kyara
134 Gadis malang
135 Kembali Menghilang
136 Kemarahan Bima
137 Alasan Kemarahan Bima
138 Impian Bagas
139 Macam Kak Ros
140 Tenggelam dalam Khayalan
141 Gadis Penjual Manik-manik ( Part 1 )
142 Gadis Penjual Manik-manik ( Part 2 )
143 Dejavu...
144 Menjual Aset Keluarga
145 Nasihat Bagas
146 Hari Baru, Kota Baru...
147 Interview
148 Pangeran Berkuda Putih
149 Danisa Salsabila
150 Ratu Es
151 Bagai Pengembara
152 Rencana Perjodohan
153 Calon Istri
154 Rencana Alvaro
155 Mengikuti Lomba
156 When Sisil Meet Aaron
157 The Winner
158 Mengingkari Kenyataan
159 Bu Syantik
160 Kisah Arumi
161 Pulang
162 Bertemu
163 Salah Sangka
164 Kebenaran tentang Kyara
165 Pergi dan Lupakan !
166 Bagas Sang CEO Muda
167 Kabar Buruk
168 Kecelakaan Danisa
169 Permintaan Terakhir
170 Dua Takdir
171 Behind The Marriage
172 Kecelakaan Ajay
173 Nasihat Pertama dan Terakhir
174 Duka Kyara
175 Pemakaman Bu Ratna
176 Kyara Sakit
177 Harus Diakhiri...
178 Mengambil Keputusan
179 Pagi yang heboh
180 Tentang Bagas
181 Nasihat Mang Jajang dan Bi Irah
182 Tempat Baru, Hidup Baru dan Nama Baru
183 Cerita Masa Lalu
184 Kisah 6 Tahun
185 Permintaan Kyara
186 Kejutan Sempurna
187 Kesalahpahaman ( Part 1 )
188 Kesalahpahaman (Part 2)
189 Jujur
190 Panggilan Baru
191 Kau Sempurna di Mataku
192 Rumah Masa Tua
193 Bertemu Gitar Spanyol
194 Usaha Kyara
195 Kiat Menjaga Suami
196 Kyara VS Rachella
197 Kencan Pertama
198 Depresi
199 Hangat, dan Butuh Kehangatan...
200 Don't Do That...!
201 Cari dan Temukan Dia !
202 Pertemuan Dua Sahabat
203 Drama 3 Bulan Lalu
204 Aku Tahu Kebenarannya !
205 Dilema
206 Thanks for everything....
207 Meminta Penjelasan
208 Kecewa
209 Pertemuan dengan Bima
210 Keputusan Sepihak
211 Menjenguk Ajay
212 Terjebak
213 Pertengkaran Hebat
214 Penyerangan
215 Di Sandera
216 Dalang di Balik Penyekapan
217 Alasan Jeremy
218 Berita Kematian
219 Itu Bukan Dia !
220 Pemakaman Sang CEO (Part 1)
221 Pemakaman Sang CEO (Part 2)
222 This Is My Life !
223 Jangan Pernah Lepaskan !
224 Bintang Kita
225 Ajay VS Gerald
226 Serpihan Kenangan
227 Amarah Sang Kakak
228 Kyara Menghilang
229 Melepas Kerinduan
230 Coklat dan Strawberry
231 Hebohnya Calon Ayah
232 Reuneuh Mundingeun
233 Kian Prabu Erlangga
234 Extra Part 1 Becomes a Perfect Daddy
235 Extra Part 2 Flashback
236 Extra Part 3 Double A
237 Extra Part 4 Alvaro is Back
238 Extra Part 5 Beautiful in White
239 Promo Karya
Episodes

Updated 239 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
PUTUS
3
Mengurung Diri
4
Kekhawatiran Sisil
5
Mulai Bangkit
6
Kembali Kerja
7
Bertemu
8
Kecelakaan
9
Tidak Mungkin Hamil
10
Rujak Buah
11
Perhatian Aaron
12
Kecurigaan Sisil
13
Perasaan Aaron
14
Periksa Kehamilan
15
Bunda Pasti Menjagamu
16
Toilet
17
Jam Tangan
18
Bertemu Lagi
19
Must Be Oke..!
20
Kemarahan Aaron
21
Kekacauan Ajay
22
Rencana Ajay
23
Niat Andin
24
Harus Berhasil...!
25
Visual Tokoh
26
Terulang kembali...
27
Kembali untuk Melenyapkan
28
Panik
29
Tidak Secepat Ini...!
30
Kehilangan
31
Aku akan Menjagamu
32
Sengajakah...?
33
Masih Misteri
34
Histeris
35
Telepon dari Aaron
36
Titik Terang
37
Depresi
38
Barang Bukti
39
Kembali Histeris
40
Kita Hadapi Bersama
41
Dia Pergi !
42
Mencarimu
43
Aku Pulang
44
Kembali Mencarimu
45
Terus Mencarimu
46
Bertemu Teman Masa Kecil
47
Panti Asuhan Kasih Bunda
48
Hari Pertama Kerja
49
Perasaan Anti
50
Lamaran Jaka
51
Alasan Menolak
52
Kembali ke Kota ( part 1 )
53
Kembali ke Kota ( Part 2 )
54
Mengungkap Kebenaran
55
Amarah Eyang Mahesa
56
Penolakan Nyonya Diana
57
Ancaman Eyang Mahesa
58
Berubah Pikiran
59
Persiapan Lamaran
60
Menghindar
61
Pertunangan yang Hambar
62
Restu Jaka
63
Rencana Selanjutnya
64
Kembali ke Panti
65
Amarah dan Kesedihan Anti
66
Impian Sederhana Kyara
67
Menjemputnya...
68
Ternyata Dunia Ini Sempit
69
Bertemu Andin
70
Rumah Baru
71
Kembali ke Indonesia
72
Bertemu Kyara
73
Kembali Kecewa
74
Patah Hati Lagi
75
Mencari Andin
76
Sikap Kasar Ajay
77
Rencana Andin
78
Kebenaran ( Part 1 )
79
Kebenaran ( Part 2 )
80
Misi Berhasil !
81
Keteguhan Hati Kyara
82
Tawaran Kesepakatan
83
Menolak
84
Dia, Wanitaku !
85
Pertemuan Tak Terduga
86
Bersamamu Semuanya Terasa Berbeda
87
Kembali pulang
88
Tawaran Bu Hana
89
Di Antara 2 Bayangan
90
Party
91
I Got You...!!
92
Malam Panjang
93
Sang Cassanova
94
Mengintai
95
PDKT
96
Petaka
97
Firasat
98
Berubah
99
Curiga
100
Terbongkar
101
Kemarahan Andin
102
Sebuah Penyesalan
103
Aku Mohon, Nikahi Aku !
104
Penyesalan Andin
105
Pesan Tak Bertuan
106
Salah Sasaran
107
Mencari Tahu
108
Bertemu Tuan Mahesa
109
Cecilia Maharani
110
Menemuinya
111
Anfal
112
Berita Duka
113
Masih Berduka
114
Dear Diary... ( Part 1 )
115
Dear Diary.... ( Part 2 )
116
Dear Diary.... ( Part 3 )
117
Bertemu Andin
118
Pengakuan dan Penyesalan Andin
119
Terjawab Sudah...
120
Imut...
121
Berdamai...
122
Aku Menyerah !
123
Menikahlah Denganku !
124
Hampa
125
Pertunangan....
126
Kembali Berduka
127
Melepas Kebencian
128
Membuang Masa Lalu
129
Melanjutkan Hidup
130
Kau Mencintainya !
131
Pernikahan
132
Menerima Penawaran Bu Hana
133
Mencari Kyara
134
Gadis malang
135
Kembali Menghilang
136
Kemarahan Bima
137
Alasan Kemarahan Bima
138
Impian Bagas
139
Macam Kak Ros
140
Tenggelam dalam Khayalan
141
Gadis Penjual Manik-manik ( Part 1 )
142
Gadis Penjual Manik-manik ( Part 2 )
143
Dejavu...
144
Menjual Aset Keluarga
145
Nasihat Bagas
146
Hari Baru, Kota Baru...
147
Interview
148
Pangeran Berkuda Putih
149
Danisa Salsabila
150
Ratu Es
151
Bagai Pengembara
152
Rencana Perjodohan
153
Calon Istri
154
Rencana Alvaro
155
Mengikuti Lomba
156
When Sisil Meet Aaron
157
The Winner
158
Mengingkari Kenyataan
159
Bu Syantik
160
Kisah Arumi
161
Pulang
162
Bertemu
163
Salah Sangka
164
Kebenaran tentang Kyara
165
Pergi dan Lupakan !
166
Bagas Sang CEO Muda
167
Kabar Buruk
168
Kecelakaan Danisa
169
Permintaan Terakhir
170
Dua Takdir
171
Behind The Marriage
172
Kecelakaan Ajay
173
Nasihat Pertama dan Terakhir
174
Duka Kyara
175
Pemakaman Bu Ratna
176
Kyara Sakit
177
Harus Diakhiri...
178
Mengambil Keputusan
179
Pagi yang heboh
180
Tentang Bagas
181
Nasihat Mang Jajang dan Bi Irah
182
Tempat Baru, Hidup Baru dan Nama Baru
183
Cerita Masa Lalu
184
Kisah 6 Tahun
185
Permintaan Kyara
186
Kejutan Sempurna
187
Kesalahpahaman ( Part 1 )
188
Kesalahpahaman (Part 2)
189
Jujur
190
Panggilan Baru
191
Kau Sempurna di Mataku
192
Rumah Masa Tua
193
Bertemu Gitar Spanyol
194
Usaha Kyara
195
Kiat Menjaga Suami
196
Kyara VS Rachella
197
Kencan Pertama
198
Depresi
199
Hangat, dan Butuh Kehangatan...
200
Don't Do That...!
201
Cari dan Temukan Dia !
202
Pertemuan Dua Sahabat
203
Drama 3 Bulan Lalu
204
Aku Tahu Kebenarannya !
205
Dilema
206
Thanks for everything....
207
Meminta Penjelasan
208
Kecewa
209
Pertemuan dengan Bima
210
Keputusan Sepihak
211
Menjenguk Ajay
212
Terjebak
213
Pertengkaran Hebat
214
Penyerangan
215
Di Sandera
216
Dalang di Balik Penyekapan
217
Alasan Jeremy
218
Berita Kematian
219
Itu Bukan Dia !
220
Pemakaman Sang CEO (Part 1)
221
Pemakaman Sang CEO (Part 2)
222
This Is My Life !
223
Jangan Pernah Lepaskan !
224
Bintang Kita
225
Ajay VS Gerald
226
Serpihan Kenangan
227
Amarah Sang Kakak
228
Kyara Menghilang
229
Melepas Kerinduan
230
Coklat dan Strawberry
231
Hebohnya Calon Ayah
232
Reuneuh Mundingeun
233
Kian Prabu Erlangga
234
Extra Part 1 Becomes a Perfect Daddy
235
Extra Part 2 Flashback
236
Extra Part 3 Double A
237
Extra Part 4 Alvaro is Back
238
Extra Part 5 Beautiful in White
239
Promo Karya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!