Menginaplah,satu malam

"Jangan....."teriak Tresya.

Bugh...

"Akh siapa itu"ucap Preman tersebut.

Lalu ada seseorang yang memukul preman tersebut hingga mengeluarkan darah segar di sudut bibir preman tersebut.

"Hai bocah cari mati kau"ucap Preman bertato.

"Heh kecoa kecil seperti kalian berani menindas wanita lemah,sungguh menjijikan."ucapnya,lalu meludahi wajah preman tersebut.

"Omong kosong kau,lebih baik mati saja kau"ucap preman tersebut.

Lalu salah satu dari mereka pun melangkah maju menghampirinya dan mengeluarkan sebilah pisau yang di arahkan kepadanya.

Kemudian preman tersebut pun maju dengan cepat Dia pun menghindar darinya,lalu preman itu mencoba menyerang lagi lalu Dia dengan sigap menarik tangan preman itu dan menjatuhkan pisau tersebut.

Lalu Dia pun memukul wajah preman tersebut tak lama datanglah segerombolan orang-orang yang memakai jas serba hitam menghampirinya.

Orang-orang berjas hitam tersebut pun membantunya memukul preman tersebut,dirasa sudah cukup memukulnya Dia pun menyudahinya agar di bawa ke pihak yang berwajib.

Setelah selesai dia pun menghampiri gadis tersebut,gadis tersebut ketakutan sehingga tubuhnya gemetar serta kedua tangannya menutup seluruh wajahnya.

Dengan pelan dia mendekatinya."Nona tenanglah mereka sudah pergi".

Karena pencahayaan yang kurang terang dia tidak tahu apakah gadis tersebut baik-baik saja atau terluka?.

Tresya masih ketakutan.

Dia pun mencoba berjongkok di depan Tresya dan mengelus puncak kepalanya pelan agar Tresya tidak takut.

"Nona jangan takut,aku akan menolongmu"uapnya.

Sepertinya aku mengenal suara ini,apakah dia.....Tapi tidak mungkin.batin Tresya.

"Nona...Aku akan mengantarmu pulang,kau tinggal dimana?"tanyanya lagi.

Apakah benar dia.ragu-ragu Tresya mendongkakkan kepalanya pelan-pelan.

Setelah melihat wajah yang dia kenal tanpa sadar Tresya pun memeluknya.

"Huhuhuuu aku takut sekali Ruly.ucap Tresya menangis di pelukkan Ruly.

Tanpa aba-aba pun wajah Ruly memerah dia sangat kaget karena Tresya memeluknya.Namun Ruly pun manusia normal dia tidak dapat membohongi dirinya,dia pun membalas pelukkan Tresya.

"Sudah sudah jangan takut,ada aku di sini.".Ruly mengusap lembut punggung Tresya.

Tresya masih menangis di pelukkan Ruly entah sudah berapa banyak air mata yang jatuh membasahai baju Ruly,dan Ruly pun tidak mempersalahkannya.Sepersekian detik kemudian Tresya pun mulai bisa mengontrol emosinya dan dia pun melepaskan pelukkannya.

"Apa kau sudah puas membuat bajuku menjadi tampungan air matamu?"uap Ruly menatap Tresya.

Tresya pun segera meminta maaf pada Ruly."Maaf Ruly aku tidak sengaja,aku benar-benar takut tadi."

Ruly pun menarik nafasnya."Sudahlah tidak apa-apa."Ruly melihat koper besar yang ada di samping Tresya."Kenapa kau membawa koper sebesar itu?".

"Akh itu.....".Tresya tidak melanjutkan kalimatnya.

Tresya menundukkan kepalanya jari jemarinya saling meremas ia tidak tahu harus mengatakan apa pada Ruly.Ruly pun menatap Tresya dengan bingung,lalu Ruly pun mengelus lembut punggung tangan Tresya.

"Sya..Jika kau ada masalah katakan saja padaku,jangan sungkan ya."ucap Ruly lembut.

Tresya menatap Ruly yang sedang melihatnya.

Lalu Tresya menarik nafasnya dan dia pun mengusap air matanya yang masih tersisa.

"Ruly..."ragu-ragu Tresya mengatakannya.

"Ada apa Sya,katakan saja kau tidak perlu takut."

Sebelum Tresya melanjutkan kalimatnya datanglah para penggawal Ruly yang menghampirinya.

"Maaf Tuan Muda mobil sudah siap".ucap salah satu penggawalnya.

Ruly pun menoleh."Kalian tunggulah di mobil".

"Baik Tuan".

Lalu penggawal tersebut pun kembali lagi,Ruly menatap Tresya kembali dan ada hal yang ingin di katakan oleh Tresya.

"Ada apa tadi Sya?"tanya Ruly.

"Hah...Oh tidak apa-apa,terima kasih kau menolongku.Kalau begitu aku pergi dulu."Tresya pun bangun dari duduknya.

Ruly pun berdiri."Kau akan kemana?Ini sudah malam tidak bagus bagi seorang gadis sepertimu".

"Aku......Aku."Tresya tidak melanjutkan kalimatnya.

Apa aku harus meminta tolong padanya.gumam Tresya.

Ruly menatap Tresya dengan bingung."Katakan saja."

"Hah..Ekh a-anu a-aku minta tolong padamu bolehkan?"tanya Tresya ragu-ragu.

Ruly pun tersenyum."Katakanlah".

Tresya pun menarik nafasnya dengan dalam dia pun memberanikan dirinya.

"Antarkan aku ke rumah temanku Lienly,apa kau bisa mengantarku ke sana.Kalau kau tidak bisa,tidak apa-apa aku akan pergi men...."kalimat Tresya terhenti begitu saja.

"Sttt berisik sekali kau kelinci kecil" ucap Ruly,ia menepelkan jarinya di bibir Tresya.

Deg Deg Deg

Tresya pun tercengang melihat sikap Ruly yang begitu lembut padanya.Dan detak jantungnya berpacu begitu cepat seakan lari maraton.

"Maaf".ucap Tresya.Dan wajahnya memerah.

Ruly pun tersenyum melihat wajah Tresya yang memerah seperti tomat.

"Sya wajahmu kenapa?Apa kau deman?"tanya Ruly,lalu dia mencoba menempelkan telapak tangannya ke kening Tresya.

Namun dengan cepat Tresya menghindar dan memalingkan wajahnya yang memerah.

"Tidak...Aku tidak apa-apa"elak Tresya.

"Yakin....Wajahmu seperti tomat merah sekali ya ha ha ha."goda Ruly,sampai dia tertawa.

"Hentikan,apa kau mau mengantarkan aku atau tidak"ucap Tresya mengalihkan topik.

"Ha ha baiklah....Baiklah aku akan mengantarmu"ucap Ruly lalu dia pun kembali seperti biasnya."Lewat sini,silahkan tuan putri".goda Ruly.

"Hentikan kau selalu menggodaku"ucap Tresya kesal.

Lalu Tresya pun masuk ke dalam mobil milik Ruly.

----------------

Darius berada di ruang kerjanya dia sedang melihat laporan untuk besok karena dia sudah kembali jadi Dairus pun harus mengerjakannya.

Saat Dairus sedang sibuk dengan laporannya suara ponsel pun berdering lalu dia pun melihat nama si pemanggil.

Ibu ada apa dia menghubungiku.Batin Dairus.

"Ada apa ibu?"tanya Rayyen.

"Rayyen Dairus...Bocah tengik"teriak ibunya.

Rayyen pun menjauhkan ponselnya dari telinga,karena dia sudah tahu apa yang akan di ucapkan ibunya.

"Kau pulang kenapa tidak memberi kabar padaku hah"ucapnya dengan nafas terengah-engah.

"Ibu sudahlah jangan kau marah-marah,lihat keriputmu bertambah banyak".

"Hei bocah tengik,berani kau mendoakan ibumu seperti itu".

" Ha ha ha ampun ibu".

"Cepat pulang,tidak alasan bagimu".

Tut tut tut

Sebelum di jawab ponselnya sudah di matikan sepihak oleh ibunya.

"Ibu ini selalu seperti itu"ucap Rayyen,lalu meletakan ponselnya di meja kerjanya.

---------------

Setelah menepuh perjalanan lumayan lama akhirnya sampai di pinggir jalan gang masuk ke rumah Lienly.

"Sya apa kau yakin akan menginap di rumahnya?"tanya Ruly.

"Iya karena hanya dia temanku,tidak ada lagi selain dia"ucap Tresya menundukkan kepalanya.

"Baiklah,coba kau hubungi dia dulu,"saran Ruly.

Tresya pun mengikuti saran Ruly dia pun mengeluarkan ponselnya dan mencoba menghubungi Lienly.

Tutt tutt tutt

Tidak ada jawaban dari Lienly,Tresya pun mencoba menghubunginya lagi dan lagi tapi tetap saja tidak ada jawabannya.

Ruly yang melihat raut wajah Tresya seperti itu pun akhirnya bertanya.

"Ada apa?Dia tidak menjawab telefonmu ya?"tanya Ruly.

Tresya menggelengkan kepalanya.

Ruly pun akhirnya menanyakan lagi pada Tresya."Kau akan kemana sekarang,apa lebih baik kau pulang ke rumahmu.Aku akan mengantarmu pulang."

"Tidak,a-aku...Di usir oleh ibuku"tutur Tresya.

Ruly pun mengerutkan keningnya."Kenapa?Ada masslah sampai kau harus kabur seperti ini?".

"Tidak bukan itu"ucap Tresya,lalu dia pun membuka pintu mobil.

Dengan cepat Ruly menangkap tangan Tresya."Kenapa kau ingin lari dariku Sya?.

Tresya pun ketakutan dengan perlakuan Ruly kepadanya reflek tubuh Tresya pun bergetar dan membuat Ruly pun melepaskannya.

"Maaf Sya"ucap Ruly."Aku tidak bermaksud menyakitimu"sesal Ruly.

"Kalau begitu menginaplah,satu malam di rumahku.Aku janji tidak akan melakukan apapun padamu,aku bersumpah,"ucap Ruly mengucapkan janjinya.

"Sudah sudah kau tidak perlu mengatakan hal seperti itu.Baiklah aku akan menginap di rumahmu."ucap Tresya.Dia pun menutup pintu mobilnya kembali.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Rista Nia

Rista Nia

syukur Ada yg nolongin tresya

2021-05-17

0

Nailil Ilma

Nailil Ilma

kak semangat...

salam dari Cinta Anak Pesantren

2021-05-16

1

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

like..like..

asisten dadakan hadir..😘

mampir juga yuk..

semangat kak💪

2021-01-29

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan
2 Awal Pertemuan
3 Berkeliling Taman Kota
4 Menginaplah,satu malam
5 Tempat Baru
6 Kecoa Kecil,Tidak Pantas
7 Pembuat Masalah
8 Kucing Dan Anjing
9 Liontin Mata Biru
10 Pindah Kerja
11 Kopi Berbeda Rasa
12 Hari Yang Melelahkan
13 Dimanakah Kamu?
14 Pergi Ke Mall
15 Aura Dingin
16 Sudah Berlalu
17 Pergi Ke Pesta
18 Akhirnya Menemukanmu
19 Mengantarkan Pulang
20 Makan Siang Bersama
21 Kencan Denganku
22 Gelang,Putriku
23 Panti Asuhan Kasih Ibu
24 Pesta Penyambutan
25 Orang Asing Tidak pantas
26 Dia Adik Kandungku
27 Bertemu Lienly
28 Menghilangnya Tresya
29 Menghilangnya Tresya (2)
30 Kekhawatiran Ruly
31 Kepindahan Lienly
32 Aku Bukan Kekasihnya
33 Peraturan Konyol
34 Pulang Ke Villa
35 Peringatan Ruly
36 Kakak Menakutkan
37 Dia Kembali
38 Di Balik Rahasia
39 Ulet Ijo
40 Rahasiamu Sudah Terbongkar
41 Tidak akan bertunangan denganmu
42 Masa lalu Tresya(Adara)
43 Pulang Ke Rumah Baru
44 Keceplosan Lienly
45 Telefon atau tidak
46 Aku kembali
47 Tidak ada hubungan lagi
48 Kepulangan Delia
49 Pergi Bersama Andra
50 Serangan Mendadak
51 Jangan sampai Di Tindas
52 Tikus Kecil Pembuat Masalah
53 Kesedihan Lienly
54 Pergi Ke Pesta
55 Marvel Givano
56 Kepulangan Ruly
57 Bilang Saja Kau Terpesona
58 Berlibur ke pantai
59 Berlibur Ke Pantai 2
60 Berlibur Ke Pantai 3
61 Keraguan Lienly
62 Ketakutan Siska
63 Keberanian Lala
64 Menjalin Hubungan Denganmu
65 Apa Tidak ada Filternya
66 Sangat Rindu Padamu
67 Berkenalan Dengan Michi
68 Adara(Tresya) Putriku
69 Bimbangnya Hati Alice
70 Jangan Sentuh Wanitaku
71 Bertemu Tresya
72 Identitas Sebenarnya
73 Telepon Misterius
74 Yes,Envy Said Boss
75 Mencari Bukti
76 Misteri Kematian Agiel
77 Menikahi Adikmu
78 Siapa Dia?
79 Tuan Antony
80 Kemarahan Michi
81 Kesedihan Michi
82 Ingin Pulang
83 Makan Malam Bersama Keluarga
84 Merencanakan Pertunangan
85 Hari Pertunangan
86 Masa Lalu Rayyen
87 Kegelisahan Tresya
88 Kedatangan Vivian
89 Mengunjugi Rumah Tresya
90 Kesedihan Hati Vivian
91 Hancurnya Hati Vivian
92 Merencanakan Pernikahan
93 Melamarmu
94 Pesta Pernikahan
95 Menakuti Lienly
96 Jamur Kembar
97 Pindah Ke Villa
98 Menjebak Rayyen
99 Ingin Menjebakmu
100 Kegagalan Vivian
101 Wajahmu,Pucat
102 Ruly Junoir
103 Perasaan Rafael
104 Rencana Pernikahan 1
105 Rencana Pernikahan 2
106 Pernikahan
107 Buah Jeruk
108 Meminta Lagi
109 Melepas Rindu
110 Kehamilan Tresya
111 Buah Mangga
112 Perasaan Ruly
113 Pengorbanan Ruly
114 Arava Putra Wan
115 Aquila Rayysa Dairus
116 Siapa Arava?(S2)
117 Kualitas Buruk (S2)
118 Keterkejutan Delia (S2)
119 Nyonya Rose Sakit(S2)
120 Mencari pekerjaan (S2)
121 Kau Lagi(S2)
122 Jangan Panggil Aku Tuan ( S2)
123 Kerinduan Nyonya Rose(S2)
124 Begitu sombong(S2)
125 Singa Jantan (S2)
126 Menyamar Menjadi Pelayan(S2)
127 Kucing Betina(S2)
128 Mungkin Kita Berjodoh(S2)
129 Seperti Daun Kelor (S2)
130 Kita Bertemu Lagi(S2)
131 Mengikuti Prita (S2)
132 Siapa Andre?(S2)
133 Kepahitan Aquila(S2)
134 Kedatangan Rava(S2)
135 Kesalahan Kalian Adalah Ini!(S2)
136 Ingin Menerkamku(S2)
137 Melamarmu (S2)
138 Salah Paham (S2)
139 Tanse(S2)
140 Tuan Rakes(S2)
141 Bertemu Dengannya(S2)
142 Mengajak Willy(S2)
143 Pertunangan Aquila(S2)
144 Menjauh Darimu(S2)
145 Kecelakaan Aquila(S2)
146 Melupakanmu(S2)
147 Rava gugup(S2)
148 Kurang Bahan(S2)
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Pengenalan
2
Awal Pertemuan
3
Berkeliling Taman Kota
4
Menginaplah,satu malam
5
Tempat Baru
6
Kecoa Kecil,Tidak Pantas
7
Pembuat Masalah
8
Kucing Dan Anjing
9
Liontin Mata Biru
10
Pindah Kerja
11
Kopi Berbeda Rasa
12
Hari Yang Melelahkan
13
Dimanakah Kamu?
14
Pergi Ke Mall
15
Aura Dingin
16
Sudah Berlalu
17
Pergi Ke Pesta
18
Akhirnya Menemukanmu
19
Mengantarkan Pulang
20
Makan Siang Bersama
21
Kencan Denganku
22
Gelang,Putriku
23
Panti Asuhan Kasih Ibu
24
Pesta Penyambutan
25
Orang Asing Tidak pantas
26
Dia Adik Kandungku
27
Bertemu Lienly
28
Menghilangnya Tresya
29
Menghilangnya Tresya (2)
30
Kekhawatiran Ruly
31
Kepindahan Lienly
32
Aku Bukan Kekasihnya
33
Peraturan Konyol
34
Pulang Ke Villa
35
Peringatan Ruly
36
Kakak Menakutkan
37
Dia Kembali
38
Di Balik Rahasia
39
Ulet Ijo
40
Rahasiamu Sudah Terbongkar
41
Tidak akan bertunangan denganmu
42
Masa lalu Tresya(Adara)
43
Pulang Ke Rumah Baru
44
Keceplosan Lienly
45
Telefon atau tidak
46
Aku kembali
47
Tidak ada hubungan lagi
48
Kepulangan Delia
49
Pergi Bersama Andra
50
Serangan Mendadak
51
Jangan sampai Di Tindas
52
Tikus Kecil Pembuat Masalah
53
Kesedihan Lienly
54
Pergi Ke Pesta
55
Marvel Givano
56
Kepulangan Ruly
57
Bilang Saja Kau Terpesona
58
Berlibur ke pantai
59
Berlibur Ke Pantai 2
60
Berlibur Ke Pantai 3
61
Keraguan Lienly
62
Ketakutan Siska
63
Keberanian Lala
64
Menjalin Hubungan Denganmu
65
Apa Tidak ada Filternya
66
Sangat Rindu Padamu
67
Berkenalan Dengan Michi
68
Adara(Tresya) Putriku
69
Bimbangnya Hati Alice
70
Jangan Sentuh Wanitaku
71
Bertemu Tresya
72
Identitas Sebenarnya
73
Telepon Misterius
74
Yes,Envy Said Boss
75
Mencari Bukti
76
Misteri Kematian Agiel
77
Menikahi Adikmu
78
Siapa Dia?
79
Tuan Antony
80
Kemarahan Michi
81
Kesedihan Michi
82
Ingin Pulang
83
Makan Malam Bersama Keluarga
84
Merencanakan Pertunangan
85
Hari Pertunangan
86
Masa Lalu Rayyen
87
Kegelisahan Tresya
88
Kedatangan Vivian
89
Mengunjugi Rumah Tresya
90
Kesedihan Hati Vivian
91
Hancurnya Hati Vivian
92
Merencanakan Pernikahan
93
Melamarmu
94
Pesta Pernikahan
95
Menakuti Lienly
96
Jamur Kembar
97
Pindah Ke Villa
98
Menjebak Rayyen
99
Ingin Menjebakmu
100
Kegagalan Vivian
101
Wajahmu,Pucat
102
Ruly Junoir
103
Perasaan Rafael
104
Rencana Pernikahan 1
105
Rencana Pernikahan 2
106
Pernikahan
107
Buah Jeruk
108
Meminta Lagi
109
Melepas Rindu
110
Kehamilan Tresya
111
Buah Mangga
112
Perasaan Ruly
113
Pengorbanan Ruly
114
Arava Putra Wan
115
Aquila Rayysa Dairus
116
Siapa Arava?(S2)
117
Kualitas Buruk (S2)
118
Keterkejutan Delia (S2)
119
Nyonya Rose Sakit(S2)
120
Mencari pekerjaan (S2)
121
Kau Lagi(S2)
122
Jangan Panggil Aku Tuan ( S2)
123
Kerinduan Nyonya Rose(S2)
124
Begitu sombong(S2)
125
Singa Jantan (S2)
126
Menyamar Menjadi Pelayan(S2)
127
Kucing Betina(S2)
128
Mungkin Kita Berjodoh(S2)
129
Seperti Daun Kelor (S2)
130
Kita Bertemu Lagi(S2)
131
Mengikuti Prita (S2)
132
Siapa Andre?(S2)
133
Kepahitan Aquila(S2)
134
Kedatangan Rava(S2)
135
Kesalahan Kalian Adalah Ini!(S2)
136
Ingin Menerkamku(S2)
137
Melamarmu (S2)
138
Salah Paham (S2)
139
Tanse(S2)
140
Tuan Rakes(S2)
141
Bertemu Dengannya(S2)
142
Mengajak Willy(S2)
143
Pertunangan Aquila(S2)
144
Menjauh Darimu(S2)
145
Kecelakaan Aquila(S2)
146
Melupakanmu(S2)
147
Rava gugup(S2)
148
Kurang Bahan(S2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!