"Stop.." bentak Tresya."Kalian ini seperti anak kecil saja,kau ada hal apa yang ingin kau bicarakan?" tunjuknya pada Ruly.
"Aku hanya ingin bertemu denganmu Sya!" ucap Ruly ,lalu dia menundukkan kepalanya.
Tresya pun menoleh ke arah Rayyen dan apa yang di lakukan oleh Rayyen?Dia sedang memakan makanan milik Tresya dan membuat sang pemilik makanan semakin menjadi kesal.
"Kau...Apa yang kau lakukan dengan makananku hah" Tresya menatap Rayyen.
"Aku hanya mencoba makanan di cafe ini ada yang salah?" tanya Rayyen tanpa bersalah.
Tresya mengigit bibir bawahnya serta tangannya mengepal kesabaran dia sudah habis di uji oleh Tuan Muda.Namun Rayyen hanya acuh tak acuh pada Tresya dia masih melajutkan makannya.
Lienly hanya bisa melihatnya dia tidak akan berani mengusik Bos besar yang ada di hadapannya.Dan lebih aman lagi dia hanya diam saja tanpa ikut campur dengan urusan Tresya.
Tresya menarik lengan Rayyen dan membawanya jauh dari Ruly dan Lienlu,Tresya membawa Rayyen keluar dari cafe tersebut.
"Tuan Muda Rayyen Dairus yang terhormat,anda tidak perlu repo-repot datang kemari untuk mengacaukan semuanya.Anda tidak di undang silahkan anda pergi," usir Tresya pada Rayyen.
Sedangkan Rayyen hanya tersenyum saja lalu dia mendekati Tresya dan berbisik di telinganya.
"Apa yang kau lakukan?" Tresya gugup.
"Heh..Kau mengusirku?Apa kau lupa aku ini Bosmu.Aku bisa saja melemparmu Nona Tresya Putri.." bisik Rayyen.
Deg...
Tresya pun diam saja dia membatu dengan ucapan Rayyen,lalu Rayyen pun menuju mobilnya dia pun pergi begitu saja.Sedangkan Tresya dia hanya diam saja lalu Lienly menghampirinya dan menepuk bahu Tresya.
"Sya,kau tidak apa-apa?" tanya Lienly.
"Hah..Aku tidak apa-apa," ucap Tresya.
Dasar kutub utara,arghh kau membuatku kesal.batinTresya.
----------
Setelah semuanya selesai Tresya bersama Lienly berpisah dengan Ruly,dia menolak untuk di antarkan pulang oleh Ruly.Setelah kepergian Ruly kini Tresya dan Lienly pun pergi mereka akan ke taman kota seperti biasanya jika hari libur banyak sekali pengunjung.
Jarak taman kota dan cafe tidak terlalu jauh jadi mereka berdua berjalan-jalan saja.Setelah sampai benar saja banyak pengunjung yang berdatangan.Lalu Tresya dan Lienly duduk di kursi taman banyak orang yang sedang bermain di taman tersebut.
"Sya...." panggilnya.
Tresya pun menoleh dan dia membulatkan matanya melihat seseorang yang ada di hadapannya.
"Apa kau baik-baik saja?" tanyanya lagi
Tresya diam saja dia tidak bisa mengatakan apapun,Lienly pun kaget dengan seseorang yang sudah lama menghilang.
"Kau...."Tresya bangun dari duduknya.
"Iya Sya ini aku,apa kau tidak rindu padaku?" ucapnya,lalu mendekati Tresya.
"Jangan mendekat",cegah Tresya
Dia mengerutkan keningnya."Kenapa Sya,apa kau masih membenciku?"
"Aku bilang jangan mendekat!!" bentak Tresya."Semua sudah berlalu!!"ucap Tresya tertunduk lemas
"Tapi Sya,aku...."belum selesai kalimatnya sudah di potong oleh Tresya
"Pergilah"usir Tresya.
Semua pengunjung pun melihat ke arah Tresya yang sedang marah,lalu Lienly pun menenangkan Tresya.
"Sya,lebih kita pulang saja" ajak Lienly.
"Lien,biarkan aku bersama Syasa sebentar saja," pintanya.
"Tidak,lebih baik kau pulang saja,aku dan Syasa juga akan pulang,tolong mengertilah"pinta Lienly.
Tresya dan Lienly pun meninggalkan Dia,setelah sampai rumah Lienly mengantarkan Tresya terlebih dulu,mengingat Tresya tadi bertemu dengannya Lienly khawatir kepada Tresya.
"Sya,lebih baik kau istirahat saja," ucap Lienly.
"Iya Lien,terima kasih hari ini kau menolongku"
"Tidak masalah,kalau begitu aku pulang dulu ya"
"Hati-hati Lien"
Lienly pun menganggukkan kepalanya lalu dia pulang ke rumahnya,setelah kepulangan Lienly.Tresya pun membersihkan tubuhnya karena dia sangat lelah lalu Tresya pun menaiki ranjangnya tidak butuh waktu lama dia pun terlelap tidur.
--------
Pagi ini Tresya pun telah bersiap untuk pergi bekerja dia tidak terlambat lagi.Setelah sampai Tresya masuk ke dalam kantor dan ada seseorang memanggilnya.
"Mata empat,kenapa kau ada di sini?"
Tresya pun menoleh."Kau..Apa yang kau lakukan di sini?"
Dia pun menjadi kesal dan mengepalkan tangannya."Argh..Kau tidak pantas ada di sini,pergilah."
Lalu teman sebelahnya menahan tangan Dia."Kau,jangan sembarangan dia sekertaris presdir,Calista".
"Apa",ucapnya kaget."Tidak mungkin orang seperti dia sekertaris presdir".
"Nona,jika kau tidak bisa menjaga ucapanmu,maka jangan salahkan aku"
"Kau..."
Dia adalah Calista adik tiri Tresya.Calista tidak mempercayainya lalu dia mengangkat tangannya dan......
Tresya pun menutup kedua matanya dan seseorang menahannya.
Eh,kok tidak sakit ya. batin Tresya.
Tresya pun pelan-pelan membuka kedua matanya
"Apa yang kau lakukan," ucap seseorang,yang menggenggam tangan Calista.
Calista pun menatap wajah yang ada di hadapannya.
Tampan sekali. batin Calista.
"Akh...A-aku...Aku tidak melakukan apapun!!" ucap Calista,dia pun menarik tangannya kembali.
Lalu Sisil dengan cepat meminta maaf kepada presdir,dia sangat takut karena tidak ingin bernasib sama dengan Shery yang di pecat.
"Presdir tolong maafkan dia,dia tidak bermaksud seperti itu Tuan!" ucap Sisil membungkuk hormat pada Rayyen.
Presdir. batin Calista
Seketika wajah Calista pucat dan keringat dingin pun bercucuran,serta tangannya saling meremas dia sangat ketakutan serta tubuhnya pun gemetar.
"Presdir,ini tidak seperti yang kau lihat,aku hanya salah paham saja dengan kakakku!!" tunjuk Calista.
Rayyen menatap tajam pada Calista dengan hawa dinginnya dia mendekati Calista.
"Jika kau ikut campur lagi,kau tahu akibatnya kan?"ancam Rayyen pada Calista.
Deg...
Calista tidak bisa mengatakan apapun dia diam membisu,lalu Rayyen pun mengajak Tresya dan Andra menuju ruangannya.
"Sya,kau ke ruanganku"titah Rayyen.
"Baik, Tuan"
Tresya pun menuju ruangannya lalu dia pergi ke pantry untuk membuat kopi seperti biasanya.Tresya pun selesai membuat kopi lalu dia ke ruangannya Rayyen.
Tok tok tok
"Masuk" ucap Rayyen dari dalam ruangannya.
Tresya pun masuk ke dalam ruangan Rayyen dan meletakan kopi di atas meja,lalu Tresya pun keluar kembali tapi Rayyen memanggil namanya.
"Sya,malam ini akan ada kerja sama dengan Tuan An,kau bisa temaniku,"ucap Rayyen memalingkan wajahnya.
"Baiklah Tuan," ucap Tresya lalu dia bergegas keluar.
Setelah keluar Tresya pun ke ruangannya,lalu dia pun duduk dia memikirikan acara nanti malam.
Aduh,kerja sama kali ini aku harus memberikan yang terbaik. batin Tresya.
Tresya pun mengerjakan tugasnya,namun belum selesai Tresya harus segera pergi ke toilet dan akibatnya tanpa di sengaja dia menjatuhkan ponselnya,Lalu Tresya pun membungkukkan badanya dia mencari ponselnya tanpa sengaja kalung tersebut pun terlihat.
Saat bersamaan juga Rayyen pun menuju ke ruangan Tresya,namun tidak sengaja ada sesuatu yang menarik perhatiannya.Rayyen pun menoleh dan melihat ke sekelilingnya namun tidak ada satupun yang dia cari.
Apa itu tadi,tidak mungkin kan itu...batin Rayyen.
Dia terus berlajan menuju ruangan Tresya dan Tresya pun di panggil Andra.
"Sya..Ini berkasnya"ucap Andra.
"Baik Tuan terima kasih" ucap Tresya tersenyum manis.
"Ehmm...Apa yang kalian lakukan!!" tanya Rayyen.
Andra pun menoleh dan menatap Rayyen."Hanya memberikan berkas Tuan,apa ada hal penting".
"Kau ikut denganku" tunjuknya pada Andra.
"Baik, Tuan"
Rayyen pun berjalan ke ruangannya di susul oleh Andra mengekor dari belakang.Setelah masuk Rayyen pun duduk di sofa bersama Andra juga.
"Andra bagaimana,apa kau sudah dapat infonya" pinta Rayyen.
"Sudah Tuan,jadi begini sebenarnya nona Tresya anak dari Gery dan Nela,dia juga mempunyai seorang adik"
"Adik"
"Benar Tuan,nona Calista adalah adiknya nona Tresya Tuan,tetapi hubungan mereka tidak baik Tuan,,"
Rayyen mengerutkan keningnya."Ada apa lagi?"
"Anu...Itu...Emmm,Resepsoinis tadi adalah nona Calista Tuan," ucap Andra hati-hati.
"Hmm,kau awasi saja dia.Jika dia bertindak sesukanya?Kau tahu kan apa yang harus kau lakukan?"
"Baik Tuan".
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Cansa°
Ray kenapa nggak ada kejelasan ya thor, datang ke cafe tujuannya apa coba? Buat ganggu doang kah kwkwk
2020-12-21
1
Vi_Lian
Semangat berkarya kak
2020-12-21
1
zoo
next up dan semangat
2020-12-20
1