Kesayangan Tuan Muda Rayyen
Rayyen Darius
Pria yang berusia 26 tahun dia adalah seorang anak yang tampan dari keluarga Dairus,Ayahnya bernama Jay Dairus dan istrinya bernama Rose Darius.Rayyen seorang pria tampan dan mapan juga kaya raya tak luput dari gadis cantik yang selalu ingin dekat dengannya tapi semua itu hanyalah permainan baginya.
Selain sikap sombongnya Rayyen juga selalu bersikap dingin kepada semua orang.
Entah apakah itu masa lalunya?.
Yang pasti tidak ada yang mengetahuinya.
Tresya Putri
Dia berusia 25 tahun dan dia adalah anak yatim piatu yang tinggal di panti asuhan karena ia selalu di tindas oleh teman-temannya di panti akhirnya dia tidak mempunyai teman yang mau menemaninya.
Saat itu ada seorang anak yang gendut menghampirinya karena dia sedang menangis.
"Huhuhuhu,"isak tangisnya.
"Kenapa kau menangis culun?"ucapnya.
Lalu Tresya pun mendongkakkan kepalanya."Kau bilang aku culun,kau pun sama dasar gendut".
Dan sejak saat itulah mereka bermain bersama dan tidak ada yang berani menindasnya,namun mereka harus berpisah karena orang tua dari pria tersebut akan pindah bertugas.
"Jika aku merindukanmu,apa yang harus aku lakukan gendut?".
Lalu dia pun mengeluarkan sebuah Lointin dan di dalamnya ada foto dirinya lalu dia memberikannya pada gadis tersebut.
"Simpanlah ini suatu saat nanti kita pasti akan bertemu,"ucapnya.
Tresya pun mengambilnya."Terima kasih gendut".Namun wajah Tresya muram."Tapi aku tidak bisa memberikan hadiah apapun padamu".
"Dasar bodoh,aku akan mengingatmu sampai kita dewasa nanti"ucapnya lalu mengacak-acak rambut Tresya.
Lalu orang tua Rayyen menghampirinya dan mengajaknya untuk meninggalkan panti asuhan tersebut Rayyen pun ikut pergi bersama dengan orang tuan ke luar Negri.
Setelah kepergian pria gendut tersebut tak butuh waktu lama Tresya pun di adopsi oleh sepasang suami istri yang hidupnya serba kekurangan.
Ayah Tresya adalah orang yang mempunyai banyak hutang dia bernama Gerry dan istrinya bernama Nela dan juga adiknya bernama Calista.
Tresya selalu di tindas oleh keluarga angkatnya terutama Calista selalu ingin dia yang di puji oleh semua orang.
-----
Tujuh Tahun Kemudian.
Kringgg kringggg kringg
Seorang gadis yang masih terlelap di atas tempat tidur entah sudah berapa kali alarmnya berbunyi,hingga akhirnya ia tidak bisa tidur kembali lalu dia pun memutuskan untuk bangun dan melihat jam.
"Akkhhhhhhhh aku terlambat ke kampus",bangkit dari tempat tidur.
Dan langsung menerobos ke kamar mandi setelah selesai dengan cepat ia pun berlari menuju kamarnya dan memakai pakaiannya.
Lalu dia pun keluar dari kamarnya dan menghampiri kedua orang tuanya dan mencium tangan kedua orang tuanya.
"Ayah dan ibu,aku pergi ke kampus dulu".
"He hei kau tidak sarapan dulu"ucap ibunya.
"Tidak ibu aku sudah telat"ucap lalu bergegas pergi.
"Calista berangkatlah bersama kakakamu"ucap Gery.
"Tidak,biarkan saja dia naik taxsi kalau tidak jalan kaki saja" ketus Calista.
"Ayah sudahlah aku tidak apa-apa,aku pergi dulu"ucap Tresya.
Lalu Tresya pun pergi ke kampus dengan naik angkutan umum karena taxsi sangat mahal dan dia juga tidak mempunyai uang.
------
Tresya pun sedikit berlari menuju kampusnya ia sudah memperhitungkan semuanya.Tapi di kampus sudah ada Calista dan teman-temannya yang selalu menindas Tresya.
"Lista lihat kakak angkatmu kenapa bisa telatnya,"ucap Rani.
"Si culun ini kan tidak punya mobil ya wajar saja jika dia terlambat datang ke kampus."ucap Calista sombong.
Tapi Tresya tidak mendegarkan kata-kata Calista dia hanya diam saja dan melewatinya.Tapi salah satu teman Calista pun mendorongnya sampai Tresya jatuh dia pun tidak bisa melawannya.
Brugh
"Akh sakit".ucap Tresya.
"Hahaha dasar culun,"ucap Rani.
Calista tidak membelanya dia hanya penonton yang setia tanpa ingin membantu sekali pun.Disaat Rani akan menjambak Tresya tiba-tiba seorang pria datang menghampirinya dan menghentikan aksi jahatnya.
"Hentikan,apa yang kalian lakukan kepada teman sendiri".ucapnya menatap tajam.
Seketika kaki Rani pun menjadi lemas ia pun mundur ke belakang di ikuti oleh Calista,lalu pria tersebut pun membantu Tresya untuk berdiri.
"Kalian benar-benar kejam ya".ucapnya dengan sorot mata tajam.
Calista yang melihat ekspresi seperti itu dengan sorot mata tajam yang membuat Calista mundur dan ingin segera pergi.
"Tunggu".ucapnya.
Hah sial,lain kali aku tidak akan gagal lagi.ucapnya.
"Ba.. Baiklah aku akan minta maaf padamu Tresya."ucap Calista.
Lalu Tresya pun memaafkan kesalahan adikya setelah selesai meminta maaf Calista dan temannya pun pergi ke kelasnya.
-----
Setelah Calista pergi Tresya pun berjalan dengan cepat ia tidak ingin terlambat masuk ke kelas,sebelum ia masuk ke dalam kelasnya seseorang menarik tangannya.
"Hey gadis apa kau tidak ingin mengucapakan rasa terima kasihmu?".ujarnya sambil tersenyum.
"Akh maaf aku lupa.Terima kasih kau sudah menolongku,"ucap Tresya tersenyum manis.
Gadis ini menarik juga.gumam
"Namamu siapa?"dengan tatapan polosnya.
"Tresya,namamu siapa?"tanya Tresya.
"Aku Ruly."ucapnya tersenyum manis.
"TRESYA......."Teriaknya.
Sontak Tresya pun kaget lalu ia pun membalikan badanya."Eh pak dosen ada apa ya?".
"Sudah berapa kali kau telat hah?".ucap Dosen Lian yang kini menatap tajam pada Tresya.
Tresya pun menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena ia tahu sudah pasti akan mendapatkan hukuman.
"Hehe maaf pak saya terlambat".ucap Tresya dengan suara kecilnya.
"APA...."Teriaknya.
Tresya pun menutup kedua telinganya karena Dosen tersebut berteriak,lalu Ruly pun membelanya.
"Maaf pak Dosen sebelumnya,nona ini terlambat karena saya yang menganggunya".ucap Ruly.
Lian menatap tajam kepada Ruly."Siapa kau,kenapa membelanya?".
"Aku Ruly pak Dosen Lian".ucapnya memperkenalkan diri.
Seketika Dosen Lian berfikir lebih keras seperti dia mengenalnya dengan anak ini tapi entah dimana.
Apakah dia anak keluarga Wan?Jika benar maka tamatlah riwayatku.ucapnya dalam hati.
"Bagaimana pak Dosen Lian,kau akan menghukumnya".Ruly menatap dengan dingin.
Dosen Lian merasakan hawa dingin di sekujur tubuhnya ia merasa kalau Ruly memang dari keluarga Wan.Lalu dia segera meminta maaf dan tidak akan menghukum gadis tersebut.
"Tidak,tidak aku tidak akan menghukumnya Tuan Muda Ruly."ucapnya sambil mengelap keringat yang bercucuran.
Hah Tuan Muda?.batin Tresya.
"Baiklah kalau begitu kami akan ke kelas.Ayo gadis kecil kita masuk ke kelas."Ruly mengajak Tresya masuk kelas.
Setelah kepergiannya Dosen Lian bisa menarik nafas karena akhirnya dia tidak membuat masalah dengan keluarga Wan.
Sesampainya di kelas Calista bersama dengan temannya menatap ke arah Tresya dan juga Ruly dengan tatapan membunuh para gadis yang ada di hadapannya,membuat Tresya sedikit canggung.
Lalu Tresya pun duduk di tempatnya dan pelajaran akan dimulai Tresya bisa berkuliah di kampus ternama karena berkat beasiswa,Tresya termasuk anak yang pandai dan pintar.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
RiskaCahyani
Akuu mampirr kakkkk,,
2022-03-05
0
Rista Nia
baru mulai
2021-05-16
0
Mommy Agam
Halooo kakak..
Udah aku jadikan favorit dan like tentunya..
Sangat menarik.. Tetap semangat.
Yang lain mampir juga di Novel Karya pertama ku.
Makasih
2021-05-02
0