Assalamualaikum readers...
Jumpa lagi yaaa...
Terima kasih yang sudah memberikan like, vote n komennya...ini menjadi penyemangat author untuk bisa berkarya lebih baik....🙏🙏
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Tiba di ruang tunggu pasien, Aaron dan Kyara mendapati Bagas yang tengah duduk di kursi tunggu.
"Gas... gue titip Kyara bentar ya..? Gue mau nebus obatnya. Apoteknya jauh, kasihan dia kalau harus ikut." kata Aaron.
"Oke." jawab Bagas singkat.
Sebenarnya Kyara enggan, tapi karena Aaron memaksanya, diapun akhirnya duduk bersama Bagas.
"Maaf mbak, bisa geser sedikit..!" pinta seorang lelaki yang sedang memapah seorang wanita yang wajahnya terlihat pusat.
Mau tidak mau, Kyara pun menggeser duduknya lebih dekat di samping Bagas, dan sungguh itu membuat Kyara merasa canggung.
Lima menit berlalu dalam keheningan. Sepuluh menit... Aaron masih juga belum nampak. Kyara melirik pria yang berada di sampingnya, Bagas masih terlihat asyik dengan ponselnya. Untuk menghindari rasa canggung, Kyara akhirnya bangkit hendak berdiri.
Merasa ada gerakan, Bagas menoleh, dia heran melihat Kyara berdiri. Dia menengok ke kiri dan ke kanan, belum ada Aaron, tapi kenapa dia tiba-tiba berdiri, batinnya. Dia melihat gadis itu mulai melangkahkan kakinya. Spontan diapun bertanya, "Kemana?"
Kyara menoleh ke arah Bagas, "Ke toilet dulu kak.." jawabnya.
Bagas mengernyitkan dahinya, kakak...? Apa gue setua itu, padahal umur gue kan cuma beda setahun lebih tua dari dia, tapi.. ya sudahlah... Bagas memasukkan ponselnya ke saku jaket, kemudian dia berdiri dan berjalan mendekati Kyara.
Langkah Bagas sudah cukup jauh, namun Kyara masih tertegun di tempatnya. Dia merasa bingung dengan apa yang dilakukan Bagas.
"Ayo..!!" ajak Bagas membuyarkan lamunannya.
"Eh.. iya kak..." jawab Kyara. Duh kenapa harus diikuti sih...? Padahal aku kan cuma pura-pura aja. Batin Kyara.
Tiba di pintu luar toilet, akhirnya mau tidak mau Kyara masuk juga ke dalam toilet. Kyara sengaja berlama-lama di sana, karena tidak ingin terus berdampingan dengan pria dingin itu. Dia berharap, pria itu akan segera pergi karena merasa bosan menunggu.
Ternyata apa yang diharapkan Kyara tidak terjadi. Pria itu masih dengan setia menunggunya di depan pintu toilet wanita. Dia terlihat masa bodoh, meski banyak ibu-ibu, beberapa gadis remaja yang melihat heran keberadaannya.
Sekitar setengah jam Kyara mengurung diri di kamar mandi. Ah... sudah cukup lama, pasti pria aneh itu sudah balik lagi ke tempatnya, pikir Kyara. Kyara membuka pintu kamar mandi, berjalan menuju wastafel kemudian mencuci mukanya. Setelah mengeringkan kedua tangannya, dia berjalan keluar dari toilet tersebut.
"Deg.." jantung Kyara terasa hendak copot melihat pria itu masih tetap berdiri menyenderkan tubuhnya di tembok depan pintu toilet wanita. Astaghfirullah....jadi dia masih tetap menungguku...batin Kyara. Ada sedikit rasa penyesalan dihati Kyara yang seolah mengerjai pria itu.
Dengan langkah gontai, cemas karena takut pria itu marah, Kyara mendekatinya. "Maaf, sudah membuat kakak menunggu lama." ucapnya sambil menundukkan kepalanya. "Harusnya kakak nggak usah nungguin aku, kakak kan bisa pergi. Apa kakak nggak malu, ini toilet wanita... bisa-bisa kakak dianggap cowok aneh sama ibu-ibu ataupun wanita-wanita yang datang ke toilet ini...." Kyara masih terus mengoceh sambil menundukkan kepalanya karena perasaan bersalahnya.
Tiba-tiba....
"Kakak udah gila ya...? Kok ngomong sama tembok...!"
Suara anak kecil menghentikan ocehan Kyara. Kyara mengangkat wajahnya... "Hah.." dia kaget, tidak ada siapa-siapa yang berada dihadapannya, yang ada hanyalah tembok putih yang berdiri kokoh. Kyara menoleh ke arah kanan. Tampak Bagas yang sedang berjalan tegap, keluar dari koridor toilet. Ish..tuh cowok... benar-benar aneh.... Kyara hanya bisa menghela napasnya, kemudian dia melirik anak kecil itu. "Nggak kok sayang....kakak lagi menghafal dialog drama saja..." katanya tersenyum mesem, merasa malu dikatai gila sama bocah.
Sang bocah hanya memutar bola matanya, "Kakak aneh..." katanya sambil berlalu dari hadapan Kyara.
Kyara hanya tersenyum tipis, setelah itu dia berjalan terburu-buru untuk kembali ke ruang tunggu. "Kak...tunggu..!" katanya. Tapi Bagas tidak menoleh. Kyara berlari kecil untuk mengejar dan mengimbangi langkah Bagas.
Belum sampai di ruang tunggu, mereka dikejutkan oleh suara dari belakang.
"Kalian dari mana..? Gue udah muter-muter nyari kalian..." kata Aaron.
"Toilet" Bagas dan Kyara menjawab serempak.
Aaron mengernyitkan dahinya mendengar jawaban kompak mereka.
"Dia ke toilet, gue antar. Bukannya lo juga yang nyuruh gue jaga dia..!" ucap Bagas penuh penegasan.
Aaron cengengesan, kemudian mengacungkan kedua ibu jarinya, "Good job bro...!!" katanya.
Mereka bertiga pun keluar dari rumah sakit. Bagas segera ke tempat parkir untuk mengambil mobil, sedangkan Aaron dan Kyara menunggunya di depan lobi rumah sakit. Tak berapa lama, mobil pun berhenti di depan mereka. Aaron membuka pintu belakang, Kyara pun masih. Seperti biasanya, hanya Kyara yang duduk sendirian di kursi belakang.
"Ar....boleh ke Grand Mall dulu nggak.. ? tanya Kyara setelah Aaron memasuki mobil.
"Tentu saja.... sekalian kita makan siang di sana ya Kya, ini sudah waktunya lunch loh...." jawab Aaron sambil melirik jam tangannya.
"Baiklah..." jawab Kyara
Mobil pun melaju menuju Grand Mall terbesar yang ada di kota B
Bersambung...
Terima kasih sudah berkenan membaca cerita ini
Jangan lupa kritik, saran, like, vote n komennya..
🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 239 Episodes
Comments
Adam
gua mampir kak
2022-08-03
3
romeo muska
mampir lg nih thor
2021-04-21
4