Perasaan Aaron

Assalamualaikum readers ku

Terima kasih masih setia menunggu kelanjutan ceritanya....

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Semenjak Kyara sakit, hampir tiap hari Aaron menjenguknya. Tentunya bersama Bagas. Dan hari ini adalah hari kelima Aaron meminta Bagas menemaninya kembali untuk menemui Kyara.

Di kantin kampus.

"Sore ini, lo anterin gue ke tempat Kyara lagi ya ?" pinta Aaron kepada Bagas.

"Lo nggak bosen Ar....? Ini sudah hari kelima lo jengukin tuh cewek..." Bagas mencoba mengingatkan memori Aaron tentang kunjungan rutinnya. Agak jengah juga dia, akan sikap Aaron akhir-akhir ini.

"Ayolah Gas...?!" pinta Aaron.

Bagas menghela napasnya. Bagaimanapun juga Aaron adalah sahabatnya, dan dia tidak ingin mengecewakannya. "Oke.." jawabnya singkat. "Ar... boleh gue tanya sesuatu...?" lanjutnya.

Aaron mengangguk sambil memasukkan mie ayam ke mulutnya. Ya...! Siang ini mereka sedang berada di kantin kampus untuk menikmati makan siangnya.

"Lo suka sama tuh cewek...?" tuduh Bagas langsung.

Aaron tersedak, dia mengambil air mineral yang berada dihadapannya dan langsung mereguknya untuk meredakan rasa sakit di tenggorokannya.

Aaron menghela napas sejenak. Dia tersenyum tipis mengingat paras cantik nan ayu seorang Kyara. Bayangan masa lalu seorang gadis berseragam putih abu dengan rambut yang terikat satu ke atas seperti ekor kuda mulai menari-nari di benaknya.

"Hey...!! Di tanya kok malah senyum-senyum..!" tegur Bagas sambil menjentikkan jarinya dihadapan Aaron.

"Ah Gas...lo ngerusak kenangan gue aja...!!" tukas Aaron.

Bagas menggelengkan kepalanya, merasa aneh akan tingkah laku Aaron. "Lo belum jawab, lo suka dia..?"

"Siapa yang tidak menyukai gadis itu Gas...! Seorang gadis polos yang lembut dan selalu ramah terhadap semua orang. Dia gadis yang sangat pintar. Semua guru menyukainya. Wajah imutnya selalu ceria, meski gue tahu kalau terkadang dia harus memendam perasaan dan keinginannya. Di usianya yang masih sekolah, dia rela kehilangan masa remajanya hanya untuk mencari uang demi membiayai sekolahnya. Ayahnya seorang sopir angkot, sedangkan ibunya hanya seorang buruh pabrik garam di desa itu. Tapi karena kondisi badan ibunya yang sering sakit-sakitan, Kyara akhirnya menyuruh ibunya untuk berhenti bekerja, dan diapun menggantikan posisi ibunya di pabrik garam itu. Beruntungnya, yang mempunyai pabrik itu cukup baik sehingga beliau mengizinkan Kyara untuk bekerja paruh waktu di sana. Kyara memang orang yang sangat pandai bergaul. Tapi tidak dengan pria. Dia terlihat tidak begitu suka terhadap teman pria. Banyak teman pria yang berusaha menarik perhatiannya, tapi tak ada satupun dari mereka yang ditanggapinya. Pernah dia berkata kalau dia terlalu malu untuk mendapatkan perhatian seorang pria mengingat keadaannya tidaklah layaknya seperti gadis-gadis lain yang bersekolah di tempat bonafit itu. Jika lo tanya kenapa dia bisa sekolah di sana, itu karena dia penerima beasiswa semenjak tingkat SMP..." Aaron bercerita dengan tersenyum dan penuh semangat. Bayangan Kyara melintas di benaknya. Dia kembali diam menikmati bayangan itu...

"Terus...?" kata Bagas, dan itu membuat lamunan Aaron buyar seketika.

"Ya... terus rasa yang awalnya hanya sebuah kekaguman, entah mulai kapan menjadi rasa suka. Tapi disaat gue yakin kalau gue mencintainya, tiba-tiba Ajay bilang ke gue, kakau dia sangat mencintai Kyara. Dan lo tahu kan sifat Ajay yang tidak akan menyerah sebelum dia berhasil mendapatkan apa yang diinginkannya. Awalnya gue ragu, tapi melihat usaha-usaha Ajay dan kesungguhannya dalam mencintai Kyara, akhirnya gue kubur parasaan gue, melepaskan rasa cinta gue, terlebih lagi gue juga lihat kalau Kyara mencintai Ajay. Gue hanya bisa bisa berdo'a untuk kebahagiaan mereka. Tapi ternyata....heh.." Aaron menghela napasnya. "Gue nggak tahu semuanya akan berakhir seperti ini..." katanya.

"Dan sekarang...?" tanya Bagas.

"Maksud lo...?" Aaron balik bertanya.

"Perasaan lo....!" jawab Bagas.

"Entahlah.... yang gue tahu, saat ini gue harus ngelindungi dia. Hati gue sakit melihat penderitaannya." jawab Aaron.

"Hmmm....lo masih cinta dia Ar..." kata Bagas.

"Mungkin..." jawab Aaron santai. "Tapi cinta ini bertepuk sebelah tangan..." lanjutnya lirih. Dia tahu, dia tidak akan pernah mendapatkan kesempatan karena dia sangat mengenal Kyara, dan tahu persis bagaimana sifat keras kepalanya. Dia hanya berharap, dia bisa melindunginya, bisa menjadi teman yang bisa Kyara andalkan. Itu saja sudah cukup bagi Aaron, dia tidak ingin berharap lebih jauh lagi karena dia takut terluka untuk yang kedua kalinya.

Sore itu, pada akhirnya mereka pergi ke tempat Kyara. Tapi sebelumnya, Aaron dan Bagas pergi ke rumah sakit Insan Medika untuk membuat janji dengan dokter kandungan. Di rumah sakit ini, dokter kandungannya seorang wanita yang tak lain adalah teman kakaknya Aaron. Setelah itu, mereka mengunjungi Kyara.

Jalanan terlihat sepi, jadi 30 menit kemudian Aaron dan Bagas tiba di tempat Kyara.

"Tok...tok.. tok..." terdengar suara ketukan di pintu kamar kost Kyara. Kyara segera beranjak ke depan untuk membukakan pintu, "Sebentar..." teriaknya.

Sampai di depan, dia segera membukakan pintu, dan tampak kedua pria tampan itu berdiri di depan pintu.

"Kamu Ar....ayo masuk...!!" ajak Kyara.

Aaron dan Bagas pun masuk.

"Silakan duduk...!" Kyara mempersilakan kedua tamunya untuk duduk. "Bentar ya... aku ambilin minum dulu...!" kata Kyara hendak pamit ke dapur, tapi Aaron mencegahnya.

"Nggak usah Kya, kita cuma sebentar kok...Nih...!!" lanjutnya sambil menyerahkan sebuah kartu dan buku ke Kyara.

"Apa ini...?" tanya Kyara sambil menerima kedua benda itu.

"Itu kartu kunjungan sama buku pemeriksaan kehamilan. Aku sudah mendaftarkanmu untuk pemeriksaan esok hari." jelas Aaron.

"Oh.." jawab Kyara. "Harusnya nggak perlu repot-repot gini Ar. Aku bisa sendiri kok..." kata Kyara sambil membuka buku pemeriksaan kehamilan tersebut. Di buku itu terdapat tulisan yang menarik perhatiannya hingga Kyara mengernyitkan dahinya.

Aaron yang melihat perubahan Kyara, langsung bertanya, "Ada apa Kya...?"

"Eh...nggak...ini..! Kenapa kamu tulis nama kamu di sini..?" kata Kyara menunjuk biodata pemilik buku. Di sana tertera...

Nama ibu. : Kyara Adistya

Umur. : 20 tahun

Nama suami. : Aaron Damian

Umur : 21 tahun

Aaron tersenyum, "Kenapa...? Kamu nggak suka..?" tanyanya lagi.

"Bukan begitu Ar...., tapi...mm..."jawab Kyara kebingungan.

"Sudahlah, tidak usah dipikirkan. Itu hanya sekedar formalitas saja. Lagipula dokter kandungannya Mbak Risa, teman kakakku..." jawab Aaron santai.

"Ah Ar.... aku malu..." kata Kyara. "Dia pasti sudah tahu tentang aku yang sebenarnya, karena kalau teman kakakmu....mm... dia pasti tahulah, kalau kamu bukan suamiku."

Aaron menggenggam tangan Kyara, menatapnya lekat. "Kya, jika kamu mau, aku bersedia menjadi suamimu." ah... entah keberanian darimana sehingga Aaron sanggup mengucapkan semua itu.

"Deg" tiba-tiba jantung Bagas berpacu lebih cepat mendengar Aaron berkata seperti itu terhadap Kyara. Entahlah.... perasaan apa ini ? Yang jelas, Bagas merasa tidak suka dengan apa yang sedang terjadi dihadapannya.

Pelan tapi lembut dan penuh kepastian, Kyara menarik tangannya dari genggaman tangan Aaron. Dia hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya, "Ah Ar...gurauanmu, basi banget...!!" jawabnya.

"Ah...kau benar Kya, aku nggak pandai bohong ya...! Ketahuan deh..." jawab Aaron mencoba menutupi kegugupannya. Padahal aku serius Kya... katanya dalam hati. Dan mereka pun tertawa bersama.

Entah kenapa hati Bagas merasa lega setelah mendengar perbincangan terakhir mereka.

"Baiklah Kya, aku pamit dulu. Besok jangan lupa ya..., jam sembilan aku jemput kamu, oke...!" kata Aaron

"Siap bosss...!!"jawab Kyara.

Dan mereka berdua pun pamit pulang kepada Kyara.

Bersambung...

Terima kasih ya readers...

Jangan lupa kritik dan sarannya supaya author bisa lebih baik lagi dalam berkarya...🙏🙏

Jika berkenan, mohon like, vote n komennya...🙏

Terpopuler

Comments

Wirda Lubis

Wirda Lubis

lanjut

2023-06-23

0

Adam

Adam

aaron gentle

2022-07-26

1

Emak Femes

Emak Femes

Aaroon saranghaeee💟💟

2021-05-26

2

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 PUTUS
3 Mengurung Diri
4 Kekhawatiran Sisil
5 Mulai Bangkit
6 Kembali Kerja
7 Bertemu
8 Kecelakaan
9 Tidak Mungkin Hamil
10 Rujak Buah
11 Perhatian Aaron
12 Kecurigaan Sisil
13 Perasaan Aaron
14 Periksa Kehamilan
15 Bunda Pasti Menjagamu
16 Toilet
17 Jam Tangan
18 Bertemu Lagi
19 Must Be Oke..!
20 Kemarahan Aaron
21 Kekacauan Ajay
22 Rencana Ajay
23 Niat Andin
24 Harus Berhasil...!
25 Visual Tokoh
26 Terulang kembali...
27 Kembali untuk Melenyapkan
28 Panik
29 Tidak Secepat Ini...!
30 Kehilangan
31 Aku akan Menjagamu
32 Sengajakah...?
33 Masih Misteri
34 Histeris
35 Telepon dari Aaron
36 Titik Terang
37 Depresi
38 Barang Bukti
39 Kembali Histeris
40 Kita Hadapi Bersama
41 Dia Pergi !
42 Mencarimu
43 Aku Pulang
44 Kembali Mencarimu
45 Terus Mencarimu
46 Bertemu Teman Masa Kecil
47 Panti Asuhan Kasih Bunda
48 Hari Pertama Kerja
49 Perasaan Anti
50 Lamaran Jaka
51 Alasan Menolak
52 Kembali ke Kota ( part 1 )
53 Kembali ke Kota ( Part 2 )
54 Mengungkap Kebenaran
55 Amarah Eyang Mahesa
56 Penolakan Nyonya Diana
57 Ancaman Eyang Mahesa
58 Berubah Pikiran
59 Persiapan Lamaran
60 Menghindar
61 Pertunangan yang Hambar
62 Restu Jaka
63 Rencana Selanjutnya
64 Kembali ke Panti
65 Amarah dan Kesedihan Anti
66 Impian Sederhana Kyara
67 Menjemputnya...
68 Ternyata Dunia Ini Sempit
69 Bertemu Andin
70 Rumah Baru
71 Kembali ke Indonesia
72 Bertemu Kyara
73 Kembali Kecewa
74 Patah Hati Lagi
75 Mencari Andin
76 Sikap Kasar Ajay
77 Rencana Andin
78 Kebenaran ( Part 1 )
79 Kebenaran ( Part 2 )
80 Misi Berhasil !
81 Keteguhan Hati Kyara
82 Tawaran Kesepakatan
83 Menolak
84 Dia, Wanitaku !
85 Pertemuan Tak Terduga
86 Bersamamu Semuanya Terasa Berbeda
87 Kembali pulang
88 Tawaran Bu Hana
89 Di Antara 2 Bayangan
90 Party
91 I Got You...!!
92 Malam Panjang
93 Sang Cassanova
94 Mengintai
95 PDKT
96 Petaka
97 Firasat
98 Berubah
99 Curiga
100 Terbongkar
101 Kemarahan Andin
102 Sebuah Penyesalan
103 Aku Mohon, Nikahi Aku !
104 Penyesalan Andin
105 Pesan Tak Bertuan
106 Salah Sasaran
107 Mencari Tahu
108 Bertemu Tuan Mahesa
109 Cecilia Maharani
110 Menemuinya
111 Anfal
112 Berita Duka
113 Masih Berduka
114 Dear Diary... ( Part 1 )
115 Dear Diary.... ( Part 2 )
116 Dear Diary.... ( Part 3 )
117 Bertemu Andin
118 Pengakuan dan Penyesalan Andin
119 Terjawab Sudah...
120 Imut...
121 Berdamai...
122 Aku Menyerah !
123 Menikahlah Denganku !
124 Hampa
125 Pertunangan....
126 Kembali Berduka
127 Melepas Kebencian
128 Membuang Masa Lalu
129 Melanjutkan Hidup
130 Kau Mencintainya !
131 Pernikahan
132 Menerima Penawaran Bu Hana
133 Mencari Kyara
134 Gadis malang
135 Kembali Menghilang
136 Kemarahan Bima
137 Alasan Kemarahan Bima
138 Impian Bagas
139 Macam Kak Ros
140 Tenggelam dalam Khayalan
141 Gadis Penjual Manik-manik ( Part 1 )
142 Gadis Penjual Manik-manik ( Part 2 )
143 Dejavu...
144 Menjual Aset Keluarga
145 Nasihat Bagas
146 Hari Baru, Kota Baru...
147 Interview
148 Pangeran Berkuda Putih
149 Danisa Salsabila
150 Ratu Es
151 Bagai Pengembara
152 Rencana Perjodohan
153 Calon Istri
154 Rencana Alvaro
155 Mengikuti Lomba
156 When Sisil Meet Aaron
157 The Winner
158 Mengingkari Kenyataan
159 Bu Syantik
160 Kisah Arumi
161 Pulang
162 Bertemu
163 Salah Sangka
164 Kebenaran tentang Kyara
165 Pergi dan Lupakan !
166 Bagas Sang CEO Muda
167 Kabar Buruk
168 Kecelakaan Danisa
169 Permintaan Terakhir
170 Dua Takdir
171 Behind The Marriage
172 Kecelakaan Ajay
173 Nasihat Pertama dan Terakhir
174 Duka Kyara
175 Pemakaman Bu Ratna
176 Kyara Sakit
177 Harus Diakhiri...
178 Mengambil Keputusan
179 Pagi yang heboh
180 Tentang Bagas
181 Nasihat Mang Jajang dan Bi Irah
182 Tempat Baru, Hidup Baru dan Nama Baru
183 Cerita Masa Lalu
184 Kisah 6 Tahun
185 Permintaan Kyara
186 Kejutan Sempurna
187 Kesalahpahaman ( Part 1 )
188 Kesalahpahaman (Part 2)
189 Jujur
190 Panggilan Baru
191 Kau Sempurna di Mataku
192 Rumah Masa Tua
193 Bertemu Gitar Spanyol
194 Usaha Kyara
195 Kiat Menjaga Suami
196 Kyara VS Rachella
197 Kencan Pertama
198 Depresi
199 Hangat, dan Butuh Kehangatan...
200 Don't Do That...!
201 Cari dan Temukan Dia !
202 Pertemuan Dua Sahabat
203 Drama 3 Bulan Lalu
204 Aku Tahu Kebenarannya !
205 Dilema
206 Thanks for everything....
207 Meminta Penjelasan
208 Kecewa
209 Pertemuan dengan Bima
210 Keputusan Sepihak
211 Menjenguk Ajay
212 Terjebak
213 Pertengkaran Hebat
214 Penyerangan
215 Di Sandera
216 Dalang di Balik Penyekapan
217 Alasan Jeremy
218 Berita Kematian
219 Itu Bukan Dia !
220 Pemakaman Sang CEO (Part 1)
221 Pemakaman Sang CEO (Part 2)
222 This Is My Life !
223 Jangan Pernah Lepaskan !
224 Bintang Kita
225 Ajay VS Gerald
226 Serpihan Kenangan
227 Amarah Sang Kakak
228 Kyara Menghilang
229 Melepas Kerinduan
230 Coklat dan Strawberry
231 Hebohnya Calon Ayah
232 Reuneuh Mundingeun
233 Kian Prabu Erlangga
234 Extra Part 1 Becomes a Perfect Daddy
235 Extra Part 2 Flashback
236 Extra Part 3 Double A
237 Extra Part 4 Alvaro is Back
238 Extra Part 5 Beautiful in White
239 Promo Karya
Episodes

Updated 239 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
PUTUS
3
Mengurung Diri
4
Kekhawatiran Sisil
5
Mulai Bangkit
6
Kembali Kerja
7
Bertemu
8
Kecelakaan
9
Tidak Mungkin Hamil
10
Rujak Buah
11
Perhatian Aaron
12
Kecurigaan Sisil
13
Perasaan Aaron
14
Periksa Kehamilan
15
Bunda Pasti Menjagamu
16
Toilet
17
Jam Tangan
18
Bertemu Lagi
19
Must Be Oke..!
20
Kemarahan Aaron
21
Kekacauan Ajay
22
Rencana Ajay
23
Niat Andin
24
Harus Berhasil...!
25
Visual Tokoh
26
Terulang kembali...
27
Kembali untuk Melenyapkan
28
Panik
29
Tidak Secepat Ini...!
30
Kehilangan
31
Aku akan Menjagamu
32
Sengajakah...?
33
Masih Misteri
34
Histeris
35
Telepon dari Aaron
36
Titik Terang
37
Depresi
38
Barang Bukti
39
Kembali Histeris
40
Kita Hadapi Bersama
41
Dia Pergi !
42
Mencarimu
43
Aku Pulang
44
Kembali Mencarimu
45
Terus Mencarimu
46
Bertemu Teman Masa Kecil
47
Panti Asuhan Kasih Bunda
48
Hari Pertama Kerja
49
Perasaan Anti
50
Lamaran Jaka
51
Alasan Menolak
52
Kembali ke Kota ( part 1 )
53
Kembali ke Kota ( Part 2 )
54
Mengungkap Kebenaran
55
Amarah Eyang Mahesa
56
Penolakan Nyonya Diana
57
Ancaman Eyang Mahesa
58
Berubah Pikiran
59
Persiapan Lamaran
60
Menghindar
61
Pertunangan yang Hambar
62
Restu Jaka
63
Rencana Selanjutnya
64
Kembali ke Panti
65
Amarah dan Kesedihan Anti
66
Impian Sederhana Kyara
67
Menjemputnya...
68
Ternyata Dunia Ini Sempit
69
Bertemu Andin
70
Rumah Baru
71
Kembali ke Indonesia
72
Bertemu Kyara
73
Kembali Kecewa
74
Patah Hati Lagi
75
Mencari Andin
76
Sikap Kasar Ajay
77
Rencana Andin
78
Kebenaran ( Part 1 )
79
Kebenaran ( Part 2 )
80
Misi Berhasil !
81
Keteguhan Hati Kyara
82
Tawaran Kesepakatan
83
Menolak
84
Dia, Wanitaku !
85
Pertemuan Tak Terduga
86
Bersamamu Semuanya Terasa Berbeda
87
Kembali pulang
88
Tawaran Bu Hana
89
Di Antara 2 Bayangan
90
Party
91
I Got You...!!
92
Malam Panjang
93
Sang Cassanova
94
Mengintai
95
PDKT
96
Petaka
97
Firasat
98
Berubah
99
Curiga
100
Terbongkar
101
Kemarahan Andin
102
Sebuah Penyesalan
103
Aku Mohon, Nikahi Aku !
104
Penyesalan Andin
105
Pesan Tak Bertuan
106
Salah Sasaran
107
Mencari Tahu
108
Bertemu Tuan Mahesa
109
Cecilia Maharani
110
Menemuinya
111
Anfal
112
Berita Duka
113
Masih Berduka
114
Dear Diary... ( Part 1 )
115
Dear Diary.... ( Part 2 )
116
Dear Diary.... ( Part 3 )
117
Bertemu Andin
118
Pengakuan dan Penyesalan Andin
119
Terjawab Sudah...
120
Imut...
121
Berdamai...
122
Aku Menyerah !
123
Menikahlah Denganku !
124
Hampa
125
Pertunangan....
126
Kembali Berduka
127
Melepas Kebencian
128
Membuang Masa Lalu
129
Melanjutkan Hidup
130
Kau Mencintainya !
131
Pernikahan
132
Menerima Penawaran Bu Hana
133
Mencari Kyara
134
Gadis malang
135
Kembali Menghilang
136
Kemarahan Bima
137
Alasan Kemarahan Bima
138
Impian Bagas
139
Macam Kak Ros
140
Tenggelam dalam Khayalan
141
Gadis Penjual Manik-manik ( Part 1 )
142
Gadis Penjual Manik-manik ( Part 2 )
143
Dejavu...
144
Menjual Aset Keluarga
145
Nasihat Bagas
146
Hari Baru, Kota Baru...
147
Interview
148
Pangeran Berkuda Putih
149
Danisa Salsabila
150
Ratu Es
151
Bagai Pengembara
152
Rencana Perjodohan
153
Calon Istri
154
Rencana Alvaro
155
Mengikuti Lomba
156
When Sisil Meet Aaron
157
The Winner
158
Mengingkari Kenyataan
159
Bu Syantik
160
Kisah Arumi
161
Pulang
162
Bertemu
163
Salah Sangka
164
Kebenaran tentang Kyara
165
Pergi dan Lupakan !
166
Bagas Sang CEO Muda
167
Kabar Buruk
168
Kecelakaan Danisa
169
Permintaan Terakhir
170
Dua Takdir
171
Behind The Marriage
172
Kecelakaan Ajay
173
Nasihat Pertama dan Terakhir
174
Duka Kyara
175
Pemakaman Bu Ratna
176
Kyara Sakit
177
Harus Diakhiri...
178
Mengambil Keputusan
179
Pagi yang heboh
180
Tentang Bagas
181
Nasihat Mang Jajang dan Bi Irah
182
Tempat Baru, Hidup Baru dan Nama Baru
183
Cerita Masa Lalu
184
Kisah 6 Tahun
185
Permintaan Kyara
186
Kejutan Sempurna
187
Kesalahpahaman ( Part 1 )
188
Kesalahpahaman (Part 2)
189
Jujur
190
Panggilan Baru
191
Kau Sempurna di Mataku
192
Rumah Masa Tua
193
Bertemu Gitar Spanyol
194
Usaha Kyara
195
Kiat Menjaga Suami
196
Kyara VS Rachella
197
Kencan Pertama
198
Depresi
199
Hangat, dan Butuh Kehangatan...
200
Don't Do That...!
201
Cari dan Temukan Dia !
202
Pertemuan Dua Sahabat
203
Drama 3 Bulan Lalu
204
Aku Tahu Kebenarannya !
205
Dilema
206
Thanks for everything....
207
Meminta Penjelasan
208
Kecewa
209
Pertemuan dengan Bima
210
Keputusan Sepihak
211
Menjenguk Ajay
212
Terjebak
213
Pertengkaran Hebat
214
Penyerangan
215
Di Sandera
216
Dalang di Balik Penyekapan
217
Alasan Jeremy
218
Berita Kematian
219
Itu Bukan Dia !
220
Pemakaman Sang CEO (Part 1)
221
Pemakaman Sang CEO (Part 2)
222
This Is My Life !
223
Jangan Pernah Lepaskan !
224
Bintang Kita
225
Ajay VS Gerald
226
Serpihan Kenangan
227
Amarah Sang Kakak
228
Kyara Menghilang
229
Melepas Kerinduan
230
Coklat dan Strawberry
231
Hebohnya Calon Ayah
232
Reuneuh Mundingeun
233
Kian Prabu Erlangga
234
Extra Part 1 Becomes a Perfect Daddy
235
Extra Part 2 Flashback
236
Extra Part 3 Double A
237
Extra Part 4 Alvaro is Back
238
Extra Part 5 Beautiful in White
239
Promo Karya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!