Assalamualaikum readers...
Terimakasih sudah berkunjung ke novelku..
Semoga masih suka sama ceritanya...
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Tak terasa hari cepat berganti. Dua minggu sejak kejadian itu, Kyara mulai bisa beraktivitas lagi seperti biasanya. Walau tak jarang, hatinya masih merasa sakit setiap mengingat keputusan sepihak Ajay. Bukan hal yang mudah untuk melupakan Ajay Sanjaya. Bukan karena ketampanannya ataupun kekayaannya, tapi karena kebodohan Kyara yang pernah menyerahkan kehormatannya hanya untuk laki-laki pengecut itu.
Kyara disibukkan dengan pekerjaan lemburnya. Kyara sangat bersyukur akan hal itu, karena dengan kesibukannya dia mulai terbiasa untuk tidak memikirkan masalahnya.
Hari ini adalah hari yang ditunggu oleh para karyawan pabrik. Hari ini hari Minggu, dan beruntung tempat Kyara kerja memberikan hari libur untuk para karyawannya, termasuk bagian produksi.
"Ra...ke mall yuk...!" ajak Sisil.
"Malas ah....aku belum gajian Sil..." tolak Kyara.
"Ah Kyara mah gitu....nggak harus belanja.... jalan aja... lihat cogan-cogan gitu...." gurau Sisil. (cogan\=cowok ganteng)
Kyara hanya bisa tersenyum dengan omongan Sisil. Emang ni bocah, selalu ada saja yang bikin Kyara nggak enak hati menolaknya...
"Ayo dong Ra...!" rengek Sisil sambil mengayun-ayunkan lengan Kyara ke kiri dan ke kanan.
"Baiklah...." kata Kyara. "Sebentar....aku ganti baju dulu, tunggu di sini ya...!" lanjut Kyara sambil beranjak pergi ke kamar untuk ganti baju.
Lima menit kemudian, "Ayo....!" kata Kyara sambil menyambar tas kecilnya yang berada di atas meja.
"Lo gak dandan Ra...?" tanya Sisil heran melihat wajah Kyara yang polos tanpa bedak ataupun lipstik, ini lagi bajunya....cuek banget, cuma pakai jeans sama kaos oblong doang yang kedodoran. Sisil menggelengkan kepalanya, dia kemudian menarik tangan Kyara, menyeretnya kembali ke kamar. "Enggak... enggak.. gue bisa malu bawanya kalau dandanan lo kayak gini..." kata Sisil.
"Kenapa sih Sil...? Gini juga sudah cukup deh...." kata Kyara.
"Oke....lo boleh gak make up, tapi ganti baju lo...! Gue enggak suka, ini mah bukan gaya lo banget..." sambil berkata Sisil membuka lemari pakaian Kyara dan memilih t-shirt lengan pendek dengan warna pink polkadot untuk dipakai Kyara. "Nih ganti..!" perintahnya...
Dengan enggan Kyara mengambil t-shirt itu dan mengganti bajunya. "Nih...sudah aku pakai...puas kamu sekarang..??" gerutu Kyara.
Sisil tersenyum puas..."Ah...co kiyut bingits deehh ometku..." katanya
"Ha..ha..ha...makacih..." Kyara menimpali gurauan Sisil sambil memutar kedua bola matanya.
Dan akhirnya merekapun keluar. Pergi ke sebuah mall yang cukup besar, hanya untuk sekedar melepas penatnya.
Tiba di mall. "Ra... makan dulu ya...? Lapar....!!" kata Sisil sambil memegang perutnya.
Kyara tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Merekapun berjalan menuju food court di lantai tiga. Tiba di food court, mereka dikejutkan oleh kerasnya orang-orang yang tertawa. Kyara dan Sisil menoleh, "Deg.." jantungnya berdegup kencang saat Kyara melihat pemandangan di meja sebelah kanan.
Di meja itu, tampak tiga orang pria dan seorang gadis yang sedang berbincang diiringi gelak tawa renyahnya. Kyara langsung mengunci pandangannya terhadap salah seorang pria itu. Ya... itu adalah Ajay, tapi siapa gadis yang bergelayut manja di sampingnya...? batin Kyara.
Tanpa sadar Kyara mendekati meja itu, sekedar memastikan kalau pandangannya tak salah. Setelah lebih dekat, jantung Kyara berdetak lebih cepat. Ya...!! Dugaannya benar, dia adalah Ajay, ada Aaron juga, sahabat Kyara dan Ajay saat sekolah di asrama dulu. Tapi pria yang tengah duduk di samping Aaron, serta gadis itu, Kyara sama sekali tak mengenalnya. "Hai....!!" sapa Kyara dengan nada suara yang bergetar.
Orang-orang yang berada di meja itu serempak menoleh ke arah Kyara. Ajay terlihat kaget, tapi tetap terkesan cuek. Sedangkan Aaron langsung tersenyum ketika mendapati orang yang menyapanya ternyata Kyara, orang yang dikenalnya. Dan pria yang duduk di samping Aaron hanya sekilas memandang Kyara.
Sisil yang menyadari Kyara mendekati meja Ajay dan kawan-kawannya, mencoba mencegahnya. Namun terlambat...!! pada akhirnya merekapun bertemu.
"Hai Kya...kamu di sini juga...!" sapa Aaron. Sumpah aku kaget loj...ko bisa kamu ada di kota B... lagi ngapain...? Liburan..? Atau sengaja nyusulin Ajay.." cerocos Aaron tanpa henti. Ya...! Aaron memang tidak mengetahui kalau Kyara telah lama tinggal di kota ini. Karena semenjak Aaron lulus, dia melanjutkan kuliah di luar kota, tapi atas permintaan kedua orang tuanya, Aaron kembali ke kota B dan melanjutkan studinya di kampus yang sama dengan ketiga temannya itu.
Kyara tersenyum mendengar perkataan Aaron yang tanpa henti, berbeda dengan Ajay, dia langsung tersedak mendengar perkataan Aaron. Sedangkan gadis yang berada di samping Ajay, langsung menyodorkan air minum kepada Ajay. Ajay mengambilnya dan langsung mereguknya.
"Kamu enggak apa-apa kan sayang...?" tanya gadis itu penuh kecemasan.
"Dug..." hati Kyara hancur mendengar perkataan gadis itu, sedangkan Aaron merasa heran. "Hei Andin... sejak kapan lo panggil Ajay sayang...?" tanyanya.
"Tentunya sejak kita jadian lah..." jawab Andin santai.
"Oh... jadi gadis itu bernama Andin." batin Sisil yang merasa geram dengan drama yang berada di hadapannya. Sayangnya, dia tidak bisa berbuat apa-apa.
"Maaf.... sejak kapan mbak jadian sama Ajay ?" tanya Kyara dengan suara bergetar.
"Hey... emang siapa elo...? Berani bertanya..." hardik Andin kesal.
"Ma...maaf... saya hanya ingin... ingin tahu saja." kata Kyara terbata-bata.
"Dengar ya...! Gue enggak kenal lo... tapi gue yakin, lo tertarik kan sama cowok gue...? Asal lo tahu, dia milik gue dan akan selalu jadi milik gue... SELAMANYA..!! Andin menekankan kata selamanya untuk menegaskan kepemilikannya terhadap Ajay. Sedangkan Ajay hanya diam saja mendengarkan celotehan Andin.
"Andin..! Lo bisa sopan sedikit...?! Malu dilihat orang..." Aaron berusaha meredam emosi Andin. Kemudian dia melirik Ajay, karena setahu Aaron, Ajay dan Kyara menjalin hubungan.
"Lo aneh Ar...., lo nyuruh gue bersikap sopan sama cewek yang berusaha narik perhatian cowok gue...? Depan gue lagi...!! Gila lo ya....!" kata Andin penuh emosi.
"Bukan gitu Ndin..., gue..." Aaron tak melanjutkan kata-katanya, karena Kyara langsung memotong pembicaraannya.
"Cukup Ar...., maaf mbak... saya hanya bertanya, karena saya sedang butuh kejelasan dari kekasih mbak..." lanjut Kyara, suaranya semakin bergetar menahan sesak yang sudah mendalam.
"Apa hubungan kamu dengan kekasih saya...?? Jangan harap kamu bisa merebutnya..!! Kamu mau tahu...? Oke..aku jawab, kami sudah resmi berpacaran selama dua minggu ini, jadi jangan harap kamu bisa mendekatinya dan merebutnya dari saya...!!" tuding Andin sambil mengarahkan telunjuknya tepat di depan hidung Kyara.
Sisil yang sedari tadi diam, bertambah geram akan kelakuan Andin. "Brakkk..!!" dia menggebrak meja makan itu, sehingga makanan yang di atas meja bergoyang.
"Oh... jadi elo pelakornya..!" kata Sisil sinis sambil menatap tajam pada Andin. "Hey...! denger ya pelakor, elo (menunjuk wajah Andin) yang baru dua minggu jadi ceweknya laki-laki gak tahu malu itu jangan ngerasa bangga dulu. Adal lo tahu...,dia (menunjuk ke arah Kyara berdiri) sudah lebih dari dua tahun menjalin hubungan dengan laki-laki bajingan itu, jadi...., yang mau atau bahkan sudah merebut cowok orang itu siapa heh...dia apa elo...?? Emang ya... dasar orang kaya, seenak jidatnya aja kelakuannya... yang satu pengecut, yang satunya songong abis...!" teriak Sisil kesal.
Kyara yang menyadari kemarahan Sisil, menggenggam tangan Sisil, berusaha meredam emosi Sisil. Ajay yang mendapat predikat bajingan dari Sisil, wajahnya mulai merah menandakan dia mulai marah. Andin mulai panas. Aaron termenung memikirkan kata-kata Sisil, "Apa Kya dan Ajay putus?" batinnya. Sedangkan pria di samping Aaron hanya diam. Wajahnya datar, seolah-olah tidak merasa terganggu dengan perdebatan yang ada di hadapannya.
"Sudahlah Sil... kita pergi..!" ajak Kyara. Merekapun akhirnya pergi.
"Tunggu..!!" teriak Aaron. Tapi sebelum beranjak, Aaron menatap Ajay tajam. "Lo punya hutang penjelasan ke gue !" dan Aaron pun berlari menyusul kyara dan Sisil. "Kya.... Kya... tunggu..!!" teriak Aaron masih berlari berusaha mengejar Kyara yang sudah menjauh.
Kyara terus berlari kencang. Dia tidak ingin menengok lagi ke belakang. Hatinya terlalu sakit dengan kejadian tadi.
Sedang Sisil, dia masih berusaha berlari kecil untuk mengimbangi langkah Kyara. "Ra...capek nih... berhenti dulu...!!" kata Sisil ngos-ngosan. Tapi Kyara terus berlari, tak menggubris celotehan Sisil.
Aaron masih terus mengejarnya..."Sedikit lagi..." batinnya...."Kya....awasss...!!" Aaron berlari sekuat tenaga saat melihat mobil dari samping kanan Kyara yang melaju menuju ke arah Kyara yang hendak menyebrang. Dan...
""Raaaaa....aaahh...." teriak Sisil
"Brughhh...!!"
Sisil menutup matanya, tak sanggup melihat yang akan terjadi di hadapannya.
"Aww...." Kyara meringis saat jatuh terjerembab dalam pelukan Aaron. Untung saja saat itu Aaron tiba tepat waktu. Dia menarik tangan Kyara hingga jatuh terjerembab bersama.
"Kamu enggak apa-apa...?" tanya Aaron sambil memeriksa keadaan Kyara.
"Enggak apa-apa Ar..." jawab Kyara. "Makasih..." lanjutnya.
Aaron membantunya berdiri. Kyara menepuk-nepuk bajunya yang kotor terkena tanah.
"Kamu kenapa lari ?" tanya Aaron. "Itu mata... kenapa nggak dipakai, sampai nggak lihat mobil kenceng lewat..." gurau Aaron.
Kyara meringis sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Maaf.." katanya lirih.
"Ayo.. kita duduk dulu di taman itu !" tunjuk Aaron. "Ada yang mau aku omongin.." lanjutnya.
Meskipun sebenarnya enggan, tapi Kyara tak bisa menolak ajakan Aaron. Karena Kyara sangat tahu sifat Aaron.
Mereka berjalan beriringan menuju taman, dan duduk di salah satu kursi yang berada di sudut taman. Sedangkan Sisil masih tetap mengawasi Kyara dari kejauhan. Hening... hanya itu yang mereka rasakan.
"Kya... apa benar..." belum selesai Aaron bertanya, Kyara sudah mengangguk. Kyara tahu apa yang ingin Aaron tanyakan.
"Semuanya telah berakhir Ar..." kata Kyara lirih. Suaranya terdengar bergetar, pertanda dia menahan rasa sakit yang teramat dalam.
"Kamu ada masalah..?" tanya Aaron lagi. Kyara menggelengkan kepalanya. "Terus kenapa..?" lanjut Aaron.
Kyara tersenyum, "Jujur.... sampai sebelum aku melihat kejadian tadi, aku tidak tahu alasan Ajay mengakhiri hubungan ini. Tapi sekarang, semuanya sudah jelas. Gadis itu bilang, mereka resmi berpacaran semenjak dua minggu yang lalu, dan dua minggu yang tepat dia memutuskan hubungan ini." Kyara berusaha menarik kesimpulan sendiri atas kejadian yang menimpanya.
Aaron mengernyitkan dahinya, pertanda dia tidak mengerti akan apa yang diucapkan Kyara. Karena setahu Aaron, Andin adalah teman kecil Ajay. Orang tua mereka bersahabat, jadi... bagaimana mungkin mereka menjalin hubungan. "Tapi, ya sudahlah...biar aku tanyain langsung ke Ajay kebenarannya." batin Aaron.
"Sabar ya Kya...aku yakin kamu bisa melewati semua ini." kata Aaron berusaha memberikan kekuatan kepada Kyara.
Entah kenapa di satu sisi, Aaron merasa senang ketika menyadari Kyara menjadi single lagi, tapi dia juga merasa sakit melihat kesedihan di wajah Kyara. "Ah Ajay...lo benar-benar berhutang penjelasan ke gue, awas aja jika penjelasan lo gak masuk akal nanti..." batin Aaron.
"Ra... pulang yuk..!" tiba-tiba Sisil muncul di belakang mereka, dan mengajak Kyara pulang. Pada akhirnya Sisil pun sudah tidak punya good mood lagi buat jalan-jalan.
Kyara menoleh dan menganggukkan kepalanya. "Ar...aku pulang dulu ya...?" pamitnya pada Aaron.
"Baiklah...! Hati-hati ya Kya...! Ingat ya... jangan terlalu dipikirkan...! Aku akan tetap ada buat kamu..." kata Aaron.
Kyara tersenyum dan segera berlalu dari hadapan Aaron
Bersambung ya...
Terima kasih yang sudah mampir di novel pertama saya...
Jangan lupa kritik dan sarannya ya
semoga author bisa lebih baik lagi...
mohon dukungannya ya readers...🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 239 Episodes
Comments
Pipin
Aaron baik ya, Thor. jangan-jangan suka sama kyara
2025-01-11
0
Sani
lanjut kk
2022-07-11
3
Adam
bagus sisil. kasih pelajaran tuh pelakor
2022-07-03
4