Kucing Dan Anjing

"Kau.."Rayyen menatap tajam ke arah Tresya.

"Siapa yang menyuruhmu kemari".Rayyen melipat tangannya di dada.

"Sa-saya..."ucapan Tresya terhenti karena Andra yang memotongnya lebih dulu.

"Begini tuan,yang menyuruh nona ini datang kemari adalah Nyonya bos,karena berkasnya tertukar dengan berkas milik Tuan dan juga.."belum selesai kalimatnya Rayyen sudah memotongnya lagi.

"Jadi si mata empat ini yang datang kemari"ketus Rayyen.

Anak buah dan bos sama saja suka menindas.batin Tresya

Tresya yang mendengarnya pun merasa kesal dia ingin sekali melempar Tuan Muda ini ke kutub utara,karena ini adalah presdir dari tempat dia berkerja jadi Tresya hanya menahannya.

Kalau bukan kau anak bos aku sudah melemparmu.batin Tresya

"Tuan ini adalah nona Syasa,bukan si..."Andra menggantungkan kalimatnya.

"Si mata empat Tuan Andra,tidak usah sungkan".ucap Tresya tetapi matanya tertuju pada Rayyen dan menatapnya.

Andra pun merasa canggung dengan situasi seperti ini lalu dia pun menjelaskannya

"Jadi begini Tuan Muda anda jangan salah paham dulu,sebenarnya Nyonya bos juga berpesan kalau saya harus mengantar kembali nona Sysa"

Rayyen pun memijat pelipisnya dia tidak tahu cara apa lagi yang akan di lakukan oleh ibunya mulai dari wanita cantik hingga pada level terendah.

"Terserah kau saja,cepat pergi".ucap Rayyen mengibaskan tangannya.

Lalu Andra pun mengajak Tresya keluar dari ruangan Rayyen dan mengantarkannya kembali ke tempat dia bekerja.

Tresya dan Andra pun masuk ke dalam pintu lift lalu tak lama pun pintu lift terbuka Tresya pun berjalan melewati resepcionis dan Shery pun menatap tajam pada Tresya.

Dasar mata empat.batin Shery

Andra menuju parkiran ia menuju mobilnya untuk mengantarkan Tresya,sedangkan Tresya menunggunya di loby kantor.

Andra pun telah tiba lalu Tresya pun masuk ke dalam mobilnya di dalam mobil suasana pun menjadi hening tidak ada yang membuka suara.

Andra pun memulainya.

"Ehm nona Syasa,sebenarnya Tuan muda itu orangnya sangat baik dan juga selalu menyayangi keluarganya,hanya sikapnya saja yang terlalu dingin".ucap Andra tanpa menoleh,karena dia sedang mengemudikan mobil.

Tresya menoleh dan tersenyum canggung pada Andra.

"Tuan itu semua tidak ada hubungannya denganku,aku hanya seorang karyawan magang yang bekerja di toko bunga Nyonya bos."

Tak lama pun Andra telah sampai mengantarkan Tresya kembali ke tempat kerjanya.

"Terima kasih tuan telah mengantar saya,maaf jika merepotkan".ucap Tresya,lalu dia keluar dari mobil.

"Jangan sungkan nona".Andra pun mengemudikan kembali mobilnya ke perusahaan.

--------

Setelah mengantarkan berkas Tresya pun memberikan berkas tersebut kepada Nyonya Rose lalu Tresya pun masuk ke ruangannya

Tok tok tok

"Masuk!!"ucap Nyonya Rose.

Lalu Tresya pun membuka pintunya dia pun masuk dengan membawa berkasnya dan memberikannya padanya.

"Nyonya bos ini berkasnya".ucap Tresya menyodorkan berkasnya.

"Terima kasih Syasa,kamu anak yang baik".puji Nyonya Rose.

Tresya hanya tersenyum tipis.

"Sama-sama nyonya bos,kalau begitu saya permisi keluar".ucap Syasa

Lalu Tresya pun melangkahkan kakinya namun sebelum sampai ke pintu dia sudah di panggil lagi.

"Sya.."panggil Nyonya Rose

Syasa pun menoleh dan berbalik badan lagi."Iya nyonya ada yang bisa di bantu?"

"Apakah anak saya tadi bersikap kasar padamu?"tanya Nyonya Rose.

Tresya tidak langsung menjawab dia diam dan berfikir jawaban apa yang pantas dia berikan

Kalau aku mengatakan yang sebenarnya pasti akan menambah masalah bagiku.batin Tresya

Nyonya Rose mengerutkan keningnya karena Tresya diam saja dia seperti sedang memikirkan sesuatu

"Sya..!!" Nyonya Rose melambaikan tangannya tepat di hadapan wajah Tresya

"Hah...!! Maaf Nyonya saya melamun."ucap Tresya."Tuan Muda sangat baik pada saya Nyonya".Tresya tersenyum canggung.

"Baiklah kau boleh pergi".

Tresya pun menganggukkan kepalanya dengan cepat dia keluar dari ruangan tersebut dengan perasaan kesal dan geram jika mengingat hal tadi.

Mengingat hal tadi aku sangat kesal,jangan sampai bertemu lagi.batin Tresya.

Lalu Tresya pun kembali menghampiri temannya yang sedang menata bunga-bunga.

"Haah..Lelah sekali".ucap Tresya lalu duduk di kursi.

Lienly pun mendekati Tresya yang sedang duduk dia pun memasang wajah penasaran kepada Tresya.

"Sya gimana Tuan Muda tampan tidak Sya?" ucap Lien penasaran.

Tresya mengerutkan keningnya."Apa yang tampan Lien,aku hanya mengantarkan berkas."

"Tidak mungkin kau hanya mengantarkan berkasnya saja kan".Lienly mengedipkan matanya

Tresya pun menjauh dari Lienly.

"Kau salah meminum obat ya!!"

"Tidak!!"

"Terus kenapa matamu seperti itu",ucap Tresya merasa merinding.

"Lupakan saja...Sekarang aku tanya padamu,apa kau bertemu dengan Tuan Muda?"

Tresya menarik nafasnya dia sangat kesal dan geram jika mengingat wajahnya.

"Iya bertemu",ucap Tresya mendorong kacamatanya

"Lalu bagaimana dengan Tuan Muda,tampan kan dia?"

Tresya menepuk keningnya sendiri dia tidak mengerti kenapa semua orang yang melihat Tuan Muda pasti akan tergoda oleh ketampanannya.

"Biasa saja!"ucap Tresya lalu bangun dari duduknya.

Lienly masih belum mengerti dengan jawaban Tresya,lalu dia pun mengejar Tresya.

"Sya tunggu Sya..."teriak Lienly,lalu mengejar Tresya."Mau kemana Sya?"

"Kutub utara!!"

Lienly semakin tidak mengerti dengan Tresya ia pun menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kutub utara? maksudnya apa?"

Lienly pun bingung lalu di mengejar Tresya yang sudah jauh.

-------

Jam makan siang pun tiba Rayyen dan Andra pun sedang dalam perjalanan,mereka akan makan siang di cafe X yang dekat dengan toko bunga ibunya.

Andra dan Rayyen pun telah tiba lalu mereka berdua pun masuk ke dalam cafe tersebut.

Tanpa di sengaja Andra melihat sosok yang dia kenal sepertinya pernah bertemu dengannya,Andra pun mengingat kembali siapa yang dia maksud.

"Jodoh memang tidak akan kemana ya!" gumam Andra.

Rayyen yang mendengarnya pun menatap Andra.

"Kau mengatakan apa?" tanya Rayyen.

Andra pun menjadi salah tingkah."Tidak ada Tuan,mari,"

Lalu dua pria tampan tersebut pun mencari tempat duduk yang kosong namun,tidak ada tempat yang tersisa untuk Andra dan Rayyen.

Lalu Andra mencari ke sekelilingnya mungkin ada tempat yang kosong dan benar saja ada dua kursi kosong,kemudian Andra pun menunjuk ke salah satu kursi tersebut.

Andra dan Rayyen menghampirinya.

"Permisi nona,apakah saya bisa duduk di sini" tunjuknya pada kursi kosong.

Deg

Tresya pun kaget mendengar suara yang familiar baginya lalu Tresya pun menoleh dan melihat siapa yang ada di hadapannya.

"Kau"ucap Tresya dan Rayyen bersama.

Keduanya saling menatap tajam lalu saling memalingkan wajah masing-masing.Lienly dan Andra yang melihatnya pun hanya saling tersenyum canggung

"Tuan silahkan jika ingin duduk",ucap Lienly canggung.

Tresya menatap Lienly tajam dan membuat Lienly merinding ke takutan.

Tresya pun bangun dari duduknya.

"Aku selesai ayo kita pergi" ajak Tresya pada Lienly.

"Ta-tapi Sya"ucap ragu-ragu

"Ayo cepat"

Saat Tresya akan melangkah pergi Rayyen menghalangi dengan tangannya agar Tresya tidak pergi.

"Tunggu,apa aku mengizinkan kalian pergi",ucap Rayyen menatap Tresya tajam.

Tatapan matanya sangat tajam sekali,tidak...tidak kau tidak boleh takut Sya kau berani.batin Tresya.

"Maaf Tuan Muda,kami berdua sudah selesai.Permisi kami harus kembali bekerja",ucap Tresya melewatinya.

Rayyen pun menarik tangan Tresya.

"Apa kau tidak mendengarnya!"ucap Rayyen.

Tresya pun menarik nafasnya secara kasar dia benar-benar di buat kesal oleh Tuan Muda.

"Tuan Muda yang terhormat kami telah selesai makan,jadi kami akan kembali ke toko kami!"ucap Tresya penuh penekanan.

Sebenarnya apa yang di ingin Tuan Muda ini?Apa ingin menindasnya lagi.Ayolah Tuan Muda dia sudah cukup di tindas oleh keluarganya.

Tresya pun menarik tangannya,tapi Tuan Muda pun mempunyai banyak cara,apa yang dia ingin pasti dia dapatkan.

"Aku bisa saja memecat kalian"ancam Rayyen.

Seketika langkah kaki Tresya pun terhenti dan Lienly yang mendengarnya pun menjadi takut tangannya pun gemetaran.Tresya pun terdiam dia mengigit bibir bawahnya dan menarik nafasnya.

"Tuan Muda jika anda ingin memecat si mata empat ini silahkan saja,asal jangan dia!!"tunjuk Tresya pada Lienly."Bagaimana Yan Muda,tidak susahkan!!"tantang Tresya.

"Kau."Rayyen menatap tajam Tresya.

Andra yang melihatnya hanya menahan senyumnya karena baru kali ini ada orang yang berani melawannya.

Tresya dan Lienly pun berjalan keluar dari cafe tersebut dengan perasaan kesal Tresya mengepalkan tangannya.

Rayyen pun sama kesalnya dia menatap Tresya yang sudah pergi menjauh.

"Seperti kucing dan anjing".ucap Andra.

Rayyen menatap tajam ke arah Andra dan berlalu pergi meninggalkannya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Rista Nia

Rista Nia

llanjut

2021-05-17

0

re

re

lanjut

2021-05-15

0

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

jejak.hadir

2021-03-19

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan
2 Awal Pertemuan
3 Berkeliling Taman Kota
4 Menginaplah,satu malam
5 Tempat Baru
6 Kecoa Kecil,Tidak Pantas
7 Pembuat Masalah
8 Kucing Dan Anjing
9 Liontin Mata Biru
10 Pindah Kerja
11 Kopi Berbeda Rasa
12 Hari Yang Melelahkan
13 Dimanakah Kamu?
14 Pergi Ke Mall
15 Aura Dingin
16 Sudah Berlalu
17 Pergi Ke Pesta
18 Akhirnya Menemukanmu
19 Mengantarkan Pulang
20 Makan Siang Bersama
21 Kencan Denganku
22 Gelang,Putriku
23 Panti Asuhan Kasih Ibu
24 Pesta Penyambutan
25 Orang Asing Tidak pantas
26 Dia Adik Kandungku
27 Bertemu Lienly
28 Menghilangnya Tresya
29 Menghilangnya Tresya (2)
30 Kekhawatiran Ruly
31 Kepindahan Lienly
32 Aku Bukan Kekasihnya
33 Peraturan Konyol
34 Pulang Ke Villa
35 Peringatan Ruly
36 Kakak Menakutkan
37 Dia Kembali
38 Di Balik Rahasia
39 Ulet Ijo
40 Rahasiamu Sudah Terbongkar
41 Tidak akan bertunangan denganmu
42 Masa lalu Tresya(Adara)
43 Pulang Ke Rumah Baru
44 Keceplosan Lienly
45 Telefon atau tidak
46 Aku kembali
47 Tidak ada hubungan lagi
48 Kepulangan Delia
49 Pergi Bersama Andra
50 Serangan Mendadak
51 Jangan sampai Di Tindas
52 Tikus Kecil Pembuat Masalah
53 Kesedihan Lienly
54 Pergi Ke Pesta
55 Marvel Givano
56 Kepulangan Ruly
57 Bilang Saja Kau Terpesona
58 Berlibur ke pantai
59 Berlibur Ke Pantai 2
60 Berlibur Ke Pantai 3
61 Keraguan Lienly
62 Ketakutan Siska
63 Keberanian Lala
64 Menjalin Hubungan Denganmu
65 Apa Tidak ada Filternya
66 Sangat Rindu Padamu
67 Berkenalan Dengan Michi
68 Adara(Tresya) Putriku
69 Bimbangnya Hati Alice
70 Jangan Sentuh Wanitaku
71 Bertemu Tresya
72 Identitas Sebenarnya
73 Telepon Misterius
74 Yes,Envy Said Boss
75 Mencari Bukti
76 Misteri Kematian Agiel
77 Menikahi Adikmu
78 Siapa Dia?
79 Tuan Antony
80 Kemarahan Michi
81 Kesedihan Michi
82 Ingin Pulang
83 Makan Malam Bersama Keluarga
84 Merencanakan Pertunangan
85 Hari Pertunangan
86 Masa Lalu Rayyen
87 Kegelisahan Tresya
88 Kedatangan Vivian
89 Mengunjugi Rumah Tresya
90 Kesedihan Hati Vivian
91 Hancurnya Hati Vivian
92 Merencanakan Pernikahan
93 Melamarmu
94 Pesta Pernikahan
95 Menakuti Lienly
96 Jamur Kembar
97 Pindah Ke Villa
98 Menjebak Rayyen
99 Ingin Menjebakmu
100 Kegagalan Vivian
101 Wajahmu,Pucat
102 Ruly Junoir
103 Perasaan Rafael
104 Rencana Pernikahan 1
105 Rencana Pernikahan 2
106 Pernikahan
107 Buah Jeruk
108 Meminta Lagi
109 Melepas Rindu
110 Kehamilan Tresya
111 Buah Mangga
112 Perasaan Ruly
113 Pengorbanan Ruly
114 Arava Putra Wan
115 Aquila Rayysa Dairus
116 Siapa Arava?(S2)
117 Kualitas Buruk (S2)
118 Keterkejutan Delia (S2)
119 Nyonya Rose Sakit(S2)
120 Mencari pekerjaan (S2)
121 Kau Lagi(S2)
122 Jangan Panggil Aku Tuan ( S2)
123 Kerinduan Nyonya Rose(S2)
124 Begitu sombong(S2)
125 Singa Jantan (S2)
126 Menyamar Menjadi Pelayan(S2)
127 Kucing Betina(S2)
128 Mungkin Kita Berjodoh(S2)
129 Seperti Daun Kelor (S2)
130 Kita Bertemu Lagi(S2)
131 Mengikuti Prita (S2)
132 Siapa Andre?(S2)
133 Kepahitan Aquila(S2)
134 Kedatangan Rava(S2)
135 Kesalahan Kalian Adalah Ini!(S2)
136 Ingin Menerkamku(S2)
137 Melamarmu (S2)
138 Salah Paham (S2)
139 Tanse(S2)
140 Tuan Rakes(S2)
141 Bertemu Dengannya(S2)
142 Mengajak Willy(S2)
143 Pertunangan Aquila(S2)
144 Menjauh Darimu(S2)
145 Kecelakaan Aquila(S2)
146 Melupakanmu(S2)
147 Rava gugup(S2)
148 Kurang Bahan(S2)
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Pengenalan
2
Awal Pertemuan
3
Berkeliling Taman Kota
4
Menginaplah,satu malam
5
Tempat Baru
6
Kecoa Kecil,Tidak Pantas
7
Pembuat Masalah
8
Kucing Dan Anjing
9
Liontin Mata Biru
10
Pindah Kerja
11
Kopi Berbeda Rasa
12
Hari Yang Melelahkan
13
Dimanakah Kamu?
14
Pergi Ke Mall
15
Aura Dingin
16
Sudah Berlalu
17
Pergi Ke Pesta
18
Akhirnya Menemukanmu
19
Mengantarkan Pulang
20
Makan Siang Bersama
21
Kencan Denganku
22
Gelang,Putriku
23
Panti Asuhan Kasih Ibu
24
Pesta Penyambutan
25
Orang Asing Tidak pantas
26
Dia Adik Kandungku
27
Bertemu Lienly
28
Menghilangnya Tresya
29
Menghilangnya Tresya (2)
30
Kekhawatiran Ruly
31
Kepindahan Lienly
32
Aku Bukan Kekasihnya
33
Peraturan Konyol
34
Pulang Ke Villa
35
Peringatan Ruly
36
Kakak Menakutkan
37
Dia Kembali
38
Di Balik Rahasia
39
Ulet Ijo
40
Rahasiamu Sudah Terbongkar
41
Tidak akan bertunangan denganmu
42
Masa lalu Tresya(Adara)
43
Pulang Ke Rumah Baru
44
Keceplosan Lienly
45
Telefon atau tidak
46
Aku kembali
47
Tidak ada hubungan lagi
48
Kepulangan Delia
49
Pergi Bersama Andra
50
Serangan Mendadak
51
Jangan sampai Di Tindas
52
Tikus Kecil Pembuat Masalah
53
Kesedihan Lienly
54
Pergi Ke Pesta
55
Marvel Givano
56
Kepulangan Ruly
57
Bilang Saja Kau Terpesona
58
Berlibur ke pantai
59
Berlibur Ke Pantai 2
60
Berlibur Ke Pantai 3
61
Keraguan Lienly
62
Ketakutan Siska
63
Keberanian Lala
64
Menjalin Hubungan Denganmu
65
Apa Tidak ada Filternya
66
Sangat Rindu Padamu
67
Berkenalan Dengan Michi
68
Adara(Tresya) Putriku
69
Bimbangnya Hati Alice
70
Jangan Sentuh Wanitaku
71
Bertemu Tresya
72
Identitas Sebenarnya
73
Telepon Misterius
74
Yes,Envy Said Boss
75
Mencari Bukti
76
Misteri Kematian Agiel
77
Menikahi Adikmu
78
Siapa Dia?
79
Tuan Antony
80
Kemarahan Michi
81
Kesedihan Michi
82
Ingin Pulang
83
Makan Malam Bersama Keluarga
84
Merencanakan Pertunangan
85
Hari Pertunangan
86
Masa Lalu Rayyen
87
Kegelisahan Tresya
88
Kedatangan Vivian
89
Mengunjugi Rumah Tresya
90
Kesedihan Hati Vivian
91
Hancurnya Hati Vivian
92
Merencanakan Pernikahan
93
Melamarmu
94
Pesta Pernikahan
95
Menakuti Lienly
96
Jamur Kembar
97
Pindah Ke Villa
98
Menjebak Rayyen
99
Ingin Menjebakmu
100
Kegagalan Vivian
101
Wajahmu,Pucat
102
Ruly Junoir
103
Perasaan Rafael
104
Rencana Pernikahan 1
105
Rencana Pernikahan 2
106
Pernikahan
107
Buah Jeruk
108
Meminta Lagi
109
Melepas Rindu
110
Kehamilan Tresya
111
Buah Mangga
112
Perasaan Ruly
113
Pengorbanan Ruly
114
Arava Putra Wan
115
Aquila Rayysa Dairus
116
Siapa Arava?(S2)
117
Kualitas Buruk (S2)
118
Keterkejutan Delia (S2)
119
Nyonya Rose Sakit(S2)
120
Mencari pekerjaan (S2)
121
Kau Lagi(S2)
122
Jangan Panggil Aku Tuan ( S2)
123
Kerinduan Nyonya Rose(S2)
124
Begitu sombong(S2)
125
Singa Jantan (S2)
126
Menyamar Menjadi Pelayan(S2)
127
Kucing Betina(S2)
128
Mungkin Kita Berjodoh(S2)
129
Seperti Daun Kelor (S2)
130
Kita Bertemu Lagi(S2)
131
Mengikuti Prita (S2)
132
Siapa Andre?(S2)
133
Kepahitan Aquila(S2)
134
Kedatangan Rava(S2)
135
Kesalahan Kalian Adalah Ini!(S2)
136
Ingin Menerkamku(S2)
137
Melamarmu (S2)
138
Salah Paham (S2)
139
Tanse(S2)
140
Tuan Rakes(S2)
141
Bertemu Dengannya(S2)
142
Mengajak Willy(S2)
143
Pertunangan Aquila(S2)
144
Menjauh Darimu(S2)
145
Kecelakaan Aquila(S2)
146
Melupakanmu(S2)
147
Rava gugup(S2)
148
Kurang Bahan(S2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!