Aura Dingin

Hari libur adalah hari yang paling menyenangkan karena tidak ada aktifitas yang harus di lakukan begitu juga dengan Tresya dia masih sibuk dengan tempat tidurnya.

Lalu suara ponsel pun berdering dan membuat Tresya enggan dari tempat tidur dia menutup kedua telinganya.Namun lagi-lagi ponselnya masih berdering akhirnya Tresya pun bangun dari tempat tidurnya dan mengambil ponselnya.

"Hallo"jawab Tresya dengan malas.

" Syasa......Ayo kita pergi ke cafe langganan kita"

"Lien,hari ini liburku,kau mengganggu saja"

"Ayo kita pergi ke cafe ya"

"Syasa..Sya..."

"Baiklah,aku akan bersiap-siap"

Tut Tutt Tutt

Tanpa menjawab Lienly langsung mematikan ponselnya dan Tresya mendengus kesal.

"Ish,anak ini selalu saja" ucap Tresya bangkit tempat tidurnya.

-----------

Setelah selesai mandi Tresya memakai pakaiannya dan rambutnya ikat ekor kuda serta kacamata yang selalu setia menemaninya.

Tresya pun berjalan keluar rumah lalu dia memesan taxsi,sampailah Tresya di cafe yang bisa dia kunjung bersama Lien.Lalu dia duduk menunggu Lien dan pelayan pun datang menghampiri Tresya

"Silahkan kak,pesan apa?" tanya pelayan tersebut,lalu dia memberikan buku menunya.

Tresya pun memilih makanannya dan pelayan tersebut mencatatnya,selesai mencatat pelayan tersebut pergi dan Lienly pun datang lalu dia menghampiri Tresya.

"Syasa..."panggil Lienly.

"Lien,duduklah aku sudah menunggumu" ketus Tresya

Lienly hanya tertawa melihat wajah sahabatnya yang sudah kusut menunggunya.

"He he maafkan aku Sya,setelah kau bekerja di perusahaan itu kau tidak pernah ada waktu untuk sahabatmu ini!"keluh Lienly.

"Iya maafkan aku Lien,karena gunung es itu selalu menahanku membuatku pusing dan kepalaku serasa mau pecah!"ucap Tresya bergidik ngeri.

Lienly hanya tersenyum saja melihat tingkah sabahatnya.

"Sya,jangan-jangan......"belum selesai Lienly mengatakannya,Tresya sudah memotongnya lebih dulu.

"Hust,sembarangan kau,jangan berfikir yang aneh tentangnya" bantah Tresya.

Tak lama pelayan pun datang membawa makanan tersebut dan menata di meja,lalu pelayan tersebut pun pergi setelah selesai dengan pekerjaannya.

"Terima kasih" ucap Tresya ramah.

Pelayan tersebut pun tersenyum."Silahkan kak"

Tresya dan Lienly pun menikmati makanannya sebelum memakannya,tiba-tiba ponsel Tresya berdering dan membuat Tresya mendengus kesal lagi.

"Haah,siapa lagi yang mengganggu acara makanku" ucapnya,lalu mengambil ponselnya.

Ruly. gumam Tresya

Tresya pun menjawab telefon dari Ruly.

"Hallo,ada apa?"

"Apa kau sibuk Sya?"

"Aku bersama Lien,di cafe X,ada apa?"

"Baiklah,aku akan ke sana,kau tunggu ya sebentar"

"Baiklah"

------------

Ruly pun menutup telefonnya dia segera mengambil kunci mobilnya dan juga ponsel serta jaketnya.Ruly bergegas keluar dari rumahnya,namun langkahnya terhenti ketika seseorang memanggilnya.

"Ruly" panggilnya.

Ruly pun menoleh dan menghampirinya.

"Aku akan pergi sebentar bu," ucap Ruly memeluk ibunya.

"Apa kau sudah dapat kabar tentang dia?Ibu merindukan dia Ruly" ucap wanita paruh baya,matanya pun mulai berkaca-kaca.

"Sttt ibu tenanglah,aku pasti akan mencari kabar tentang dia.Aku juga merindukan dia bu!" Ruly mengusap lembut tangan ibunya.

Kau ada dimana,aku tidak akan menyerah untuk mencarimu, batin Ruly.

Ruly pun melepaskan pelukkannya dan dia berpamitan dengan ibunya karena ada hal yang penting.

"Bu,aku pergi dulu ada hal penting" pamit Ruly

"Baik nak,berhati-hatilah".

Ruly pun menuju mobilnya dan melajukan mobilnya menuju cafe yang di sebutkan Tresya.

--------

Hari ini Rayyen tidak pulang ke rumahnya dia lebih memilih pulang ke Villanya,karena pasti di ganggu oleh wanita pembuat masalah itu.

Rayyen pun membuka matanya,dia mengerjapkan matanya lalu dia duduk bersandar pada ranjangnya.Dia melihat jam yang tergantung di dinding kamarnya.

Kemudian di bangun dan pergi ke kamar mandi setelah selesai dia pun menuruni anak tangga di sana para pelayan sudah menyiapkan sarapan untuk Tuan Muda.

Setelah selesai sarapan Rayyen pun keluar rumah dia akan ke rumah orang tuanya karena hari libur,Rayyen masuk ke dalam mobilnya.

Kemudian Rayyen pun sampai di rumah orang tuanya dia keluar dari mobilnya dan masuk ke dalam rumah dan mencari orang tuanya.

"Ibu..." ucap Rayyen.

Ayah dan ibu Rayyen sedang di taman belakang lalu Rayyen menghampirinya dan memeluk sang ibu.

Sementara Tuan Jay menatap tajam ke arah Rayyen,setelah Rayyen melepaskan Tuan Jay menarik tangan istrinya.

"Hai anak tengik,kau jangan peluk dia" ucap Tuan Jay,merangkul sang istri.

"Ayah dia ibuku juga,kenapa kau melarangnya!" rengek Rayyen.

"Tidak boleh,dia istriku jika kau ingin di peluk segeralah menikah!!"ucap Tuan Jay berlalu pergi meninggalkan anaknya.

"Ayah aku ini anak kandungmu apa bukan,kenapa kau tega sekali padaku!!"Rayyen mengejar ayah dan ibunya.

Sementara ibunya hanya tersenyum saja melihat kelakuan suami serta anaknya.Lalu ada suara seseorang yang memanggil nama Rayyen.

"Kak Rayy..."panggilnya.

Argh sial,selalu saja begini.batin Anggi.

Rayyen pun diam tanpa menoleh pun Rayyen sudah tahu siapa dia.

"Hallo tante dan om!!" sapanya.

"Ekh,Anggi sini nak mari duduk" ajak ibunya Rayyen.

Sementara Rayyen hanya acuh tak acuh saja,lalu ponselnya berdering Rayyen pun menjawabnya.

Kringggggg

"Aku jawab telefon dulu ya ibu", ucap Rayyen

"Iya anak tengik" ucap ibunya.

Anggi hanya melihat punggung Rayyen yang sudah pergi menjauh dari pandangan matanya.

Suatu saat nanti kau akan menjadi miliku Rayyen. batin Anggi.Dia hanya tersenyum.

Di halaman depan Rayyen pun menjawab telefon dari Andra.

"Ada apa,Andra?"

"Tuan besok ada acara pesta pertunangan anak Tuan An,apa Tuan muda akan datang?"

"Hmm"

"Iiish,selalu saja seperti itu.." ucap Andra,lalu di pun melanjutkan pekerjaannya.

Lalu Rayyen pun mematikan ponselnya lalu dia pun menuju mobilnya dan bergegas untuk pergi ke suatu tempat.

-------

Ruly pun telah tiba di cafe di sana sudah Tresya dan Lien yang sedang tertawa puas,lalu Ruly pun menghampirinya.

"Ehm,Sya!" ucap Ruly.

Tresya pun menoleh dan tersenyum kepada Ruly,sedangkan Lien jadi salah tingkah karena Tresya tidak mengatakan kalau Ruly akan datang.

"Boleh,duduklah!" ucap Tresya,lalu dia melihat ke arah Lien yang memalingkan wajahnya.

"Lien,kau kenapa?" tanya Tresya

"Hah..A- aku tidak apa-apa Sya!!"Lien Tersenyum canggung.

Aduh kenapa dia ke sini sih, jantungku malah ikutan berdisko nih. batin Lienly.

Lienly memijat pelipisnya dia menjadi serba salah.

Lalu Ruly pun menyapa Lienly dan membuat Lienly semakin salah tingkah,dan tanpa di sengaja Lienly menjatuhkan sendok yang membuat Tresya merasa aneh pada temannya.

"Apa kabar Lien?" tanya Ruly,dia tersenyum manis pada Lienly.

Klontang.....!!!!

"Ekh,maaf aku tidak sengaja!" ucap Lienly,lalu dia pun mengambil sendok tersebut.

Tresya dari tadi memperhatikan Lienly pun merasa ada yang aneh pada Lienly.

Kenapa hari ini Lien begitu aneh ya. batin Tresya

Lienly pun meminta sendok baru kepada pelayan dan pelayan pun memberikannya yang baru.

--------------

Tidak pernah terfikir oleh Tresya jika dia akan bertemu dengan seseorang yang paling dia benci.

Dia adalah Rayyen Dairus.

Rayyen keluar dari mobilnya lalu dia pun masuk ke dalam cafe tersebut,lalu mata Rayyen tertuju pada satu meja tersebut dan sepertinya dia mengenal sosok wanitanya.

Rayyen menghampirinya dan benar saja dia adalah Tresya bersama dengan teman-temannya.Ruly pun menoleh pada Rayyen begitu pun sebaliknya.

"Syasa..." panggil Rayyen.

"Tuan Muda,anda di sini juga," Tresya mencoba mencairkan suasananya yang terasa dingin.

Sedangkan Lienly hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan juga tersenyum palsu,Lienly pun mengerti persahabatan antara Rayyen dan Ruly tidak baik-baik saja,terlihat seperti keduanya memancarkan kilatan tajam dari mata masing-masing.

"Sya,sepertinya ada tamu yang tidak di undang",ucap Ruly menatap Rayyen.

"Heh,memang cafe ini hanya milikku saja,siapa pun bisa datang kemari.."ucap Rayyen tersenyum sinis.

"Stop...Kalian para Tuan Muda yang terhormat,jangan membuat keributan di sini.Apa kalian tidak malu banyak mata memandang ke arah kita di sini.." Tresya mencoba melerai keduanya agar tidak bertengkar.

"Iya,benar aku setuju dengan Syasa.Kalian para Tuan Muda jangan membuat malu.." timpal Lienly.

Akhirnya Ruly pun memalingkan wajahnya dia menuruti kata-kata Tresya.Begitu juga dengan Rayyen yang kini duduk di sebelah Tresya,Ruly pun menatap tajam.

"Sya,kau duduklah di sini,aku duduk di tempatmu.."pinta Ruly.

Tresya pun menoleh ke arah Ruly dengan tatapan tidak mengerti,sedangkan Rayyen menatap tidak suka pada Ruly.

Tresya tidak mengerti dengan keduanya.

"STOP...." bentak Tresya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

flora sweet

flora sweet

kayanya tresya adij ruly dech....

2020-12-25

1

ͼӈªȋϩȧ

ͼӈªȋϩȧ

wah jadi rebutan

2020-12-20

1

Nay⚘

Nay⚘

nextt ya

2020-12-20

1

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan
2 Awal Pertemuan
3 Berkeliling Taman Kota
4 Menginaplah,satu malam
5 Tempat Baru
6 Kecoa Kecil,Tidak Pantas
7 Pembuat Masalah
8 Kucing Dan Anjing
9 Liontin Mata Biru
10 Pindah Kerja
11 Kopi Berbeda Rasa
12 Hari Yang Melelahkan
13 Dimanakah Kamu?
14 Pergi Ke Mall
15 Aura Dingin
16 Sudah Berlalu
17 Pergi Ke Pesta
18 Akhirnya Menemukanmu
19 Mengantarkan Pulang
20 Makan Siang Bersama
21 Kencan Denganku
22 Gelang,Putriku
23 Panti Asuhan Kasih Ibu
24 Pesta Penyambutan
25 Orang Asing Tidak pantas
26 Dia Adik Kandungku
27 Bertemu Lienly
28 Menghilangnya Tresya
29 Menghilangnya Tresya (2)
30 Kekhawatiran Ruly
31 Kepindahan Lienly
32 Aku Bukan Kekasihnya
33 Peraturan Konyol
34 Pulang Ke Villa
35 Peringatan Ruly
36 Kakak Menakutkan
37 Dia Kembali
38 Di Balik Rahasia
39 Ulet Ijo
40 Rahasiamu Sudah Terbongkar
41 Tidak akan bertunangan denganmu
42 Masa lalu Tresya(Adara)
43 Pulang Ke Rumah Baru
44 Keceplosan Lienly
45 Telefon atau tidak
46 Aku kembali
47 Tidak ada hubungan lagi
48 Kepulangan Delia
49 Pergi Bersama Andra
50 Serangan Mendadak
51 Jangan sampai Di Tindas
52 Tikus Kecil Pembuat Masalah
53 Kesedihan Lienly
54 Pergi Ke Pesta
55 Marvel Givano
56 Kepulangan Ruly
57 Bilang Saja Kau Terpesona
58 Berlibur ke pantai
59 Berlibur Ke Pantai 2
60 Berlibur Ke Pantai 3
61 Keraguan Lienly
62 Ketakutan Siska
63 Keberanian Lala
64 Menjalin Hubungan Denganmu
65 Apa Tidak ada Filternya
66 Sangat Rindu Padamu
67 Berkenalan Dengan Michi
68 Adara(Tresya) Putriku
69 Bimbangnya Hati Alice
70 Jangan Sentuh Wanitaku
71 Bertemu Tresya
72 Identitas Sebenarnya
73 Telepon Misterius
74 Yes,Envy Said Boss
75 Mencari Bukti
76 Misteri Kematian Agiel
77 Menikahi Adikmu
78 Siapa Dia?
79 Tuan Antony
80 Kemarahan Michi
81 Kesedihan Michi
82 Ingin Pulang
83 Makan Malam Bersama Keluarga
84 Merencanakan Pertunangan
85 Hari Pertunangan
86 Masa Lalu Rayyen
87 Kegelisahan Tresya
88 Kedatangan Vivian
89 Mengunjugi Rumah Tresya
90 Kesedihan Hati Vivian
91 Hancurnya Hati Vivian
92 Merencanakan Pernikahan
93 Melamarmu
94 Pesta Pernikahan
95 Menakuti Lienly
96 Jamur Kembar
97 Pindah Ke Villa
98 Menjebak Rayyen
99 Ingin Menjebakmu
100 Kegagalan Vivian
101 Wajahmu,Pucat
102 Ruly Junoir
103 Perasaan Rafael
104 Rencana Pernikahan 1
105 Rencana Pernikahan 2
106 Pernikahan
107 Buah Jeruk
108 Meminta Lagi
109 Melepas Rindu
110 Kehamilan Tresya
111 Buah Mangga
112 Perasaan Ruly
113 Pengorbanan Ruly
114 Arava Putra Wan
115 Aquila Rayysa Dairus
116 Siapa Arava?(S2)
117 Kualitas Buruk (S2)
118 Keterkejutan Delia (S2)
119 Nyonya Rose Sakit(S2)
120 Mencari pekerjaan (S2)
121 Kau Lagi(S2)
122 Jangan Panggil Aku Tuan ( S2)
123 Kerinduan Nyonya Rose(S2)
124 Begitu sombong(S2)
125 Singa Jantan (S2)
126 Menyamar Menjadi Pelayan(S2)
127 Kucing Betina(S2)
128 Mungkin Kita Berjodoh(S2)
129 Seperti Daun Kelor (S2)
130 Kita Bertemu Lagi(S2)
131 Mengikuti Prita (S2)
132 Siapa Andre?(S2)
133 Kepahitan Aquila(S2)
134 Kedatangan Rava(S2)
135 Kesalahan Kalian Adalah Ini!(S2)
136 Ingin Menerkamku(S2)
137 Melamarmu (S2)
138 Salah Paham (S2)
139 Tanse(S2)
140 Tuan Rakes(S2)
141 Bertemu Dengannya(S2)
142 Mengajak Willy(S2)
143 Pertunangan Aquila(S2)
144 Menjauh Darimu(S2)
145 Kecelakaan Aquila(S2)
146 Melupakanmu(S2)
147 Rava gugup(S2)
148 Kurang Bahan(S2)
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Pengenalan
2
Awal Pertemuan
3
Berkeliling Taman Kota
4
Menginaplah,satu malam
5
Tempat Baru
6
Kecoa Kecil,Tidak Pantas
7
Pembuat Masalah
8
Kucing Dan Anjing
9
Liontin Mata Biru
10
Pindah Kerja
11
Kopi Berbeda Rasa
12
Hari Yang Melelahkan
13
Dimanakah Kamu?
14
Pergi Ke Mall
15
Aura Dingin
16
Sudah Berlalu
17
Pergi Ke Pesta
18
Akhirnya Menemukanmu
19
Mengantarkan Pulang
20
Makan Siang Bersama
21
Kencan Denganku
22
Gelang,Putriku
23
Panti Asuhan Kasih Ibu
24
Pesta Penyambutan
25
Orang Asing Tidak pantas
26
Dia Adik Kandungku
27
Bertemu Lienly
28
Menghilangnya Tresya
29
Menghilangnya Tresya (2)
30
Kekhawatiran Ruly
31
Kepindahan Lienly
32
Aku Bukan Kekasihnya
33
Peraturan Konyol
34
Pulang Ke Villa
35
Peringatan Ruly
36
Kakak Menakutkan
37
Dia Kembali
38
Di Balik Rahasia
39
Ulet Ijo
40
Rahasiamu Sudah Terbongkar
41
Tidak akan bertunangan denganmu
42
Masa lalu Tresya(Adara)
43
Pulang Ke Rumah Baru
44
Keceplosan Lienly
45
Telefon atau tidak
46
Aku kembali
47
Tidak ada hubungan lagi
48
Kepulangan Delia
49
Pergi Bersama Andra
50
Serangan Mendadak
51
Jangan sampai Di Tindas
52
Tikus Kecil Pembuat Masalah
53
Kesedihan Lienly
54
Pergi Ke Pesta
55
Marvel Givano
56
Kepulangan Ruly
57
Bilang Saja Kau Terpesona
58
Berlibur ke pantai
59
Berlibur Ke Pantai 2
60
Berlibur Ke Pantai 3
61
Keraguan Lienly
62
Ketakutan Siska
63
Keberanian Lala
64
Menjalin Hubungan Denganmu
65
Apa Tidak ada Filternya
66
Sangat Rindu Padamu
67
Berkenalan Dengan Michi
68
Adara(Tresya) Putriku
69
Bimbangnya Hati Alice
70
Jangan Sentuh Wanitaku
71
Bertemu Tresya
72
Identitas Sebenarnya
73
Telepon Misterius
74
Yes,Envy Said Boss
75
Mencari Bukti
76
Misteri Kematian Agiel
77
Menikahi Adikmu
78
Siapa Dia?
79
Tuan Antony
80
Kemarahan Michi
81
Kesedihan Michi
82
Ingin Pulang
83
Makan Malam Bersama Keluarga
84
Merencanakan Pertunangan
85
Hari Pertunangan
86
Masa Lalu Rayyen
87
Kegelisahan Tresya
88
Kedatangan Vivian
89
Mengunjugi Rumah Tresya
90
Kesedihan Hati Vivian
91
Hancurnya Hati Vivian
92
Merencanakan Pernikahan
93
Melamarmu
94
Pesta Pernikahan
95
Menakuti Lienly
96
Jamur Kembar
97
Pindah Ke Villa
98
Menjebak Rayyen
99
Ingin Menjebakmu
100
Kegagalan Vivian
101
Wajahmu,Pucat
102
Ruly Junoir
103
Perasaan Rafael
104
Rencana Pernikahan 1
105
Rencana Pernikahan 2
106
Pernikahan
107
Buah Jeruk
108
Meminta Lagi
109
Melepas Rindu
110
Kehamilan Tresya
111
Buah Mangga
112
Perasaan Ruly
113
Pengorbanan Ruly
114
Arava Putra Wan
115
Aquila Rayysa Dairus
116
Siapa Arava?(S2)
117
Kualitas Buruk (S2)
118
Keterkejutan Delia (S2)
119
Nyonya Rose Sakit(S2)
120
Mencari pekerjaan (S2)
121
Kau Lagi(S2)
122
Jangan Panggil Aku Tuan ( S2)
123
Kerinduan Nyonya Rose(S2)
124
Begitu sombong(S2)
125
Singa Jantan (S2)
126
Menyamar Menjadi Pelayan(S2)
127
Kucing Betina(S2)
128
Mungkin Kita Berjodoh(S2)
129
Seperti Daun Kelor (S2)
130
Kita Bertemu Lagi(S2)
131
Mengikuti Prita (S2)
132
Siapa Andre?(S2)
133
Kepahitan Aquila(S2)
134
Kedatangan Rava(S2)
135
Kesalahan Kalian Adalah Ini!(S2)
136
Ingin Menerkamku(S2)
137
Melamarmu (S2)
138
Salah Paham (S2)
139
Tanse(S2)
140
Tuan Rakes(S2)
141
Bertemu Dengannya(S2)
142
Mengajak Willy(S2)
143
Pertunangan Aquila(S2)
144
Menjauh Darimu(S2)
145
Kecelakaan Aquila(S2)
146
Melupakanmu(S2)
147
Rava gugup(S2)
148
Kurang Bahan(S2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!