Assalamualaikum...
Ketemu lagi sama author ya....
Semoga readers semua masih pada semangat membacanya...
Terima kasih yang sudah memberikan like, vote n komennya...
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
"Selamat siang mas-mas sama mbaknya..! Mau pesan apa...?" tanya seorang waitress begitu mereka sampai di salah satu kafe yang ada di food court.
"Boleh kami lihat menunya dulu..?" tanya Aaron.
"Oh iya, silakan...!" jawab waitress itu sambil menyerahkan daftar menunya.
"Lo mau makan apa Gas...?" tanya Aaron.
"Samain aja..." jawab Bagas.
"Kalau kamu kya...?" tanya Aaron pada Kyara.
"Spaghetti, seblak baso ikan sama siomay. Minumnya jus sirsak ya mbak...!" kata Kyara sambil menyerahkan daftar menu tersebut.
"Rakus anat non....?!" gurau Aaron.
"Ah... nggak ikhlas nih nraktirnya..." jawab Kyara.
"Eits.... apa hubungannya...?" kata Aaron.
"Habisnya.... aku pesan banyak, malah dibilang rakus. Bilang aja keberatan bayarinnya..." rengek Kyara dengan suaranya yang manja.
"Ha...ha...ha...kamu ini....!" Aaron menarik hidung Kyara gemas. "Sebanyak apapun kamu pesan, asalkan dimakan, aku nggak keberatan kok !" ucapnya.
Ah.... mulai deh.... jadi nyamuk lagi gue di sini. Rutuk Bagas dalam hati. Lebih baik gue ke toilet aja dulu. Bagas berdiri.
"Kemana...?" tanya Aaron.
"Toilet." jawab Bagas
"Oh...oke..!" jawab Aaron lagi. "Mbak...! saya pesan spaghetti 2 sama jus mangganya 2." lanjut Aaron kepada waitress tersebut.
"Baiklah..! Ditunggu ya mas...!" jawab waitress.
Bagas sudah pergi ke toilet, sedang Aaron dan Kyara menunggu. Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang sedang mengawasinya.
Aaron mengeluarkan rokok dan korek api dari saku jaketnya.
Kyara pun berdiri.
"Kamu mau kemana Kya...?" tanya Aaron heran.
"Aku duduk dulu di kursi itu ya...?" kata Kyara sambil menunjuk kursi yang dua meja lebih jauh dari tempat duduk yang mereka pesan.
"Loh... kenapa..?" tanya Aaron.
"Kamu mau merokok kan...? Aku hanya tidak ingin membahayakan janinku Ar. Aku rasa, aku mulai menginginkan anak ini." jawab Kyara.
"Ups...! Sorry Kya, aku lupa...." Aaron kembali memasukkan rokok dan korek apinya ke dalam saku jaketnya. Ia teringat ucapan dokter Risa yang melarangnya untuk merokok dihadapan Kyara.
"Maaf ya Ar.... aku jadi penghalang kenikmatanmu merokok." kata Kyara nggak enak hati...
"Ah Kya.... nggak kok. Justru ini mungkin awal yang baik bagi aku supaya mulai melupakan kebiasaan merokokku." kata Aaron menggenggam tangan Kyara.
sepasang mata yang sedari tadi mengawasi mereka, mulai merasa geram menahan emosi.
Aaron masih memegang tangan Kyara. "Kya, kapan kamu mau resign dari pabrik...?" tanya Aaron.
"Jangan becanda Ar...! Kalau aku resign, gimana aku bisa menghidupi diriku dan anak ini...?"
"Tapi Kya, pekerjaanmu itu sangat berat. Aku bisa merekomendasikan kamu di kantor papa...!"
"Ah Ar....mana ada kantoran yang mau menerima karyawan yang hanya lulusan SMA."
"Tapi...."
"Sudahlah Ar...." Kya balik menggenggam tangan Aaron berusaha untuk meyakinkan Aaron kalau dia akan baik-baik saja dengan pekerjaannya.
Sepasang mata yang sudah merasa tidak tahan terhadap apa yang dilihatnya, kemudian berdiri dan berjalan menghampiri meja Aaron dan Kyara.
"Sayang...,kamu mau kemana...?" pertanyaan pasangannya pun tak digubrisnya.
"Prok...prok...prok..."
Kyara dan Aaron menoleh ke arah sumber suara. Tepat disisi kanan, tampak Ajay yang sedang bertepuk tangan cukup keras, hingga menarik perhatian para pengunjung di sana.
Gadis yang bertanya tadi yang tak lain adalah Andin, sudah berdiri di sampingnya. "Hey Ar....kamu di sini juga....? Siapa nih....? Cewek kamu ya...? Tapi, tunggu...tunggu..., perasaan aku kenal ya...?" cerocos Andin
Kyara hanya menunduk.
"Oh iya....lo kan cewek yang waktu itu yaaa, yg ngaku-ngaku punya hubungan ma ajay kan...? Nggak berhasil gebet ajay, sekarang lo mau gebet sahabatnya ya...?? Ah...matre amat sih hidup lo..!" hina Andin
"Andin...!! Jaga mulut lo....!!" teriak aaron
"Hey...! Nggak usah bentak pacar gue...!!" Ajay tak kalah keras berteriak kepada Aaron
Andin bergelayut manja di tangan ajay.
"Kalian benar-benar pasangan serasi..." Aaron merasa jijik melihat kelakuan ajay dan Andin.
"Ha...ha...ha..." tentunya saja kami serasi. Kami benar-benar dari kasta yang sama. Dan elo Ar...?? Ah lo belum puas ya bermain-main dengan gadis hina itu. Lo belum mendapatkan keinginan lo.... He..he...he..., teruslah berusaha Ar...., dia emang jinak-jinak merpati.. ha...ha..ha...." Ajay tertawa sinis memandang Kyara yang masih menundukkan wajahnya.
"Kenapa Kya....? Apa kamu takut dengan pesonaku, sehingga kamu hanya bisa menunduk saja bertemu denganku...?" Ajay mulai mendekati Kyara, "Apa kamu tidak merindukan kehangatan dariku...? Sungguh aku sangat merindukan aroma tubuhmu Kya...." bisiknya, tepat di telinga Kyara.
Wajah Kyara memerah, bukan karena merona, tapi karena menahan amarah. Kembali dia merasa jijik akan tubuhnya yang telah memberikan kenikmatan pada laki-laki pengecut itu.
Kyara beranjak dari tempat duduknya, dia segera berlari meninggalkan Ajay yang masih tertawa terbahak-bahak. Meninggalkan Aaron dan juga gadis itu. Dia sudah tidak tahan akan perkataan Ajay yang merendahkan harga dirinya. Ya Tuhan..... kenapa aku harus bertemu lagi dengan pria yang sedang aku lupakan sekuat tenagaku....
"Kya tunggu...!!" Aaron hendak mengejarnya, tapi langkahnya terhenti melihat kedatangan waitress tadi.
"Mas....ini pesanannya....!!"
Bersambung...
Mohon maaf.... author telat up, ada sesuatu yg harus author urus dulu...
Semoga untuk selanjutnya, bisa kembali up tiap hari..
Makasih yang sudah mampir dan mau menunggu kelanjutan cerita ini...🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 239 Episodes
Comments
Wirda Lubis
kyara lari bodoh lawan kamu harus kuat
2023-06-23
0
🎤Marisa🎧
ajay gila
2022-08-12
0
Stefani Pandita
anjy mulunya jelek bgt sh
2022-05-23
1