Bertemu

Assalamualaikum readers...

Terimakasih sudah berkunjung ke novelku..

Semoga masih suka sama ceritanya...

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Tak terasa hari cepat berganti. Dua minggu sejak kejadian itu, Kyara mulai bisa beraktivitas lagi seperti biasanya. Walau tak jarang, hatinya masih merasa sakit setiap mengingat keputusan sepihak Ajay. Bukan hal yang mudah untuk melupakan Ajay Sanjaya. Bukan karena ketampanannya ataupun kekayaannya, tapi karena kebodohan Kyara yang pernah menyerahkan kehormatannya hanya untuk laki-laki pengecut itu.

Kyara disibukkan dengan pekerjaan lemburnya. Kyara sangat bersyukur akan hal itu, karena dengan kesibukannya dia mulai terbiasa untuk tidak memikirkan masalahnya.

Hari ini adalah hari yang ditunggu oleh para karyawan pabrik. Hari ini hari Minggu, dan beruntung tempat Kyara kerja memberikan hari libur untuk para karyawannya, termasuk bagian produksi.

"Ra...ke mall yuk...!" ajak Sisil.

"Malas ah....aku belum gajian Sil..." tolak Kyara.

"Ah Kyara mah gitu....nggak harus belanja.... jalan aja... lihat cogan-cogan gitu...." gurau Sisil. (cogan\=cowok ganteng)

Kyara hanya bisa tersenyum dengan omongan Sisil. Emang ni bocah, selalu ada saja yang bikin Kyara nggak enak hati menolaknya...

"Ayo dong Ra...!" rengek Sisil sambil mengayun-ayunkan lengan Kyara ke kiri dan ke kanan.

"Baiklah...." kata Kyara. "Sebentar....aku ganti baju dulu, tunggu di sini ya...!" lanjut Kyara sambil beranjak pergi ke kamar untuk ganti baju.

Lima menit kemudian, "Ayo....!" kata Kyara sambil menyambar tas kecilnya yang berada di atas meja.

"Lo gak dandan Ra...?" tanya Sisil heran melihat wajah Kyara yang polos tanpa bedak ataupun lipstik, ini lagi bajunya....cuek banget, cuma pakai jeans sama kaos oblong doang yang kedodoran. Sisil menggelengkan kepalanya, dia kemudian menarik tangan Kyara, menyeretnya kembali ke kamar. "Enggak... enggak.. gue bisa malu bawanya kalau dandanan lo kayak gini..." kata Sisil.

"Kenapa sih Sil...? Gini juga sudah cukup deh...." kata Kyara.

"Oke....lo boleh gak make up, tapi ganti baju lo...! Gue enggak suka, ini mah bukan gaya lo banget..." sambil berkata Sisil membuka lemari pakaian Kyara dan memilih t-shirt lengan pendek dengan warna pink polkadot untuk dipakai Kyara. "Nih ganti..!" perintahnya...

Dengan enggan Kyara mengambil t-shirt itu dan mengganti bajunya. "Nih...sudah aku pakai...puas kamu sekarang..??" gerutu Kyara.

Sisil tersenyum puas..."Ah...co kiyut bingits deehh ometku..." katanya

"Ha..ha..ha...makacih..." Kyara menimpali gurauan Sisil sambil memutar kedua bola matanya.

Dan akhirnya merekapun keluar. Pergi ke sebuah mall yang cukup besar, hanya untuk sekedar melepas penatnya.

Tiba di mall. "Ra... makan dulu ya...? Lapar....!!" kata Sisil sambil memegang perutnya.

Kyara tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Merekapun berjalan menuju food court di lantai tiga. Tiba di food court, mereka dikejutkan oleh kerasnya orang-orang yang tertawa. Kyara dan Sisil menoleh, "Deg.." jantungnya berdegup kencang saat Kyara melihat pemandangan di meja sebelah kanan.

Di meja itu, tampak tiga orang pria dan seorang gadis yang sedang berbincang diiringi gelak tawa renyahnya. Kyara langsung mengunci pandangannya terhadap salah seorang pria itu. Ya... itu adalah Ajay, tapi siapa gadis yang bergelayut manja di sampingnya...? batin Kyara.

Tanpa sadar Kyara mendekati meja itu, sekedar memastikan kalau pandangannya tak salah. Setelah lebih dekat, jantung Kyara berdetak lebih cepat. Ya...!! Dugaannya benar, dia adalah Ajay, ada Aaron juga, sahabat Kyara dan Ajay saat sekolah di asrama dulu. Tapi pria yang tengah duduk di samping Aaron, serta gadis itu, Kyara sama sekali tak mengenalnya. "Hai....!!" sapa Kyara dengan nada suara yang bergetar.

Orang-orang yang berada di meja itu serempak menoleh ke arah Kyara. Ajay terlihat kaget, tapi tetap terkesan cuek. Sedangkan Aaron langsung tersenyum ketika mendapati orang yang menyapanya ternyata Kyara, orang yang dikenalnya. Dan pria yang duduk di samping Aaron hanya sekilas memandang Kyara.

Sisil yang menyadari Kyara mendekati meja Ajay dan kawan-kawannya, mencoba mencegahnya. Namun terlambat...!! pada akhirnya merekapun bertemu.

"Hai Kya...kamu di sini juga...!" sapa Aaron. Sumpah aku kaget loj...ko bisa kamu ada di kota B... lagi ngapain...? Liburan..? Atau sengaja nyusulin Ajay.." cerocos Aaron tanpa henti. Ya...! Aaron memang tidak mengetahui kalau Kyara telah lama tinggal di kota ini. Karena semenjak Aaron lulus, dia melanjutkan kuliah di luar kota, tapi atas permintaan kedua orang tuanya, Aaron kembali ke kota B dan melanjutkan studinya di kampus yang sama dengan ketiga temannya itu.

Kyara tersenyum mendengar perkataan Aaron yang tanpa henti, berbeda dengan Ajay, dia langsung tersedak mendengar perkataan Aaron. Sedangkan gadis yang berada di samping Ajay, langsung menyodorkan air minum kepada Ajay. Ajay mengambilnya dan langsung mereguknya.

"Kamu enggak apa-apa kan sayang...?" tanya gadis itu penuh kecemasan.

"Dug..." hati Kyara hancur mendengar perkataan gadis itu, sedangkan Aaron merasa heran. "Hei Andin... sejak kapan lo panggil Ajay sayang...?" tanyanya.

"Tentunya sejak kita jadian lah..." jawab Andin santai.

"Oh... jadi gadis itu bernama Andin." batin Sisil yang merasa geram dengan drama yang berada di hadapannya. Sayangnya, dia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Maaf.... sejak kapan mbak jadian sama Ajay ?" tanya Kyara dengan suara bergetar.

"Hey... emang siapa elo...? Berani bertanya..." hardik Andin kesal.

"Ma...maaf... saya hanya ingin... ingin tahu saja." kata Kyara terbata-bata.

"Dengar ya...! Gue enggak kenal lo... tapi gue yakin, lo tertarik kan sama cowok gue...? Asal lo tahu, dia milik gue dan akan selalu jadi milik gue... SELAMANYA..!! Andin menekankan kata selamanya untuk menegaskan kepemilikannya terhadap Ajay. Sedangkan Ajay hanya diam saja mendengarkan celotehan Andin.

"Andin..! Lo bisa sopan sedikit...?! Malu dilihat orang..." Aaron berusaha meredam emosi Andin. Kemudian dia melirik Ajay, karena setahu Aaron, Ajay dan Kyara menjalin hubungan.

"Lo aneh Ar...., lo nyuruh gue bersikap sopan sama cewek yang berusaha narik perhatian cowok gue...? Depan gue lagi...!! Gila lo ya....!" kata Andin penuh emosi.

"Bukan gitu Ndin..., gue..." Aaron tak melanjutkan kata-katanya, karena Kyara langsung memotong pembicaraannya.

"Cukup Ar...., maaf mbak... saya hanya bertanya, karena saya sedang butuh kejelasan dari kekasih mbak..." lanjut Kyara, suaranya semakin bergetar menahan sesak yang sudah mendalam.

"Apa hubungan kamu dengan kekasih saya...?? Jangan harap kamu bisa merebutnya..!! Kamu mau tahu...? Oke..aku jawab, kami sudah resmi berpacaran selama dua minggu ini, jadi jangan harap kamu bisa mendekatinya dan merebutnya dari saya...!!" tuding Andin sambil mengarahkan telunjuknya tepat di depan hidung Kyara.

Sisil yang sedari tadi diam, bertambah geram akan kelakuan Andin. "Brakkk..!!" dia menggebrak meja makan itu, sehingga makanan yang di atas meja bergoyang.

"Oh... jadi elo pelakornya..!" kata Sisil sinis sambil menatap tajam pada Andin. "Hey...! denger ya pelakor, elo (menunjuk wajah Andin) yang baru dua minggu jadi ceweknya laki-laki gak tahu malu itu jangan ngerasa bangga dulu. Adal lo tahu...,dia (menunjuk ke arah Kyara berdiri) sudah lebih dari dua tahun menjalin hubungan dengan laki-laki bajingan itu, jadi...., yang mau atau bahkan sudah merebut cowok orang itu siapa heh...dia apa elo...?? Emang ya... dasar orang kaya, seenak jidatnya aja kelakuannya... yang satu pengecut, yang satunya songong abis...!" teriak Sisil kesal.

Kyara yang menyadari kemarahan Sisil, menggenggam tangan Sisil, berusaha meredam emosi Sisil. Ajay yang mendapat predikat bajingan dari Sisil, wajahnya mulai merah menandakan dia mulai marah. Andin mulai panas. Aaron termenung memikirkan kata-kata Sisil, "Apa Kya dan Ajay putus?" batinnya. Sedangkan pria di samping Aaron hanya diam. Wajahnya datar, seolah-olah tidak merasa terganggu dengan perdebatan yang ada di hadapannya.

"Sudahlah Sil... kita pergi..!" ajak Kyara. Merekapun akhirnya pergi.

"Tunggu..!!" teriak Aaron. Tapi sebelum beranjak, Aaron menatap Ajay tajam. "Lo punya hutang penjelasan ke gue !" dan Aaron pun berlari menyusul kyara dan Sisil. "Kya.... Kya... tunggu..!!" teriak Aaron masih berlari berusaha mengejar Kyara yang sudah menjauh.

Kyara terus berlari kencang. Dia tidak ingin menengok lagi ke belakang. Hatinya terlalu sakit dengan kejadian tadi.

Sedang Sisil, dia masih berusaha berlari kecil untuk mengimbangi langkah Kyara. "Ra...capek nih... berhenti dulu...!!" kata Sisil ngos-ngosan. Tapi Kyara terus berlari, tak menggubris celotehan Sisil.

Aaron masih terus mengejarnya..."Sedikit lagi..." batinnya...."Kya....awasss...!!" Aaron berlari sekuat tenaga saat melihat mobil dari samping kanan Kyara yang melaju menuju ke arah Kyara yang hendak menyebrang. Dan...

""Raaaaa....aaahh...." teriak Sisil

"Brughhh...!!"

Sisil menutup matanya, tak sanggup melihat yang akan terjadi di hadapannya.

"Aww...." Kyara meringis saat jatuh terjerembab dalam pelukan Aaron. Untung saja saat itu Aaron tiba tepat waktu. Dia menarik tangan Kyara hingga jatuh terjerembab bersama.

"Kamu enggak apa-apa...?" tanya Aaron sambil memeriksa keadaan Kyara.

"Enggak apa-apa Ar..." jawab Kyara. "Makasih..." lanjutnya.

Aaron membantunya berdiri. Kyara menepuk-nepuk bajunya yang kotor terkena tanah.

"Kamu kenapa lari ?" tanya Aaron. "Itu mata... kenapa nggak dipakai, sampai nggak lihat mobil kenceng lewat..." gurau Aaron.

Kyara meringis sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Maaf.." katanya lirih.

"Ayo.. kita duduk dulu di taman itu !" tunjuk Aaron. "Ada yang mau aku omongin.." lanjutnya.

Meskipun sebenarnya enggan, tapi Kyara tak bisa menolak ajakan Aaron. Karena Kyara sangat tahu sifat Aaron.

Mereka berjalan beriringan menuju taman, dan duduk di salah satu kursi yang berada di sudut taman. Sedangkan Sisil masih tetap mengawasi Kyara dari kejauhan. Hening... hanya itu yang mereka rasakan.

"Kya... apa benar..." belum selesai Aaron bertanya, Kyara sudah mengangguk. Kyara tahu apa yang ingin Aaron tanyakan.

"Semuanya telah berakhir Ar..." kata Kyara lirih. Suaranya terdengar bergetar, pertanda dia menahan rasa sakit yang teramat dalam.

"Kamu ada masalah..?" tanya Aaron lagi. Kyara menggelengkan kepalanya. "Terus kenapa..?" lanjut Aaron.

Kyara tersenyum, "Jujur.... sampai sebelum aku melihat kejadian tadi, aku tidak tahu alasan Ajay mengakhiri hubungan ini. Tapi sekarang, semuanya sudah jelas. Gadis itu bilang, mereka resmi berpacaran semenjak dua minggu yang lalu, dan dua minggu yang tepat dia memutuskan hubungan ini." Kyara berusaha menarik kesimpulan sendiri atas kejadian yang menimpanya.

Aaron mengernyitkan dahinya, pertanda dia tidak mengerti akan apa yang diucapkan Kyara. Karena setahu Aaron, Andin adalah teman kecil Ajay. Orang tua mereka bersahabat, jadi... bagaimana mungkin mereka menjalin hubungan. "Tapi, ya sudahlah...biar aku tanyain langsung ke Ajay kebenarannya." batin Aaron.

"Sabar ya Kya...aku yakin kamu bisa melewati semua ini." kata Aaron berusaha memberikan kekuatan kepada Kyara.

Entah kenapa di satu sisi, Aaron merasa senang ketika menyadari Kyara menjadi single lagi, tapi dia juga merasa sakit melihat kesedihan di wajah Kyara. "Ah Ajay...lo benar-benar berhutang penjelasan ke gue, awas aja jika penjelasan lo gak masuk akal nanti..." batin Aaron.

"Ra... pulang yuk..!" tiba-tiba Sisil muncul di belakang mereka, dan mengajak Kyara pulang. Pada akhirnya Sisil pun sudah tidak punya good mood lagi buat jalan-jalan.

Kyara menoleh dan menganggukkan kepalanya. "Ar...aku pulang dulu ya...?" pamitnya pada Aaron.

"Baiklah...! Hati-hati ya Kya...! Ingat ya... jangan terlalu dipikirkan...! Aku akan tetap ada buat kamu..." kata Aaron.

Kyara tersenyum dan segera berlalu dari hadapan Aaron

Bersambung ya...

Terima kasih yang sudah mampir di novel pertama saya...

Jangan lupa kritik dan sarannya ya

semoga author bisa lebih baik lagi...

mohon dukungannya ya readers...🙏🙏

Terpopuler

Comments

Pipin

Pipin

Aaron baik ya, Thor. jangan-jangan suka sama kyara

2025-01-11

0

Sani

Sani

lanjut kk

2022-07-11

3

Adam

Adam

bagus sisil. kasih pelajaran tuh pelakor

2022-07-03

4

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 PUTUS
3 Mengurung Diri
4 Kekhawatiran Sisil
5 Mulai Bangkit
6 Kembali Kerja
7 Bertemu
8 Kecelakaan
9 Tidak Mungkin Hamil
10 Rujak Buah
11 Perhatian Aaron
12 Kecurigaan Sisil
13 Perasaan Aaron
14 Periksa Kehamilan
15 Bunda Pasti Menjagamu
16 Toilet
17 Jam Tangan
18 Bertemu Lagi
19 Must Be Oke..!
20 Kemarahan Aaron
21 Kekacauan Ajay
22 Rencana Ajay
23 Niat Andin
24 Harus Berhasil...!
25 Visual Tokoh
26 Terulang kembali...
27 Kembali untuk Melenyapkan
28 Panik
29 Tidak Secepat Ini...!
30 Kehilangan
31 Aku akan Menjagamu
32 Sengajakah...?
33 Masih Misteri
34 Histeris
35 Telepon dari Aaron
36 Titik Terang
37 Depresi
38 Barang Bukti
39 Kembali Histeris
40 Kita Hadapi Bersama
41 Dia Pergi !
42 Mencarimu
43 Aku Pulang
44 Kembali Mencarimu
45 Terus Mencarimu
46 Bertemu Teman Masa Kecil
47 Panti Asuhan Kasih Bunda
48 Hari Pertama Kerja
49 Perasaan Anti
50 Lamaran Jaka
51 Alasan Menolak
52 Kembali ke Kota ( part 1 )
53 Kembali ke Kota ( Part 2 )
54 Mengungkap Kebenaran
55 Amarah Eyang Mahesa
56 Penolakan Nyonya Diana
57 Ancaman Eyang Mahesa
58 Berubah Pikiran
59 Persiapan Lamaran
60 Menghindar
61 Pertunangan yang Hambar
62 Restu Jaka
63 Rencana Selanjutnya
64 Kembali ke Panti
65 Amarah dan Kesedihan Anti
66 Impian Sederhana Kyara
67 Menjemputnya...
68 Ternyata Dunia Ini Sempit
69 Bertemu Andin
70 Rumah Baru
71 Kembali ke Indonesia
72 Bertemu Kyara
73 Kembali Kecewa
74 Patah Hati Lagi
75 Mencari Andin
76 Sikap Kasar Ajay
77 Rencana Andin
78 Kebenaran ( Part 1 )
79 Kebenaran ( Part 2 )
80 Misi Berhasil !
81 Keteguhan Hati Kyara
82 Tawaran Kesepakatan
83 Menolak
84 Dia, Wanitaku !
85 Pertemuan Tak Terduga
86 Bersamamu Semuanya Terasa Berbeda
87 Kembali pulang
88 Tawaran Bu Hana
89 Di Antara 2 Bayangan
90 Party
91 I Got You...!!
92 Malam Panjang
93 Sang Cassanova
94 Mengintai
95 PDKT
96 Petaka
97 Firasat
98 Berubah
99 Curiga
100 Terbongkar
101 Kemarahan Andin
102 Sebuah Penyesalan
103 Aku Mohon, Nikahi Aku !
104 Penyesalan Andin
105 Pesan Tak Bertuan
106 Salah Sasaran
107 Mencari Tahu
108 Bertemu Tuan Mahesa
109 Cecilia Maharani
110 Menemuinya
111 Anfal
112 Berita Duka
113 Masih Berduka
114 Dear Diary... ( Part 1 )
115 Dear Diary.... ( Part 2 )
116 Dear Diary.... ( Part 3 )
117 Bertemu Andin
118 Pengakuan dan Penyesalan Andin
119 Terjawab Sudah...
120 Imut...
121 Berdamai...
122 Aku Menyerah !
123 Menikahlah Denganku !
124 Hampa
125 Pertunangan....
126 Kembali Berduka
127 Melepas Kebencian
128 Membuang Masa Lalu
129 Melanjutkan Hidup
130 Kau Mencintainya !
131 Pernikahan
132 Menerima Penawaran Bu Hana
133 Mencari Kyara
134 Gadis malang
135 Kembali Menghilang
136 Kemarahan Bima
137 Alasan Kemarahan Bima
138 Impian Bagas
139 Macam Kak Ros
140 Tenggelam dalam Khayalan
141 Gadis Penjual Manik-manik ( Part 1 )
142 Gadis Penjual Manik-manik ( Part 2 )
143 Dejavu...
144 Menjual Aset Keluarga
145 Nasihat Bagas
146 Hari Baru, Kota Baru...
147 Interview
148 Pangeran Berkuda Putih
149 Danisa Salsabila
150 Ratu Es
151 Bagai Pengembara
152 Rencana Perjodohan
153 Calon Istri
154 Rencana Alvaro
155 Mengikuti Lomba
156 When Sisil Meet Aaron
157 The Winner
158 Mengingkari Kenyataan
159 Bu Syantik
160 Kisah Arumi
161 Pulang
162 Bertemu
163 Salah Sangka
164 Kebenaran tentang Kyara
165 Pergi dan Lupakan !
166 Bagas Sang CEO Muda
167 Kabar Buruk
168 Kecelakaan Danisa
169 Permintaan Terakhir
170 Dua Takdir
171 Behind The Marriage
172 Kecelakaan Ajay
173 Nasihat Pertama dan Terakhir
174 Duka Kyara
175 Pemakaman Bu Ratna
176 Kyara Sakit
177 Harus Diakhiri...
178 Mengambil Keputusan
179 Pagi yang heboh
180 Tentang Bagas
181 Nasihat Mang Jajang dan Bi Irah
182 Tempat Baru, Hidup Baru dan Nama Baru
183 Cerita Masa Lalu
184 Kisah 6 Tahun
185 Permintaan Kyara
186 Kejutan Sempurna
187 Kesalahpahaman ( Part 1 )
188 Kesalahpahaman (Part 2)
189 Jujur
190 Panggilan Baru
191 Kau Sempurna di Mataku
192 Rumah Masa Tua
193 Bertemu Gitar Spanyol
194 Usaha Kyara
195 Kiat Menjaga Suami
196 Kyara VS Rachella
197 Kencan Pertama
198 Depresi
199 Hangat, dan Butuh Kehangatan...
200 Don't Do That...!
201 Cari dan Temukan Dia !
202 Pertemuan Dua Sahabat
203 Drama 3 Bulan Lalu
204 Aku Tahu Kebenarannya !
205 Dilema
206 Thanks for everything....
207 Meminta Penjelasan
208 Kecewa
209 Pertemuan dengan Bima
210 Keputusan Sepihak
211 Menjenguk Ajay
212 Terjebak
213 Pertengkaran Hebat
214 Penyerangan
215 Di Sandera
216 Dalang di Balik Penyekapan
217 Alasan Jeremy
218 Berita Kematian
219 Itu Bukan Dia !
220 Pemakaman Sang CEO (Part 1)
221 Pemakaman Sang CEO (Part 2)
222 This Is My Life !
223 Jangan Pernah Lepaskan !
224 Bintang Kita
225 Ajay VS Gerald
226 Serpihan Kenangan
227 Amarah Sang Kakak
228 Kyara Menghilang
229 Melepas Kerinduan
230 Coklat dan Strawberry
231 Hebohnya Calon Ayah
232 Reuneuh Mundingeun
233 Kian Prabu Erlangga
234 Extra Part 1 Becomes a Perfect Daddy
235 Extra Part 2 Flashback
236 Extra Part 3 Double A
237 Extra Part 4 Alvaro is Back
238 Extra Part 5 Beautiful in White
239 Promo Karya
Episodes

Updated 239 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
PUTUS
3
Mengurung Diri
4
Kekhawatiran Sisil
5
Mulai Bangkit
6
Kembali Kerja
7
Bertemu
8
Kecelakaan
9
Tidak Mungkin Hamil
10
Rujak Buah
11
Perhatian Aaron
12
Kecurigaan Sisil
13
Perasaan Aaron
14
Periksa Kehamilan
15
Bunda Pasti Menjagamu
16
Toilet
17
Jam Tangan
18
Bertemu Lagi
19
Must Be Oke..!
20
Kemarahan Aaron
21
Kekacauan Ajay
22
Rencana Ajay
23
Niat Andin
24
Harus Berhasil...!
25
Visual Tokoh
26
Terulang kembali...
27
Kembali untuk Melenyapkan
28
Panik
29
Tidak Secepat Ini...!
30
Kehilangan
31
Aku akan Menjagamu
32
Sengajakah...?
33
Masih Misteri
34
Histeris
35
Telepon dari Aaron
36
Titik Terang
37
Depresi
38
Barang Bukti
39
Kembali Histeris
40
Kita Hadapi Bersama
41
Dia Pergi !
42
Mencarimu
43
Aku Pulang
44
Kembali Mencarimu
45
Terus Mencarimu
46
Bertemu Teman Masa Kecil
47
Panti Asuhan Kasih Bunda
48
Hari Pertama Kerja
49
Perasaan Anti
50
Lamaran Jaka
51
Alasan Menolak
52
Kembali ke Kota ( part 1 )
53
Kembali ke Kota ( Part 2 )
54
Mengungkap Kebenaran
55
Amarah Eyang Mahesa
56
Penolakan Nyonya Diana
57
Ancaman Eyang Mahesa
58
Berubah Pikiran
59
Persiapan Lamaran
60
Menghindar
61
Pertunangan yang Hambar
62
Restu Jaka
63
Rencana Selanjutnya
64
Kembali ke Panti
65
Amarah dan Kesedihan Anti
66
Impian Sederhana Kyara
67
Menjemputnya...
68
Ternyata Dunia Ini Sempit
69
Bertemu Andin
70
Rumah Baru
71
Kembali ke Indonesia
72
Bertemu Kyara
73
Kembali Kecewa
74
Patah Hati Lagi
75
Mencari Andin
76
Sikap Kasar Ajay
77
Rencana Andin
78
Kebenaran ( Part 1 )
79
Kebenaran ( Part 2 )
80
Misi Berhasil !
81
Keteguhan Hati Kyara
82
Tawaran Kesepakatan
83
Menolak
84
Dia, Wanitaku !
85
Pertemuan Tak Terduga
86
Bersamamu Semuanya Terasa Berbeda
87
Kembali pulang
88
Tawaran Bu Hana
89
Di Antara 2 Bayangan
90
Party
91
I Got You...!!
92
Malam Panjang
93
Sang Cassanova
94
Mengintai
95
PDKT
96
Petaka
97
Firasat
98
Berubah
99
Curiga
100
Terbongkar
101
Kemarahan Andin
102
Sebuah Penyesalan
103
Aku Mohon, Nikahi Aku !
104
Penyesalan Andin
105
Pesan Tak Bertuan
106
Salah Sasaran
107
Mencari Tahu
108
Bertemu Tuan Mahesa
109
Cecilia Maharani
110
Menemuinya
111
Anfal
112
Berita Duka
113
Masih Berduka
114
Dear Diary... ( Part 1 )
115
Dear Diary.... ( Part 2 )
116
Dear Diary.... ( Part 3 )
117
Bertemu Andin
118
Pengakuan dan Penyesalan Andin
119
Terjawab Sudah...
120
Imut...
121
Berdamai...
122
Aku Menyerah !
123
Menikahlah Denganku !
124
Hampa
125
Pertunangan....
126
Kembali Berduka
127
Melepas Kebencian
128
Membuang Masa Lalu
129
Melanjutkan Hidup
130
Kau Mencintainya !
131
Pernikahan
132
Menerima Penawaran Bu Hana
133
Mencari Kyara
134
Gadis malang
135
Kembali Menghilang
136
Kemarahan Bima
137
Alasan Kemarahan Bima
138
Impian Bagas
139
Macam Kak Ros
140
Tenggelam dalam Khayalan
141
Gadis Penjual Manik-manik ( Part 1 )
142
Gadis Penjual Manik-manik ( Part 2 )
143
Dejavu...
144
Menjual Aset Keluarga
145
Nasihat Bagas
146
Hari Baru, Kota Baru...
147
Interview
148
Pangeran Berkuda Putih
149
Danisa Salsabila
150
Ratu Es
151
Bagai Pengembara
152
Rencana Perjodohan
153
Calon Istri
154
Rencana Alvaro
155
Mengikuti Lomba
156
When Sisil Meet Aaron
157
The Winner
158
Mengingkari Kenyataan
159
Bu Syantik
160
Kisah Arumi
161
Pulang
162
Bertemu
163
Salah Sangka
164
Kebenaran tentang Kyara
165
Pergi dan Lupakan !
166
Bagas Sang CEO Muda
167
Kabar Buruk
168
Kecelakaan Danisa
169
Permintaan Terakhir
170
Dua Takdir
171
Behind The Marriage
172
Kecelakaan Ajay
173
Nasihat Pertama dan Terakhir
174
Duka Kyara
175
Pemakaman Bu Ratna
176
Kyara Sakit
177
Harus Diakhiri...
178
Mengambil Keputusan
179
Pagi yang heboh
180
Tentang Bagas
181
Nasihat Mang Jajang dan Bi Irah
182
Tempat Baru, Hidup Baru dan Nama Baru
183
Cerita Masa Lalu
184
Kisah 6 Tahun
185
Permintaan Kyara
186
Kejutan Sempurna
187
Kesalahpahaman ( Part 1 )
188
Kesalahpahaman (Part 2)
189
Jujur
190
Panggilan Baru
191
Kau Sempurna di Mataku
192
Rumah Masa Tua
193
Bertemu Gitar Spanyol
194
Usaha Kyara
195
Kiat Menjaga Suami
196
Kyara VS Rachella
197
Kencan Pertama
198
Depresi
199
Hangat, dan Butuh Kehangatan...
200
Don't Do That...!
201
Cari dan Temukan Dia !
202
Pertemuan Dua Sahabat
203
Drama 3 Bulan Lalu
204
Aku Tahu Kebenarannya !
205
Dilema
206
Thanks for everything....
207
Meminta Penjelasan
208
Kecewa
209
Pertemuan dengan Bima
210
Keputusan Sepihak
211
Menjenguk Ajay
212
Terjebak
213
Pertengkaran Hebat
214
Penyerangan
215
Di Sandera
216
Dalang di Balik Penyekapan
217
Alasan Jeremy
218
Berita Kematian
219
Itu Bukan Dia !
220
Pemakaman Sang CEO (Part 1)
221
Pemakaman Sang CEO (Part 2)
222
This Is My Life !
223
Jangan Pernah Lepaskan !
224
Bintang Kita
225
Ajay VS Gerald
226
Serpihan Kenangan
227
Amarah Sang Kakak
228
Kyara Menghilang
229
Melepas Kerinduan
230
Coklat dan Strawberry
231
Hebohnya Calon Ayah
232
Reuneuh Mundingeun
233
Kian Prabu Erlangga
234
Extra Part 1 Becomes a Perfect Daddy
235
Extra Part 2 Flashback
236
Extra Part 3 Double A
237
Extra Part 4 Alvaro is Back
238
Extra Part 5 Beautiful in White
239
Promo Karya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!